A. Judul Penelitian
MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON, STUDI KASUS JEMBATAN BETON MERIAN DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU
B. Nama Penulis
Plasidus Rumano, Rafie Riyanni Pratiwi
C. Nama Jurnal
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
D. Latar Belakang Masalah
Wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah pesisir pantai yang termasuk dataran rendah dimana banyak terdapat sungai, baik anak sungai maupun sungai besar. Dilihat dari letak geografisnya terhitung dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai Kabupaten Sambas terdapat banyak sungai, salah satunya sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta banyak lagi anak-anak sungai lain. Berdasarkan letak geografis inilah
yang membuat Kalimantan Barat memerlukan banyak sekali jembatan untuk memperlancar proses pembangunan baik di bidang ekonomi maupun sosial.
E. Masalah
Permasalahan material yang sering kali terjadi dalam pelaksanaan proyek jembatan adalah terjadinya keterlambatan dalam pemesanan material serta setelah material datang bagaimana proses penyimpanannya, termasuk perencanaan gudang untuk penyimpanan material. Mutumaterial yang digunakan juga harus berkualitas,harus sesuai dengan spesifikasi perancanaan dan persyaratan SNI yang berlaku. Kegagalan dalam menjalankan satu proses atau lebih akan menyebabkan kegagalan menyeluruh dari manajemen material dan tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah proyek konstruksi yang mahal.
F. Tujuan Peneletian
1. Pemilihan Material
2. Pemilihan pemasok material
3. Pembelian material
4. Pengiriman material
5. Penerimaan material
6. Penyimpanan material
7. Pengeluaran material
G. Hasil Penelitian
1. Pemilihan Material
Roject manager akan menganalisa kebutuhan material yang diminta dan melakukan revisi jika ada permintaan material yang tidak sesuai dengan mempertimbangkan keuangan perusahaan serta jadwal kebutuhan penggunaan material tersebut.
2. Pemilihan pemasok material
Pihak kontraktor memilih Pemasok A sebagai pemasok material terbaik. Setelah pemasok A terpilih sebagai pemasok material, maka pihak kontraktor kemudian membuat rekapitulasi daftar harga material keseluruhan yang akan dibeli
3. Pembelian material
Pada tahap pembelian material ini, pihak kontraktor akan melakukan transaksi jual beli dengan pemasok terpilih.
4. Pengiriman material
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan beberapa alternatif untuk pengiriman material semen dan baja tulangan ke lokasi proyek, baik melewati jalur darat maupun sungai.
5. Penerimaan material
Merupakan tahap akhir untuk mengontrol apakah material yang dikirim oleh pemasok telah sesuai dengan spesifikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penyimpanan material
Proses utama dalam penyimpanan material adalah pengalokasian dan pengkodean material. Material-material yang telah dikirim akan disimpan sesuai dengan sifat dan keamanan dari material itu sendiri.
7. Pengeluaran material
Pengeluaran material akan dilakukan sesuai dengan item pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.
8. Menjaga tingkat persediaan material
Tahap ini harus terus dilaksanakan selama proyek berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan atau kehabisan stock material pada saat akan digunakan.
I. Review
J. Abstrak Jurnal
K. Daftar Pustaka
  
C. Nama Jurnal
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
D. Latar Belakang Masalah
Wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah pesisir pantai yang termasuk dataran rendah dimana banyak terdapat sungai, baik anak sungai maupun sungai besar. Dilihat dari letak geografisnya terhitung dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai Kabupaten Sambas terdapat banyak sungai, salah satunya sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta banyak lagi anak-anak sungai lain. Berdasarkan letak geografis inilah
yang membuat Kalimantan Barat memerlukan banyak sekali jembatan untuk memperlancar proses pembangunan baik di bidang ekonomi maupun sosial.
Permasalahan material yang sering kali terjadi dalam pelaksanaan proyek jembatan adalah terjadinya keterlambatan dalam pemesanan material serta setelah material datang bagaimana proses penyimpanannya, termasuk perencanaan gudang untuk penyimpanan material. Mutumaterial yang digunakan juga harus berkualitas,harus sesuai dengan spesifikasi perancanaan dan persyaratan SNI yang berlaku. Kegagalan dalam menjalankan satu proses atau lebih akan menyebabkan kegagalan menyeluruh dari manajemen material dan tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah proyek konstruksi yang mahal.
1. Pemilihan Material
2. Pemilihan pemasok material
3. Pembelian material
4. Pengiriman material
5. Penerimaan material
6. Penyimpanan material
7. Pengeluaran material
8. Menjaga tingkat persediaan material
G. Hasil Penelitian
1. Pemilihan Material
Roject manager akan menganalisa kebutuhan material yang diminta dan melakukan revisi jika ada permintaan material yang tidak sesuai dengan mempertimbangkan keuangan perusahaan serta jadwal kebutuhan penggunaan material tersebut.
2. Pemilihan pemasok material
Pihak kontraktor memilih Pemasok A sebagai pemasok material terbaik. Setelah pemasok A terpilih sebagai pemasok material, maka pihak kontraktor kemudian membuat rekapitulasi daftar harga material keseluruhan yang akan dibeli
3. Pembelian material
Pada tahap pembelian material ini, pihak kontraktor akan melakukan transaksi jual beli dengan pemasok terpilih.
4. Pengiriman material
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan beberapa alternatif untuk pengiriman material semen dan baja tulangan ke lokasi proyek, baik melewati jalur darat maupun sungai.
5. Penerimaan material
Merupakan tahap akhir untuk mengontrol apakah material yang dikirim oleh pemasok telah sesuai dengan spesifikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penyimpanan material
Proses utama dalam penyimpanan material adalah pengalokasian dan pengkodean material. Material-material yang telah dikirim akan disimpan sesuai dengan sifat dan keamanan dari material itu sendiri.
7. Pengeluaran material
Pengeluaran material akan dilakukan sesuai dengan item pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.
8. Menjaga tingkat persediaan material
Tahap ini harus terus dilaksanakan selama proyek berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan atau kehabisan stock material pada saat akan digunakan.
I. Review
1. Dengan  adanya  format  manajemen  material yang  jelas  akan  lebih  mempermudah  dalam menentukan prioritas pekerjaan penanganan material  berdasarkan  prosedur  yang  sudah tersusun secara sistematis.
2. Penjadwalan material merupakan langkah awal dalam memulai proses manajemen material sehingga akan mempermudah proses-proses yang terdapat di dalam
2. Penjadwalan material merupakan langkah awal dalam memulai proses manajemen material sehingga akan mempermudah proses-proses yang terdapat di dalam
manajemen material.
3.Faktor cuaca (iklim) menjadi prioritas dalam menentukan kapan proses pengiriman material dilakukan, pada studi kasus ini material permanen diprioritaskan dikirim pada bulan juli-agustus untuk menghindari musim hujan pada bulan berikutnya mengingat akses jalan yang rusak berat pada musim hujan.
3.Faktor cuaca (iklim) menjadi prioritas dalam menentukan kapan proses pengiriman material dilakukan, pada studi kasus ini material permanen diprioritaskan dikirim pada bulan juli-agustus untuk menghindari musim hujan pada bulan berikutnya mengingat akses jalan yang rusak berat pada musim hujan.
J. Abstrak Jurnal
Construction  projects  in  the  field  of  civil  engineering,  particularly  concrete  bridge  project  iscomplex  and involves a lot of merging and combiningresources are diverse, so it requires a material management plan specifically can manage materials in construction projects. The use of the material in the bridge construction project is one of the most important parts that have a fairly large percentage of  the total cost of the project, therefore the use of good management techniques and appropriate materials to buy , store, distribute and count  the  use  of  construction  materials  becomes  very  important  .  Material  issues  that  often occur  in  the implementati on  of  the  bridge  project  is  delays  in  ordering  materials  as  well  as  materials  come  how  the storage process,  including planning for material storage warehouse. As for the purpose of this penelititian among others, be able to identify the material on the concrete bridge projects, designing schedule the use of materials,  designing  organizational  structures  that  takes  care  of  materials  management,  designing  the process  of  ordering  and  delivery  of  materials  and  material  storage  plan  on  conc rete  bridge  construction project. As for the results of research , among others can be found with the format of materials management at  the  concrete  bridge  construction  project  Merian  Ilong  tainted  village  will  be  easier  to  determine  work priorities  based  materials  handling  procedures  have  been  arranged  systematically  ,  material  scheduling  is the first step in starting the process of management material that will facilitate the processes contained in the  materials  management  ,  weather  factors  (  climate  )  priority  in  determinin
g  when  a  material  delivery process is done .
K. Daftar Pustaka
Ervianto,   Wulfram.I.(2002). Manajemen   Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi. 
Lubis, Ibrahim. (1985). Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Lubis, Ibrahim. (1985). Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Sukirman,  Silvia.  (2007). Beton  Aspal  Campuran Panas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. L.Massie,      Joseph. Dasar-Dasar      Manajemen.Jakarta: Erlangga.
RSNI-T-12-2004. Perencanaan  Struktur  Jembatan Beton. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional ( BSN ).
Panduan  Prosedur  Umum  IBMS. (1993). Sistem Manajemen  Jembatan. Direktorat Jenderal Bina  Marga Departemen  Pekerjaan  Umum Republik Indonesia.
Direktorat    Jenderal    Bina    Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (1993). Panduan         Pengawasan         Pelaksanaan Jembatan.
Direktorat    Jenderal    Bina    Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2005). Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.
M.Rifani  (2006). Rancangan  Sistem  Manajemen Material  Pada  Proyek  Konstruksi  Gedung.Universitas Tanjungpura: Fakultas Teknik.
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00024-AKSI%20Bab%204.1.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar