A. JUDUL PENELITIAN
Modernisasi Jaringan Akses Tembaga Dengan Fiber Optik Ke Pelanggan
B. NAMA PENULIS
Royani, Astrid Harera; Zulfin, Muhammad ( Universitas Sumatera Utara)
C. NAMA JURNAL
Singuda ENSIKOM
Vol 1, No 1 (2013)
Tahun terbit: 01 Jan 2013
Institusi penerbit: Universitas Sumatera Utara
D. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang, sedangkan kebutuhan komunikasitidak hanya terbatas pada layanan voice saja tetapi juga sudah merambah ke layanan data dan
video, yang membutuhkan bandwidth yang lebih besar dan kecepatan tinggi untuk dapat
mengakses layanan tersebut. Jaringan lokal akses tembaga kapasitasnya sangat terbatas
untuk memberikan layanan multimedia dan layanan data, karena kabel tembaga memiliki
keterbatasan bandwidth dan kecepatan transmisi yaitu sekitar 4 Mbps sehingga dibutuhkan
modernisasi agar mampu menyalurkan bandwidth hingga 100 Mbps dengan
menggunakan MSAN. Pada makalah ini dibahas kebaikan sistem setelah dimodernisasi dan
menganalisis penggantian kabel tembaga menjadi fiber optik ke pelanggan.
E. MASALAH / PERTANYAAN PENELITIAN
-Kebutuhan akan informasi tidak hanya sebatas Voice saja
-Jaringan lokal membutuhkan bandwidth yang besar dan kecepatan tinggi untuk membawa data yang besar
-Kabel tembaga memiliki keterbatasan bandwidth dan kecepatan transmisi
F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah modernisasi jaringan lokal akses tembaga ke teknologi berbasis Multi service access node (MSAN), sehingga kebutuhan pelanggan akan informasi bukan hanya voice saja namun bisa video dan juga data. MSAN juga mempunyai bandwidth yang besar dan kecepatan tinggi sehingga data yang di transfer sangat cepat.
G. METODE
1. project manajemen
2. survey, planning, and design
3. site acquisition
H. HASIL PENELITIAN
Dari hasil modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik ke pelanggan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik ke pelanggan, fiber optik mampu menyalurkan bandwidth hingga 100 Mbps dengan mengunakan teknologi MSAN.
2. Dengan kabel tembaga biaya yang dibutuhkan untuk jarak 3 km adalah Rp. 360.000.000,- dengan kapasitas bandwidth 20 Mbps sedangkan serat optik biaya yang dibutuhkan untuk jarak 3 km adalah Rp. 150.000.000,- dengan kapasitas bandwidth 100 Mbps. Sehingga dari segi biaya dan kapasitas bandwidth menggunakan serat optik lebih menguntungkan.
3. Pada serat optik bagian sistem menjadi lebih sederhana, penempatan kabel optik yang lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapi, tidak membutuhkan dimensi dan lahan yang luas.
I. REVIEW / KOMENTAR
Dengan adanya fiber optik, teknologi informasi berkembang sangat pesat. teknologi ini dapat di manfaatkan masyarakat untuk kebutuhan mereka, karena di era informasi ini kebutuhan akan internet yang cepat sangatlah dibutuhkan.
J. ABSTRAK JURNAL
Untuk mengirimkan layanan ke pelanggan diperlukan jaringan akses. Jika menggunakan kabel tembaga kecepatan akses yang didapat hanya mampu menyalurkan maksimal hingga 4 Mbps, sementara kebutuhan pelanggan terhadap layanan mengalami peningkatan dan bandwidth kabel tembaga tidak mampu menyalurkannya. Dengan serat optik mampu menyalurkan bandwidth hingga 100 Mbps dengan teknologi berbasis multi-service access node (MSAN) dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu dilakukan modernisasi jaringan akses tembaga dengan fiber optik. Setelah modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik, fiber optik dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kualitas layanan meningkat. Setelah dimodernisasi bandwidth nya lebih besar dan kecepatannya tinggi dari 4 Mbps menjadi 100 Mbps. Aplikasi yang diperoleh pelanggan juga bervariasi. Instalasi fiber optik lebih mudah, pada serat optik kebutuhan alat ukur menggunakan 2 jenis alat ukur saja. Dengan serat optik biaya lebih murah daripada kabel tembaga dan kapasitas serat optik juga besar. Kemudian sistem menjadi lebih sederhana, penempatan kabel optik lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapi, tidak membutuhkan dimensi dan lahan yang luas.
K. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Zanger. Henry, Zanger. Cynthia, Canada
1991 “Fiber Optics Communication and
Other Applications”, Macmillan Publishing
Company, a division of Macmillan, Inc, Hal
1-24
[2]. Bandung, 18 September 2004 ”Dasar
Sistem Komunikasi Optik”, PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
TELKOMRisti (R & D Center), http://freepdfebooks.com/?s=dasar+telekomunikasi+
modem.
[3]. Nugraha, Andi Rahman. 2008.”Serat
Optik”, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta
[4]. Panduan Penyambungan dan Pengukuran
Kabel Serat Optik, PT. TELKOM
[5]. Keiser, Gerd. 1991. ”Optical Fiber
Communication”. NewYork: McGraw-Hill
[6]. Wikipedia Indonesia.2010. Serat optik.
Ensiklopedia Bebas. 22 Desembar 2010,
<http://id.wikipedia.org/wiki/Serat-optik>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.