Laman

Sabtu, 17 Juni 2017

Review Jurnal

@E08-AGUNG


A. Judul Penelitian
STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC)
PADA PROSES PRODUKSI PRODUK “E” DI PT DYN, TBK

B. Nama Penulis
Dicky Handes; Kishi Susanto; Lusia Novita; Andre M. R. Wajong

C. Nama Jurnal
Industrial and Systems Engineering Assessment Journal (INASEA) Vol 14, No 2 (2013): INASEA Vol. 14 No. 2
Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

D. Latar Belakang masalah
Penelitian ini membahas pengendalian kualitas produk “E” yang dihasilkan oleh PT DYN Tbk sebagai salah satu produsen kemasan plastik yang berada di Jatake, Banten. Peta p digunakan untuk memetakan apakah produk telah berada dalam batas kontrol atau tidak.

E. Masalah / Pertanyaan Penelitian
  • Permasalahan material adalah biji plastik dan master batch tercampur dengan kotoran. Hal ini mungkin dapat terjadi karena bahan baku yang dikirim dari pemasok sudah kotor atau pada penyimpanan dan saat proses produksi berlangsung bahan baku tercampur dengan kotoran berupa debu.
  • Permasalahan manusia karena kurang ketelitian dari operator bagian quality control karena pada saat inspeksi material yang datang dari pemasok, terkadang operator tidak teliti sehingga material yang seharusnya reject dan tidak diterima karena kotor tetapi diterima dan digunakan untuk produksi.
  •  Permasalahan mesin adalah tekanan blowing yang rendah, sehingga parison (biji plastik yang
    leleh) yang keluar tidak mengikuti cetakan, permukaan mold/cetakan yang sudah tidak halus dan tidak rata. Permasalahan metode adalah kesalahan pada setting mesin.
  • Sedangkan permasalahan dari segi manusianya adalah kurangnya pengawasan dan operator
    kurang berpengalaman. Selain itu operator kurang terampil, tergesa-gesa dan kurang teliti dalam proses pemotongan sisa scrap karena kurang mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang baik sehingga hasil pemotongan tidak rapi.
     
F. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada PT DYN untuk:
  1. Mengetahui apakah produk cacat ‘E’ 200ml, yang dihasilkan masih berada dalam batasan control limit dengan menggunakan peta control;
  2. Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan cacatnya suatu produk sehingga dapat dilakukan perbaikan.
G. Metode Penelitian 
  1. Analisis Fish bone black spot
  2. Analisis Fish bne body
  3. Analisis Fish bone bram
H. Hasil Penelitian
Faktor-faktor yang menjadi sebab terjadinya produk cacat adalah mesin, manusia, material, metode dan lingkungan. Dari pengamatan yang dilakukan penulis, faktor yang berpengaruh terhadap cacat black spot adalah manusia dan lingkungan. Faktor yang berpengaruh utama cacat body tidak halus dan bram adalah metode, mesin dan manusia.

Hasil dari pemetaan dan rumusan penyebab ini memerlukan tindak lanjut dari perusahaan untuk mengurangi terjadinya cacat pada produk. Diharapkan dengan adanya tindak lanjut sesuai dengan rumusan penyebab untuk setiap cacat, maka kerugian baik dari segi material, waktu, dan biaya juga dapat ditekan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan biaya yang  dikeluarkan untuk pengendalian kualitas ini. 

I. Review /Komentar
Pemakaian diagram Ishikawa/fish bone yang paling umum adalah untuk mencegah defek serta mengembangkan kualitas produk. Diagram Ishikawa dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan memberi efek terhadap sebuah kejadian.

J. Abstract Jurnal
Penelitian ini membahas pengendalian kualitas produk “E” yang dihasilkan oleh PT DYN Tbk sebagaisalah satu produsen kemasan plastik yang berada di Jatake, Banten. Peta p digunakan untuk memetakan apakah produk telah berada dalam batas kontrol atau tidak. Penentuan jenis cacat terbesar yang terjadi pada produk dipetakan menggunakan diagram pareto.  Diagram sebab akibat dipakai dalam penentuan penyebab cacat yang timbul pada produk. Untuk keperluan penelitian, dikumpulkan data jumlah produksi dan jumlah defect produk “E”selama tiga bulan sebesar 45992. Berdasarkan peta p, terdapat tujuh data di luar batas kendali yaitu data 9, 27, 30, 42, 43,48 dan 63. Ada tiga cacat terbesar yang diperoleh dari diagram pareto, yaitu black spot, body tidak halus, dan bram. Data kemudian dianalisis menggunakan diagram sebab akibat. Hasilnya menunjukkan  faktor penyebab terjadinya produk cacat adalah: (1) manusia – kurang teliti dan terampil; (2) material – bahan baku kotor; (3) metode – proses kerja tidak mengikuti standar kerja; (4) mesin – pengaturan setting tidak sesuai, dan (5) lingkungan – keadaan yang kurang bersih. Maka dari itu, perusahaan harus melakukan perbaikan terhadap mesin, material, metode, manusia dan lingkungan agar jumlah produk cacat dapat berkurang.

K. Daftar Pustka
  1. Iriawan, Nur. (2006). Mengolah Data Statistik Dengan Mudah Menggunakan Minitab 14. Yogyakarta: Andi. 
  2. Ishikawa, Kaoru. (1968) Gemba No QC Shuho (Guide to Quality Control). Tokyo: JUSE Press.
  3. Montgomery, D. C. (2001). Introduction to Statistical Quality Control (4 ed.). New Jersey: John Wiley &  Sons. th
  4. Palit, H. C. (2005). Sistem Pengendalian Kualitas dengan bantuan Expert System untuk Menurunkan Kecacatan Produk. Tesis tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
  5. Shusan, G. (1999). Pengendalian Kualitas pada produksi Pasta Gigi.  Tesis tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.