@ E15-David
Oleh : David Oktavian
A. Judul Penelitian
Upaya Pengendalian Kualitas Pada Roda Castor
5 - Studi kasus Unit Komponen Plastik di PT. Mega
Andalan Kalasan).
Nama Penulis
Naniek Utami Handayani, Susatyo Nugroho W.P.,
Haneka Ari Wibowo (Industrial Engineering Department, Diponegoro University Jl.
Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang).
B. Nama Jurnal
Jurnal PASTI
Volume IV Hal 1-11
Tahun terbit
2009
Phone/Fax.
024-7460052 E-mail: naniekh@yahoo.com
C. Latar
Belakang Masalah
PT MAK merupakan sebuah industri manufaktur berdasarkan job
order yang menghasilkan peralatan rumah sakit dari logam dan memiliki jenis
produk yang sangat bervariasi. Dalam penelitian ini diambil studi kasus pada
salah satu bagian produksi di PT MAK yaitu Unit Komponen Plastik yang
memproduksi berbagai macam komponen terbuat dari plastik
Dalam penelitian ini diambil studi kasus pada salah satu
bagian produksi di PT MAK yaitu Unit Komponen Plastik yang memproduksi berbagai
macam komponen terbuat dari plastik Permasalahan yang sering terjadi adalah
pada proses pembuatan komponen Wheel out dari Castor 5”. Roda Castor 5”
digunakan untuk berbagai produk, misalnya Supra Mak Bed (tempat tidur pasien),
Trolley emergency, Food Trolley, kereta dorong lipat ambulans dan lain-lain.
Keluhan yang sering muncul adalah kerusakan pada bagian roda, terutama bagian
wheel out roda. Setelah dilakukan penelitian dengan metode FMEA dan berbagai
analisa kerusakan, diketahui bahwa adanya rongga udara antara komponen wheel
out dengan wheel in dapat menyebabkan pecah/terpisahnya bagian wheel out dengan
wheel in. Untuk mengetahui ada tidaknya rongga, cara yang dapat dilakukan
selama ini adalah membelah roda sehingga dapat terlihat bagian dalamnya (uji
merusak).
D. Masalah/Pertanyaan
Penelitian
Adapun
masalah yang dibahas mengenai penelitian ini yaitu :
Bagaimana
cara menanggulangi produk cacat sampai hingga ke konsumen?
Apa
saja faktor yang mempengaruhi terhadap kegagalan dari beberapa faktor yang ada?
Berapa
faktor yang dapat mempengaruhi produk tersebut cacat hingga tidak terkendali?
Kapan
dapat memulai perbaikan pengendalian kualitas di PT.MAK?
Dimana
faktor yang lebih banyak timbul produk yang cacat?
Mengapa
pengendalian kualitas di PT.MAK tidak dapat dikendalikan secara maksimal?
E. Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian diatas yaitu mengurangi atau menekan
jumlah cacat produk castor yang berbahan baku TPU agar minimal sama dengan
jumlah defect pada castor berbahan baku Haibam, dan sesuai dengan tingkat
kerusakan yang ditetapkan oleh perusahaan selama ini. sedangkan target jangka
panjang dari perbaikan ini tentunya adalah Zero Defect.
F. Metode
Penelitian
1. Metode
penelitian yang digunakan pada jurnal diatas yaitu :
2. Metode
six sigma dengan menggunakan define, measure, analyze, improve, dan
control.
3. Metode
statistical process control
4. Metode
peta kendali
5. Metode
analisis kemampuan proses
G.Hasil
Penelitian
Dari hasil penelitian dari jurnal “ Upaya pengendalian
Kualitas Pada Roda Castor 5 dengan studi kasus unit komponen plastik di PT.
Mega Andalan Kalasan” yaitu Selama ini seluruh pengendalian kualitas untuk
produk MAK berada dibawah pengawasan Departemen Quality Assurance. Namun
Departemen Quality Assurance sendiri memiliki keterbatasan SDM sehingga saat
ini yang menjadi fokus utama Departemen Quality Assurance adalah pengendalian
pada lini produk akhir, ini terjadi di Unit Hospital Equipment dan Unit Aneka
Produk. Sedangkan untuk komponen dalam pelaksanaannya dilakukan sendiri oleh
operator tanpa ada tenaga SDM yang khusus menangani, ini terjadi di Unit
Komponen Logam dan Unit Komponen Plastik. Pengendalian kualitas pada roda
castor hanya dilakukan secara visual oleh operator. Penggolongan jenis cacat
pada roda castor dilakukan untuk mempermudah pengamatan dan pencarian
sebab-sebab cacat yang sejenis. Disini ada pula beberapa jenis cacat yang dapat
diabaikan karena tidak memberikan pengaruh yang berarti.
H.Review/ komentar
Dari penelitian jurnal diatas yaitu pengendalian kualitas
mencakup pemeliharaan, perbaikan dan pengembangan. Untuk menjaga kualitas harus
diputuskan standar mutu, menentukan standar kerja yang akan mengantarkan ke
mutu ini, dan menyusun sebuah sistem pengendalian untuk memeriksa prosedur
kerja. Hal ini sebetulnya telah dilakukan oleh pihak perusahaan dengan
menyediakan berbagai standard instruksi kerja dan check sheet yang berisi
karakteristik kualitas yang dijadikan acuan. Untuk memperbaiki mutu produk, perlu
menganalisa mutu produk yang sekarang ada, dengan memeriksa proses produksinya
dan berbagai macam prosedur pengendalian mutu yang berkaitan untuk
mengidentifikasi poin-poin persoalannya. PT MAK melalui Departemen Quality
Control selama ini telah menerapkan kebijakan SPC dilantai produksinya dengan
target kualitas sebesar 3 sigma. Hal ini telah mampu dicapai untuk proses
produksi castor wheel out 5” dengan bahan baku haibam yang biasa digunakan.
Namun kendala lain ditemui di lapangan dalam penggunaan komponen ini.
Akibat adanya berbagai keluhan atas berbagai kerusakan
berupa pecah/ terpisahnya wheel out dengan wheel in ditindak lanjuti oleh
perusahaan dengan mencari sebab-sebab terjadinya dan solusinya. Setelah melalui
serangkaian pertimbangan dan pengujian, perusahaanpun memutuskan untuk
menggunakan TPU sebagai bahan pengganti Haibam. Bahan ini tentu saja memiliki
kelebihan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pada penggunaannya bahan
ini mampu mengurangi keluhan yang terjadi berkaitan dengan cacat yang
sebelumnya muncul ketika menggunakan material haibam Namun penggantian bahan
ini tidak serta merta menyelesaikan permasalahan, muncul permasalahan baru berkaitan
dengan proses produksinya.
I. Abstrak
Jurnal
PT. Mega Andalan Kalasan (MAK)
merupakan industri manufaktur yang menghasilkan peralatan rumah sakit dari
logam. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan pada Unit Komponen Plastik
yang salah satu hasil produknya adalah roda castor 5”. Keluhan yang sering
terjadi adalah adanya kerusakan pada bagian roda, terutama bagian wheel out
roda. Hal ini disebabkan adanya rongga udara antara komponen wheel out dengan
wheel in yang dapat menyebabkan pecah/terpisahnya bagian wheel out dengan wheel
in. Untuk mengetahui ada tidaknya rongga, cara yang dapat dilakukan selama ini
adalah membelah roda sehingga dapat terlihat bagian dalamnya (uji merusak).
Cara ini tentu saja sulit dan tidak ekonomis. Pihak perusahaan pun memutuskan
untuk mengganti material yang selama ini digunakan (Haibam) dengan material
lain (TPU) yang memiliki sifat bahan lebih baik. Hal ini mampu mengurangi
keluhan yang terjadi akibat cacat yang terjadi ketika masih menggunakan
material haibam. Akan tetapi, penggantian bahan tidak serta merta menyelesaikan
permasalahan, hal ini dapat dilihat dengan muncunya permasalahan baru berkaitan
dengan proses produksinya.
Hasil identifikasi terhadap bahan haibam dan TPU
menunjukkan bahwa sink mark merupakan cacat dominan. Pengolahan data dengan
menggunakan metode DPMO menghasilkan tingkat sigma yang berbeda. Dari kedua
tingkat sigma yang dihasilkan tersebut terlihat bahwa Tingkat Sigma Haibam >
TPU (3,0 Sigma > 2,8 Sigma). Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan
kemampuan proses ketika proses produksi castor diganti bahan bakunya dari
Haibam menjadi TPU.
J. Daftar Pustaka
Buku
Teks
1.
Harry, Mikel dan Richard Schroeder (2000), “Six Sigma: The Breakthrough
Management Strategy Revolutioning the Word’s”, Doubleday, New York
2.
Brue, Greg (2002), “Six Sigma for Managers”, Terjemahan Emhas, Penerbit Canary,
Jakarta 3. Mitra, Amitava (1993), “Fundamental of Quality Control and Improvement”,
Macmillan Publishing Comp., New York
4.
Montgomery, Douglas C.(1990), “Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik”,
Terjemahan Prof DR. Zanzawi Soerjati, MSc, Second Edition, Penerbit Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
5.
Pande, S. Peter, Robert P. Neuman, dan Roland R. Cavanagh (2002), The Six Sigma
Way: Bagaimana GE, Motorola, dan Perusahan Terkenal Lainnya Mengasah Kinerja
Mereka, Terjemahan Dwi Probantini, Penerbit Andi Yogyakarta
6.
Pzydek, Thomas (2002), The Six Sigma Handbook, Terjemahan Lusy Widjaja,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta
7.
Shima, Ghayatri (2002), Upaya Peningkatan Kualitas Pada Proses Produksi Lampu
Pijar Menggunakan Metode Six Sigma di PT General Electric Lighting Indonesia.
8.
Walpole, R.E and Myers, R.H.(1989), Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur
dan Ilmuwan, Edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung. b. Artikel Jurnal 1. Anonymous
(2002), “Using Six Sigma to Improve PVC Qualit”, Annual Quality Congress
Proceeding 2. Himah, Elok Faiqotul (2001), “Statistic Process Control Sebagai
Monitoring Processdan Prioritas dalam Usaha Peningkatan Mutu”, Proceeding
Seminar Nasional Teknik Industri FTI, Uniersitas Tri Sakti 3. Rancour, Tom dan
Miuke McCracken (2000), “Applying Six Sigma Method for Breakthrough Safety
Performance”, Profesinal Safety
Artikel
Jurnal
1.
Anonymous (2002), “Using Six Sigma to Improve PVC Qualit”, Annual Quality
Congress Proceeding
2.
Himah, Elok Faiqotul (2001), “Statistic Process Control Sebagai Monitoring
Processdan Prioritas dalam Usaha Peningkatan Mutu”, Proceeding Seminar Nasional
Teknik Industri FTI, Uniersitas Tri Sakti
3. Rancour, Tom dan Miuke McCracken (2000), “Applying Six Sigma Method for Breakthrough Safety Performance”, Profesinal Safety
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.