PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI ERA
GLOBALISASI
Oleh: Tiya Zidni A J33-TIYA)
ABSTRAK
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah
generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya Bahasa
Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan
dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam
kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi
muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi
dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai
meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini
jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini
diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari
pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak
menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. Fenomena lainnya adalah
bahasa alay yang kerap digunakan dalam media sosial maupun percakapan
sehari-hari. Pergeseran struktur kata yang terjadi di masa sekarang dan
dilakukan oleh banyak kalangan membentuk munculnya kosakata baru yang
meminggirkan keformalan dalam berbahasa.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam masyarakat.
Bahasa diucapkan dan didengar, bukan ditulis dan dibaca. Disamping tetap ada
yang diucapkan dan didengarkan. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara
akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain,
keberhasilan mengunakan ide itu sehingga dapat diterima oleh orang yang
mendengarkan atau yang diajak berbicara. Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial
menjadi hal pokok manusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan
sesamanya.Bahasa bersifat arbitrer. Oleh karena itu, bahasa sangat terkait
dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Hal ini
memungkinkan adanya diferensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang
lain.Perkembangan bahasa tergantung pada pemakainya. Bahasa terikat secara
sosial,dikontruksi, dan direkonstruksi dalam kondisi sosial tertentu daripada
tertata menurut hukum yang diatur secara ilmiah dan universal. Oleh karena itu,
bahasa dapat dikatakan sebagai keinginan sosial (Kompas.com: 2006).
PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan dibahas yaitu apakah bahasa
Indonesia jadi sederet akar kata
benda dan kata kerja bahasa Inggris yang
dirangkaisesamanya dengan kata depan dan katahubung bahasa Indonesia.
PEMBAHASAN
Perkembangan Bahasa Indonesia Kurniawan (2012:
8) mengatakanbahwa sebagai alat
integrasi bangsa, adabeberapa sifat potensial yang dimilikibahasa Indonesia:
(1) bahasa Indonesiatelah terbukti dapat
mempersatukanbangsa Indonesia yang multicultural, (2)bahasa Indonesia
bersifat demokratisdan egaliter,
(3) bahasa indonesiabersifat terbuka/transparan, dan
(4)bahasa Indonesia sudah
mulaimengglobal. Pertama,
sejak zaman perjuangankemerdekaan, bahasa Indonesia
selalutampil memainkan perannnya dan telahberhasil membangkitkan sertamenggalang semangat
kebangsaan(nasionalisme)
atau semangatperjuangan dalam
mengantarkan rakyatIndonesia ke depan
pintu gerbangkemerdekaan
Indonesia. Kedua, bahasaIndonesia
sebagai bahasa persatuanmaupun sebagai
bahasa negara telahberperan dan
berfungsi secara efektifsebagai sarana komunikasi
perjuangandan pembangunan bangsa
Indonesia.Ketiga, bahasa Indonesia
bersifatterbuka
(transparan). Artinya, bahasaIndonesia dapat
beradaptasi
denganbahasa-bahasa lain dan
mudahmenerima unsur-unsur fonologi,morfologi, dan
unsur semantik.Keempat, bahasa
Indonesia sudah mulaimengglobal,
dewasa ini bahasaIndonesia merupakan salah satu
bahasaasing yang popular dan digemari olehbangsa lain. Bahasa asing yang
dominan dipakaidi negara Indonesia
adalah bahasaInggris. Kecenderungan untukmenggunakan kata
Inggris, yangsebetulnya ada
padanannya dalambahasa Indonesia,
menunjukkan tandasemakin meningkat ketimbangsebaliknya. Orang
jadi bertanya-tanyatidakkah nanti
bahasa Indonesia jadisederet akar kata benda dan kata kerja bahasa Inggris
yang dirangkaisesamanya dengan
kata depan dan katahubung bahasa Indonesia. Namun, adakemungkinan bahwa
bentuk bahasaIndonesia biasa
jika berbicara dengangolongan bawah. Jika hal
ini sampaiterjadi, salah satu
alasan utama untukmemilih bahasa Indonesia
sebagaibahasa nasional, sampai
mengalahkanbahasa Jawa yang banyak penuturnya,telah dikesampingkan. Jika
dibandingkan keadaan 50tahun yang lampau
dengan keadaansekarang, maka
akan terlihat bahwakehidupan masyarakat
Indonesiasekarang sudah
semakin modern.Kemajuan yang
dicapai selama kurunwaktu 50 tahun terjadi hamper di semuabidang kehidupan
seperti
ekonomi,perdagangan, politik, IPTEK,komunikasi, transportasi. Perubahan atau perkembangan terjadi karena
kitasemakin erat dengan bangsa-bangsa lain.Kata-kata yang sangat popular
dewasaini untuk menggambarkan hubunganantarbangsa dan keadaan dunia
dewasaini ialah kata
interdependensi danglobalisasi.
Perubahan dalam kehidupandan budaya Indonesia ini terjadi tidakhanya karena
kita terpaksa menerimaapa yang disodorkan dari luar kepadakita, tetapi
juga karena kita
dengansengaja mengambil pengetahuan
danunsur-unsur budaya asing
demikelanjutan eksistensi kita sebagai bangsadan demi perkembangan
budaya kita. Sampai pada tahun
1990-anpenggunaan bahasa asing,
khususnyabahasa inggris sangat menonjol di dalambeberapa bentuk
peristilahan. Perusahanperumahan merupakan salah satu bidangusaha perdagangan
dan jasa yang sangatbanyak
menggunakan
istilah-istilahbahasa Inggris untuk hasil atau pun jasayang ditawarkannya.
·
Fenomena
Negatif BahasaIndonesia di Tengah MasyarakatMuslich (2010:38-40) mengatakanbahwa bangsa
Indonesia, sebagaipemakai bahasa
Indonesia, seharusnyabangga menggunakan bahasa Indonesiasebagai alat
komunikasi. Dengan bahasaIndonesia, mereka bisa menyampaikanperasaan dan
pikirannya dengansempurna dan
lengkap kepada oranglain.
Mereka semestinya banggaberbahasa Indonesia belum lagi
tertanampada setiap orang
Indonesia. Rasamenghargai bahasa
asing (dahulu bahasaBelanda, sekarang bahasa Inggris) masihterus menampak
pada sebagian besarbangsa Indonesia. Mereka
menganggapbahwa bahasa asing
lebih tinggiderajatnya daripada
bahasa Indonesia.Bahkan, mereka
tidak mau tahuperkembangan bahasa Indonesia.
Fenomena negatif yang
masihterjadi di tengah-tengah masyarakatIndonesia antara lain sebagai
berikut.Pertama, Banyak orang
Indonesiamemperlihatkan
dengan banggakemahirannya menggunakan
bahasaInggris walaupun mereka
tidakmenguasai bahasa Indonesia
denganbaik. Kedua, Banyak orang Indonesia merasamalu apabila tidak
menguasai bahasaasing (Inggris)
tetapi tidak pernah
merasa malu dan kurang apabila tidakmenguasai bahasa Indonesia.
Ketiga, Banyak orang
Indonesiamenganggap remeh bahasa
Indonesiadan tidak mau mempelajarinya karenamerasa dirinya telah
menguasai bahasaIndonesia dengan baik. Keempat,
Banyak orang Indonesiamerasa dirinya
lebih pandai daripadayang lain karena telah menguasai
bahasaasing (Inggris) dengan fasih, walaupunpenguasaan bahasa Indonesianya
kurangsempurna.
·
Fenomena Penggunaan
Bahasa Indonesia di
EraGlobalisasi Sikap
pemakaian bahasaIndonesia yang
negatif dan tidak baikakan
menimbulkan kesalahan dalamberbahasa. Hal
itu akan berdampaknegatif pula pada perkembangan
bahasaIndonesia. Sebagai pemakai
bahasaIndonesia menjadi pesimis, menganggaprendah, dan tidak percaya
kemampuanbahasa Indonesia dalam mengungkapkanpikiran dan
perasaannya denganlengkap, jelas,
dan sempurna. Akibatlanjut yang
timbul dari kenyataan-kenyataan tersebut antara lain
sebagaiberikut. Pertama, Banyak orang Indonesia lebihsuka menggunakan
kata-kata, istilah-istilah, dan
ungkapan-ungkapan itusudah ada
padanannya dalam bahasaIndonesia, bahkan sudah umum
dipakaidalam bahasa Indonesia. Misalnya, page,background, reality, alternative,
airport,masing-masing untuk “halaman”, “latarbelakang”, “kenyataan”,“(kemungkinan)
pilihan”, dan “lapanganterbang” atau “bandara”.Kedua, Banyak
orang Indonesiamenghargai bahasa
asing secaraberlebihan sehingga
ditemukan kata danistilah asing yang “amat asing”, “terlaluasing”, atau “hiper
asing”. Hal ini terjadikarena
salah pengertian dalam menerapkan kata-kata
asing tersebut,misalnya rokh,
insyaf, fihak, fatsal,syarat(muatan), dianggap (syah).Padahal, kata-kata itu cukup
diucapkandan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat(muatan), dan dianggap
(sah).Ketiga, Banyak orang Indonesia belajardan menguasai bahasa asing dengan
baiktetapi menguasai bahasa Indonesia apaadanya. Terkait
dengan itu, banyakorang
Indonesia yang mempunyaibermacam-macam kamus bahasa
asingtetapi tidak mempunyai satu pun kamusbahasa Indonesia. Seolah-seolah
seluruhkosakata bahasa Indonesia
telahdikuasainya dengan baik.
Akibatnya,kalau mereka kesulitan menjelaskan ataumenerapkan kata-kata
yang sesuai dalambahasa Indonesia, mereka akan mencarijalan pintas dengan cara
sederhana danmudah. Misalnya, penggunaan kata yangmana yang
kurang
tepat,pencampuradukkan
penggunaan katatidak dan bukan,
pemakaian kara gantisaya, kami, kita yang tidak jelas. Sekadar sebagai
contoh, kitamelihat luasnya
pemakaian kata seperti‘waktu mana’, ‘yang mana’, ‘di mana’,dan kata ganti lain
semacam itu. Gejalaini terdengar dan
terlihat di banyakkesempatan berbicara
dan menulis.Mereka meniru
bentuk bahasa asinguntuk mengungkapkan pikiran
merekadi dalam bahasa
Indonesia, padahalbanyak sekali
di antara mereka yangtidak mampu berbahasa asing. Seringtimbul pemikiran di
kalangan peminatbahasa untuk mencari
sebab darikekeliruan semacam
itu. Mengapamereka tidak
menggunakan saja bentukbahasa Indonesia untuk mengungkapkanpikiran mereka
di dalam bahasaIndonesia.
KESIMPULAN
Kenyataan-kenyataan
yang telahdijelaskan di atas
adalah fenomena nyatayang terjadi dalam penggunaan bahasaIndonesia dan bahasa
Inggris. Hadirnyabahasa Inggris ternyata
memberikanpengaruh yang cukup
besar terhadapbahasa Indonesia.
Banyak orangIndonesia yang
masih menganggapbahasa Inggris
harus lebih diutamakanpemakaiannya. Bahasa Inggris dianggaplebih kekinian
daripada bahasaIndonesia.
Arus globalisasi itu
telahmenimbulkan pengubah sosial
yangdalam waktu yang akan datang dapatmenjelma dalam perilaku sosial,
baik perilaku sosial bermasalah
maupunperilaku sosial yang positif. Kenyataanmemang selalu
digebyarkan akanhadirnya
persaingan global. Berdasarkan hal tersebut
perludiadakannya perbaikan dari
dalammaupun dari luar.
Jika tidak dapatmengakibatkan terhambatnyaperkembangan bahasa
Indonesia itusendiri. Sebagai
warga negara Indonesiayang baik, seharusnya mampu menjagakeutuhan bahasa
Indonesia. BahasaIndonesia harus
dibina dandikembangkan dengan
baik karenabahasa merupakan jati
diri suatu bangsa
DAFTARPUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.