Meta Description: Mengapa kaidah bahasa penting dalam penulisan akademik? Artikel ini mengulas tata bahasa, ejaan, dan gaya akademik sebagai fondasi komunikasi ilmiah yang kredibel dan profesional.
Keyword Utama: kaidah bahasa akademik, ejaan PUEBI, kalimat efektif, gaya bahasa ilmiah, penulisan akademik
📌 Pendahuluan: Bahasa
Baku, Bukan Sekadar Formalitas
“Bahasa adalah cermin nalar.” Ungkapan ini bukan sekadar
metafora. Dalam dunia akademik, bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga
representasi cara berpikir, struktur logika, dan integritas ilmiah penulis.
Ketika mahasiswa menulis skripsi atau dosen menyusun artikel jurnal, mereka
tidak hanya menyampaikan informasi—mereka sedang membangun kredibilitas.
Namun, masih banyak karya ilmiah yang tergelincir karena
ejaan yang tidak konsisten, kalimat yang ambigu, atau diksi yang tidak sesuai.
Padahal, menurut Damaianti & Wahya (2021), kaidah bahasa adalah “landasan
untuk menghasilkan teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.”
📚 Pembahasan Utama:
Kaidah Bahasa dalam Teks Akademik
1. Apa Itu Kaidah Bahasa Akademik?
Kaidah bahasa akademik mencakup:
- Tata
kalimat dan struktur gramatikal
- Ejaan
sesuai PUEBI (EYD V)
- Pilihan
kata dan gaya bahasa ilmiah
- Konsistensi
dan objektivitas
Tujuannya? Menjamin kejelasan, ketepatan, dan kredibilitas
dalam penyampaian gagasan.
2. Kalimat Efektif: Ringkas, Padat, dan Logis
Kalimat efektif memiliki lima ciri utama:
- Kehematan:
Hindari pengulangan tak perlu Contoh salah: “Para
mahasiswa-mahasiswa…” Contoh benar: “Mahasiswa…”
- Kepaduan
dan kesatuan: Semua unsur saling mendukung satu pokok pikiran
- Kejelasan:
Tidak menimbulkan tafsir ganda Contoh ambigu: “Dosen membimbing
mahasiswa yang rajin menulis skripsi.” (Siapa yang rajin?)
- Logika:
Hubungan antarbagian kalimat harus masuk akal
Menurut Mahsun (2021), kalimat efektif adalah “dasar bagi
penyampaian pikiran ilmiah yang rasional dan komunikatif.”
3. Ejaan dan Tanda Baca: Pilar Akurasi
EYD V (2022) menetapkan aturan penulisan huruf kapital,
huruf miring, kata serapan, dan tanda baca. Kesalahan ejaan dapat mengubah
makna dan menurunkan kredibilitas.
Contoh:
- Huruf
kapital: “Hari Raya Idulfitri dirayakan…”
- Huruf
miring: Laskar Pelangi
- Kata
serapan: “komputer” (dari computer), “demokrasi” (dari democracy)
Tanda baca seperti koma, titik koma, dan tanda kurung harus
digunakan sesuai fungsi agar tidak menimbulkan distorsi makna.
4. Diksi dan Gaya Bahasa Akademik
Bahasa akademik harus:
- Objektif
dan netral
- Menghindari
metafora dan kata emosional
- Menggunakan
istilah teknis yang baku dan berterima (sesuai KBBI)
Contoh: Daripada menulis “penelitian ini sangat
menarik,” lebih baik “penelitian ini menunjukkan korelasi signifikan antara
variabel X dan Y.”
🧩 Implikasi & Solusi:
Menulis Ilmiah yang Kredibel
Dampak Positif Penerapan Kaidah Bahasa
- Meningkatkan
keterbacaan dan kejelasan
- Memperkuat
argumen dan logika tulisan
- Menunjukkan
profesionalisme dan integritas penulis
Solusi Praktis untuk Mahasiswa dan Akademisi
- ✅
Gunakan checklist self-editing: periksa SPOK, ejaan, dan diksi
- ✅
Manfaatkan teknologi: Grammarly, DupliChecker, dan korektor daring
- ✅
Minta umpan balik dari dosen atau rekan sejawat
- ✅
Latihan koreksi naskah berdasarkan studi kasus teks mahasiswa
- ✅
Pelajari dan terapkan EYD V secara konsisten
Menurut Jurnal Trunojoyo (2023), umpan balik pembimbing
berperan penting dalam menyempurnakan kualitas bahasa dan struktur naskah
akademik.
🧠 Kesimpulan: Bahasa
Adalah Etika Ilmiah
Menulis akademik bukan hanya soal menyampaikan ide, tetapi
juga soal tanggung jawab ilmiah. Kaidah bahasa—dari ejaan hingga gaya—adalah
fondasi yang menentukan apakah sebuah tulisan dapat dipercaya, dipahami, dan
diakui secara akademik.
📝 Maka, pertanyaannya
bukan lagi “apa yang ingin saya sampaikan,” tapi “apakah pembaca bisa memahami
dan mempercayai apa yang saya tulis?”
Sudahkah Anda meninjau kembali kaidah bahasa dalam karya
ilmiah Anda?
📚 Sumber & Referensi
- Damaianti,
V. S., & Wahya, W. (2021). Membaca Kritis dan Kreatif untuk
Mahasiswa.
- Mahsun.
(2021). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
- Badan
Bahasa (2022). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EYD V).
- Prasetyo,
H. (2022). Literasi Kritis dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
- Jurnal
Trunojoyo (2023). Persepsi Mahasiswa terhadap Umpan Balik Dosen.
- UHAMKA
(2023). Penulisan Akademik.
- Nurgiyantoro,
B. (2020). Bahasa Indonesia Akademik dan Pengembangan Wacana Ilmiah.
- Liputan6.com
(2024). Pengertian Kalimat Objektif dan Contohnya.
- Website
Planet (2023). Ulasan Grammarly.
- Pandawan
(2023). 5 Aplikasi untuk Mempermudah Karya Ilmiah.
🏷️ Hashtag
#KaidahBahasa #PenulisanAkademik #KalimatEfektif #EYDV
#BahasaIlmiah #GayaBahasaAkademik #SelfEditing #RevisiIlmiah #LiterasiBahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar