@F13-Oktomy - Menurut Wikipedia, Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam
baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik populer pada
pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika listrik masih dipilih
sebagai penggerak utama pada kendaraan.
Hal ini disebabkan karena mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama di starter listriknya, lambat laun mengurangi popularitas mobil listrik.
Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company, membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik. Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang dari pasaran, terutama di pasaran gemuk seperti Amerika Serikat, pada tahun 1930-an.
Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak orang yang sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik, membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang.
Hal ini disebabkan karena mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama di starter listriknya, lambat laun mengurangi popularitas mobil listrik.
Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company, membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik. Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang dari pasaran, terutama di pasaran gemuk seperti Amerika Serikat, pada tahun 1930-an.
Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak orang yang sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik, membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang.
Menurut
Margana (2012), Mobil listrik pertama
kali dikenalkan oleh Robert Anderson dari Skotlandia pada tahun 1832-1839,
namun pada saat itu harga bahan bakar minyak (BBM) relatif murah sehingga
masyarakat dunia cenderung mengembangkan Motor Bakar yang menggunakan BBM. Saat
ini harga BBM semakin mahal dan cadangannya menjadi sangat terbatas serta sulit
dikendalikan untuk masa yang akan datang. Selain itu, terdapat isu lingkungan
yang menjadi perhatian dunia yang tertuang dalam Education for Sustainable
Development (EfSD). Hal ini memicu pengembangan penggunaan energi
listrik dalam system transportasi sebagai pengganti bahan bakar fosil, sebab
energi listrik mudah dibangkitkan dari berbagai macam sumber termasuk dari sumber-sumber
energi terbarukan.
Menurut Nyoman
S Kumara, I Wayan Sukerayasa (2009),Bahwa Perkembangan kendaraan listrik
dunia sebagian besar mengacu pada perkembangan bidang ini di Amerika
Serikat dan beberapa negara di Eropa serta Jepang. Pada permulaan era
kendaraan bermotor di Amerika Serikat sekitar tahun 1900-an,
kendaraan listrik merupakan kendaraan yang jumlahnya paling banyak
dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak atau bertenaga uap.
Hal ini disebabkan antara lain karena kendaraan listrik memiliki berbagai kelebihan seperti tidak bergetar, tidak mengeluarkan, serta tidak bising seperti halnya kendaraan berbahan bakar minyak. Di samping itu,proses menghidupkan kendaraan listrik jauh lebihmudah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak yang masih menggunakan starter jenis crank. Dan juga pada periode ini jalan raya hanya tersedia di kota saja dimana jarak tempuh relatif pendek sehingga hal ini sangat cocok dengan karakter kendaraan listrik yang berjarak tempuh relatif pendek. Namun demikian, jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar uap, kendaraan listrik memiliki jarak tempuh yang lebih panjang,
Hal ini disebabkan antara lain karena kendaraan listrik memiliki berbagai kelebihan seperti tidak bergetar, tidak mengeluarkan, serta tidak bising seperti halnya kendaraan berbahan bakar minyak. Di samping itu,proses menghidupkan kendaraan listrik jauh lebihmudah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak yang masih menggunakan starter jenis crank. Dan juga pada periode ini jalan raya hanya tersedia di kota saja dimana jarak tempuh relatif pendek sehingga hal ini sangat cocok dengan karakter kendaraan listrik yang berjarak tempuh relatif pendek. Namun demikian, jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar uap, kendaraan listrik memiliki jarak tempuh yang lebih panjang,
Menurut Dewy dalam Oktara (2017), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
mengaku siap mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Beliau mengatakan BPPT telah melakukan kajian teknologi untuk menciptakan
kendaraan berbasis energi listrik. Pihaknya terus berupaya mengembangkan
berbagai purwarupa moda transportasi bertenaga listrik mulai dari motor,
trolleyt bus dan mobil listrik. "Intinya kami fokuskan inovasi ini bisa
masuk ke industri, agar motor listrik, baterai dan manufaktur lainnya dapat
melibatkan industri dalam negeri.
hal di atas
merupakan kunci dalam pengoperasian mobil listrik, terlebih ia melihat mobil
listrik memiliki ketergantungan pada daya tahan baterai. Ia menambahkan agar
mobil dapat menempuh perjalanan jauh, maka baterai harus mampu menyimpan energi
dalam kapasitas besar
Menurut Nasir dalam Deny (2017),
bahwa mobil listrik dalam negri ditargetkan akan mulai diproduksi masal pada
2020,namun agar hal itu terwujud,dibutuhkan investor yang bersedia membiayai proses produksinya. Berikut kutipan
pembicaraan Nasir dalam Deny bahwa "Mobil listrik sudah siap secara
teknologi. Tinggal kita akan menuju yang namanya uji. Uji itu berarti
meningkatkan kesiapan teknologi untuk menjadi ke angka enam. Kalau angka enam
selesai, nanti ke angka tujuh berarti ke industrinya. Nanti kita akan uji coba
Jakarta-Bali, untuk mobil. Untuk motor sudah selesai lah ya. Sekarang proses ke
industri. Kalau mobil tahapnya itu, tahap uji," ujar dia di Kompleks
Istana Kepresidenan, Jakarta.
So
kita tunggu saja Mobil Listrik ciptaan anak negri.
Daftar Pustaka :
Deny,S. 2017.Sejauh Apa
Perkembangan Mobil Listrik Karya Anak Bangsa?. Liputan6. Dalam http://bisnis.liputan6.com/read/3077576/sejauh-apa-perkembangan-mobil-listrik-karya-anak-bangsa
Kumara,Nyoman.S, Sukerayasa,I.Wayan, Tinjauan perkembangan kendaraan listrik dunia
hingga sekarang. Vol 8 No 1 Januari – Juni 2009. Dalam :
download.portalgaruda.org/article.php?article=15312&val=985
Margana, Aplikasi motor DC 1000 W 48 V sebagai
penggerak mobil listrik ramah lingkungan. F23 2012. Dalam: http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=133816
Oktara,D. 2017. BPPT siap dukung pengembangan mobil
listrik. Tempo.co. Dalam https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/08/03/090896679/bppt-siap-dukung-pengembangan-mobil-listrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.