Laman

Sabtu, 02 September 2017

MOBIL LISTRIK Di INDONESIA

@F13-Oktomy - Menurut Wikipedia, Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik populer pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika listrik masih dipilih sebagai penggerak utama pada kendaraan.
Hal ini disebabkan karena mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama di starter listriknya, lambat laun mengurangi popularitas mobil listrik. 

Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company, membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik. Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang dari pasaran, terutama di pasaran gemuk seperti Amerika Serikat, pada tahun 1930-an. 

Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak orang yang sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik, membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang.

Menurut Margana (2012),  Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Anderson dari Skotlandia pada tahun 1832-1839, namun pada saat itu harga bahan bakar minyak (BBM) relatif murah sehingga masyarakat dunia cenderung mengembangkan Motor Bakar yang menggunakan BBM. Saat ini harga BBM semakin mahal dan cadangannya menjadi sangat terbatas serta sulit dikendalikan untuk masa yang akan datang. Selain itu, terdapat isu lingkungan yang menjadi perhatian dunia yang tertuang dalam Education for Sustainable Development (EfSD). Hal ini memicu pengembangan penggunaan energi listrik dalam system transportasi sebagai pengganti bahan bakar fosil, sebab energi listrik mudah dibangkitkan dari berbagai macam sumber termasuk dari sumber-sumber energi terbarukan.


Menurut Nyoman S Kumara, I Wayan Sukerayasa (2009),Bahwa Perkembangan kendaraan listrik dunia sebagian besar mengacu pada perkembangan bidang ini di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa serta Jepang. Pada permulaan era kendaraan bermotor di Amerika Serikat sekitar tahun 1900-an, kendaraan listrik merupakan kendaraan yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak atau bertenaga uap.

Hal ini disebabkan antara lain karena kendaraan listrik memiliki berbagai kelebihan seperti tidak bergetar, tidak mengeluarkan, serta tidak bising seperti halnya kendaraan berbahan bakar minyak. Di samping itu,proses menghidupkan kendaraan listrik jauh lebihmudah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak yang masih menggunakan starter jenis crank. Dan juga pada periode ini jalan raya hanya tersedia di kota saja dimana jarak tempuh relatif pendek sehingga hal ini sangat cocok dengan karakter kendaraan listrik yang berjarak tempuh relatif pendek. Namun demikian, jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar uap, kendaraan listrik memiliki jarak tempuh yang lebih panjang,

Menurut Dewy dalam Oktara (2017), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengaku siap mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia. Beliau mengatakan BPPT telah melakukan kajian teknologi untuk menciptakan kendaraan berbasis energi listrik. Pihaknya terus berupaya mengembangkan berbagai purwarupa moda transportasi bertenaga listrik mulai dari motor, trolleyt bus dan mobil listrik. "Intinya kami fokuskan inovasi ini bisa masuk ke industri, agar motor listrik, baterai dan manufaktur lainnya dapat melibatkan industri dalam negeri.
hal di atas merupakan kunci dalam pengoperasian mobil listrik, terlebih ia melihat mobil listrik memiliki ketergantungan pada daya tahan baterai. Ia menambahkan agar mobil dapat menempuh perjalanan jauh, maka baterai harus mampu menyimpan energi dalam kapasitas besar

Menurut Nasir dalam Deny (2017), bahwa mobil listrik dalam negri ditargetkan akan mulai diproduksi masal pada 2020,namun agar hal itu terwujud,dibutuhkan investor yang bersedia membiayai proses produksinya. Berikut kutipan pembicaraan Nasir dalam Deny bahwa "Mobil listrik sudah siap secara teknologi. Tinggal kita akan menuju yang namanya uji. Uji itu berarti meningkatkan kesiapan teknologi untuk menjadi ke angka enam. Kalau angka enam selesai, nanti ke angka tujuh berarti ke industrinya. Nanti kita akan uji coba Jakarta-Bali, untuk mobil. Untuk motor sudah selesai lah ya. Sekarang proses ke industri. Kalau mobil tahapnya itu, tahap uji," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

So kita tunggu saja Mobil Listrik ciptaan anak negri.

Daftar Pustaka :

Deny,S. 2017.Sejauh Apa Perkembangan Mobil Listrik Karya Anak Bangsa?. Liputan6. Dalam http://bisnis.liputan6.com/read/3077576/sejauh-apa-perkembangan-mobil-listrik-karya-anak-bangsa


Kumara,Nyoman.S, Sukerayasa,I.Wayan, Tinjauan perkembangan kendaraan listrik dunia hingga sekarang. Vol 8 No 1 Januari – Juni 2009. Dalam :
download.portalgaruda.org/article.php?article=15312&val=985


Margana, Aplikasi motor DC 1000 W 48 V sebagai penggerak mobil listrik ramah lingkungan. F23 2012. Dalam:  http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=133816

Oktara,D. 2017. BPPT siap dukung pengembangan mobil listrik. Tempo.co. Dalam https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/08/03/090896679/bppt-siap-dukung-pengembangan-mobil-listrik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.