@F21-Hari - Teknologi dirgantara terus berkembang. Pesawat umumnya
menggunakan bahan bakar avtur. Namun, kini hadir teknologi baru pesawat dengan
bahan bakar tenaga matahari. Nama pesawat itu adalah Solar Impulse 2.
Pesawat tersebut pertama diperkenalkan di Abu Dhabi, Uni
Emirat Arab, pekan lalu. Nantinya, pesawat itu akan keliling dunia tahun ini
dan akan berawak dua orang bernama Bertrand Piccard dan Andre Borschberg. Solar
Impulse 2 dikabarkan akan mulai terbang pada akhir bulan Februari atau awal
bulan Maret. Dilihat dari namanya, Solar Impulse 2 merupakan pengembangan lebih
lanjut dari Solar Impulse pertama, yang pernah diuji cobakan tahun 2010 lalu
dan berhasil menjadi pesawat tenaga surya pertama yang terbang pada malam hari
dan berhasil melintasi benua.
Tenaga surya dipilih untuk menjadi sumber energi pesawat
karena bahan bakar yang berasal dari fosil kini sudah semakin menipis
persediannya. Bukan tidak mungkin kalau di masa depan bahan bakar avtur akan
habis.
Seperti menurut Piccard dalam BBC.com (2015) Mengatakan ““Masa depan itu bersih. Masa depan ialah Anda.
Masa depan itu sekarang. Mari melangkah lebih jauh,”
Solar Impulse tak lebih berat dari satu unit mobil, namun
memiliki lebar sayap Boeing 747. Pesawat itu ditenagai 17.000 sel surya.
Desain pesawat yang eksperimental memberikan sejumlah
tantangan teknis. Kokpitnya berukuran kira-kira sebesar kotak telepon umum.
Pilot harus mengenakan tanki oksigen untuk bernapas di ketinggian dan
diperbolehkan tidur hanya 20 menit setiap waktu.
Berikut data perjalanan pesawat Solar Impulse yang berhasil
keliling dunia seperti dikutip di dalam BBC.com (2015) menulis “Perjalanan
Solar Impulse keliling dunia
- · Tahap 1: 9 Maret 2015. Abu Dhabi (UEA) ke Muskat (Oman) – 441 km dalam 13 jam 1 menit
- · Tahap 2: 10 Maret 2015. Muskat (Oman) ke Ahmedabad (India) – 1.468 km dalam 15 jam 20 menit
- · Tahap 3: 18 Maret 2015. Ahmedabad (India) ke Varanasi (India) – 1.215 km dalam 13 jam 15 menit
- · Tahap 4: 19 Maret 2015. Varanasi (India) ke Mandalay (Myanmar) – 1.398 km dalam 13 jam 29 menit
- · Tahap 5: 29 Maret 2015. Mandalay (Myanmar) ke Chongqing (Cina) – 1.459 km dalam 20 jam 29 menit
- · Tahap 6: 21 April 2015. Chongqing (Cina) ke Nanjing (Cina) – 1.241 km dalam 17 jam 22 menit
- · Tahap 7: 30 Mei 2015. Nanjing (Cina) ke Nagoya (Jepang) - 2.942 km dalam 1 hari 20 jam 9 menit
- · Tahap 8: 28 Juni 2015. Nagoya (Jepang) ke Kalaeloa, Hawaii (AS) - 8.924 km dalam 4 hari 21 jam 52 menit
- · Tahap 9: 21 April 2016. Kalaeloa, Hawaii (AS) ke Mountain View, California (AS) - 4.200km”
- Tahap 10: 2 Mei 2016. Mountain View, California (AS) ke Phoenix, Arizona (AS) - 1.113 km dalam 15 jam 52 menit
- Tahap 11: 12 Mei 2016. Phoenix, Arizona (AS) ke Tulsa, Oklahoma (AS) - 1.570 km dalam 18 jam 10 menit
- Tahap 12: 21 Mei 2016. Tulsa, Oklahoma (AS) ke Dayton, Ohio (AS) - 1.113 km dalam 16 jam 34 menit
- Tahap 13: 25 Mei 2016. Dayton, Ohio (AS) ke Lehigh Valley, Pennsylvania (AS) - 1.044 km dalam 16 jam 47 menit
- Tahap 14: 10 Juni 2016. Lehigh Valley, Pennsylvania (AS) ke New York (AS)
- Tahap 15: 20 Juni 2016. New York (AS) ke Sevilla (Spanyol)- 6.765km - 71 jam 8 menit
- Tahap 16: 11 Juli 2016. Sevilla (Spanyol) ke Kairo (Mesir) - 3.745km - 48 jam 50 menit
- Tahap 17: 23 Juli 2016. Kairo (Mesir) ke Abu Dhabi (UEA)
Pesawat dengan tenaga surya ini bukanlah teknologi lama. Sebenarnya
project pesawat ini sudah di kerjakan sejak tahun 1970an. AUV listrik dengan
nama Astro Flight Sunrise, merupakan pesawat listrik pertama dengan tenaga
baterai yang di isi oleh tenaga surya untuk pertama kali.
Kendala yang pasti akan di hadapi oleh pesawat jenbih ini
adalah untuk terbang di malam hari apakah mampu untuk terbang di malam hari
yang dimana tidak terdapat matahari untuk mengisi daya batreai yang dipakainya,
akan tetapi menurut Tim pendiri Bertrand Piccard di dalam Suryanto ( 2010 )berkata:
"Tujuan dari proyek ini adalah memiliki pesawat terbang bertenaga surya
yang mampu terbang seharian dan malam tanpa bahan bakar."
Sayap yang lebar itu ditopang oleh 140 tulang rusuk dari
serat karbon yang diletakkan pada interval jarak 50 cm. Posisi itu akan
memberikan aerodinamika pesawat terbaik sekaligus mempertahankan kekakuan
struktur sayap pesawat.
Energi dari sel surya digunakan langsung untuk memutar
baling-baling pesawat pada siang hari dan disimpan dalam empat baterai litium
polimer yang tersimpan pada mesin, untuk sumber energi pesawat pada penerbangan
malam hari.
Pada malam hari, karena hanya mengandalkan baterai, energi
pesawat lebih kecil. Supaya hemat, pesawat harus terbang lebih lambat agar
tidak memerlukan energi besar
Daftar Pustaka
Inteknika. 2014, Sejarah Pesawat Tenaga Matahari dalam http://inteknika.com/sejarah-pesawat-tenaga-matahari/
( di akses 6 sepetember 2017 ).
Oten. 2016, Pesawat Tenaga surya solar impulse 2 dalam http://info-teknologi-baru.blogspot.co.id/2016/05/pesawat-tenaga-surya-solar-impulse-2.html
( di akses pada tanggal 6 september 2017 ).
Rahmat. 2015, Pesawat tenaga surya Solar Impulse berhasil
kelilingi dunia dalam http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/07/160726_majalah_pesawat_tenagasurya
( diakses tanggal 6 september 2017).
Rahmat. 2015, Pesawat tenaga surya Solar Impulse berhasil
kelilingi dunia dalam http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/07/160726_majalah_pesawat_tenagasurya
( diakses tanggal 6 september 2017)
Suryanto. 2010. Pesawat Tenaga Surya Bisa Terbang Malam
Hari?, dalam http://www.antaranews.com/berita/210953/pesawat-tenaga-surya-bisa-terbang-malam-hari
( di akses pada tanggal 6 september 2017 )
Tomo. 2010. Pesawat tenaga surya siap keliling dunia, dalam http://jadiberita.com/54320/pesawat-tenaga-surya-siap-keliling-dunia.html
( di akses pada tanggal 6 september 2017 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.