@F12-Khairul
Photovoltaic
(PV) adalah suatu sistem atau cara langsung (direct) untuk mentransfer radiasi
matahari atau energi cahaya menjadi energi listrik. Sistem photovoltaic
bekerja dengan prinsip efek photovoltaic Efek photovoltaic pertama
kali ditemukan oleh Henri Becquerel pada tahun 1839.
Menurut
Hendri, dkk (2016),menjelaskan bahwa Komponen utama pembangkit energi surya
adalah modul photovoltaic (PV) yang berfungsi mengubah energi cahaya (foton)
menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan adalah listrik arus searah.
Kapasitas daya modul surya diukur dalam satuan Watt-peak (Wp) dan merupakan
spesifikasi modul surya yang menyatakan besarnya daya yang bisa dihasilkan oleh
modul surya pada saat insolasi surya yang diterima sebesar 1000 W/m2 dan
kondisi suhu lingkungan 25 0C. Daya dan arus listrik yang dihasilkan modul
surya berubah-ubah tergantung pada besar intensitas radiasi surya yang
diterima. Daya keluaran modul surya juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
bayangan, sudut kemiringan instalasi, dan kebersihan permukaan modul. Karakteristik
Sel Surya Daya yang dikeluarkan oleh sel surya merupakan hasil perkalian antara
tegangan (V) operasi dan arus (I) operasi. Kedua parameter ini dihasilkan
ketika sel surya memperoleh penyinaran matahari.
Sedangkan
menurut Mintorogo, (2000), menerangkan
bahwa agar dapat memperoleh sejumlah voltage atau ampere yang dikehendki,maka
umumnya masing - masing sel surya dikaitkan satu sama lainnya baik secara
hubungan “seri’’ ataupun secara “paralel’’ untuk membentuk suatu rangkaian PV yang lazim disebutut “Modul’’.
Sebuah modul
PV umumnya terdiri dari 36 sel surya
atau 33 sel,dan 72 sel.Beberapa modul pv di8 hubungkan untuk membentuk
satu rangkaian tertentu disebut “PV Panel’’ , sedangkan jika berderet – deret
modul pv dihubungkan secara baris dan kolom disebut “PV Array’’ .
Gambar :
Diagram Hubungan Sel Surya, Modul, Panel dan
Array. https://rismanjean.wordpress.com/
Menurut
Wibawa, Darmawan, (2008), untuk mendistribusikan energi elektik yang dihasilkan
sistem Photovoltaic ke
beban,dibutuhkan media perantara yang
berupa kabel. Kabel ini memempunyai hambatan resistansi. Oleh karena itu akan terjadi rugi tegangan pada
kabel distribusi ini. Agar sistem dapat bekerja secara optimal, maka rugi
tegangan ini harus di jaga agar tidak terlalu besar dengan menggunakan dengan
bahan dan ukuran tertentu,sehingga dengan ukuran tersebut ukuran elektrik masih
dapat mengalir dengan aman.Ukuran kabel dinyatakan sebagai total luas penampang
kawat pada tiap konduktor.Satuan umum yang digunakan adalah millimeter( mm2)
.Tingkat arus dari suatu kabel adalah besarnya arus maksimum yang dapat
dialirkan melalui kabel tersebut tanpa menyebabkan kabel menjadi panas.Data
teknis untuk beberapa jenis kabel
lengkap dengan luas penampang dan kemampuan dengan hantar arusnya,ukuran
minimum kabel dapat ditentukan berdasarkan nilai arus yang di perlukan oleh
beban.
Menurut
Kumara, (2010), PLTS skala urban adalah
sistem pembangkit listrik yang memiliki kapasitas daya yang umum digunakan oleh
masyarakat rumah tangga di daerah urban dan semi urban. PLTS yang dimaksud
adalah sistem yang memiliki kapasitas daya mulai dari 450, 900, 1300, hingga
2200 Watt. Kapasitas daya di atas 2200 Watt memerlukan investasi yang sangat
besar sehingga sangat kecil untuk bisa dikembangkan oleh masyarakat secara
mandiri. Sebuah sistem PLTS terdiri dari panel surya, rangkaian pengatur
pengisian, penyimpan energi listrik, inverter, pengkabelan serta konektor, dan
perlengkapan mekanis lainnya. Perkembangan teknologi dari tiap-tiap komponen ini telah mampu menghasilkan
sistem PLTS yang ekonomis dan handal.
Inverter
adalah peralatan elektronika yang berfungsi untuk merubah sistem tegangan
searah menjadi bola-balik. Dalam PLTS, inverter akan dihubungkan dengan baterai
yang bertegangan arus searah dan akan menghasilkan tegangan listrik bolak-balik
220 V, 50 Hz. Tegangan keluaran ini serupa dengan sistem tegangan PLN sehingga
akan memudahkan pengintegrasian PLTS pada rumah tangga yang sudah terhubung
dengan jala-jala PLN dan tidak perlu melakukan penggantian peralatan listrik
yang digunakan.
Berdasarkan
bentuk gelombang yang dihasilkan, inverter dikelompokkan menjadi tiga
yaitu inverter dengan gelombang keluaran
berbentuk square, modified, dan true
sine wave. Inverter yang terbaik adalah yang mampu menghasilkan gelombang
sinusoida murni atau true sine wave yaitu bentuk gelombang dari listrik PLN.
Sumber : https://rismanjean.wordpress.com/
Gambar
: Sistem Photovoltaik
Sedangkan
menurut Maajid, Nugroho, (2007), menerangkan bahwa, Pembangkit Listrik Tenaga
Matahari (Solar cell) adalah pembangkit listrik yang bersumber pada energi
matahari. Cara kerja sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah dengan
menggunakan Grid-Connected panel sel surya Photovoltaic untuk perumahan. Modul
sel surya Photovoltaic merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus
listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur
tenaga) yang merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan
mengatur seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel
distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan
peralatan listrik. Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai akan diukur
oleh suatu Watt-Hour Meters.
Daftar Pustaka
Hendri,
Hamzah. Amir. Desain Pengembangan Hybrid Bidirectional Inverter 1500 Watt
Dengan Menggabungkan Energi Alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dan
Energi Utilitas Untuk Aplikasi Rumah Tangga. Jom FTEKNIK. Volume 3. No 2.
Oktober 2016. Dalam : http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=465431
Mintorogo, S.D. ,Strategi Aplikasi Sel Surya
(Photovoltaic Cells) Pada Perumahan Dan Bangunan Komersial. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 28,
No. 2, Desember 2000: 129 – 141. Dalam : http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/viewFile/15736/15728
Wibawa Unggul ,
Darmawan Andy, Penerapan Sistem Photovoltaik Sebagai Suplai Daya Listrik Beban
Pertamanan. Jurnal EECCIS
Vol. II, No. 1, Juni 2008.Dalam : http://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/eeccis/article/viewFile/118/116
Kumara, N .
S. , Pembangkit Listrik Tenaga Surya Skala Rumah Tangga Urban Dan
Ketersediaannya Di Indonesia. Teknologi Elektro Vol. 9 No.1 Januari – Juni 2010.Dalam : https://www.google.co.id/search?safe=strict&dcr=0&q=jurnal+photovoltaic+perumahan&oq=jurnal+photovoltaic+perumahan&gs_l=psy-ab.12...6832.10545.0.12500.10.9.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-ab..10.0.0.XrX5mnjudeA
Maajid
Lukman, Nugroho B . A , Pemilihan Alternatif Energi Terbarukan Di Kabupaten
Malang. JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM
, Vol. 10 No. 2. Dalam : http://sistem.wisnuwardhana.ac.id/index.php/sistem/article/view/77/8
Sangat bermanfaat👍👍
BalasHapus