Proses Pembelajaran untuk Peningkatan Kualitas SDM, Pendidikan Nasional, dan Daya Saing Bangsa
(Oleh: @J04_NIDA)
Sumber
: Putri Lestari (12010110084)
Abstrak
Suroso (2003:212) yang
mengutip dari laporan Darmono (1996) bahwa dari 3300 jurnal ilmiah dari
beberapa negara yang tercakup dalam Science Citation Index (SCI), sumbangan
ilmuwan Indonesia dalam pengembangan iptek dunia hanya 0,12% masih di bawah
negara tetangga seperti Filipina 0,35% dan Singapura 0,179%.
Kualitas sumber daya
manusia Indonesia yang diukur dari Human Development Index juga belum
menggembirakan. Pada tahun 2019 Indonesia menduduki rangking 111 dari 183
negara di bawah Singapore (9), Brunei Darussalam (43), Malaysia (61), dan
Philippines (106). Kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam bidang kemajuan
IPTEK juga masih sedikit dan belum menggembirakan jika dibandingan dengan
amoral, korupsi, dan kejahatan yang jumlahnya lebih besar.
Mohammad Ali (2009) Pembangunan
sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia
Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era
globalisasi. Dalam kaitan itu, pembangunan sumber daya manusia diarahkan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang ditandai dengan
meningkatnya Human Development Index dan Indeks Pembangunan Gender (IPG).
Kata kunci : Kualitas
SDM, Pendidikan nasional , Daya saing bangsa.
Pembahasan
Dari data Human
Developmen Index pada tahun 2019 tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas
pendidikan nasional di Indonesia masih memperhatinkan karena pendidikan nasional
merupakan salah faktor dalam pengingkatan sumber daya manusia, walaupun banyak
sekali upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional seperti beberapa penggantian kurikulum dan sistem pembelajaran,
perubahan manajemen pembelajaran, bahkan penggantian UU sistem pendidikan
nasional. Namun, upaya yang dilakukan pemerintah tersebut nampaknya belum
memberikan hasil yang menggembirakan.
Komponen terpenting dalam
proses pembelajaran adalah guru. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang akan berujung pada peningkatakan kualitas pendidikan maka
mutu guru yang harus dibenahi. Sumarsono (2003:19) menyatakan bahwa guru memang
harus dibantu dari segi kognisi dan kesadaran untuk mengerti isi perubahan dan
menyadari bahwa perubahan itu memang perlu. Sikap moral untuk mau berubah harus
dibangun; sikap sebagai tukang yang pasif dan menanti diubah menjadi sikap
professional yang harus aktif, proaktif, kreatif, penuh inisiatif dan kritis.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka perlu dilakukan
berbagai upaya peningkatan kualitas mengajar dosen/guru.
Beberapa upaya
peningkatan kualitas pendidikan nasional yang mungkin dapat diterapkan :
1. Menaikan
upah dan gaji guru/dosen,
2. Pelatihan
dan sarana
3. Memberikan
gambaran dan membandingan dengan tenaga guru/dosen internasional
4. Mereformasi
sistem pendidikan nasional dan mengadopsi beberapa strategi yang ditempuh
negara-negara maju dan negara-negara Asia Timur
5. Memberikan penghargaan dan sanksi hukuman (reward
and punishment). Secara bertahap guru/dosen diawasi , sehingga kinerja guru/dosen
terpantau dengan baik
6. Mengatasi guru/dosen yang belum siap menghadapi
berbagai perubahan
Kesimpulan
Perlu disadari
peningkatan kualitas SDM memang sangat tergantung pada tenaga pengajar. Segala
upaya dalam peningkatan mutu pendidikan, keberhasilannya tergantung pada tenaga
pengajar. Konsekuensinya, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan untuk daya
saing bangsa penumbuhan kesadaran mutu di kalangan tenaga pengajar sangat
diperlukan. Di samping itu yang tak kalah penting untuk diupayakan adalah aspek
kesejahteraan tenaga pengajar sebagai sarana untuk memotivasi tumbuhnya kesadaran
kualitas/mutu.
Daftar
Pustaka
Suroso. (2002). In Memoriam Guru. Yogyakarta: Jendela
Nanang, N., (2015). Reorientasi Pendidikan Nasional
Dalam Menyiapkan Daya Saing Bangsa. Yogyakarta: UII
Ali, M., (2009). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional
: Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi. Bandung: PT.
Imperial Bhakti Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.