@G11-Dwi - Seiring dengan arus globalisasi yang semakin deras,
manusia dituntut dan mau tidak mau mengikuti arus tersebut, di dalam pemahaman
tentang arus globalisasi tidak lepas dari pemahaman dan penguasaan IPTEK dan
ilmu sains. Ilmu sains sendiri dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang di
kehidupan manusia, baik itu bidang pertanian, pertambangan, kedokteran dan
lain-lain.
Di dalam kesempatan kali ini saya akan lebih membahas tentang teknologi dan sains pada bidang pertanian atau tepatnya di bidang pangan. Pangan yang sejatinya merupakan kebutuhan mendasar dan kebutuhan pokok manusia. Adalah hal yang lumrah dan semestinya ada jika teknologi dikembangkan begitu pesat di bidang pangan ini.
Di dalam kesempatan kali ini saya akan lebih membahas tentang teknologi dan sains pada bidang pertanian atau tepatnya di bidang pangan. Pangan yang sejatinya merupakan kebutuhan mendasar dan kebutuhan pokok manusia. Adalah hal yang lumrah dan semestinya ada jika teknologi dikembangkan begitu pesat di bidang pangan ini.
Manfaat Teknologi Pangan
Adanya teknologi pangan sangat memengaruhi
ketersediaan pangan. Alam menghasilkan bahan pangan secara berkala, sementara
kebutuhan manusia akan pangan adalah rutin. Kita tidak mungkin menunda
kebutuhan jasmani hingga masa panen tiba. Oleh karena itu, terciptalah
teknologi pengawetan sehingga makana dapat disimpan untuk jangka waktu yang
cukup lama. Teknk pengawetan juga memungkinkan untuk mendistribusikan bahan
pangan secara merata ke seluruh penjuru dunia. Dulu, orang-orang di Eropa tidak
bisa ,menikmati makanan-makanan Asia, tetapi sekarang karena teknologi pangan
setiap bangsa dapat menikmati makanan khas bangsa lainya. Tujuan utama dari
cara pengawetan pangan ini adalah agar
pangan atau bahan-bahan makanan yang baru saja di panen dapat disimpan dan
digunakan dalam jangka panjang.
Proses di dalam pengawetan pangan itu seniri
memiliki beberapa cara, disini ada enam cara yang sering digunakan dalam hal
pengolahan dan pengawetan pangan, yaitu
- Pendinginan
- Pengasapan
- Pengalengan
- Pengeringan
- Pemanisan
- Pengasinan
Pendinginan
Bahan pangan setelah dipanen secara fisiologis masih
hidu dan proses ini berlangsung terus sampai terjadi pembusukan. Dilakukan
pengawetan dengan suhu rendah untuk memperlambat proses pembusukan. Pendinginan
adalah proses-proses pengambilan panas dari bahan sehingga suhunya akan menjadi
lebih rendah dari sekelilingnya.
Pengasapan
Cara mengawetkan dengan pengassapan dilakukan dengan
menaruh makanan didalam sebuah tempat yang kemudian akan diasapi dari bawah. Mengawetkan
makanan dengan cara seperti ini sebenarnya belum mampu membua makanan benar-
benar awet dalam jangka waktu yang lama karena pada umumnya cara ini masih
harus dipadukan dengan pengasinan dan pengerinngan.
Pengalengan
Pengalengan adalah metode pengawetan makanan dengan
memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian
menutupinya dalam stoples maupun kaleng. Karena adanya risiko botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan
sebagian besar makanan adalah dengan panas dan tekanan tinggi. Makanan yang
biasanya dikalengkan yaitu sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan
dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan dengan keasaman
tinggi seperti buah, sayur
asin, atau makanan lain yang ditambahkan asam.
Pengeringan
Proses atau cara ini
dilakukan dengan menjemur ataupun memanaskan makanan yang ingin diawetkan. Teknik
ini memiliki prinsip bahwa mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan sangat
menyukai tempat yang lembab, basah dan memiliki kadar air.. oleh sebab itu,
dengan teknik pengeringan, maka diharapkan makanan akan benar-benar kering dan
mikroorganisme mati, sehingga menunda terjaddinya pembusukan dalam jangka waktu
tertentu.
Pemanisan
Pemanisan makanan
yaitu dengan menaruh atau meletakan makanan pada medium yang mengandung gula
dangan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme.
Jika dicelup pada knsentrasi 70% maka dapat mncegah kerusakan makanan. Contoh
makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli dan lain
sebagainya.
Pengasinan
Cara yang terakhir
adalah dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur
untuk mengawetkan makanan. Teknik ini disebut juga dengan sebutan penggraman. Garam
dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan
mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan.
Sumber :
- http://sarahtsafuadah.blog.upi.edu/2015/11/03/teknologi-pengolahan-dan-pengawetan-pangan/
- http://www.kompasiana.com/elvendigital/6-cara-pengawetan-makanan_578615a493fdfd1e08dcfd80
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pengalengan
- http://www.organisasi.org/1970/01/tehnik-dan-teknologi-pengawetan-pada-makanan-pendinginan-pengasapan-pengalengan-pengeringan-pemanisan-dan-pengasinan.html#.Wa6vTflJa00
- http://www.unpad.ac.id/fakultas/teknologi-industri-pertanian/teknologi-pangan/
@G10-The
BalasHapus1. Judul --> mainstream
2. identitas penulis --> tidak dicantumkan
3. Paragraf I --> sumber tdk dicantumkan
Paragraf II --> sumber tdk dicantumkan
4. Daftar Pustaka --> hanya mencantumkan referensi