.

Sabtu, 30 September 2017

Small Reactor Plastic Waste Processing into Alternative Fuel ( Reaktor kecil mengubah bahan plastik menjadi bahan bakar alternatif )




@F-11Bamasyahrian Small Reactor Plastic Waste Processing into Alternative Fuel ( Reaktor kecil mengubah bahan plastik menjadi bahan bakar alternatif )

Pendahuluan

Dinegara yang semakin maju ini kemungkinan  untuk menikmati sumber daya energi yang dihasilkan oleh alam dinegri kita tercinta ini, sangatlah sulit dan memungkinkan ketersediaan sumberdaya hampir menuju ke angka yang sangat rendah, dan angka dalam produksi barang sangatlah tinggi sehingga membutuhkan energi tambahan. Oleh karena itu para ilmuan di Indoneia memikirkan cara untuk membuat sumber daya alternatif yang dapat dikonsumsi secara berkala dan terus menerus. Dalam artikel penelitian saya saat ini, saya meneliti tentang alat yang dibuat oleh mahasiswa Mercubuana tentang mengolah bahan plastik menjadi bahan bakar alternatif smester akhir didalam pameran karya ilmiah digedung rektorat Mercubuana.


Permasalahan

Penggunaan bahan plastk yang kurang efisien dan menghasilkan polusi.
Tujuan Permasalahaan 

Mengenal jenis jenis plastik dan bagaimana cara memanfaatkannya tanpa harus dibuang.

Mengurangi pemakaian plastik secara berlbihan
Bisa menggunakan plastic secara bijak.

Mengolah sampah atau limbah plastic tanpa harus dibuang dan ditimbun.
Merencanakan agar alat tersebut tembus dan laris dipasaran sehingga menghasilkan uang

Teori Singkat

Pengertian Plastik

Menurut Zein Sakti diawalilmu.blogspot.co.id Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll).Plastik dapat juga menunjuk ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

Macam-macam Jenis plastik

a. PETE (Polyethylene Terephthalate)

PETE atau PET merupakan salah satu plastik yang
sering digunakan sebagai wadah makanan. Plastik PETE dapat kita temukan pada hampir semua botol air mineral dan beberapa pembungkus. Plastik ini dirancang untuk satu kali penggunaan saja. Jadi, jika digunakan berulang dapat meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang berkembang pada bahan itu. Hal ini disebabkan jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik PETE dapat bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali.

b. HDPE (High-Density Polyethylene

Plastik HDPE merupakan jenis plastik yang biasanya digunakan untuk membuat botol susu, botol deterjen, botol shampo, botol pelembab, botol minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. HDPE merupakan plastik yang paling umum didaur ulang dan dianggap plastik paling aman. Proses daur ulang plastik ini cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya banyak. Plastik HDPE ini sangat keras dan tidak mudah rusak karena pengaruh sinar matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, HDPE digunakan untuk membuat meja piknik, tempat sampah, dan produk lain yang membutuhkan ketahanan terhadap cuaca.
 
c. PVC (Polyvinyl Chloride) atau Kode 3

Plastik PVC memiliki sifat lembut dan fleksibel. Plastik jenis ini biasa digunakan untuk membuat plastik pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. Selain itu juga digunakan untuk membuat pipa plastik, dan komponen kabel komputer. PVC dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk PVC sebaiknya tidak digunakan kembali sebagai pembungkus makanan.

d. LDPE (Low-Density Polyethylene) atau Kode 4

LDPE biasa ditemukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan cuci kering, pembungkus buah-buahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas. LDPE dianggap memiliki tingkat racun yang rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, jika didaur ulang plastik LDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai.

e. PP (Polypropylene) atau Kode 5

Plastik PP bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP mampu menjaga bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. PP biasanya digunakan sebagai pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan sebagai ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat. Plastik dari PP dianggap aman jiga digunakan kembali dan dapat didaur ulang.

f. PS (Polystyrene) atau Kode 

Polystyrene atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk. Plastik ini banyak digunakan dalam berbagai kebutuhan. Biasanya plastik PS digunakan sebagai botol minuman ringan, karton telor, kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim dalam jarak jauh. Plastik PS ini mudah rusak dan rapuh, sehingga mudah terpotong-potong menjadi kecil dan mudah mencemari lingkungan. Senyawa styrene pada plastik polystyrene mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan jika terkonsumsi dapat memicu kanker dan gangguan sistem reproduksi. Oleh karena itu, jika memungkinkan kita dapat menghindari plastik ini untuk digunakan sebagai pembungkus makanan.

g. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN)

Kategori plastik dengan kode 7 ini digunakan sebagai kode plastik dengan bahan selain bahan yang telah dipaparkan sebelumnya. Plastik ini biasanya digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan, namun ada juga pabrik yang menggunakan plastik ini sebagai bahan baku botol minuman bayi dan pembungkus makanan. Penggunaan plastik ini sebagai botol minuman dan pembungkus makanan sangat tidak dianjurkan, karena salah satu zat penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang dapat mengganggu kerja hormon-hormon tubuh. Oleh karena itu sebaiknya kamu menghindari penggunaan plastik yang memiliki kode 7 (tujuh) ini.

Metode Penelitian & Pemecahan Masalah

Berikut ini pemecahan masalah dari proses pengolahan plastik yang saya dapatkan di pameran karya ilmiah buatan mahasiswa mercubuana diatas yaitu : dengan menggunakan reactor pengolah plastic menjadi bahan bakar alternatif  berikut pengulasannya :

Small Reactor Plastic Waste Processing Into Alternative Fuel ( Reaktor kecil mengubah bahan plastik menjadi bahan bakar alternatif )

Small Reactor Plastic Waste Processing Into Alternative Fuel adalah suatu alat yang diciptakan untuk membuat bahan bakar altrnatif dengan mengubah sampah atau limbah plastik. 

Menurut Dian dipameran karya ilmiah mercubuana bahwa salah satu permasalahan pengelolahan limbah plastik setelah dikonsumsi manusia tidak bisa ditempatkan dan digunakan dengan baik dan benar, jenis plastik  yang sering digunakan dalam kehidupan rumah tangga manusia yaitu platik Pyrolysis atau biasa disebut (Polystyrene). Jenis plastik ini bisa diolah menjadi bahan bakar alternative. Reaktor kecil ini hanya bisa mengolah sampah plastic  Pyrolysis atau biasa disebut (Polystyrene) oleh karena itu dia membuat reaktor kecil ini jelas mas Dian.

Perlengkapannya sangat sederhana yaitu menggunakan pemanas dengan kompor, reactor yang berbentuk tabug untuk penampung limbah plasitk, panas matahari untuk menambah daya panas, pipa gas, kondensor & penampung bahan bakar. Sayangnya bahan bakar yang dihasilkan dari reactor kecil ini baru diujicobakan dimesin pemotong rumput dan setara dengan bahan bakar premium.



 Cara kerja dari Small Reactor Plastic Waste Processing Into Alternative Fuel  adalah :


  • Menghasilkan panas yang dialiri oleh Heater ke reaktor.
  • Reaktor akan memanaskan plastik Pyrolysis (Polystrene) hingga menjadi cair.
  • Pipa yang berguna mengaliri bahan plastik yang mencair kedalam condensor untuk didinginkan.
  • Condensor yang berguna untuk mendinginkan zat cair dan didalam prosesnya, zat plastik yang mencair tidak boleh menerima panas dan prosesnya harus tetap dingin.
  • Penampang atau botol untuk menerima hasil bahan bakar alternatif dari condensor.

Guna dan pengaplikasian aplikasi produk ini adalah :

Sebagai solusi pengurangan polusi sampah atau limbah plastik.
Mengakselerasi pemanfaatan proses dalam mendaur ulang sampah plastik.
Memproduksi bahan bakar alternative dengan cara yang baru dan unik .
Bisa menggunakan pemanas yang berenergi gas dan solar.
Bentuknya yang Kecil dan mudah dibawa kemana mana.

Hasil dan Pembahasan ( Product Analysis )

Berikut  ini adalah analisis dari grafik yang dihasilkan oleh produk ini :

Kesimpulan
Small Reactor Plastic Waste Processing Into Alternative Fuel adalah alat yang sangat praktis dalam mendaur ulang sampah plastik dengan cara mengubah bahan plastik yang padat menjadi zat cair dan memiliki zat yang sama dengan bahan bakar.
Menurut saya sang penulis alat ini sangatlah bagus dikarenakan dapat mengurangi polusi yang dapat dihasilkan oleh plastic tanpa harus ditimbun dan dibakar. Dan hasilnyapun digunakan untuk meminimalisir pemakaian bahan bakar minyak sebagai bahan bakar pokok.
Daftar Pustaka

Dian Agus Firman. Judul Small reactor Plastic Waste Processing Into Alternative Fuel. September 2017. Dalam : pameran karya ilmiah Mercubuana 2017.

Id.wikipedia.org. Judul Pengertian Plastik.September2017 Dalam :
https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik

Zein Sakti. Judul Macam-Macam Jenis Plastik LengkapMacam-Macam Jenis Plastik Lengkap. Oktober 2015. Dalam :
http://awalilmu.blogspot.co.id/2015/10/macam-macam-jenis-plastik-lengkap.html

 










Indigofera sp Alternatif Pakan Kambing

Teknologi tepat guna pemanfaatan leguminosa Indigofera sp. sebagai pakan kambing yang potensial di Indonesia

Ternak ruminansia seperti sapi dan kambing memiliki posisi yang cukup strategis dalam kehidupan  masyarakat Indonesia meskipun permintaan terhadap daging kambing dan sapi memang tidak setinggi permintaan masyarakat terhadap daging unggas. Selama ini unggas masih menjadi primadona penyedia protein hewani masyarakat. Oleh karena itu pemerintah berupaya melakukan diversifikasi protein hewani masyarakat. Salah satu alternatifnya adalah kambing karena ruminansia kecil ini memiliki daur hidup yang pendek. Produksi daging kambing di Indonesia menurut Kementrian Pertanian yang bersumber dari Direktorat Jenderal Peternakan pada tahun 2016 sebesar 66.753 ton/tahun, sedangkan untuk daging sapi adalah sebesar 524.109 ton/tahun.

Pakan yang berkualitas tentu akan sangat mempengaruhi produktivitas ternak baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu kendala utama dalam peningkatan produktivitas peternakan di negara berkembang adalah kuantitas dan kualitas pakan yang berfluktuasi selama musim kemarau (Van DTT et al. dalam Tarigan 2009). Pakan hijau biasanya sulit ditemui dalam jumlah besar di negara tropis saat musim kemarau. Hal ini tentunya akan mempengaruhi produktivitas ternak terutama ternak jenis ruminansia. Selama ini 70% pakan yang digunakan oleh peternak masih berasal dari rerumputan lokal yang diketahui memiliki sedikit kandungan protein (7-9%)  dan tinggi kandungan serat kasar sehingga kebanyakan tidak ramah bagi pencernaan ternak. Untuk meningkatkan kualitas pakan dan nutrisi yang terkandung, biasanya peternak menambahkan konsentrat pada pakan penggunaan konsentrat meningkatkan biaya penyediaan pakan. Ketersediaan konsentrat dipasaran bersifat fluktuatif.

Salah satu alternatif makanan yang dapat membantu meningkatkan kualitas pakan dan menggantikan keberadaan konsentrat adalah Indigofera sp. Spesies Indigovera banyak tersebar didaerah tropis seperti Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Amerika Utara. Indigovera sebagai keluarga legung memiliki kandungan protein yang tinggi, toleran terhadap musim kering, genangan air, dan tahan terhadap salinitas sehingga pakan ini tersedia sepanjang musim (Hassen et al. 2007). Kandungan komposisi Indigovera sp diantaranya adalah 6.15% lemak kasar, 24.7% protein kasar, 21.7% bahan kering, Kalsium 0.22%, Fosfor 0.18%, Abu 6.4 %, NDF 54.24% dan ADF 44.69%.

Penggunaan legum Indigofera sp tidak hanya meningkatkan kualitas pakan dengan harga yang terjangkau namun juga dapat berkontribusi terhadap lingkungan sebab legum dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan melalui fiksasi nitrogen. Pemberian Indigofera sp berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2012) dan Siminahuruk (2009) menunjukkan bahwa pada taraf 45% terbukti masih dapat meningkatkan konsumsi bahan kering kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan protein kasar, kecernaan ADF dan ADF, pertambahan bobot harian Kambing dan efesiensi penggunaan pakan. Oleh karna itu Indigofera sp berpotensi menjadi pengganti kebutuhan basal rumput sebagai pakan di Indonesia sebab keberadaan legum ini cukup merata di Indonesia dan mudah dijumpai. 

Hassen et al. 2007. Influence of season/year and species on chemical composition and in vitro digestobility of five Indigofera accessions. Anim Feed Sci Tech. 136: 312-322

Simanihuruk K, Sirait J. 2009. Pemanfaatan leguminosa pohon Indigofera sp sebagai pakan basal kambing boerka fase pertumbuhan [Prosiding]. Seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner

Tarigan et al. 2012. Indigofera zollingeriana : a promising forage and shrubby legum crop for Indonesia [Prosiding]. International seminar on animal industry. 

Van DTT, Mui NT, Ledin I. 2005. Tropical foliages: effect of presentation method and species on intake by goats. J Anim Feed Sci Technol. 118: 1-17

www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datanak. Diakses pada : 30 September 2017



Mobil dengan Bahan Bakar Air



apakah pernah mendengar mobil dengan bahan bakar air ???
sebuah penemuan yang di kemukakan
beliau telah menemukan konversi bahan bakar yang  hanya perlu membuat converter yang mengubah air menjadi gas hirdogen.
Menurut Hamidun,Warga Desa Gunung Tua Julu,kecamatan panyabungan kota,kabupaten Mandailing Natal,Sumatra Utara Gas hidrogen itu kemudian dihubungkan ke karburator untuk membuat mobil berjalan. “Saya merakit alat converter yang mampu membuat air menjadi gas (hirdogen), sehingga dapat difungsikan mesin menjadi bahan bakar.
Temuan Hamidun ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Madina. Hasil temuannya itu pun diikutkan dalam pameran Tekhnolgi Tepat Guna (TTG) ke-17 tingkat provinsi yang digelar di Taman Raja Batu Panyabungan, belum lama ini
dalam memanfaatkan air sebagai bahan bakar air tersebut itu tidak langsung digunakan. Air ini harus dikonversi terlebih dahulu. struktur dari air adalah H2O. Dalam struktur H2O tersebut ada 2 unsur didalamnya yaitu Hidrogen dan Oksigen. Kedua unsur tersebut memang senyawa basis yang bisa digunakan untuk menjadi bahan bakar. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa kita memecahakan ikatan dari air (H2O) ini menjadi H2 dan O2?? Ternyata ada proses yang sangat sederhana untuk melakukan itu. Proses tersebut disebut Elektrolisis

Elektrolisis terdiri dari 2 kata yaitu elektro dan lisis, elektro berarti listrik dan lisis berarti pemisahan/pemotongan. Sehingga, eletrolisis adalah pemisihan/pemotongan dengan menggunakan arus listrik. Proses ini sangat mudah, kita hanya membutuhkan 2 elektroda, adaptor yang mengubah arus AC menjadi DC, dan garam. Elektroda ini bisa berupa platina, tembaga, timah, besi, atau yang paling murah grafit (batang dalam batu baterai).
Garam dalam proses ini membantu jalannya proses elektrolit karena garam ini merupakan ion yang bisa membantu menghantarkan listrik. Garam biasanya memiliki senyawa kimia NaCl. Tetapi, ketika elektrolisis menggunakan NaCl maka akan menghasilkan gas beracun yang bersenyawa Cl2. Sehingga, sebaiknya garam yang dipakai untuk proses elektrolisis air adalah garam non Cl, contohnya Na2SO4
 berikut ini tentang fakta mobil bahan bakar air
1. Mobil dengan bahan bakar air pertama kali diperkenalkan oleh sebuah perusahaan Jepang bernama Genepax.
2. Teknologi ini telah ada selama hampir 100 tahun, tetapi tetap dirahasiakan karena alasan politik.
3. Mobil bertenaga air pada kenyataannya tidak langsung menggunakan air tetapi menggunakan gas HHO yang dihasilkan dari air.
4. HHO juga dikenal sebagai ‘gas Brown’ terbentuk ketika listrik dilewatkan melalui air.
5. Sebuah mobil bertenaga air efektif jika dijalankan pada campuran air dan bensin.
6. Ketika arus listrik dilewatkan melalui air, ikatan kimia antara hidrogen dan oksigen terlepas sehingga menghasilkan gas HHO.
7. Pada mobil berbahan bakar air, gas HHO ditambahkan ke bahan bakar minyak menggunakan perangkat khusus yang dipasang pada mobil. Alat seperti itu disebut sebagai ‘conversion kit’.
8. Pada mobil berbahan bakar air, bukan air yang digunakan untuk menjalankan mesin, melainkan hidrogen yang terdapat dalam air.
9. Mobil berbahan bakar air memiliki jarak tempuh lebih jauh dibanding mobil berbahan bakar minyak saja.
10. Mobil berbahan bakar air lebih ramah lingkungan karena jumlah emisi yang dikeluarkan lebih rendah dibanding mobil berbahan bakar minyak.
11. Mobil berbahan bakar air hanya memerlukan sekitar 20 liter air suling yang bisa digunakan untuk memberi energi pada mobil selama satu tahun 


Daftar Pustaka