.

Senin, 30 November 2015

Risiko Sektor Perbankan


Masalah dan Resiko dalam Dunia Perbankan



ABSTRAK
 Masalah tentang manajemen resiko sekarang ini menjadi sangat penting dalam setiap sisi ilmu pengetahuan dan tempat praktiknya. Sistem perbankan adalah salah satu tempat praktik manajemen resiko yang menjadi sangat penting dan mempunyai dampak yang baik dalam sistem perbankan yang sekarang sedang berjalan. Karena itu tulisan ini akan dikaji bagaimana melaksanakan manajemen resiko secara umumnya.
Kata Kunci : Manajemen Resiko, Perbankan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus: PT. PLN (Persero) Rayon Malang Kota)


ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS DI RESTORAN SIMPANG LUWE, MALANG)


Kamis, 26 November 2015

PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE “IM” CIBOGO BANDUNG (JURNAL 2)


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI YANG ADAPTIF PADA CV. CHICKEN TALK FOOD (JURNAL 1)


Pentingnya Penjadwalan Produksi

Industri dapat dipandang sebagai kegiatan untuk mengolah suatu input melalui proses produksi sehingga dihasilkan output yang memiliki nilai tambah. Kegiatan mengolah input tersebut tentunya tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang bertindak sebagai operator dalam menjalankan dan mengendalikan proses produksi tersebut serta fasilitas-fasilitas produksi, seperti mesin-mesin produksi.

Dengan demikian aktifitas penjadwalan produksi yaitu proses pengalokasian beban kerja ke masing-masing bagian atau departemen dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen / consumer satisfication. Namun kenyataan menunjukkan banyak perusahaan yang kurang memperhatikan pentingnya aktifitas penjadwalan produksi. Padahal aktifitas penjadwalan produksi dapat mempengaruhi tingkat utilisasi fasilitas produksi perusahaan, kapasitas produksi, dan kelancaran proses produksi.

Untuk memenuhi pesanan secara efisien dan efektif dibutuhkan sebuah proses produksi yang berjalan dengan lancar, perusahaan memerlukan suatu penjadwalan proses produksi yang baik pula. Dengan penjadwalan proses produksi yang terencana secara teratur, perusahaan tidak hanya dapat mempersingkat waktu tunggu pelanggannya, perusahaan tersebut juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta menghemat penggunaan sumber daya yang ada.
Bedworth (1987) mengidentifikasikan beberapa tujuan dari aktivitas penjadwalan, adalah sebagai berikut:
  • Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya, sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitas dapat meningkat.
  • Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan menunggu dalam antrian ketika sumber daya yang ada masih mengerjakan tugas yang lain. Teori Baker mengatakan, jika aliran kerja suatu jadwal konstan, maka antrian yang mengurangi rata-rata waktu alir akan mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi.
  • Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimalisasi penalty cost (biaya kelambatan).
  • Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan.
Dengan penjadwalan yang lebih baik perusahaan dapat lebih memuaskan pelanggan dalam hal pemenuhan pesanan dari segi waktu,di samping itu perusahaan juga dapat lebih hemat dalam penggunaan sumber daya yang ada. Penjadwalan produksi merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus dapat membuat penjadwalan produksi sebaik mungkin agar dapat membuat pekerjaan tersebut efisien serta efektif dengan mempertimbangkan beberapa langkah untuk membuat penjadwalan yang baik dai beberapa metode.




Pengukuran Kualitas Produk dengan Metode Garvin

Kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana produk tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use).

Marketing Management

Pemasaran dan Pembangunan Berkelanjutan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang Terjadi di Indonesia 

ABSTRAK

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang - barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pembangunan usaha berkelanjutan prinsipnya memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.

Distribusi Pakaian Melalui Strategi Warehousing


Distribusi Pakaian Melalui Strategi Warehousing

Abstrak
Sebagus apapun barang hasil produksi tidak ada gunanya kalau barang tersebut tidak dapat dinikmati konsumen. Barang hasil produksi akan sampai ke tangan konsumen dengan kegiatan yang disebut distribusi. Distribusi adalah suatu kegiatan memindahkan produk dari pihak supplier ke konsumen dalam suatu supply chain. Sedangkan Transportasi sendiri merupakan suatu presentasi awal dari suatu rangkaian supplay chain sampai ke konsumen dengan bergeraknya suatu pruduk dari satu tempat menuju ke tempat lainya. Secara umum, terdapat tiga strategi distribusi yang sering diterapkan: Direct Shipment, Warehousing, dan Cross-docking.
Kata Kunci: Distribusi, Transportasi, Direct Shipment, Warehousing, Cross-docking

Penerapan Sistem Jaminan Kualitas


Rabu, 25 November 2015

Penerapan Sistem Jaminan Kualitas

Oleh : Syaiful Anwar

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari proses penerapan manajemen kualitas, yang terdiri dari tiga tahap yaitu pengenalan, adopsi dan adaptasi. Penelitian strategi dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus di Perusahaan X, yang merupakan perusahaan yang sudah memiliki kemampuan untuk mengekspor dan bersertifikat sistem penjaminan kualitas.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI AREA MESIN PT. NADIRA PRIMA
MENGGUNAKAN RISK ASSESMENT PROCESS ISO 31000:2009
DAN METODE JOB HAZARD ANALYSIS

Oleh: Abdul Hamid

ABSTRAK
PT. Nadira Prima merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang furniture di kota Semarang. Produk yang dihasilkannya didominasi oleh perabotan yang berbahan dasar kayu seperti meja, kursi,

Mengukur Kinerja Pegawai dengan Metode Biomekanika dan Fisiologi

ABSTRAK

Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi hasil ergonomi. Yaitu penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas kerja tersebut.

Manajemen Resiko dalam Dunia Perbankan

ABSTRAK
Sistem perbankan adalah salah satu tempat praktik manajemen resiko yang menjadi sangat penting dan mempunyai dampak yang baik dalam sistem perbankan yang sekarang sedang berjalan. Karena itu tulisan ini akan dikaji bagaimana melaksanakan manajemen resiko secara umumnya.

Kata Kunci : Manajemen Resiko, Perbankan

Mempertahankan Daya Beli Konsumen dalam Persaingan Global

Oleh : Aldo Aditya Putra

ABSTRAK
            Kualitas dalam era globalisasi sekarang ini sangat penting, Karena kualitas dalam era globalisasi telah menjadi harapan dan keinginan semua orang khususnya pelanggan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis dan produsen harus terus berusaha mengembangkan konsepsi dan teknologi kualitas sejalan dengan trend globalisasi. Bahkan banyak perusahaan yang secara progresif mencari pola manajemen yang dianggap paling efektif untuk menyiasati kualitas dalam era globalisasi. Maka dari itu, untuk manajemen kualitas pada era globalisasi saat ini sangat penting untuk produsen agar dapat meningkatkan daya beli konsumen.
KATA KUNCI: Kualitas, Manajemen Kualitas

Analsisi Pengukuran Kerja


Cognitive Ergonomic



IMPLEMENTASI COGNITIVE ERGONOMI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Oleh: Bagas Atmaja Prayitna

PENDAHULUAN
ABSTRAK

Sebuah perancangan interior diwujudkan untuk memecahkan masalah manusia berkaitan penampungan aktivitas dalam ruang, guna tercapainya kenyamanan keamanan, efektifitas dan peningkatan produktivitas yang sesuai dengan karakter manusia dan budayanya. Manusia adalah titik tolak dalam sebuah perancangan interior, manusia merupakan tokoh utamanya, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus, kepadanya segala sesuatu yang berhubungan dengan perancangan dikonfirmasikan untuk di aktualisasikan pada sebuah perencanaan ruang.

Analisis Pengukuran Kerja

Oleh : PUSPITA EKA ROHMAH
ABSTRAK
Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga di artikan sebagai pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan kerja adalah untuk hidup. Dengan demikian, mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan hidup, berarti bekerja.

Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Kegagalan Produksi


Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Kegagalan Produksi Kursi Rotan Pada CV.Sinar Agung Kabupaten Garut

ABSTRAK
CV. Sinar Agung Rotan yang bergerak dalam bidang produksi rotan yaitu mebel rotan. Produk yang dihasilkan oleh CV. Sinar Agung ini terdiri dari pembuatan mebel rotan dalam bentuk kursi rotan. Dalam proses produksinya CV. Sinar Agung  melakukan Pengendalian produksi dengan tujuan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan dan dapat meminimalkan kegagalan kegagalan produk, sehingga biaya produksi dapat diminimalkan pula.

Optimalisasi Penggunaan Sumber Energi Non Konvensional

A.    LATAR BELAKANG
      Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya energi yang berlimpah dan beragam baik yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas bumi. Ataupun sumber energi alternatif dan terbarukan lainnya seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, geothermal, biomasa dan lain-lain. Meskipun potensi sumber energi yang dimiliki berlimpah, Indonesia sampai saat ini tetap belum bisa memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya sendiri.

Optimalisasi Penggunaan Sumber Energi Non Konvensional




Perencanaan dan Pengendalian Produksi Paper Bag Home Industry


Perencanaan dan Pengendalian Produksi Paper Bag Home Industry



Oleh : Lifia Citra Ramadhanti

ABSTRAK
Paper bag adalah sebuah usaha industry kecil rumah tangga yang memanfaatkan kertas untuk dijadikan sebagai tas.berupa kemasan atau wadah berbentuk persegi (dsb), berkantong dan terkadang mempunyai banyak sekat, biasanya bertali dan terbuatdari kertas, biasanya art carton. Yang memiliki fungsi dapat digunakan sebagai menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu. Namun dengan perkembangan zaman, tas dapat juga digunakan sebagai sebuah tren atau gaya modis tersendiri.

Kepuasan Pelanggan


Kepuasan Pelanggan

Faktor yang Memengaruhi Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Abstrak
Sangat penting bagi suatu usaha atau instansi dalam memperhatikan tingkat Kepuasan dan Loyalitas Pelanggannya terhadap produk yang diperjual belikan. Karena kepuasan dan loyalitas dari seorang pelanggan sangat menentukan kualitas dari tempat usaha itu sendiri. Pelayanan yang baik, kualitas barang yang baik serta lokasi tempat usaha yang strategis merupakan salah sau dari faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas dari pelanggan.

Selasa, 24 November 2015

Analisa Biaya Kegagalan Internal Pengendalian Mutu Produksi


Analisa Biaya Kegagalan Internal Pengendalian Mutu Produksi

Abstract

Spending too much operational costs are still become mainly problem in bisnis organization include PT DEF which move in Frozen Shrimp production. This is important for performing prevention act and reaction act to decrease this waste costs . The prevention act can be doing by performing HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) In production process. Reaction act can be done by performing SPC (Statistical Process Control) analyze methode.

Sistem Informasi Manufaktur



***

Sistem Informasi Manufaktur



Perencanaan Strategi Sistem Informasi
pada Industri Manufaktur

ABSTRAK
Pencapaian tujuan suatu perusahaan menghadapi berbagai tantangan, serta perubahan yang memerlukan strategi untuk langkah-langkah efektif dan pemanfaatan sumber daya yang efisien. Salah satu strategi yang penting dan semakin banyak digunakan adalah pemanfaatan dan peningkatan dukungan sistem informasi bagi perusahaan. Penerapan strategi ini memiliki misi pada sistem informasi yang pemenuhannya memerlukan keterpaduan arah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang selaras dengan strategi bisnis enterprise. Pembangunan strategi untuk pemenuhan misi sistem informasi dimulai dari perencanaan yang mengidentifikasi kebutuhan informasi dan kemungkinan inovasi pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise.
Kata Kunci : Perencanaan Strategi, Strategi, Sistem Informasi, Sistem

Senin, 23 November 2015

Fokus dan Kepuasan Pelanggan


Fokus dan Kepuasan Pelanggan

STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN

Oleh : Saiful Munajat

ABSTRAK
Kepuasan pelanggan yaitu respon atau tanggapan yang diberikan para konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk ataupun jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang karena harapannya telah terpenuhi. Selain itu kepuasan pelanggan juga sering dijadikan sebagai salah satu tujuan utama dari strategi pemasaran bisnis, baik bisnis yang dijalankan dengan memproduksi barang maupun bisnis jasa.
Kata Kunci : Strategi, Kepuasan Pelanggan

Sabtu, 21 November 2015

Leadership and Change Management


Suksesi Kepemimpinan Dalam Suatu Perusahaan


 Oleh: Abdul Karim Hanif


ABSTRAK

Suksesi kepemimpinan dalam perusahaan adalah peralihan kepemimpinan di dalam suatu perusahaan. Suksesi kepemimpinan dapat dilaksanakan baik di tingkat puncak ( top manager ), tingkat menengah ( middle manager ) maupun pada tingkat lini pertama ( lower manager ).
Di dalam suatu perusahaan besar biasanya mereka mempunyai program latihan untuk calon- calon pimpinan yang dilakukan secara rutin dan terprogram. Sedang di dalam perusahaan kecil, suksesi kepemimpinan sering tidak dipersiapkan. Suksesi kepemimpinan yang tidak dipersiapkan dapat mengakibatkan konflik dalam perusahaan. Seorang pimpinan perlu diganti apabila tidak dapat memberikan kepuasan kepada bawahan, tidak dapat menyusun jalur pencapaian tujuan, tidak dapat menghilangkan hambatan- hambatan dalam perusahaan dsb.

Untuk menyiapkan calon pimpinan maka ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu memberi kesempatan kepada calon pimpinan untuk ikut memecahkan masalah- masalah di dalam perusahaan, memberi kesempatan kepada calon pimpinan untuk memimpin suatu unit kecil dalam perusahaan, memberi kesempatan kepada calon pimpinan untuk menduduki jabatan penting dalam perusahaan, calon pimpinan diberi kesempatan melaksanakan kegiatan penting dalam perusahaan, calon pimpinan menjadi pejabat pelaksana tugas untuk menguji kemampuannya.

Ada beberapa alternative yang dapat digunakan untuk peralihan kepemimpinan dalam perusahaan, yaitu mengangkat orang kuat kedua, pembentukan team manajemen untuk memimpin perusahaan, atau mengangkat orang dari luar perusahaan.

KATA KUNCI : Suksesi, Kepemimpinan, Perusahaan.

ABSTRACT

A leadership succession in a business is a leadership change. It can be carried out in a top manager- level, a middle manager and a lower manager level as wll.
A big business enterprise commonly has its own routinely and systematically ru training program for each leader candidate. On the countrary, a small business enterprise has. A previously unprepared succession program may cause conflict within it. A leadership need changing because it can’t give a satisfaction to subordinates maka a plan to achieve the target, get rid og some abstacle in business and so on.

To prepare leadership candidates, there are some methods, i.e.to give opportunity leadership candidate to take part in solving several problems, to lead small unit or to occupy a higher opposition in business.

There are some alternative used for a leadership succession in business, i.e.to appoint a person outside enterprise.

Key words : Succession, Leadership, Corporate

PENDAHULUAN

Suksesi seringkali diartikan sebagai peralihan pimpinan di tingkat puncak, sehingga hanya di posisi puncak tersebut perusahaan berkonsentrasi. Padahal sebenarnya suksesi dapat menjangkau berbagai lapisan manajerial.

Suksesi kepemimpinan merupakan masalah yang cukup vital bagi suatu perusahaan, sebab dapat mempengaruhi kesinambungan hidup suatu perusahaan. Suksesi kepemimpinan dibutuhkan baik dalam perusahaan keluarga maupun perusahaan non keluarga, perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Dalam suatu perusahaan keluarga, maka suksesi kepemimpinan merupakan masalah yang cukup pelik. Suatu perusahaan keluarga akhirnya hancur hanya karena tidak menyiapkan calon pengganti untuk memimpin perusahaan. Tetapi bisa juga dijumpai adanya kemelut suksesi yang melanda sejumlah perusahaan BUMN dan BUMD.

Suksesi kepemimpinan pada perusahaan besar sering dimasukkan ke dalam program pengembangan organisasi, dimana perusahaan pada umumnya sudah menyiapkan calon pimpina melalui proses kaderisasi. Sedang dalam perusahaan kecil, suksesi kepemimpinan jarang disiapkan, hal ini dapat berakibat fatal jika pimpinan yang sekarang berhalangan misalnya : sakit, berlibur atau sedang berhalangan tetap ( meninggal dunia ) sehingga tidak mampu lagi menjalankan tugas- tugasnya.

Suksesi kepemimpinan yang tidak disiapkan terlebih dahulu dapat mengakibatkan konflik dalam perusahaan. Oleh karena itu perencanaan suksesi menjadi penting karena pada hakekatnya bertujuan mempertahankan dan mengembangkan standar kesempurnaan dari performa perusahaan serta kompetensi yang dimiliki. Selain itu juga untuk menjawab kebutuhan persiapan ekesekutif di masa depan.

STRATEGI SUKSESI

Untuk mencapai tujuan suksesi maka perusahaan harus mampu merencanakan dan menentukan secara jitu strategi suksesi yang mencakup berbagai level manajerial.
Seperti diketahui pada umumnya di dalam suatu perusahaan terdapat tiga tingkatan manajerial, yaitu top management/ manajer puncak, middle management/manajemen menengah,

dan lower management/manajemen tingkat pertama. Top management adalah semua anggota Board of Director ( Dewan Komisaris ). Middle management meliputi kepala bagian, kepala seksi dan kepala divisi, sedang Lower management meliputi kepala mandor dan mandor ( James AF Stoner, 1996, 16 ).

Suksesi dalam kepemimpinan mudah dilihat pada manajemen puncak, dan dampak nyata dari suksesi lebih mengarah pada hal- hal yang bersifat strategis, memiliki dampak jangka panjang, sehingga akan berpengaruh kepada aktifitas perusahaan secara keseluruhan.
Dampak nyata suksesi kepemimpinan pada manajemen menengah lebih mengarah kepada produktivitas kelompok dan koordinasi antar kelompok. Sedang suksesi kepemimpinan pada manajemen tingkat pertama kadang- kadang tidak terlalu disadari oleh orang- orang di sekelilingnya, terspesialisasi pada jenis pekerjaan tertentu dan memiliki dampak jangka pendek.

Proses suksesi mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi, maka diperlukan kesiapan baik bagi orang yang akan kehilangan wewenang, orang yang akan menerima delegasi wewenang sebagai pimpinan, mupun kesiapan bagi bawahan. Jika mereka belum siap yang disebabkan karena kurangnya komunikasi dalam perusahaan, suksesi kepemimpinan akan kurang mendapatkan dukungan.

Suksesi kepemimpinan sebaiknya mendapatkan dukungan dari bawahan, sebab jika tidak mendapatkan dukungan dari bawahan suksesi dapat memicu ketidakpuasan bawahan terhadap pimpinan, menurunkan motivasi kerja, menurunkan produktivitas kerja maupun berbagai kerusuhan dalam perusahaan. Akibatnya suksesi kepemimpinan dapat menimbulkan kemelut internal di dalam perusahaan, lebih- lebih apabila proses peralihan kepemimpinan dianggap tidak sesuai dengan keinginan oleh sebagian besar bawahan.

Suksesi kepemimpinan yang tidak berhasil akan mempengaruhi kepercayaan bawahan kepada perusahaan, timbul ketakutan untuk menghadapi masa depan mereka di perusahaan dan pada akhirnya dapat timbul sikap masa bodoh terhadap perusahaan. Oleh karena itu dalam suatu suksesi kepemimpinan maka calon pimpinan haruslah orang yang dapat membawa aspirasi bawahan sehingga mereka mudah diterima oleh bawahan.

Pada perusahaan besar suksesi kepemimpinan akan lebih mudah, sebab biasanya mereka sudah menggunakan prinsip profesional manager untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan.Selain itu di dalam perusahaan besar biasanya mempunyai program latihan untuk calon- calon pimpinan yang biasa dilakukan secara rutin dan berencana.

Sedang pada perusahaan kecil suksesi kepemimpinan akan lebih sulit karena adanya keengganan pimpinan untuk mengalihkan kekuasaan/ wewenangnya kepada bawahan, mereka takut apabila bawahan membuat kesalahan jika bawahan menjadi pimpinan, mereka juga takut akan kehilangan kekuasaan dalam perusahaan.

Adapun hal – hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi pimpinan suatu perusahaan adalah :

1. Tradisi/ warisan, seseorang menjadi pimpinan perusahaan karena keturunan/ warisan.
2. Kekuatan pribadi, seseorang menjadi pimpinan perusahaan karena mempunyai kekuatan pribadi baik karena fisik maupun karena kecakapannya dalam bekerja.
3. Pengangkatan atasan, seseorang menjadi pimpinan perusahaan karena diangkat oleh atasannya, yang bisa disebabkan karena adanya hubungan baik dengan atasan atau karena masa kerjanya memenuhi syarat untuk jabatan tersebut.
4. Pemilihan, seseorang menjadi pimpinan perusahaan karena konsep- konsepnya, instruksi- instruksinya diterima oleh bawahan.

Pimpinan hasil pemilihan biasanya akan lebih baik karena bawahan telah mempertimbangkan hal- hal seperti tingkat kecerdasan calon pimpinan, kecakapan calon pimpinan dalam berkomunikasi, mempunyai loyalitas yang besar kepada perusahaan dan yang terpenting adalah mempunyai hubungan baik dengan bawahan. Pimpinan hasil pemilihan cenderung lebih mudah untuk menerima suksesi kepemimpinan dengan “ legowo “.
Sebelum melakukan suksesi kepemimpinan sebaiknya suatu perusahaan menentukan kriteria dari pimpinan yang akan dibutuhkan. Seorang pimpinan sebaiknya mempunyai kriteria- kriteria sebagai berikut :

1. Energi, mempunyai kekuatan mental dan fisik.
2. Stabilitas emosi, seorang pimpinan tidak boleh mempunyai prasangka yang buruk terhadap bawahan, tidak mudah marah.
3. Human Relationship, mempunyai pengetahuan yang luas tentang hubungan manusia artinya dapat memahami sifat dan tingkah laku manusia.
4. Personal motivatian, dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain untuk bekerja bagi perusahaan, memberi semangat kepada bawahan, membina dan mengembangkannya.
5. Communication skills, mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
6. Teaching skills, mempunyai kecakapan untuk mendidik, membimbing serta memberikan petunjuk.
7. Social skills, mempunyai sifat suka menolong, senang jika bawahannya maju dan menghargai pendapat/ pendirian orang lain.
8. Technical competent, mempunyai kemampuan untuk merencanakan, megorganisasikan, medelegasikan wewenang dan tangkas dalam mengambil keputusan ( T. Hani Handoko, 1995, 297 ).

Kapan suatu perusahaan perlu mengadakan suksesi kepemimpinan adalah tergantung pada kebutuhan masing- masing perusahaan. Seorang calon pimpina perlu dijauhi apabila :
1. Pimpinan tidak dapat memberikan kepuasan terhadap kebutuhan langsung dari bawahan.
2. Pimpinan tidak dapat menyusun jalur pencapaian tujuan sebagai pedoman dalam mengerjakan pekerjaan.
3. Tidak dapat menghilangkan hambatan- hambatan untuk pencapaian tujuan.
4. Tidak mampu mengubah tujuan karyawan, agar tujuan karyawan menjadi berguna bagi perusahaan.

Untuk mendidik, membina dalam langkah- langkah yang nyata calon pengganti pimpinan dalam perusahaan membutuhkan waktu yang lama. oleh karena itu untuk mendukung langkah nyata suatu suksesi maka seorang calon pengganti pimpinan sebaiknya :

1. Perlu diberikan kesempatan untuk melaksanakan/ menduduki jabatan- jabatan penting dalam perusahaan untuk jangka waktu yang cukup lama agar ia bisa memperoleh gambaran yang menyeluruh dalam perusahaan.
2. Memberikan kesempatan kepada calon pengganti untuk ikut memecahkan masalah- masalah intern maupun ekstern perusahaan. Langkah ini sangat berguna untuk melatih calon pengganti memecahkan masalah yang bersifat rutin maupun yang bukan rutin.
3. Memberi kesempatan calon pengganti untuk memimpin satu unit/ bagian dalam perusahaan. Dengan belajar memimpin unit kecil ini seorang calon pengganti dapat dievaluasi kemampuannya, selain itu juga sebagai proses belajar dalam memimpin.
Dengan menempuh langkah- langkah di atas serta melalui proses adaptasi dengan bawahan maka seorang calonpimpinan akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri untuk memimpin perusahaan.

Suksesi kepemimpinan dapat dilaksanakan secara menyeluruh untuk setiap tingkatan manajerial, akan tetapi suksesi kepemimpinan dapat pula dilakukan secara bertahap. Suksesi kepemimpinan secara keseluruhan mempunyai kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya bersifat adil sehingga tidak timbul rasa iri dari pimpinan yang kehilangan kewenangannya. Kelemahannya kadang- kadang dapat mengganggu jalannya perusahaan bila semua pimpinan baru belum berpengalaman. Selain itu timbul kesan semua pimpinan yang lama dihilangkan “ diganti “ dengan group kepemimpinan yang baru, sebab sering terjadi seorang pimpinan baru juga membawa orang- orangnya untuk menjadi bawahannya karena orang- orang tersebut sudah bisa diajak bekerjasama.

Suksesi kepemimpinan secara bertahap untuk tiap- tiap tingkatan manajemen baik juga dilaksanakan, dengan demikian tidak menimbulkan shock bagi semua pimpinan lama maupun para bawahan. Sebab walau bagaimanapun seorang pimpinan baru pastilah akan membuat kebijakan- kebijakan baru yang dapat mengubah suatu kemapanan.

Ada berbagai alternative yang dapat diambil oleh suatu perusahaan dalam mengadakan suksesi kepemimpinandalam perusahaan, yaitu :

1. Mendidik, membina dan mengangkat orang kuat kedua. Cara ini dapat dilakukan apabila orang kuat kedua tersebut sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
2. Pembentukan suatu team manajemen yang terdiri dari dua atau tiga orang bawahan. Kepemimpinan dibawah satu team yang mempunyai berbagai keahlian dan kemampuan- kemampuan potensiil dapat saling mengisi dalam mengatasi persoalan- persoalan yang mungkin timbul dalam perusahaan. Masing- masing anggota team terpicu untuk berprestasi, akan tetapi kepemimpinan dalam satu team ini menjadi tidak baik bila anggotanya dalam bekerja tidak kompak.
3. Mengangkat orang dari luar perusahaan. Dalam hal ini orang luar tersebut harus dapat diterima oleh bawahan, mempunyai loyalitas yang tinggi untuk keberhasilan perusahaan. Pengangkatan pimpian dari luar perusahaan kadang- kadang dapat membawa ide- ide baru yang mungkin berguna bagi peningkatan kegiatan perusahaan, akan tetapi dapat pula sebaliknya pimpinan tersebut tidak memahami setuasi perusahaan sama sekali.

PENUTUP

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suksesi kepemimpinan perlu dilakukan apabila :
1. Pimpinan tidak dapat membawa perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Pimpinan kurang mempunyai loyalitas terhadap perusahaan.
3. Tidak terjalin hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan.
4. Pimpinan tidak mampu lagi melaksanakan tugas- tugas kewajibannya.

DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Swasta Basu. 1992. Lingkungan Perusahaan.Yogyakarta: BPFE UGM.
Beerel, Annabel. 2009. Leadership and change management
Pat D Alcorn. 1994. Sukses Mengelola Bisnis Keluarga. Semarang: Dahara Prize.
Saerang, Charles. 1997. The Management of Family Business. Australia: Monash University Press.
Stoner, James AF. 1996. Management. Jakarta: Erlangga.
Manajemen dan Usahawan Indonesia. 1999. Edisi 28. 
http://www.ryerson.ca/content/dam/hr/management/change_mgmt/docs/ChangeManagementGuide_FINAL.pdf
https://www.mindtools.com/pages/article/newLDR_41.htm
Beerel, Annabel. 2009. Leadership and Change Management