.

Kamis, 26 November 2015

Pengukuran Kualitas Produk dengan Metode Garvin

Kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana produk tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use).
Produk memiliki arti penting dalam perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen akan membeli produk kalua merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan konsumen agar pemasaran produk berhasil.

Sementara itu untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas atas aktivitas proses yang dijalani. Produk yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan apa yang diinginkan konsumennya. Menurut Goetch dan Davis (1995), kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.

Selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur baik secara individual, organisasi, korporasi, dan tujuan kinerja nasional. Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang jadi, sedangkan kualitas proses meliputi kualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan manufaktur.

Ada beberapa dimensi kualitas untuk industri manufaktur. Dimensi ini digunakan untuk melihat dari sisi manakah kualitas dinilai. Tentu saja perusahaan ada yang menggunakan salah satu dari sekian banyak dimensi kualitas yang ada, namun ada kalanya yang membatasi hanya pada salah satu dimensi tertentu. Yang dimaksud dimensi kualitas tersebut, telah diuraikan oleh Garvin (1995) untuk industry manufaktur, meliputi:
erformance
Yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.
2.      Feature
Yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan.
3.      Reliabilty
Yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang rendah.
4.      Confornance
Yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah diitetapkan.
5.      Durability
Yaitu tingkat ketahanan/awet produk atau lama umur produk.
6.      Serviceability
Yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen produk tersebut.
7.      Aesthetic
Yaitu keindahan atau daya tarik produk tersebut.
8.      Perception
Yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.

Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi. Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses, sehingga bila diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki. Dengan demikian, produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan yang harus dibayar mahal karena produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang.
Ada berbagai teknik perbaikan kualitas yang dapat digunakan dalam perusahaan. Teknik ini lebih dikenal dengan nama Seven Tools, yaitu:
1.      Diagram Pareto
2.      Histogram
3.      Check Sheet
4.      Fish Bone Diagram
5.      Scattered Diagram
6.      Brain Storming
7.      Grafik dan Peta Kendali (Control Chart)


Kualitas sangat penting bagi sebuah produk. Masih banyak lagi cara atau alat untuk mengukur kualitas produk, contohnya ialah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process dan sebagainya. Ini membuktikan bahwa banyak sekali upaya untu memperbaiki kualitas suatu produk mengingat bahwa pentingnya kualitas produk tersebut bagi perusahaan maka dari itu produk harus selalu dijaga kualitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.