.

Kamis, 26 November 2015

Marketing Management

Pemasaran dan Pembangunan Berkelanjutan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang Terjadi di Indonesia 

ABSTRAK

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang - barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pembangunan usaha berkelanjutan prinsipnya memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.
Salah satu faktor yang harus dihadapi dalam pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan ekonomi dan keadilan sosial, dalam laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling bergantung dan memperkuat. Keberadaan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai bagian dari seluruh entitas usaha nasional merupakan wujud nyata kehidupan ekonomi yang beragam di Indonesia. Oleh karena itu, penempatan peran ukm merupakan salah satu pilar utama dalam mengembangkan sistem perekonomian, namung hingga kini pengembangannya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pelaku ekonomi yang lain. Dalam pengembangannya, UKM harus menjadi salah satu strategi utama pembangunan nasionalyang pelaksanaannya diwujudkan secara sungguh - sungguh dengan komitmen bersama yang kuat serta didukung oleh upaya - upaya sistematis konseptual secara konsisten dan terus - menerus denganmelibatkan semua pihak yang berkepentingan baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat di tingkat nasional, regional maupun lokal. 
KATA KUNCI : UKM, Pemasaran, ekonomi

ABSTRAK

Marketing is a total system of business activities designed to plan, determine pricing, promotion, and distribution of goods - goods that can satisfy the desire and achieve the target market as well as the company's goals. Principle of sustainable business development to meet the needs of the present without compromising the fulfillment of the needs of future generations. One factor that must be faced in the development of sustainable enterprises is how to fix the destruction of the environment without compromising the needs of economic and social justice, in the report of the 2005 World Summit, which describes sustainable development consists of three main pillars, namely economic, social, and environment are interdependent and strengthen. The existence of Small and Medium Enterprises (SMEs) as part of the entire national business entity is a realization of a diverse economic life in Indonesia. Therefore, the placement of the role of SMEs is one of the main pillars in developing economic system, whereby the up to now development is still far behind compared with other economic actors. In its development, SMEs should be one of the main strategies of development nasionalyang implementation is realized really - really with a shared commitment to a strong and supported by the efforts - a systematic attempt conceptual consistently and constantly - constantly denganmelibatkan all interested parties including government, private, and community in national, regional and local. KEYWORDS: Small and medium entreprises (SMEs), Marketing, Economy
PENDAHULUAN

Prospek bisnis UKM dalam era perdagangan bebas dan otonomi daerah sangat tergantung pada upaya yang ditempuh oleh pemerintah dalam mengembangkan bisnis UKM. Salah satu upaya kunci yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengembangkan iklim usaha yang kondusif bagi UKM. Untuk mencapai iklim usaha yang kondusif ini, diperlukan penciptaan lingkungan kebijakan yang kondusif bagi UKM. Kebijakan yang kondusif dimaksud dapat diartikan sebagai lingkungan kebijakan yang transparan dan tidak membebani UKM secara finansial bicara berlebihan. Ini berarti berbagai campur tangan pemerintah yang berlebihan, baik pada tingkat pusat maupun daerah harus dihapuskan, khususnya penghapusan berbagai peraturan dan persyaratan administratif yang rumit dan menghambat kegiatan UKM.

Suatu faktor penting di beberapa daerah yang sangat mengurangi daya saing UKM adalah pungutan liar (pungli) atau sumbangan wajib yang dikenakan pejabat aparat pemerintah. Pungli liar ini tentu saja akan meningkatkan biaya operasi UKM sehingga mengurangi daya saing mereka. Dengan demikian, pungutan liar maupun beban fiskal yang memberatkan perkembangan UKM di daerah harus dihapuskan. Selain penciptaan lingkungan bisnis yang kondusif, program-program pengembangan UKM yang diarahkan pada supply driven strategy sebaiknya mulai ditinggalkan, sebagai pengganti dari arah program ini yakni pengembangan program UKM yang berorientasi pasaryang didasarkan atas pertimbangan efisiensi dan kebutuhan riel UKM (market oriented, demand driven programs). Fokus dari program ini yakni pertumbuhan UKM yang efisien ditentukan oleh pertumbuhan produktivitas UKM yang berkelanjutan, dan pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan UKM yang berkelanjutan. Secara lebih spesisfik The Asia Foundation pada tahun 2000 membagi fokus pengembangan UKM baru yang berorientasi pasar tersebut dalam empat unsur pokok, yaitu:

  1. Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM
  2. Pengembangan lembaga-lembaga finansial yang bisa memberikan akses kredit yang lebih mudah kepada U KM atas dasar transparansi
  3. Pelayanan jasa-jasa pengembangan bisnis non-finansial kepada UKM yang lebih efektif
Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha besar di Indonesia atau di luar negeri.
  

LANDASAN TEORI

Pemasaran dan siklusnya
Unsur-unsur utama dari perusahaan yang biasanya dianggap sebagai eksklusif daerah pemasaran dapat diringkas dalam umum dikenal lima P: Product, Price, Place, Promotion dan Target Umum (Orang). Hal ini umumnya dikenal sebagai Mix Pemasaran yang komponennya dapat mengubah posisi kompetitif perusahaan. Namun, Pemasaran-Mix, seperti yang didefinisikan oleh McCarthy di 60-an, memiliki 4 P dan saat ini ada yang lain P (seperti People, Politik, Kinerja, Personil, prosumers ...). Akibatnya, perspektif 5 P atau bahkan 4 P dapat saat ini dilihat sebagai usang ke mana, karena diskusi saat ini dipimpin oleh topik seperti model bisnis yang mencakup lebih aspek dari bauran pemasaran dan "rantai nilai," "mitra" dan "model pendapatan baru," yang mendapatkan dampak yang besar. Dalam kasus apapun, tujuan dari artikel ini bukan untuk membahas tentang perspektif baru pada pemasaran, tetapi untuk menerapkan alat keputusan multikriteria dalam bidang seperti manajemen bisnis. Oleh karena itu, mengingat lima P, subelements lainnya dapat tegas dimasukkan dan dianggap sebagai kriteria untuk mengambil keputusan tentang kebijakan bisnis untuk menerapkan. Beberapa contoh adalah sebagai berikut (Philip Kotler, 2001):


Produk
·      Tahap dari siklus hidup produk
·      Manfaat produk bagi pengguna
·      Karakteristik differential layanan
·      Kualitas, pengiriman, keandalan

Price
·      Metode yang diguanakan untuk biaya harga pasar
·      Harga pasar, pasar persaingan
·      Persepsi pada harga pasar
·      Persaingan harga, strategi penghargaan
·      Harga sensitivitas

Place
·      Jumlah dan ukuran titik distrbusi
·      Langsung dan tidak langsung pendistribusian
·      Persentase penjualan dalam unit
·      Jumlah saluran penjualan
·      Rata – rata margin penjualan yang diperoleh sales

Promotion and advertising
·      Investasi pada item tertentu
·      Kesadaran akan merek
·      Manfaat
·      Target iklan
·      Promosi penjualan yang dilakuakn dalm periode waktu

People
·      Jenis segmen pelanggan
·      Pertumbuhan penjualan segmen
·      Alas an untuk membeli segmen
·      Evolusi dari jumlah pelanggan, ukuran konsumsi rata – rata
·      Prose pembelian
·      Pengguna pengganti alternative


PENUTUP


Kesimpulan
1.         Komitmen penuh pemerintah dengan keterlibatan minimal (fully committed with less involvement),pemerintah berintervensi hanya apabila terjadi distorsi pasar dengan cara selektif dan bijaksana (smart intervention)
2.         Peran-serta aktif (participatory process) dari seluruh komponen
3.         Masyarakat madani (civil society)
4.         Keberlanjutan (sustainability)
Pendanaan bertumpu pada prinsip-prinsip: efisiensi, efektivitas, transparansi, dan accountability serta dapat langsung diterima oleh masyarakat yang betul-betul memerlukan (intended beneficiaries).



DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.co.id/2009/06/ukm-dan-ekonomi-berkelanjutan.html

https://www.maxmanroe.com/6-bisnis-ukm-usaha-kecil-menengah-yang-menjanjikan.html

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Research Procedure: A Practical Approach). Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta 

Leinbach, Thomas R (2004), The Indonesian rural economy : mobility, work and enterprise, Institute of Southeast Asian Studies

Khosrow-Pour, Mehdi, (2014) ed. Encyclopedia of Information Science and Technology (3rd Edition). Hershey, PA, USA: IGI Global


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.