.

Sabtu, 14 Januari 2017

Analisis Penentuan Waktu Kegiatan Perawatan Preventif Mesin Produksi


Maitenance dan Penyediaan Spareparts


SWOT Analysis Social Media Marketing


Analisis Penyebab Terjadinya Kerusakan


Pengaruh Penjadwalan Produksi


PROSES TOTAL PREVENTIVE MAINTENANCE (TPM) MOULDING PADA PT SELAMAT SEMPURNA TBK


ANALISA PENJADWALAN DAN BIAYA PERAWATAN


PENERAPAN PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL DAN PEMELIHARAAN MANDIRI


PERANCANGAN PUNCHING DIES GUNA MENGURANGI PENYIMPANGAN DIMENSI PADA HOLE CONTAINER BATTERY MOTOR


PERANCANGAN GAMBAR TOOL & JIG BATTERY MOTOR


Rancang Bangun Persediaan pada Instalasi Farmasi



Penerapan Safety Konstruksi K3 di PT.GUDANG GARAM


ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU


PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN “XYZ” DI PT LIMA SEJATI


ANALISIS KUALITAS LAYANAN KONSUMEN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING JASA TRANSPORTASI DARAT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KELAS ARGO


Knowledge Management

Analisa Pengendalian Kualitas Air Produksi pada Mesin Reverse Osmosis


Pengendalian Kualitas Fabrikasi Pada Mesin Project Water Wreatment


MENURUNKAN JUMLAH CACAT PADA MESIN DUAL D3E DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA








Penentuan Permintaan dan Nilai Tambah Produk Industri Kreatif Pada Pasar Lokal

@B05-LUTFI
Tugas TB07


Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap keouasan pelanggan






Prosposal Tugas Akhir

PROPOSAL KERJA PRAKTEK : Penjaminan Mutu Kualitas Produk


Mind Map Tugas Akhir - Analisa Kualitas dengan Metode ABC


Mind Map Kerja Praktek Perancangan Roller Conveyor


Mind Map Tugas Akhir LCA

Mind Map Kerja Praktek Kualitas Jasa

Mind Map Laporan Kerja Praktek Sistem Informasi Manajemen


MIND MAP PROPOSAL TA METODE SIX SIGMA


MIND MAP LAPORAN KERJA PRAKTEK EFISIENSI BIAYA

Lokasi Praktik :
Jl Rawa Gelam V No 1
Kawasan Industri Pulogadung – Jakarta

Waktu Pelaksanaan
1 September s/d 10 November 2016

Mind Map Proposal Tugas Akhir


Mind Map Proposal Tugas Akhir


MENGURANGI MUDA GERAK PROSES ASSEMBLING II DI PT ASTRA DAIHATSU MOTOR


Proposal Tugas Akhir

PENDEKATAN SUPPLY CHAIN RISK MANAGEMENT PADA AKTIVITAS SUPPLY CHAIN PT.XY


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
        Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia.Walaupun Indonesia termasuk Negara maritime, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk usaha meningkatkan kualitasnya. Dilain pihak, untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik (kandungankalsiumdan magnesium kurang) banyak di impor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam beriodium serta garam industry. Kebutuhan garam nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri di Indonesia. Produksi garam pada PT. XY terjadi kekurangan garam yang cukup besar dan tidak memenuhi kebutuhan garam nasional. Kegiatan impor garam dari tahun ke tahun terus meningkat.
         Untuk menekan kegiatanimporgaram, PT. XY selaku badan negara seharusnya melakukan perencanaan yang baik dalam kegiatan supply chain nya dengan melakukan identifikasi risiko yang terjadi pada supply chain. SCRM mencoba untuk mengurangi kerentanan rantai pasokan melalui pendekatan holistik terkoordinasi, melibatkan semua pemangku kepentingan rantai pasokan, yang mengidentifikas\i dan menganalisa risiko poin kegagalan dalam rantai pasokan. Risiko kekisaran rantai pasokan dari ancaman alam tak terduga memalsukan produk, dan mencapai seluruh kualitas, keamanan, untuk ketahanan dan integritas produk. Mitigasi berencana untuk mengelola risiko ini dapat melibatkan logistik, cybersecurity, keuangan dan disiplin manajemen risiko; tujuan akhir yang untuk menjamin kelangsungan rantai pasokan dalam hal skenario yang jika tidak akan terganggu bisnis normal dan dengan demikian profitabilitas. Kadang-kadang, itu mungkin untuk teknik rantai pasokan logistik seperti optimasi rantai pasokan merugikan perencanaan kontingensi yang jika tidak akan mengurangi tingkat risiko secara keseluruhan untuk itu rantai pasokan tertentu. Ini juga menjadi lebih umum di kalangan bisnis terutama produsen untuk mempekerjakan perangkat lunak manajemen kualitas pemasok, yang mengintegrasikan semua fase siklus rantai pasokan. Pendekatan ini terbukti meningkatkan transparansi, mengurangi biaya overhead, dan meningkatkan efisiensi operasional.

1.2.PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana mengidentifikasi dan menganalisa risiko pada supply chain PT. XY sehingga di dapatkan urutan prioritas risiko untuk selanjutnya dilakukan perancangan strategi mitigasi risiko dengan tujuan meningkatkan jumlah penjualan dan distribusi garam serta menurunkan tingkat kegiatan impor garam di Indonesia.

1.3. TUJUAN PENELITIAN
·         Mengidentifikasi risiko yang berpotensi timbul pada Supply Chain PT.XY
·         Menganalisa risiko untuk menentukan urutan prioritas risiko yang terjadi
·         Merancang strategi mitigasi risiko
·      Meningkatkan tingkat penjualan dan distribusi garam oleh PT.XY serta menurunkan tingkat kegiatan impor garam di Indonesia

1.4.MANFAAT PENELITIAN
1.      Bagi Perusahaan
                                  I.            Mengetahui risiko-risiko yang mengganggu kegiatan Supply Chain
                               II.            Dapat mengklasifikasikan risiko-risiko yang diprioritaskan , sehingga terdapat cara untuk mengatasinya
2.      BagiPeneliti
                                  I.            Mengetahui aplikasi Supply Chain Risk Management (SCRM) terhadap kemungkinan risiko yang terjadi pada kegiatan Supply Chain perusahaan.

1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
·         Bab I        : Pendahuluan
·         Bab II      : TinjauanPustaka
·         Bab III     : MetodologiPenelitian
·         Bab IV     : PengeumpulandanPengolaan Data
·         Bab V      : Analisis
·         Bab VI     : Kesimpulandan Saran

BAB II
2.1.TINJAUAN PUSTAKA
·    Karningsih (2011), Mengidentifikasi risiko pada suatu kegiatan Supply Chain di suatu perusahaan dengan dengan menggunakan metode Supply Chain Risk Management berbasis pengembangan SCOR.
·       Tang dan Tomlin (2008), Terdapat 6 tipe Supply Chain Risk yang sering terjadi pada global Supply Chain.
·       Geraldin, dkk (2007), Menganalisa dan mengevaluasi risiko yang berpotensi timbul pada suatu Supply Chain dengan pengembangan metode FMEA dan QFD.
·     Tang (2006), Menjelaskan tentang 9 strategi mitigasi yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan risiko serta mendapatkan robust supply chain.
·         Anderson Dale (2001), Perhitungan nilai RPN dengan menggunakan skala Failure Effect Severity, Probability of Occurance, and Probability of Failure Defection.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.STUDI LITERATUR
                   I.          Supply Chain Managament :sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000). Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001,). Rantai suplai yang terintegrasiakan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
                   II.            Risk Management :Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut.
                III.            Strategi Mitigasi Risiko :adalah satu proses manajemen risiko setelah tahap asesmen risiko adalah penyusunan rencana mitigasi/respons risiko. Dalam proses ini, pemilik risiko menyusun serangkaian rencana aksi penanganan guna memperkecil eksposur risiko. Dalam ISO 31000:2009, istilah mitigasi risiko disebut “risk treatment”. Standar tersebut menyebutkan penanganan risiko adalah pemilihan satu atau lebih pilihan untuk memodifikasi risiko dan melaksanakan serangkaian pilihan tersebut.
                IV.            FMEA : adalah salah satu metode analisa failure/potensi kegagalan yang diterapkan dalam pengembangan produk, system engineering dan manajemen operasional.
                   V.            QFD : suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengefaluasi secara sistematiska pabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

3.2.STUDI LAPANGAN
Survei kondisi lapangan yang sebenarnya

3.3.TAHAP PEMETAAN AKTIVITAS SUPPLY CHAIN DI PT.XY
Menggunakan metode model Supply Chain Operation Refference (SCOR).
Model SCOR adalah salah satu model darioperasi supply chain, yang pada dasarnya merupakan model berdasarkan proses. Model ini mengintegrasikan tiga unsur utama dalam manajemen, yaitu business process reengineering (BPR), benchmarking, dan best practice analysis (BPA) kedalam kerangka lintas fungsi supply chain. SCOR membagi proses-proses supply chain menjadi lima proses intiyaitu plan, source, make, deliver, return. SCOR memiliki tiga level proses dari yang umum hingga ke yang detail.

3.4.TAHAP PENGUMPULAN DATA
Ø  Apasaja yang menjadirisiko (what)
Ø  Dimanakahrisikoterjadi (where)
Ø  Bagaimanarisikobisaterjadi (how)
Ø  Mengaparisikobisaterjadi (why)

3.5. TAHAP PENGOLAHAN DATA
ü  Menentukan severity dari risk event
ü  Menentukan occurrence dari risk agent
ü  Menentukan correlation
ü  Perhitungannilairisiko ( risk priority number)

3.6.TAHAP ANALISA
Penyusunan strategi mitigasi risiko : Salah satu proses manajemen risiko setelah tahap asesmen risiko adalah penyusunan rencana mitigasi/responsrisiko. Dalam proses ini, pemilik risiko menyusun serangkaian rencana aksi penanganan guna memperkecil eksposur risiko. Dalam ISO 31000:2009, istilah mitigasi risiko disebut “risk treatment”.Standar tersebut menyebutkan penanganan risiko adalah pemilihan satu atau lebih pilihan untuk memodifikasi risiko dan melaksanakan serangkaian pilihan tersebut.Dalam  COSO Integrated Framework 2004, mitiga sirisiko disebut “risk response“. Dalam melakukan respon srisiko, pemilik risiko mengidentifikasi dan mengevaluasi respons yang memungkinkan yang terkait risiko.Manajemen memilih serangkaian aksi tindak lanjut selaras dengan selera dan toleransi risiko perusahaan.
Standar manajemen risiko COSO Integrated Framework 2004 maupun  ISO 31000:2009 menyebutkan 4 strategi mitigas irisiko, yaitu:
1.      Hindari (avoid)
2.      Kurangi (reduce)
3.      Berbagidenganpihakketiga (share)
4.      Terima (accept)

Adapun teknik identifikasi dapat berupa checklist, pengalaman, catatan, flow chart, brainstorming, analisis sistem dan teknik engineering.

3.7.JADWAL PENELITIAN

No.
Kegiatan

1

2

3
TGL
4

5

6

7

8
1.
StudiPendahuluan








2.
IdentifikasiPerumusanmasalah








3.
StudiLapangan








4.
Pengumpulan Data








5.
Pengolahan Data








6.
Analisa








7.
Kesimpulan










BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

v  Garammerupakansalahsatukebutuhan yang merupakanpelengkapdarikebutuhanpangandanmerupakansumberelektrolitbagitubuhmanusia.Kebutuhangaramnasionaldaritahunketahunsemakinmeningkatseiringdenganpertambahanpendudukdanperkembanganindustri di Indonesia. Produksigarampada PT. XY terjadikekurangangaram yang cukupbesardantidakmemenuhikebutuhangaramnasional. Kegiatanimporgaramdaritahunketahunterusmeningkat.Untukmenekankegiatanimporgaram, PT. XY selakubadannegaraseharusnyamelakukanperencanaan yang baikdalamkegiatan supply chain nyadenganmelakukanidentifikasirisiko yang terjadipada supply chain. Hal inidilakukandenganMenggunakanmetode model Supply Chain Operation Refference(SCOR).Model SCOR adalahsalahsatu model darioperasi supply chain, yang padadasarnyamerupakan model berdasarkan proses.Adapunteknikidentifikasidapatberupa checklist, pengalaman, catatan, flow chart, brainstorming, analisissistemdanteknik engineering.
v  Denganmengunakanpendekatan Supply Chain Risk Managamentiniuntukmengatasirisikopada Supply Chain suatuperusahaandapatmengurangikerugianataukegagalan.Denganinikitadapatmengidentifikasirisikodanmenanganinya. Untukitumetodeinisangatbaikdigunakandalampermasalahan supply chain. Agar kitadapatmengurangiimporgaramdari Negara laindanmemanfaatkankekayaanalam Negara kitadenganbaik.



DAFTAR PUSTAKA

         Anderson, Dale. (2001). Hazard Analysis in Engineering Design. Lousiana Tech University.
         Chapman, P., Christopher, M., Juttner, U., Peck, H. & Wilding, R. (2002). “Identifying and managing supply-chain vulnerability” .Logistics & transportfocus: the journal of the Institute of Logistics and Transport.,Vol. 4, 59-64.
         Chopra, S. and Sodhi, S.M. (2004), “Managing risk to avoid supply-chain breakdown”, Sloan Management Review, Vol. 46 No. 1, pp. 53-61.
      Geraldin, LaudineHenriette. (2007). ManajemenRisikodanAksiMitigasiuntukMenciptakanRantaiPasok yang Robust. Tesis Magister TeknikIndustri, InstitutTeknologiSepuluhNopember, Surabaya.
         Karningsih, P. D. (2011). Development of a Knowledge Based Supply Chain Risk Identification System. Doctor Philosophy, University of New South Wales.
         KementrianKelautandanPerikanan (2012). Lindungigaramlokal, KKP konsistentegakkan HPP garam. http://www.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/8147/lindungi-garam-lokal-kkp-konsisten-tegakkan-hpp-garam/?category_id=34. Diaksestanggal 5 Desember 2012.
         LembagaKebijakanPengadaanBarang/JasaPemerintah (2012). KeputusanPresidenNomor 80 Tahun 2003 &Perubahannya. http://www.lkpp.go.id/v2/contentlist-detail.php?mid=2619353719&id=0031073778. Diaksestanggal 5 Desember 2012.
         Pujawan, I N. & ER, M. (2010). Supply Chain Management. Surabaya, Guna Widya.
         Simchi-Levi, D., Kaminsky, P. & E, S. L. (2000). Designing and Managing the Supply Chain, Boston, McGraw Hill.
         Tang, C.S. (2006a), “Perspectives in supply chain risk management: a review”, International Journal of Production Economics, Vol. 103, pp. 451-488.
         Tang, C.S. (2006b), “Robust strategies for mitigating supply chain disruptions”, International Journal of Logistics: Research and Application, Vol. 9 No. 1, pp. 33-45.
         Tang, C.S. & Tomlin, B. (2008), “The power of flexibility for mitigating supply chain risks”, International Journal of Production Economics, Vol. 116, pp. 12-27.