.

Rabu, 25 November 2015

Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Kegagalan Produksi Kursi Rotan Pada CV.Sinar Agung Kabupaten Garut

ABSTRAK
CV. Sinar Agung Rotan yang bergerak dalam bidang produksi rotan yaitu mebel rotan. Produk yang dihasilkan oleh CV. Sinar Agung ini terdiri dari pembuatan mebel rotan dalam bentuk kursi rotan. Dalam proses produksinya CV. Sinar Agung  melakukan Pengendalian produksi dengan tujuan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan dan dapat meminimalkan kegagalan kegagalan produk, sehingga biaya produksi dapat diminimalkan pula.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa masalah dalam perusahaan yaitu: 1) Adanya pengerjaan ulang dalam proses produksi sehingga terjadi keterlambatan dan pemborosan bahan baku. 2) Adanya kerugian/penambahan biaya akibat kegagalan produk yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif analisis yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yaitu dengan melakukan penelitian lapangan tanpa terlibat langsung dengan kegiatan yang ada di perusahaan, kemudian data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.
Hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan yaitu adanya pemborosan bahan baku akibat kegagalan produk, sehingga terjadi penambahan biaya produksi. Usaha-usaha yang dilakukan CV. Sinar Agung  dalam menghadapi hambatan yaitu menerapkan dan meningkatkan pengendalian produksi guna meminimalkan tingkat kegagalan/kecacatan produk yang dihasilkan.
Kata kunci : pengendalian produk


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Balakang Penelitian
 Perkembangan dunia usaha yang terjadi baik di bidang perdagangan, manufaktur/industri, maupun jasa yang didukung oleh semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong dunia usaha kearah perdagangan bebas dengan persaingan yang cukup ketat. Dengan adanya pasar bebas perusahaan dituntut untuk dapat menempatkan dan mempertahankan produknya di tengah-tengah ketatnya persaingan pasar global. Persaingan yang terjadi dewasa ini, dikarenakan banyaknya produk yang ditawarkan oleh produsen dengan model, merk, kualitas, kelainan harga dan sebagainya. Agar perusahaan tetap kompetitip di pasar global, produsen harus dapat memahami produk (barang dan jasa) yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.
 CV. Sinar Agung  yang bergerak dalam pengolahan hasil hutan yaitu produksi rotan. Produk yang dihasilkan, ini terdiri dari meubel berbahan rotan. Merk resmi dan lebel yang dikeluarkan oleh CV. Sinar Agung  adalah “SINAR AGUNG ”.
B.     Identifikasi Masalah
Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memerlukan pengendalian produksi yang sangat penting untuk mengurangi kegagalan produk yang dihasilkan. Kualitas merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas. Salah satu masalah yang dihadapi perusahaan adalah adanya produk yang dihasilkan tidak baik atau tidak sesuai dengan spesifikasi produk pada tahapan-tahapan proses produksi. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka masalah-masalah yang diidentifikasikan adalah:
 1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi pada CV. Sinar Agung  ?
2. Bagaimana pengaruh pengendalian produksi terhadap kegagalan produk yang telah di produksi CV. Sinar Agung ?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi yang telah dilaksanakan oleh CV. Sinar Agung  kab Garut.
 b. Untuk mengetahui kegagalan produk yang dihasilkan CV. Sinar Agung  kab Garut.



BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Manajemen
 Produksi Manajemen produksi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. Kegiatan-kegiatan produksi seperti ini terdapat diberbagai organisasi baik perusahaan manufaktur maupun organisasi-organisasi lain yang bergerak di bidang jasa. Pengaruh manajemen produksi dalam kegiatan-kegiatan operasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan kekuatan terpenting yang membuahkan keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Oleh karena itu selayaknya suatu perusahaan menerapkan aktivitas pengendalian produksi secara lebih serius dan terarah dalam setiap kegiatan produksinya.
B. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi/operasi merupakan suatu system yang produktif yaitu, suatu proses pengubah masukanmasukan (input) menjadi barang dan jasa (output). Masukan-masukan yang terdiri dari bahan mentah, tenaga kerja, modal dan energy tersebut diubah melalui teknologi proses yang merupakan metode atau cara tertentu yang digunakan untuk proses transpormasi sehingga menjadi barang dan jasa. Gambar tersebut juga menunjukan imformasi umpan balik yang digunakan untuk mengawasi teknologi proses atau masukan-masukan informasi umpan balik tersebut perlu digunakan untuk menyesuaikan secara terus menerus, masukan dan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran tertentu.
C. Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Manajemen Operasi
 Kegiatan pengendalian produksi dalam manajemen operasi mempunyai ruang lingkup yang luas, karena kegiatan pengendalian produksi itu sendiri dilakukan mulai perencanaan sampai dengan produk akhir dihasilkan. Oleh karenanya, segala sesuatu yang berhubungan dan berpengaruh terhadap pelaksanaan produksi, sebaiknya selalu diperhatikan. Pengendalian produksi sebagai salah satu alat penunjang dari manajemen produksi/operasi, diharapkan dapat mengetahui sendiri sedini mungkin penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi selama proses produksi berlangsung, agar dapat diambil suatu tindak pencegahan maupun tindakan perbaikan yang cepat dan tepat, sehingga produk gagal atau produk yang tidak memenuhi spesifikasi standar dapat ditekan seminimal mungkin dan kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih baik lagi.
BAB III
 METODE DAN OBJEK PENELITIAN
A.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, menurut Sugiono (1998:105) Penelitian Administrasi yaitu: “Deskriptif analisis adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan dan yang melukiskan kejadian pda saat penelitian dilaksanakan, dengan cara mengumpulkan data yang bersifat aktual kemudian di analisis untuk disimpulkan sehingga dapat disusun menjadi suatu karya ilmiah”.
B.     Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variable yang terdiri dari: 
1. Variabel independen (X): Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, predictor, dan antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variable dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah pengendalian produksi. 
2. Variabel dependen (Y): variabel ini sering disebut sebagai variabel respon, output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akbat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kegagalan produk.
C.      Teknik Analisis Data
 Teknik analisis penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yaitu analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengukur rumus pengaruh pengendalian produksi terhadap kegagalan produk kursi rotan dengan menggunakan uji validitas instrument, uji reabilitas instrument, regresi linier sederhana, rank spearman, dan koefisien determinasi.





BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Pelaksanaan Pengendalian Produksi pada CV.Sinar Agung  kab. Garut
Usaha yang dilakukan oleh CV. Sinar Agung kab. Garut agar pelaksanaan pengendalian produksinya berjalan efektif adalah dengan melaksanakan kegiatan pengukuran bahan baku dimana melakukan standar control produksinya dilakukan setiap proses produksi berjalan serta membandingkan hasil produksi dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan melakukan tindakan dalam hal menentukan penyimpanganpenyimpangan produksi bila terjadi dan melakukan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi sehingga tingkat kegagalan produksinyaa bias diperkecil. Kegiatan pengendalian produksi pada CV. Sinar Agung  kab. Garut ini aka berjalan efektif bila perusahaan selalu memperhatikan tugas-tugas pokok dari kegiatan pengendalian.
B.      Kegagalan Produk Kursi Rotan pada CV. Sinar Agung  kab. Garut    Kegagalan produk adalah suatu hal yang sering dijumpai oleh berbagai perusahaan baik itu besar maupun kecil, untuk mengendalikan kegagalan produk merupakan suatu tugas yang sangat rumit, yang dimulai upaya untuk mengetahui kepuasan konsumen. Kegagalan produk sendiri terbagi atas kegagalan internal dan eksternal. Kegagalan internal yang disebabkan tidak telitinya dalam proses pembuatan atau perakitan dalam produksi, sedang kan sedangkan kegagalan eksternal disebabkan oleh beberapa hal seperti dalam proses pengangkutan barang, dan proses pengepakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala bagian produksi CV. Sinar Agung  kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa perusahaan tidak melakukan perngerjaan ulang jika terjadi kegagalan produksi. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada kepala bagian produksi CV. Sinar Agung  kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa perusahaan selalu mengupayakan tepat waktu dalam proses produksinya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala bagian produksi CV. Sinar Agung  kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa perusahaan cukup menghemat bahan baku jika terjadi kegagalan dalam produksi. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala bagian produksi CV. Sinar Agung kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa masih terdapat penambahan biaya bila terjadi kegagalan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Pelaksanaan pengendalian produksi terhadap kegagalan produk belum sepenuhnya dilakukan, karena masih terdapat kegagalan dalam perakitan ataupun dalam proses produksi rotan, masih adanya pengawasan bahan baku yang kurang efektif. Dilihat dari pembandingan proses perakitan kursi rotan antara standar perusahaan dengan kursi yang sedang dirakit masih kurang diperhatikan, sehingga mempengaruhi dalam kegiatan produksi dan finishing kursi rotan.
B.     Saran
Perusahaan sebaiknya melaksanakan pengukuran ulang dalam proses perakitan kursi rotan, karena untuk melanjutkan ke proses produksi kedepan pengontrolan ulang ukuran kursi rotan sangat menentukan dalam produksi sampai finishing pembuatan kursi rotan, pengukuran ulang dalam proses perakitan dengan cara membuat copy dari ukuran kursi rotan yang ditetapkan oleh perusahaan kepada masing-masing pegawai dan mengawasi proses perakitan kursi rotan.

DAFTAR PUSTAKA
Hani, Handoko. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta, BPFE
Heizer Jay,dan Render. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. alih bahasa Koesnohadi Ariyoto. Jakarta, Rajawali Pers

 Ishikawa, Kauro. 1992. Pengendalian Mutu Terpadu. alih bahasa Budi Santoso. Jakarta, Grasindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.