.

Kamis, 21 September 2017

RESENSI BUKU : DASAR DASAR ILMU POLIMER

@G26-Lavenia (NIM : 41616110044)

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Dasar Dasar Ilmu Polimer
Penerbit : LPPM Universitas Jayabaya
Penggarang : Dr. Flora Elvistia Firdaus, M. Si
Tahun : 2012
ISBN : 978-602-18787-0-5
Tebal buku : 132 halaman

ISI BUKU
Secara umum, buku ini membahas mengenai dasar dan penggelompokan mengenai polimer. Seperti yang diketahui, dewasa ini bahan polimer lazim digunakan untuk semua jenis peralatan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan barang-barang yang berasal dari polimer sintetis, antara lain sebagai kantong plastik pembungkus makanandan minuman, alat-alat rumah tangga, alat-alat listrik. Selain itu, polimer juga digunakan sebaga bahan pembuatan pakaina, permadani, dll. Cat lateks yang digunakan untuk mengecat dindingpun juga termsuk bahan polimer. Polimer banyak digunakan hampir di semua jenis peralatan karena sifat bahannya yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, harga produksinya terjangkau dan pembuatannya yang relatif mudah.

Polimer berasal dari hahasa Yunani yaitu poli yang berarti banyak dan meros berarti bagian atau unit yang tersusun secara berulang. Terikat secara kovalen membentuk makromolekul. Terminologi polimer pertama kali digunakan oleh John Jacob Berzelius pada tahun 1833. Molekul-molekul tunggal penyusun polimer dikenal dengan istilah monomer, adalah unit terkecil dalam polimer. Jika terdiri dari paling sedikit dua monomer dan memiliki berat molekul rendah disebut oligomer. Monomer memiliki ikatan kovalen tak jenuh atau ikatan ganda, pada”mem” ikatan tersebut menjadi aktif dan ikatan kovalen terbuka terhadap electron tak berpasangan. Produk polimer memiliki spectrum yang sangat luas sehingga mudah ditemukan pada kehidupan sehari-hari. (Firdaus, Flora Elvistia. 2012. p 1)



Sifat-sifat Polimer yang mempengaruhi sifat fisik polimer adalah sebagai sebagai berikut.
  • Panjang rata-rata rantai polimer : kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
  • Gaya antarmolekul : jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
  • Percabangan : rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
  • Ikatan silang antar rantai polimer : ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
  • Sifat kristalinitas rantai polimer : polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
Penggologan polimer berdasarkan asalnya :
  • Polimer Alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  • Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastis terhadap jalan raya.
Penggologan polimer berdasarkan proses pembentukannya :
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
  • Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena.
  • Reaksi kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.
Penggologan polimer berdasarkan sifat panasnya :
  • Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh, dan dapat dilebur untuk dicetak kembali. Contohnya polietilene, polipropilena, dan 
  • Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer juga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses pirolisis. Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil dengan bantuan panas dalam reactor.


ULASAN BUKU
Buku ini adalah hasil karya pengajar Teknik Kimia Universitas Jayabaya dari tahun 1989, mata kuliah yang diajarkan adalah Teknologi Polimet, teknologi Pengolahan Air, Kimia Organik dan Limbah Industri. Ditulis dengan bahasa yang lugas dan cocok sebagai bahan ajar karena berisi informasi lengkap tentang ilmu polimer lengkap dengan reaksi dan struktur kimianya.


Tetapi pemilihan kata-katanya teralu ‘kimia’ sehingga untuk orang asing yang membacanya akan mengalami beberapa kesulitan pemahaman. Tetapi terlepas dari kekurangannya, buku ini sangat berguna bagi semua kalangan terutama untuk kalangan pengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.