.

Jumat, 01 Mei 2020

PENGUJIAN CBR LAPANGAN PADA PERENCANAAN JALAN


PENGUJIAN CBR LAPANGAN PADA PERENCANAAN JALAN
Oleh Febi Afifa Ajengsari (@J03-FEBI)



Sumber: Penulis


Abstrak

Kegiatan konstruksi jalan raya adalah suatu pekerjaan yang memerlukan banyak persiapan seperti melakukan peninjauan terhadap jenis tanah yang akan dibangung, menguji karakteristik butiran tanah pada tanah tersebut serta menguji nilai pemadatan tanah guna menghasilkan nilai CBR yang baik. Seperti pada tanah ekspansif kita harus mengetahui nilai pemadatan yang baik karena kalau tidak akan mengalami kerusakan yang ditimbulkan pada tanah tersebut. Tujuan dari pengujian CBR lapangan adalah untuk mengetahui daya dukung tanah yang dinyatakan dalam nilai CBR dengan satuan persen (Atadreo88,2011). Sebelum melakukan CBR lapangan kita sebaiknya melakukan pengujian compaction di laboratrorium  guna mengetahui nilai kepadatan tanah yang dimana hasil grafik dari compaction akan digabung untuk mendapat nilai CBR di lapangan.
Kata kunci : Pengujian CBR lapangan, Kepadatan Tanah



Penduhuluan

Pada kegiatan konstruksi seperti perencanaan jalan raya, mendirikan rumah atau sebagainya banyak yang perlu diperhatikan. Hal yang paling penting ketika ingin melakukan  perencanaan jalan adalah dengan menguji keseluruhan metode baik yang terdapat di laboratorium atau di lapangan langsung. Beberapa metode yang bisa kita lakukan untuk melakukan pengujian di laboratorium adalah seperti pengujian kadar air, berat isi, berat jenis, batas cair, batas susut, batas plastis, analisis saringan, hidrolisis, compaction, konsolidasi, direct shear dan UCS. Selain melakukan pengujian di laboratorium tetapi kita juga harus melakukan pengujian langsung di lapangan. Beberapa metode pengujian yang dapat kita lakukan di lapangan adalah seperti handboring, CBR lapangan dan DCP.
Pelaksanaan pengujian yang akan dibahas sesuai dengan judul artikel ini adalah CBR lapangan. Pengertian CBR adalah suatu metode pengujian mekanika tanah dimana melihat perbandungan antara beban penetrasi beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama (Lauw Tjun Nji). Data CBR digunakan sebagai salah satu proses perencaan jalan yaitu untuk :
1.      Penentuan  tebal perkerasan untuk bagian jalan yang direncanakan akan mendapatkan penanganan pelebaran jalan
2.      Penentuan tebal lapis ulang di atas aspal apabila tidak dapat disediakan
3.      Penentuan tebal perkerasan untuk bagian jalan yang harus direkonstruksi
4.      Penentuan tebal perkerasan jalan baru
Untuk melakukan pengujian apapun itu harus sesuai dengan standar yang sudah ada tujuannya sebagai  acuan kualitas yang akan kita rencanakan pada pengujian CBR lapangan diatur dalam SNI 1738-2011 (Cara Uji CBR Lapangan). Dalam melakukan pengujian kita membutuhkan peralatan pengujian CBR lapangan diantaranya sebagai berikut:
1.      Dongkrak CBR dengan kapasitas 10 ton
2.      Cincin penguji dengan kapasitas 1,5 ton, 3 ton, 5 ton, atau sesuai dengan kebutuhan
3.      Piston penetrasi dan pipa penyambung
4.      Arloji penunjuk penetrasi
5.      Keping beban yang bergaris tengah
6.      Sebuah truck yang dibebani dengan kebutuhan alat berat lainnya
7.      Dua dongkrak truck
Langkah kerja dari persiapan lokasi pengujian CBR lapangan diantaranya sebagai berikut :
1.      Menyiapkan semua alat yang dibutuhkan
2.      Gali permukaan tanah sampai lapisan yang akan diujikan
3.      Permukaan tanah yang akan diujikan harus rata dan tidak boleh ada kemiringan dapat di cek dengan waterpass
4.      Permukaan yang akan diuji harus dibersihkan dari semua debu, pasir, atau kerikil yang berserakan
5.      Untuk tanah dasar yang belum ada perkerasan dan pemadatan cukup dibersihkan akar rumput dan bahan organik lainnya
6.      Selama pemasangan alat, permukaan yang sudah dibersihkan harus dijaga supaya kelembabannya tidak berubah dari kondisi awal
7.      Pemeriksaan dilakukan secepat mungkin sesudah persiapan selesai
Langkah kerja dari pembacaan waktu dan penetrasi :
1.      Piston penetrasi diturunkan sehingga memberikan beban permulaan sebesar 5 kg dan dapat digunakan beben tambahan jika diperlukan
2.      Arloji cincin penguji dan arloji penunjuk penetrasi diatur sehingga menunjuk pada angka nol
3.      Pembebanan ditambah dengan teratur agar kecepatan penetrasinya mendekati kecepatan tetap 1,25 mm per menit


4.      Pembacaan beban dan dicatat pada penetrasi:
-          0.32 mm (15 detik)
-          0.64 mm ( 30 detik)
-          1.27 mm ( 1 menit)
-          1.91 mm ( 1 menit 30 detik)
-          2.54 mm ( 2 menit)
-          3.81 mm ( 3 menit)
-          5.08 mm ( 4 menit)
-          7.62 mm ( 6 menit)
-          10.16 mm ( 8 menit)
-          12.70 mm ( 10 menit)
Langkah kerja untuk perhitungan nilai CBR lapangan :
1.      Menentukan beban yang bekerja
2.      Hitung tegangan di tiap kenaikan penetrasi
3.      Masukkan hasil pada grafik dan buat kurvanya
4.      Cek kurva apakah perlu dikoreksi atau tidak
5.      Gunakan hasil tegangan yang terkoreksi untuk perhitungan berikutnya
6.      Ambil nilai tegangan pada penetrasi : 0.1 inchi dan 0.2 inchi
7.      Hitung CBR dengan pembagian terhadap tegangan standar. Jika nilai CBR pada penetrasi 0.2 inci lebih besar daripada nilai CBR pada penetrasi 0.2 inchi maka pengujian harus dilakukan kembali sebanyak 3 kali pada lokasi yang berdekatan dan jika nilai CBR menunjukkan pada penetrasi 0.2 inchi lebih besar maka ditetapkan nilai CBR adalah pada penetrasi 0.2 inchi.


Sumber: SNI 1738-2011, Formulir Penentuan Nilai CBR


 Sumber: SNI 1738-2011, Grafik Pembebanan dan Koreksi



Kesimpulan

Sebuah pengujian dalam perencaan jalan dapat menggunakan metode CBR lapangan dan hasil output dari pengujian tersebut adalah nilai CBR berupa dengan satuan persen. Dengan nilai CBR ini kita akan mengetahui berapa besar kepadatan tanah yang akan dilakukan oleh alat berat di lapangan serta mengetahui apakah dengan nilai CBR tersebut perencanaan jalan akan sesuai dengan standar yang ada atau belum.
Saat melakukan perhitungann CBR lapangan hal yang perlu diperhatikan adalah  jika nilai CBR pada penetrasi 0.2 inci lebih besar daripada nilai CBR pada penetrasi 0.2 inchi maka pengujian harus dilakukan kembali sebanyak 3 kali pada lokasi yang berdekatan dan jika nilai CBR menunjukkan pada penetrasi 0.2 inchi lebih besar maka ditetapkan nilai CBR adalah pada penetrasi 0.2 inchi.


Daftar isi

Lauw Tjun Nji, Pengujian CBR Lapangan, https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html, diaskses pukul 5:34 PM

Modul praktikum, 2019, Modul Praktikum Mekanika Tanah I, diakses pukul 3:30 PM

SNI 1738-2011, Cara Uji CBR (California Bearing Ratio) Lapangan, https://lauwtjunnji.weebly.com/uploads/1/0/1/7/10171621/sni_1738-2011_cara_uji_cbr_lapangan.pdf, diaskses pukul 5:34 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.