.

Kamis, 22 September 2016

PENGUKURAN BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI RUMAH SAKIT XYZ



Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator yang memiliki skill rata-rata dan terlatih baik dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan lebih memilih pelayanan yang praktis, pelayanan yang bermutu, sarana dan prasarana yang lengkap dan tenaga kerja yang berkualitas dan professional. Rumah Sakit XYZ perlu melakukan pengukuran beban kerja dikarenakan jumlah pengunjung dari tiap tahun mengalami kenaikan rata – rata 8 % pada tiap poliklinik. Dampak psikis yang terjadi akibat perawat harus melayani pasien yang berlebih seperti perawat menjadi gampang marah kepada pasien dan perawat bekerja dengan tergesa-gesa dalam melayani pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur beban kerja mental perawat pada instalasi rawat jalan Rumah Sakit XYZ. Penelitian dilakukan dengan metode Nasa-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index). Hasil dari NASA-TLX menunjukan bahwa kebutuhan mental yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik Internist.

Untuk kebutuhan fisik yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik fisioterapi. Sedangkan untuk kebutuhan waktu yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik bedah dan mata. Masing-masing beban mental perawat berada pada kategori tinggi. Berdasarkan pada hasil penelitian beban kerja ini diharapkan manajemen rumah sakit dapat melakukan pembagian tugas dan pengalokasian perawat dengan lebih baik.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit XYZ sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa perawatan medis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan secara objektif dengan menggunakan metode NASA-TLX. Data yang dikumpulkan berupa data hasil penyusunan kuesioner beban kerja mental berdasarkan ke 6 indikator NASA-TLX.
Metode NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis beban kerja mental yang dihadapi oleh pekerja yang harus melakukan berbagai aktivitas dalam pekerjaannya. Metode NASA-TLX dikembangkan oleh Sandra G. dari NASA-ames research center dan Lowell E. Staveland dari San Jose state university pada tahun 1981. Metode ini di kembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri dari skala Sembilan faktor ( Kesulitan tugas, tekanan waktu, jenis aktivitas, usaha fisik, usaha mental, performansi, frustasi, stress dan kelelahan). Dari Sembilan faktor ini disederhanakan lagi menjadi 6 yaitu Kebutuhan Mental demand (MD), Physical demand (PD), Temporal demand (TD), Performance (P), Frustation level (FR).
Objek dalam penelitian ini adalah 8 orang perawat yang bekerja pada poliklinik bedah, mata, fisioterapi, internist dan neurologi.
Langkah-langkah pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan NASA-TLX adalah sebagai berikut:
1. Pembobotan hasil kuesioner.
2. Pemberian rating.
3. Perhitungan nilai WWL.
4. Pengkategorian penilaian beban kerja.


KESIMPULAN
Hasil pengukuran beban kerja dengan metode NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index) menunjukkan bahwa faktor kebutuhan fisik (PD) yang dominan mempengaruhi beban kerja perawat bedah 1, mata, fisioterapi 1, fisioterapi 2, fisioterapi 3, internist dan neurologi. Sedangkan pada perawat bedah 2 yang dominan dalam mempengaruhi beban kerja yaitu faktor performansi (P). Sedangkan dari hasil tahap penilaian menunjukkan beban kerja perawat pada poliklinik bedah, mata, fisioterapi, internist dan neurologi masuk dalam kategori beban kerja tinggi. Berdasarkan pada skala kategori beban kerja dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor dalam penilaian beban kerja ini yaitu kebutuhan fisik dari perawat. Hal ini dikarenakan perawat tidak hanya bertanggung jawab melayanani pasien melainkan perawat pada setiap poliklinik harus juga bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dalam lingkungan poliklinik sehingga pada kasus ini perawat harus menanggung dua tugas sekaligus.

Daftar Pustaka

Fiansyah, Adera. 2010. Pengukuran waktu Kerja. Dalam http://aderafiansyah.blogspot.co.id/2010/08/pengukuran-waktu-kerja.html. Diakses 19 September 2016.

Fathoni. Indah Kesuma S. 2011. ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH “ABC”). Dalam http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/article/download/735/275. Diunduh 18 September 2016.

Hidayat, T.Fariz. Sugiharto Pujangkoro. Anizar. 2013. PENGUKURAN BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI RUMAH SAKIT XYZ. e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2. Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=110651. Diunduh 20 September 2016.

Tambunan, Ellery. 2014. Analisis Pengukuran Kerja. Dalam http://ellery-frans.blogspot.co.id/2014/03/analisis-pengukuran-kerja.html. Diakses 20 September 2016.

Ximenes, Basu. 2012. Analisis Perancangan Kerja. Dalamhttp://wwwpti.blogspot.co.id/2012/01/analisis-perancangan-kerja.html. Diakses 21 September 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.