.

Sabtu, 12 November 2016

Sistem Manusia - Mesin

Pengertian

Sistem Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin, yang saling berinteraksi, untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.
Ergonomi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari interaksi antara manusia dan objek yang Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-aspek manusia di dalam perencanaan man-made objek (proses perancangan produk) dan lingkungan kerja. Pendekatan agro ergonomi akan ditekankan pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia, baik secara fisik maupun mental psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral. Maka, secara sistematis pendekatan ergonomi kemudian akan memanfaatkan informasi tersebut untuk tujuan rancang bangun, sehingga akan tercipta produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan manusia. Pada gilirannya rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.

Keterbatasan Manusia dibandingkan Mesin :

1.      Tidak bisa menghasilkan tenaga fisik ataupun tekanan dalam jumlah besar, misalnya untuk memotong logam.
2.      Tidak bisa menggunakan kekuatan otot manusianya dengan intensitas yang tetap atau tingkat akurasi yang tinggi.
3.      Tidak bisa menampilkan kecepatan kerja yang tinggi dan gerakan berulang tanpa ada rasa lelah, bosan, maupun timbulnya kesalahan.
4.      Tidak bisa memberikan tanggapan secara cepat terhadap sinyal kendali yang berubah-ubah dalam frekuensi yang sering.
5.      Apabila kondisi lingkkungan kerja berada diluar ambang kesanggupan, maka manusia tidak bisa memberikan performasi yang memuaskan.

Keterbatasan Mesin dibandingkan Manusia :

1.      Tidak bisa memberikan tanggapan terhadap perintah-perintah diluar batas kemampuan yang sudah dirancang sebelumnya.
2.      Tidak bisa memberi tanggapan terhadap kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya.
3.      Tidak bisa berpikir induktif, yaitu menarik kesimpulan umum dari hal-hal yang bersifat khusus.
4.      Tidak bisa bertindak fleksibel, seperti menggunakan alternative baru yang tidak dirancang sebelumnya.
5.      Tidak bisa berpikir secara layak diluar batas beban atau kapasitas normalnya.

Perbedaan Manusia – Mesin

Perdebatan mengenai batasan antara manusia dan mesin masih saja terus berlangsung sampai saat ini. Pada awal kemunculannya anak – anak menganggap mesin sebagai sesuatu yang ‘hidup’ karena kemampuannya untuk bergerak layaknya manusia. Padahal konsep ‘hidup’ antara manusia dan mesin memiliki perbedaan. Alasan lain yang turut menjadi landasan anggapan tadi antara lain adalah bahwa mesin (dalam hal ini adalah komputer) memiliki ‘kepandaian’ yang membuatnya mampu melakukan hal – hal yang dilakukan oleh manusia seperti bermain, bersuara, berhitung, dsb.
Bagi orang dewasa mesin hanyalah sekedar seperangkat benda mati yang tak memiliki daya maupun kepandaian. Mesin seperti komputer memiliki kepandaian dari input berupa aturan, data, ataupun informasi yang disuplai dan diatur oleh manusia. Jika orang dewasa mampu menyadari bahwa komputer bukanlah benda hidup, berbeda halnya pada anak – anak. Mereka belum mampu menentukan apakah komputer itu sekadar mesin atau sama seperti manusia. Hal ini dikarenakan oleh anak – anak yang memahami mesin secara psikologis, yaitu karena anggapan akan kemampuannya untuk berpikir. Kemudian pemahaman mereka berkembang menjadikannya (mesin) sebagai teman bermain. Pada tahap inilah akhirnya anak – anak mampu mmbedakan dengan jelas antara benda hidup dan mati. Akhirnya anak – anak akan mampu mendefinisikan dan menyadari bahwa mesin bukanlah seperti mereka, makhluk hidup.

Interaksi Manusia dan Mesin dalam sebuah system kerja

Sistem manusia mesin merupakan sebuah sistem yg baik biasanya memiliki sifat deterministik yg relatif tertutup. Sehingga sistem dapat diduga yg selalu berjalan tepat seperti seharusnya. Dalam sistem informasi, unsur mesin seperti komputer dan program komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia adalah sistem terbuka dan probabilistik. Pemakaian manusia dan mesin membentuk sebuah sistem manusia-mesin. Sistem manusia-mesin dapat mengandalkan mesin dan memakai manusia hanya sebagai suatu pengawas atas operasi mesin. Sistem – secara umum – bisa didefinisikan sebagai sekelompok elemen-elemen (yang lazim disebut sub-sistem) yang terorganisir dan memiliki fungsi yang berkaitan erat satu dengan lainnya guna mencapai tujuan bersama yang telah diterapkan sebelumnya. Suatu sistem akan terjadi dalam suatu lingkungan yang akan memberi batasan, dan perubahan-perubahan yang timbul dalam lingkungan ini akan mempengaruhi sistem dan elemen-elemen sistem tersebut. Satu hal yang akan sangat penting dipertimbangkan didalam analisis sistem ialah bahwa setiap sistem akan merupakan bagian (sub-sistem) dari sistem lain yang lebih besar. Dengan demikian pendekatan sistem (system approach) akan dimaksudkan sebagai pendekatan yang memperhatikan setiap permasalhan secara total atau terpadu (integral). Pemecahan masalah dalam hal itu harus dianalisis dengan melihat keterkaitan antara satu sistem dengan sub-sistem yang lainnya. Selanjutnya yang dimaksudkan dengan sistem manusia-mesin (man-machine system) ialah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin, dimana salah satu dengan lainnya akan saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Dengan “mesin” maka disini akan diartikan secara luas, yaitu mencakup semua objek fisik seperti mesin, peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang biasa dipergunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya. Jelas tampak bahwa sistem biasa diklasifikasikan sebagai closed system dimana manusia disini memegang posisi kunci, karena keputusan akan sangat tergantung pada didirinya.

Fungsi Manusia – Mesin

1. Sistem manusia – Mesin Secara Manual :
- Masukan ( Input) akan langsung ditransformasikan oleh manusia menjadi keluaran (output)
- Manusia memegang kendali secara penuh dalam menjalankan aktifitas
- Mesin hanya sekedar menambah kemampuan dalam menyelesaikan aktifitas.
- Manusia sebagai sumber tenaga (Power) dan sekaligus fungsi kendali (Control)

2. Sistem manusia – mesin secara Semi-otomatis :
- Adanya mekanisme khusus yg akan mengolah masukan (input) atau informasi dari luar sebelum masuk kedalam system manusia
- Reaksi yg berasal dari Sistem Manusia akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu melalui suatu mekanisme tertentu, sebelum suatu output berhasil diproses oleh mesin
- Mesin yg memberikan sumber tenanga (Power)
- Manusia yg melakukan proses kendali (Control)

3. Sistem manusia – mesin secara Otomatis :
- Mesin memegang peranan penuh secara langsung
- Mesin sebagai penerima rangsangan dari luar
- Mesin juga sebagai pengendali aktifitas
- Manusia hanya memonitor agar mesin dapat bekerja secara baik
- Manusia dapat memasukan data atau mengganti program apabila diperlukan
- Mesin berfungsi penuh sebagai sumber tenanga (Power) & Pengendali (Control) aktifitas.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.