.

Kamis, 03 November 2016

Leadership dan Change Management


Abstrak
Secara definisi, Change Management adalah sebuah proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja, ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
 Terdapat beberapa teknik-teknik kepemimpinan. Dalam pelaksanaan kepemimpinan, seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan kecakapan, kemampuan serta pengetahuan para pegawai, sehingga pada akhirnya akan tercapai prestasi kerja yang optimal. Untuk pencapaian tujuan kepemimpinan tersebut, maka seorang pemimpin harus memperhatikan teknik-teknik kepemimpinan dalam pelaksanaan kepemimpinannya.
Teknik kepemimpinan sebagai keterampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi tertentu dan melingkupi konsep-konsep pemikiran, perilaku sehari-hari dan semua peralatan yang dipakainya ( Kartono, 1985).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa teknik kepemimpinan sangat perlu untuk di mengerti oleh seorang pemimpin, karena dengan teknik kepemimpinan, pemimpin dapat mengerti posisi dan peranannya di dalam organisasi.
Lebih jelas lagi S. Pamuji dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik kepemimpinan sebagai berikut:
  1. Teknik pematangan dan penyiapan pengikut
  2. Teknik human relation
  3. Teknik menjadi teladan
  4. Teknik persuasi dan pemberian perintah
  5. Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok
  6. Teknik penyediaan fasilitas (Pamuji, 1995) 

Pembahasan
Komponen yang harus ada di dalam Change Management adalah :
1.  Motivating Change. Mendorong kesiapan untuk berubah dan mengatasi setiap penolakan terhadapnya.
2.  Creating a Vision. Merumuskan arah perubahan yang diharapkan.
3.  Developing Political Support. Mempersiapkan para Agen Perubah (Change Agent), termasuk para informal leader.
4.  Managing the Transition. Menyusun rencana aktivitas, membangun komitmen dan struktur komite.
5.  Sustaining Momentum. Mempersiapkan infrastruktur perubahan, membangun sistem pendukung bagi para Agen Perubah, membangun kompetensi dan keahlian baru, dan mengapresiasi kemajuan sekecil apapun.
Michael Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition, dan change. ( Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994) Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Persoalan utama didalam melakukan perubahan adalah Resistensi Individual,yang bisa timbul karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan.
Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan ( L. Coch dan J.R.P.French, Jr. “Overcoming Resistance to Change”, 1948)
1.  Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2.  Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan.
3.  Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.
4.  Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka.
5.  Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
6.  Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.
Change Management amat tergantung dari pemimpinnya,Karena budaya pemimpin akan mewarnai arah perubahan organisasi.Untuk itu faktor pemimpin menjadi kunci utama keberhasilan sebuah perubahan. Seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan organisasi menjadi lebih baik adalah :
1.  Punya Visi yang Inspiring dan Mampu menjadi motivasi bagi seluruh anggota organisasi
2.  Punya program kerja yang Terperinci,terarah dan terukur.
3.  Perubahan itu dimulai dari diri seseorang pemimpin itu sendiri yang memberikan tauladan bagi seluruh anggota organisasi
4.  Membangun kebijaksanaan,melalui kemampuan mendengarkan yang baik.Sebab dengan mengerti orang lain anda mendapatkan kebijaksanaan, mengerti diri sendiri anda mendapatkan pencerahan.
5.  Fleksibelitas.Mampu bergerak dan berubah pada situasi apapun.
6.  Mampu melihat keunikan para anggota organisasinya
7.  Mampu menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan/jabatan yang tepat.
8.  Selalu mempunyai cara untuk menyelesaikan persoalan dengan berfikir dan bertindak diluar kebiasaan.
9.  Selalu menjadi harapan bagi seluruh anggota organisasi
Ada 4 fitur kunci dari manajemen perubahan:
1.  Perubahan adalah hasil dari ketidakpuasan dengan strategi ini
2.  Penting untuk mengembangkan visi untuk alternatif yang lebih baik
3.  manajemen harus mengembangkan strategi untuk menerapkan perubahan
4.  akan ada resistensi terhadap perubahan
10 prinsip panduan untuk perubahan:
1.  Lead with the culture : Lou Gerstner, yang sebagai kepala eksekutif IBM memimpin salah satu transformasi bisnis yang paling sukses dalam sejarah, mengatakan pelajaran paling penting dia belajar dari pengalaman itu bahwa "budaya adalah segalanya."
2.  Start at the top : Meskipun penting untuk melibatkan karyawan di setiap level awal, semua inisiatif change management yang sukses mulai dari atas, dengan kelompok berkomitmen dan baik-blok dari eksekutif sangat didukung oleh CEO.
3.  Involve every layer : perencana strategis sering gagal untuk memperhitungkan sejauh mana orang tingkat menengah dan garis depan dapat membuat atau menghancurkan sebuah inisiatif perubahan. Jalur rolling perubahan adalah tak terkira halus jika orang-orang ini disadap awal untuk masukan tentang isu-isu yang akan mempengaruhi pekerjaan mereka.
4.  Make the rational and emotional case together : Pemimpin akan sering membuat kasus untuk perubahan besar hanya atas dasar tujuan bisnis strategis seperti "kita akan memasuki pasar baru" atau "kita akan tumbuh 20 persen per tahun untuk tiga tahun ke depan." Tujuan tersebut baik-baik saja sejauh mereka pergi, tapi mereka jarang mencapai orang-orang emosional dengan cara yang menjamin komitmen tulus untuk penyebabnya.
5.  Act your way into new thinking : Banyak inisiatif perubahan tampaknya berasumsi bahwa orang akan mulai bergeser perilaku mereka sekali elemen-elemen formal seperti arahan dan insentif telah dimasukkan ke dalam tempat. Orang-orang yang bekerja sama dalam tim lintas fungsional akan mulai berkolaborasi karena garis-garis pada grafik menunjukkan mereka seharusnya melakukannya. Manajer akan menjadi komunikator yang jelas karena mereka memiliki mandat untuk menyampaikan pesan tentang strategi baru.
6.  Engage : Pemimpin sering membuat kesalahan dengan membayangkan bahwa jika mereka menyampaikan pesan yang kuat dari perubahan pada awal inisiatif, orang akan mengerti apa yang harus dilakukan. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. perubahan yang kuat dan berkelanjutan membutuhkan komunikasi yang konstan, tidak hanya di seluruh peluncuran tapi setelah unsur-unsur utama dari rencana berada di tempat. Semakin banyak jenis komunikasi yang digunakan, semakin efektif mereka, itulah sebabnya mengapa robeknya HP turun pagar yang begitu penting: Simbol memperkuat dampak kata-kata.
7.  Lead outside the lines : Perubahan memiliki kesempatan terbaik cascading melalui organisasi ketika semua orang dengan otoritas dan pengaruh yang terlibat. Selain mereka yang memegang posisi formal dari pemimpin-ini diakui kelompok kekuatan-perusahaan termasuk orang-orang yang daya lebih informal dan berhubungan dengan keahlian mereka, dengan luasnya jaringan mereka, atau untuk kualitas pribadi yang menimbulkan kepercayaan.
8.  Leverage formal solutions : Membujuk orang untuk mengubah perilaku mereka tidak akan cukup untuk transformasi kecuali elemen-seperti formal sebagai struktur, sistem reward, cara operasi, pelatihan, dan pengembangan-yang didesain ulang untuk mendukung mereka. Banyak perusahaan jatuh pendek di daerah ini.
9.  Leverage informal solutions : Bahkan ketika elemen formal diperlukan untuk perubahan yang hadir, budaya didirikan dapat merusak mereka jika orang kembali ke cara lama dipegang tapi tidak sadar berperilaku. Inilah sebabnya mengapa solusi formal dan informal harus bekerja sama.
10.  Assess and adapt : Survei Strategi & Katzenbach Pusat mengungkapkan bahwa banyak organisasi yang terlibat dalam upaya transformasi gagal untuk mengukur keberhasilan mereka sebelum pindah. Pemimpin begitu bersemangat untuk mengklaim kemenangan yang mereka tidak mengambil waktu untuk mencari tahu apa yang bekerja dan apa yang tidak, dan untuk menyesuaikan langkah-langkah berikutnya sesuai. Kegagalan ini untuk menindaklanjuti hasil dalam inkonsistensi dan menghilangkan organisasi informasi yang dibutuhkan tentang bagaimana untuk mendukung proses perubahan di seluruh siklus hidupnya.
Kesimpulan
Change Management adalah sebuah proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja, ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
S. Pamuji dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik kepemimpinan sebagai berikut:
1.      Teknik pematangan dan penyiapan pengikut
2.      Teknik human relation
3.      Teknik menjadi teladan
4.      Teknik persuasi dan pemberian perintah
5.      Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok
6.      Teknik penyediaan fasilitas (Pamuji, 1995) 
Michael Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition, dan change. ( Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994) Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.

Persoalan utama didalam melakukan perubahan adalah Resistensi Individual,yang bisa timbul karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan.

Sumber:

http://www.e-jurnal.com/2013/09/teknik-teknik-kepemimpinan.html

1 komentar:

  1. sangat menarik terimakasih banyak min bisa di praktekin dalam menulis resensi jurnal skripsi kayaknya .. :-)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.