.

Sabtu, 16 September 2017

PERTANIAN MAJU DENGAN TEKNOLOGY

Nama  : Muhammad Ainun  Na’im
NIM  : 41616110003
Universitas Mercu Buana







Pendahuluan
       Ketersediaan bahan pangan menjadi hal serius bagi setiap negara.Bahan pangan merupakan sumber enerji bagi semua kehidupan dan bahkan pangan berfungsi untuk memlihara kehidupan itusendiri, kareba kebutuhan enerji mahluk hidup yang tidak dapat dihentikan, seagaimana halnya kebutuhan enerji untuk mesin. Dengan demikian, usaha pertanian merupakan sentral seluruh kegiatan dinamis kehidupan manusia (the centre of all human dynamic activities) . Tidak aka ada kegiatan dan aktivitas menuasia modern, apabila tidak ada kegiatan usaha pertanian. Hal ini tidak [ernah disadari oleh manusia yang bekerja dibidang non pertanian, karena selama ini mereka menganggap bahwa ketersediaan bahan pangan dianggap sebagai sesuatu yang akan selalu ada seperti halnya ketersediaan air minum dan udara. Padahal faktanya pagan harus diproduksi dengan kerja keras dan pemikiran yang serius.

 Pertanian sebagai salah satu  penyumbang ketersedian pangan bagi setiap negara sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih baik oleh individu maupun pemerintah. Kebutuhan pangan yang semakin meningkat setiap tahunya dan sedangkan ketersediaan lahan semakin berkurang membuat pasokan bahan pangan sering kali tidak mencukupi permintaan yang ada. Apalagi bangsa Indonesia yang berpenduduklebih dari 250 juta jiwa, tentu saja kebutuhan akan bahan pangan sangatlah tinggi.  Sering kali mendengar berita kelangkaan beberapa komodity bahan pangan. Hal tersebut membuat harga bahan pangan tidak stabil dan ujung – ujungnya mambuat perekonomian masyarakat menurun.

      Sistem dan metode pertanian yang ada diindonesia yang masih menganut metode lama mengakibatkan hasil panen tidak stabil. Baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sebagian besar petani Indonesia yang rata – rata berpendidikan rendah, sehingga tidak banyak mengetahui akan perkembangan metode dan alat yang digunakan untuk meningkatkan hasil tani.  Bahkan dengan lahan pertanian dan sumber daya alam yang dimiliki, Indonesia masih mengalami kelangkaan pangan. Jepang dengan luas lahan pertanian yang tidak lebih luas dari Indonesia mampu menjadi salah satu negara dengan produktifitas pertanian yang tinggi. Selain itu kualitas yang dihasilkan pun bisa dibilang palih baik.


Rumusan Permasalahan 
        Bagaimana meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kualitas maupun kualitasnya. Peran perkembangan technology terhadap sector pertanian. Sehingga daapat mengamankan pasokan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

Pembahasan 
Pengelolaan pertanian di Indonesia yang masih menggunakan metode dan peralatan lama serta kurangnya peran pemerintah untuk memajukan sector pertanian Indoensia mengakibatkan hasil dari produksi pangan Indonesia belum maksimal.  Dua Mahasiswa Universitas Sarjanawijaya Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang dikirim untuk praktik magang di Kota Komoroshi dan Kawakami, Jepang. Kamis (1/10), Brilio.net. Rahmat Efendi dan Andre Dwi Setiawan sedikit bercerita mengenai pengalamnya selama magang dijepang. Beberapa factor yang mangakibatkan Pertanian Jepang begitu maju adalah  Perhatian pemerintah yang tinggi terhadap pertanian, Harga produk yang terkontrol, lahan yang dimiliki oleh tiap petani luas, Kecanggihan alat yang digunakan dan Etos Kerja orang jepang yang dikenal sangat ulet.  


Perkembangan Teknologi pertanian di Jepang
Salah satu factor yang mempengaruhi hasil pertanian adalah teknologi .Hampir semua proses dalam pada sector  pertanian di jepang menggunakan teknologi yang canggih.  Mulai dari pembibitan, Pengolahan tanah, penanaman, Perawatan tanaman dan juga proses pemanenan semuang. Semua proses tersebut sudah menggunakan teknologi canggih didalamnya. (Erakini.com, 15 September 2017).  

        Dengan bantuan mesin yang canggih, efektifitas waktu dan hasil pertanian akan semakin meningkat. Dan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan juga lebih sedikit pada tiap hektarnya. Sebelum masuknya technology pada bidang pertanian, seluruh kegiatan dalam pertanian dilakukan oleh tenaga manusia. Baik dari proses yang paling awal persiapan lahan hingga sampai pada proses akhir pemanenan. Dan tidak jarang memanfaatkan tenaga hewan (kerbau) untuk membantu membajak sawah. Sedangkan seiring masuknya teknologgy pada bidang pertanian, secara perlahan – lahan menggeser metode pertanian secara manual.
        Sudah banyak mesin – mesin canggih yang diciptakan untuk memudahkan petani untuk menajalan proses produksi. Beberapa alat – alat canggih yang telah diciptakan sebagai berikut :

1.     Alat – alat pengolahan tanah

a.      Traktor
( Tractor )
Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan pengolahan tanah bagi pertanian Indonesia, Mesin traktor ini memiliki ukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar. Traktor memiliki 2 jenis yaitu traktor dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah kering









b.      Retavator


( Retavator )

Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan pengolahan tanah pertama dan kedua. untuk pengolahan tanah pertama yaitun digunaka untuk memotong, mencacah dan membolak-balikan tanah dan untuk pengolahan tanah kedua alat ini digunakan untuk merapihkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu dan memperbaiki tata air.











c.       Bajak Singkal
( Bajak Singkal )
Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yaitu untuk membolak-balaikan tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal yaiu bajak singkal 1 arah dan bajak singkal 2 arah

d.      Garu Sisir
(Bajak Sisir)
Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah pengolahan menggunakan bajak singkal. Biasanya alat ini digunkan pada sawah saat dalam keadaan basah agar tanah yang dalam bentuk bongkahan dapat gembur

e.       Garu Piring
(Garu Piring)

Garu Piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum tanam yaitu untuk membersihkan rumput pada lahan tanam dan pengolahan sesudah tanam yaitu untuk menutupi benih yang telah disebar dengan tanah

f.        Bajak Subsoil
(Bajak Subsoil)
Bajak Subsoil biasanya digunakan untuk memecahkan tanah hingga kedalaman 20 hingga 36 inch untuk parit pada lahan tanam




2.     Alat – alat tanam modern

a.      Alat penanam Jagung

(Alat Penanam Jagung)
Untuk memudahkan saat penanaman jagung, ditemukanlah alat canggih dengan cara kerja memasukan biji jagung secara teratur sesuai dengan jarak yang diinginkan. Alat tanam jagung ini dilengkapi dengan sensor biji, Jadi ketika biji tidak keluar sensor akan berbunyi otomatis. Maka dengan menggunakan alat tanam jagung modern ini, Anda tidak perlu khawatir biji jagung yang akan ditanam tidak keluar (Alat Tanam Jagung Modern/Corn Seeder SAAM-CP12).










b.      Alat Penanam Padi
(Alat Penanam Padi)
Mesin modern untuk menanam bibit padi dengan sistem penanaman yang serentak. Cara pakai alat ini sangat gampang. Bibitkan gabah dalam petakan sawah seluas 20×80 cm. Setelah tumbuh menjadi bibit dan sudah berumur 15 hari, bibit tersebut ditaruh di atas mesin rice transplater.Selanjutnya, mesin siap beroperasi. Dalam sekali gerak, mesin ini dapat membuat 4 jalur dengan jarak antar jalur 30 cm. Hanya dalam waktu 4 jam, satu ton bibit padi yang digendongnya sudah habis ditanam.Berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian membuat petani harus lebih efisien dalam bertani dengan modernisasi alat-lat pertanian dan teknologi pertanian. (Warasfarm, 19 April 2013)

Beberapa jenis mesin tanam bibit padi
1.    Mesin tanam bibit padi dari Jepang
2.    Mesin tanam bibi padi dari China
3.    Mesin tanam bibit padi dari IRRI


c.       Alat Penanam Kentang

(Alat Penanam Kentang)
Penanaman benih kentang memerlukan tenaga yang banyak. penggunaan mesin ini dapat menekan jumlah tenaga kerja penanam dengan kinerja yang lebih baik. Untuk satu hektar lahan di perlukan benih kentang 1,25–1,50 ton per hektar dengan harga yang mahal, ditambah biaya tenaga kerja yang tingi, sehingga di perlukan mesin tanam kentang. Sebelum ditanam benih kentang dikonservasi bobotnya ke dalam tiga dimensi (sumbu x, y dan z) dan nilai deviasinya. Setelah itu klasifikasi benih kentang didasarkan atas lima kelas {SS = 80 – 100, S = 30, M = 25 – 30, L = 10 – 12, XL = 8 (umbi/kg)}. Mesin penanam ini berkapasitas koper 35 kg benih berukuran L, dimana jarak tanam dalam baris 0,3 m dan jarak antarbaris 0,75-0,80 m dengan kapasitas kerja 8 jam per hektar pada kecepatan 1,7 km per jam, dapat menekan biaya operasional sebesar 40% dibanding cara manua(bpatp litbang pertanian).


3.     Alat Pemanen Modern
Proses akhir dalam proses produksi pertanian adalah pemanenan. Musim panen adalah musim yang ditunggu – tunggu oleh setiap petani. Walaupun proses pemanenan merupakan proses yang banyak menghabiskan enerji dan biaya. Namun dengan masuknya technology ke bidang pertanian, sehingga terciptanya beberapa alat canggih yang membantu proses pemanenan.

a.      Alat Pemanen Kacang Tanah
(Alat Pemanen Kacang Tanah

Dengan alat ini para petani dapat dengan mudah dalam melakukan pemanenan kacang tanah tidak lagi perlu melakukan secara manual yaitu mecabutnya satu-persatu.

b.      Alat Pemanen Kentang
(Alat Pemanen Kentang)
Dengan menggunakan mesin ini anda akan lebih mudah dalam melakukan pemanenan kentang tanpa harus melakukannya secara manua

c.       Alat Pemanen Tebu
(Alat Pemanen Tebu)
Mesin ini akan lebih memudahkan petani tebu untuk memanen tebunya, tanpa harus melakukan penebangan satu-persatu.





Kesimpulan

Perkembangan technology  telah mempengaruhi sedikit banyak metode pertanian diindonesia. Di negara – negara maju seperti jepang dan german, telah lebih dulu memanfaatkan perkembangan technology untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Pemanfaatan technology dalam bidang pertanian berupa diciptakanya alat – alat modern yang dapat menggantikan peran manusia yang sebelumnya merupakan sumber daya utama dalam setiap proses pertanian. Perlu adanya peran pemerintah untuk lebih intensif menggarap sector pertanian. Karena sesungguhnya sector ini adalah sector yang sangat menjajikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat malalui ketersediaan pangan. Serta perlunya kesadaran generasi muda untuk berperan aktif dan berdiri sebagai penggagas perubahan metode dan alat – alat pertanian yang lebih modern.  


  
Daftar Pustaka

1.     Sumarmo, 1998. Konsep Pertanian Modern, Ekologis dan Berkelanjutan. Jakarta
2.     Anonim, 5 Hal yang membuat pertanian di Jepang begitu hebathttp://erakini.com/teknologi-pertanian-jepang/. Brilio.net (diakses 13 September 2017)
3.     Anonime, Mesin Penanam padi Otomatis. https://warasfarm.wordpress.com/2013/04/19/mesin-penanam-dan-pemanen-padi-otomatis/ (diakses 15 September 2017)
4.     Anonim, 12 Alat Pertanian Modern di Dunia. http://www.faunadanflora.com/alat-pertanian-modern-canggih-di-dunia/ (Diakses 15 September 2017)



1 komentar:

  1. 1. Mengomentari dari daftar pustaka, mungkin akan lebih baik bila daftar pustaka di urutkan sesuai abjad.
    2. Mengomentari dari nama penulis yang berada pada awal artikel, mungkin akan lebih baik jika nama penulis di taruh di akhir artikel karena bila di taruh di awal dengan ukuran huruf segitu akan menganggu fokus dengan judulnya.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.