.

Rabu, 01 November 2017

New Urban Agricultural


@F17_Nanda

Pendahuluan

Tanggal 23 September 2017 telah diadakan acara yang sangat menginspirasi bagi generasi-generasi muda, International Youth Innovation Award itulah acaranya. Acara tersebut diselenggarakan di lantai 2 aula rektorat Universitas Mercubuana Meruya Jakarta. Acara yang sudah dilaksanakan sebanyak 4 kali tersebut diikuti peserta dari berbagai negara, antara lain Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Jordania, Iran, dll. Tak lupa pula generasi-generasi muda Indonesia ikut serta dalam acara tersebut. Acara ini diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) dan mendapat dukungan dari International Federation of Inventors’ Association (IFIA), World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA)

Saat masuk pertama kali saat langsung disambut oleh para inovator muda yang sangat bersemangat mengikuti acara ini. Setiap stand memiliki inovasi-inovasi yang sangat visioner. Satu stand yang menarik perhatian saya adalah stand dari SMA Negri 5 Surabaya yang berjudul SIMITRI-farm Self Sustainig Hybrid Urban Agricultural yang mengusung konsep Urban Agricultural. Urban agricultural adalah kegiatan untuk memproduksi kebutahan makanan di perkotaan. Inovasi ini ditemukan oleh seorang siswa kelas X yang bernama Rafsi Azzam Hibatullah Albar. Menurut pengakuannya, keinginan untuk membuat sistem seperti ini sudah terpikir sejak dia kelas 6 sekolah dasar.

Rafsi Azzam Hibatullah Albar (kiri)
dan Saya (kanan)
Sumber : Pribadi
SIMITRI-Farm

Masalah terbesar kaum uraban saat ini dalam memproduksi makanan sendiri adalah lahan. Kita tahu di kawasan perkotaan sangat jarang sekali ditemukan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam karena kebutuhan untuk perumahan dan perkantoran yang begitu besar. Selain latar belakang tetang lahan yang yang terbatas, inovasi ini juga mencita-citakan sistem pertanian yang tidak boros air dan meminimalisasikan terciptanya polutan seperti sitem pertanian konvensional.
Didalam SIMITRI selain bertanam kita juga bisa berternak. Dalam prototipe yang sudah dibuat, SIMITRI ada beberapa yang dibudidayakan, antaralain : Padi, Udang, Sayuran, Ayam, Cacing, Ikan.

Cara Kerja
 Sistem inti dari SIMITRI adalah dengan meningkatkan efisien dan efektifitas penggunaan air dalam pertanian, perkebunan, peternakan yaitu dengan cara meciptakan sirkulasi pemakaian air untuk semua level dalam SIMITRI.
Proses SIMITRI dari bawah adalah dimulai dari perikanan, kemudain air dari ikan kemudian dipompa keatas menuju padi. Air yang diambil dari perikanan mengandung nutrisi bagi tanaman padi, tetapi untuk mengejar hasil produksi yang maksimal harus ditambahkan nutrisi organik kepada tanaman padi. Teknik dalam penanaman padi yang digukan adalah teknik hidroponik. Teknik hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakna media tanah. Sebagia komponen pengganti tanah, SIMITRI menggunkan sejenis spons organik. Kemiduan masih dalam satu tempat , adalah udang. Udang bisa hidup di bawah akar tanaman padi yang mengambang. Undang hidup dari zat-zat organik yang ada didalam air.
Prototipe SIMITRI
Sumber : Pibadi
Turun ke level dibawahnya adalah sayuran. Sayuran juga mendapatkan nutrisi dari air yang sudah banyak mengandung nutrient yang berguan bagi petumbuhan sayur. Kategori sayur yang hidup didalm genangan adalah yang cocok untuk diterapkan di SIMITRI. Air dari sayuran kemudian turun untuk air minum ayam. Sebelum dikonsumsi ayam, air tersebut difilter terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran yang akan berdampak negatif pada pertumbahan ayam. Nutrisi yang diperlukan ayang tentunya tidak hanya denga air tetapi diperlukan tambahan makanan yang bernutrisi agar ayam bisa tumbuh lebih cepat dan baik. Nah, setelah proses da beberapa level dilewati, air kembali lagi kedalam kolam ikan. Selain air, ada lagi satu komoditas yang dihailkan dari prose terakhir ini, yaitu adalah feses ayam. Fases ayam dapat digunakan langsung untuk makanan tambahan dari ikan. Selain dapat digunakan langsung, feses juga bisa digunakan untuk makanan cacing sebagi pakan untuk ikan yang lebih bernutrisi.

Selain proses alami, SIMITRI juga memanfaatkan teknologi dalam mengatur temperatur dan kelembapan. Pengaturan temperatur dan kelembapan perlu diperhitungkan agar perkembangan terutama komoditas ayam.Proses ini dilaukan secara berulang-ulang sehingga menciptakna siklus yang dapat meninkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya air. Selain penghematan air, SIMITRI juga mampu menigkatkna hasil produksinya dibandingkna denga cara konvensional. Dibawah ini adalah hasil percobaan SIMITRI selama 12 bulan :

Hasil Percobaan
Sumber : Pribadi


 Keismpulan

Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan selam 12 bulan, SIMITRI menujukan peningkatan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang digunakan dibandingkan menggunakna sistem konvensional yang sudah umum digunakan. Hal tersebut juga menandakan bahwa tujuan dari sang penemu sudah terwujud dan merupakan hasil yang memuaskan. Selain Membutuhkan lahan dan sumber daya air yang sedikit, ternyata sitem SIMITRI juga meminimalkan terciptanya polutan yang berbahaya bagi lingkungan. Hal ini terjadi karena SIMITRI tidak mengunakan mesin-mesin produksi yang menimbulkan gas karbon dan SIMITRI sangat mengedepankan pengunaan zat-zat organik yang aman bagi lingkungan tanpa mengurangi produktivitas komoditas.

Tentunya dalam mengahsilkan suatu komoditas tidak hanya kuantitas yang dikejar, tepai perlu diperhatukan lagi kualitas komoditas dari hasil proses produksi. Hal ini lah yang tidak saya dapatkan dari data yang tersedia setelah dilakukukan proses percobaan. Selain kualitas, belum saya dapatkan pula karakteristik lokasi yang pas dalm penerapan sistem ini. Jika memang ditujukan untuk ditempatan dalam ruangan yang tertutup, diperlukan juga pengganti sinar matahari yang berguana bagi tubuh kembang komoditas, mungki dengan bantuan penerapan teknologi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.