Judul Jurnal :
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi
dengan Metode Material Requirement Planing dan Analytical Hierarchy Prosess di
PT XYZ
Nama Penulis : Muhamad
Adi Sungkono, Wiwik Sulistiyowati
Nama Jurnal : Spektrum
Industri, 2016, Vol. 14, No. 1, Link : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=429702&val=5548&title=PERENCANAAN%20DAN%20PENGENDALIAN%20BAHAN%20BAKU%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20EFISIENSI%20PRODUKSI%20DENGAN%20METODE%20MATERIAL%20REQUIREMENT%20PLANNING%20DAN%20ANALYTICAL%20HIERARCHY%20PROCESS%20DI%20PT.%20XYZ
Latar Belakang
Suatu perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam
pengendalian bahan baku, diantaranya adalah persediaan yang terlalu banyak atau
terlalu sedikit. Untuk menghindari masalah tersebut perlu dibuat suatu
pemecahan masalah. Perencanaan kebutuhan material dimaksudkan agar dalam
pelaksanaan pekerjaan, penggunaan material menjadi efisien dan efektif sehingga
tidak terjadi masalah akibat tidak tersedianya material pada saat dibutuhkan.
Keputusan mengenai kapan dan seberapa banyak pemesanan bahan baku yang dilakukan
merupakan suatu tantangan bagi perusahaan, salah satu tantangan dari pembuatan
keputusan ini adalah banyaknya produk yang terlibat dan banyaknya batasan yang
terdapat pada perusahaan untuk menyimpan produk.
Teori:
Menurut Assauri (2008) perencanaan berfungsi agar kegiatan
produksi yang akan dilakukan dapat terarah agar tercapainya tujuan produksi,
serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Menurut
Alyahri (1986), bahwa bahan baku dalam suatu perusahaan merupakan unsur yang
sangat penting dalam perusahaan yang bersangkutan. Ketiadaan bahan baku dalam
suatu perusahaan, akan berarti terhentinya proses produksi.
Assauri (2008) menyatakan bahwa pengendalian merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang
dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, apabila terjadi
penyimpangan maka dapat dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.
Menurut Assauri (2008) secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan
atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output). Menurut Astana (2007) bahwa material requirement planning (MRP)
adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat
dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang
dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut Ferdiani (2009) Material Requirement Planning (MRP),
digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item barang yang bersifat
dependent (bergantung) pada item-item pada Prinsip MRP adalah memperoleh
material yang tepat, dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat, dan
pada waktu yang tepat. Menurut Nasution (1999) Output dari perhitungan MRP
adalah penentuan jumlah masing-masing BOM dari item yang dibutuhkan bersamaan
dengan tanggal dibutuhkannya.
Tujuan penelitian :
Suatu sistem Material Requirement Planning (MRP) pada
dasarnya bertujuan untuk merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan
informasi untuk mendukung aksi yang tepat baik berupa pembatalan pesanan, pesan
ulang ataupun penjadwalan ulang. Sistem MRP dirancang untuk mengendalikan
pesanan-pesanan dalam produksi dan pembelian untuk mengatur aliran bahan baku
dan persediaan dalam proses, sehingga sesuai dengan jadwal produksi untuk
produk akhir (Ferdiani, dkk. 2009). Tujuan
dilakukan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi
sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku di PT. XYZ.
2. Membuat
rencana kebutuhan material dengan menggunakan metode Material requirement
planning (MRP) dengan jadwal pengadaan barang secara optimal.
Metode Penelitian:
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan metode
Material Requirement Planning (MRP).
A. Studi
Lapangan, dilakukan dengan cara pengumpulan data secara langsung ke lapangan
dengan menggunakan teknik observasi terhadap obyek yang diteliti, wawancara dan
dokumentasi
B. Tahap
Penyusunan Variabel. Tahap penyusunan variabel ini adalah untuk perhitungan
dengan menggunakan metode MRP yang diambil di perusahaan PT. XYZ. Variabel
tersebut antara lain:
1. Permintaan
pelanggan Permintaan pelanggan adalah sejumlah barang yang di beli atau diminta
pada suatu harga dan waktu tertentu.
2. Jadwal
Induk Produksi Jadwal induk produksi merupakan rencana rinci tentang jumlah
barang yang akan diproduksi pada beberapa satuan waktu dalam horizon perencanaan.
3. Struktur
Produk Struktur produk merupakan
identifikasi item dan komponen produk.
4. Daftar
kebutuhan bahan (bill of material)
Daftar kebutuhan bahan adalah daftar jumlah komponen, komposisi,
dan material yang diperlukan untuk
membuat suatu produk.
5. Catatan
Persediaan Catatan persediaan dapat
diartikan sebagai catatan data yang mendeskripsikan persediaan yang tersedia dan
yang sedang dalam pemesanan.
6. Waktu
ancang (lead time) Waktu ancang adalah waktu yang diperlukan mulai dari saat
pesanan item dilakukan sampai dengan saat item tersebut diterima dan siap untuk
digunakan, baik item produk yang harus dibuat sendiri maupun item produk yang
dipesan dari luar perusahaan.
7. Biaya
pesan (ordering cost) Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
berkenaan dengan pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual sejak
dari pemesanan (order) dibuat dan dikirim sampai barang-barang atau bahan-bahan
tersebut dikirim dan diserahkan secara diinspeksi di gudang.
8. Biaya
penyimpanan (holding cost) Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang diperlukan
berkenaan dengan adanya persediaan yang meliputi seluruh pengeluaran yang
dikeluarkan perusahaan sebagai akibat dari adanya sejumlah persediaan.
C. Tahap
Analisa Data Pada tahap ini dilakukan analisa data dengan menggunakan
metode-metode yang terdapat pada metode MRP, yaitu:
1. Lot
for lot Dalam model ini perusahaan memesan tepat sebesar yang dibutuhkan tanpa
persediaan pengaman dan tanpa antisipasi atas pemesanan lebih lanjut.
2. Economic
order quantity (EOQ) Yaitu jumlah kuantitas bahan yang dapat diperoleh dengan
biaya minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
Pembelian dalam jumlah yang optimal ini untuk mencari berapa jumlah yang tepat
untuk dibeli dalam setiap kali pembelian untuk menutup kebutuhan yang tepat.
3. Periodic
order quantity (POQ) Pendekatan menggunakan konsep jumlah pemesanan ekonomis
agar dapat dipakai pada periode bersifat permintaan diskrit, teknik ini
dilandasi oleh metode EOQ.
D. Tahap
Pengumpulan Data Data yang digunakan
dalam pengolahan dengan menggunakan metode MRP
E. Pengolahan
data
1. Bill
Of Material Berikut ini adalah gambar bill of material dari produk demacolin
2. Material
requirement planning (MRP) Pada dasarnya perhitungan MRP menggunakan 3 metode,
yaitu (EOQ, L-F-L, PO
F. Tahap
Analisis Data
1. Bill
Of Material Bill of material (BOM)
merupakan bahan baku atau komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
produk. Pada bill of material ini terdapat jenis-jenis bahan baku yang
dipergunakan untuk memproduksi produk demacolin.
2. Material
Requirement Planning Material requirement planning adalah salah satu teknik
perencanaan dan pengendalian produksi dimana jadwal induk produksi digunakan
untuk membeli material yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Dengan
jadwal induk produksi, maka dapat dibuat suatu perencanaan bahan baku yang
dibutuhkan sesuai dengan pemesanan bahan baku tersebut. Metode MRP ini
menggunakan 3 metode lot sizing yang berbeda yaitu metode lot for lot (LFL),
metode period order quantity (POQ), dan metode economic order quantity (EOQ).
Dengan ketiga metode tersebut, maka akan diperoleh metode lot sizing yang
terbaik yang dapat dilihat dari total biaya dimana total biaya yang paling
kecil pada metode lot sizing ini merupakan metode yang paling baik
Hasil dan Pembahasan:
Dari ketiga metode di atas dapat disimpulkan bahwa metode
yang paling baik di pergunakan adalah metode Period Order Quantity (POQ) karena
dari perhitungan metode Period Order Quantity didapatkan total biaya yang
paling kecil, bila dibandingkan dengan perhitungan Lot For Lot , dan perhitugan
Economic Order Quantity, karena dengan metode POQ dapat meminimalkan biaya
pesan dan biaya simpan sehingga total biaya yang dikeluarkan kecil dibandingkan
dengan metode EOQ dan L-F-L. sedangkan biaya terbesar adalah metode EOQ, karena
pada perhitungan metode EOQ biaya pesan dan biaya simpan sangat besar.
Daftar Pusaka:
Muhamad Adi Sungkono, Muhammad Adi, dan Wiwik Sulistiyowati.
2016. Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meningkatkan Efisiensi
Produksi dengan Metode Material Requirement Planing dan Analytical Hierarchy
Prosess di PT XYZ. Vol. 14. No 1. Dalam Link : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=429702&val=5548&title=PERENCANAAN%20DAN%20PENGENDALIAN%20BAHAN%20BAKU%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20EFISIENSI%20PRODUKSI%20DENGAN%20METODE%20MATERIAL%20REQUIREMENT%20PLANNING%20DAN%20ANALYTICAL%20HIERARCHY%20PROCESS%20DI%20PT.%20XYZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.