Menurut Imam Gunawan, misi utama
dari sebuah institusi total quality management (TQM) adalah memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggannya.
Dalam sebuah organisasi pendidikan yang unggul menurut para pakar bernama Peters dan Waterman dalam Sallis (2002:27) adalah organisasi yang dapat menjaga hubungan dengan pelanggannya dan memiliki obsesi terhadap mutu. Mereka mengakui bahwa perkembangan sebuah institusi bersumber pada kesesuaian layanan institusi dengan kebutuhan pelanggan. Mutu harus sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan.
Dalam sebuah organisasi pendidikan yang unggul menurut para pakar bernama Peters dan Waterman dalam Sallis (2002:27) adalah organisasi yang dapat menjaga hubungan dengan pelanggannya dan memiliki obsesi terhadap mutu. Mereka mengakui bahwa perkembangan sebuah institusi bersumber pada kesesuaian layanan institusi dengan kebutuhan pelanggan. Mutu harus sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan.
Sallis (2002:28) menyatakan a
customer focus is, however, not by itself a sufficient condition for ensuring
total quality. TQM organizations need fully worked out strategies for meeting
their customer’s requirements. Education faces a considerable challenge in its
relationships with its external customers. Fokus terhadap pelanggan saja bukan
berarti telah memenuhi tuntutan dan persyaratan mutu terpadu. Organisasi TQM
memerlukan strategi yang berjalan untuk memenuhi keperluan pelanggan. Lembaga
pendidikan menghadapi tantangan yang cukup besar dalam hubungannya dengan para
pelanggan.
Kepuasan pelanggan kini telah
menjadi prioritas dalam seluruh dimensi perusahaan. Kepuasan tersebut ditujukan
tidak hanya kepada pelanggan eksternal, tetapi juga kepad pelanggan interna.
Hal ini dikarenakan pelanggan internal akan menentukan kepuasn dari para
pelanggan eksternal sebuah perusahaan. Dalam memenuhi kepuasan pelanggan harus
mengetahui harapan yang diinginkan pelanggan, cara penyebaran fungsi kualitas
dari kepuasan pelanggan, dan metode yang tepat guna mengukur kepuasan
pelanggan. Banyak penelitian dan literature mengungkapkan bahwa kepuasan
pelanggan adalah tolak ukur kesuksesan
sebuah perusahaan.
Kepuasan tidak saja sebagai tujuan
organisasi, akan tetapi juga menjadi strategi (instrumen) perusahaan. Sebagai
strategi, kepuasan berkaitan dengan
penyusunan konsep, metode, dan evaluasi untuk dapat memenangkan
persaingan. Llosa (2002), menyatakan bahwa pelanggan yang memperoleh tingkat
kepuasan tinggi diyakini akan menjadi
pelanggan yang loyal, dan pelanggan loyal tidak akan berpindah sehingga
memungkinkan perusahaan memperoleh laba sepanjang masa. Memberikan pelayanan
yang berkualitas dan bermutu dapat memenuhi tingkat kepentingan pelanggan.
Tingkat kepentingan pelanggan terhadap pelayanan yang akan mereka bina dapat
dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka peroleh, pelanggan
memilih jasa berdasarkan peringkat kepentingan dan setelah menikmati pelayanan
tersebut mereka cenderung akan membandingkannya dengan yang mereka harapkan.
Bila pelayanan yang mereka nikmati ternyata berbeda jauh maka, para pelanggan
akan kehilangan minat terhadap perusahaan atau instansi jasa tersebut dan
begitu sebaliknya. Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya artikel
konseptual tentang “Fokus Kepuasan Pelanggan”.
B. PENGERTIAN PELANGGAN
Pelanggan adalah semua orang yang
menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu,
dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performa kita atau perusahaan.
Gasperz memberikan beberapa definisi tentang pelanggan[1], yaitu:
1. Pelanggan adalah orang yang tidak
tergantung kepada kita, tetapi kita yang tergantung padanya.
2. Pelanggan adalah orang yang membawa
kita kepada keinginannya.
3. Tidak ada seorang pun yang pernah
menang beradu argumentasi dengan pelanggan.
4. Pelanggan adalah orang yang teramat
penting yang tidak dapat dihapuskan.
Dari beberapa definisi pelanggan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwasannya palanggan adalah orang yang
menggunakan jasa kita untuk memenuhi tuntutan kebutuhan mereka, dan kita
membutuhkan mereka untuk dapat menjalankan perusahaan atau badan lembaga yang
kita kelola. Dalam pandangan tradisional,pelanggan suatu perusahaan adalah
orang yang membeli dan menggunakan produknya.Pelanggan tersebut merupakan orang
yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses menghasilkan
produk.Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan sebelum tahap
proses menghasilkan produk dipandang sebagai pemasok.Dalam perspektif
tradisional ini pelanggan dan pemasok merupakan entitas eksternal. Sedangkan
dalam pendekatan TQM pelanggan dan pemasok ada didalam dan diluar
organisasi.Pelanggan eksternal adalah orang yang membeli dan menggunakan produk
perusahan.Pemasok eksternal adalah orang diluar perusahaan yang menjual bahan
mentah/bahan baku,informasi,atau jasa kepada organisasi.Sedangkan di dalam
organisasi juga ada pelanggan internal dan pemasok internal.
C. MACAM-MACAM PELANGGAN
Untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan terlebih dahulu diidentifikasi jenis-jenis
pelanggan. Pada dasarnya, dikenal 3 macam pelanggan dalam system kwalitas
modern, yaitu :
1.
Pelanggan
Internal
Adalah orang yang
berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performa pekerja /
perusahaan. Contoh : bagaian-bagian pembelian,produksi, penjualan, pembayaran
gaji, rekrutmen, dan karyawan. Seperti : bagian pembayaran gaji harus memandang
karyawan yang akan dibayar gajinya sebagai pelanggan yang harus dipuaskan
seperti menerima pembayaran gaji tepat waktu dan tepat jumlah,tanpa kesalahan
administrasi,dan lain lain mutlak diperhatikan oleh bagian pembayaran gaji yang
dalam hal ini bertindak sebagai pemasok internal.
2.
Pelanggan
Antara
Pelanggan antara
adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara,bukan sebagai
pemakai akhir produk.Sebagai Contoh,suatu hotel menerima pesanan tempat dari
agen perjalanan.Dalam hal ini,hotel bertindak sebagai pemasok,agen perjalanan
merupakan pelanggan antara,dan tamu pengguna kamar hotel adalah pelanggan akhir
atau pelanggan nyata.Pihak pihak yang terlibat atau melakukan transaksi produk
harus dipuaskan.
3.
Pelanggan
Eksternal
Pelanggan eksternal
adalah pembeli atau pemakai akhir produk,sering disebut sebagai pelanggan
nyata.Pelanggan exsternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan
produk yang dihasilkan.Sebagai contoh pasar swalayan (supermarket) yang menerima
pembayaran dengan menggunakan kartu kredit.Dalam kasus ini,pelanggan pembayaran
(bank)maupun pelanggan pemakai produk (pemegang kartu) harus dipuaskan oleh
pasar swalayan yang bertindak sebagai pemasok.
D. PRINSIP DASAR KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan
pelanggan sangat bergantung pada persepsi dan harapan pelanggan. Sebuah
perusahaan perlu mengetahui beberapa factor yang mempengaruhi persepsi dan
harapan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan
pelanggan diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Kebutuhan dan keinginan, yaitu
berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh pelanggan saat pelanggan sedang
mencoba melakukan tansaksi dengan perusahaan. Jika pada saat itu kebutuhan dan
keinginan terhadap kualitas produk yang ditawarkan sangat besar, maka
harapan-harapan pelanggan yang berkaitan dengan kualitas produk dan layanan
perusahaan akan tinggi pula, begitu juga sebaliknya.
b) Pengalaman masa lalu (terdahulu)
ketika mengkonsumsi produk dan layanan, baik dari perusahaan maupun
pesaing-pesaingnya.
c) Pengalaman teman-teman, cerita teman pelanggan
tentang kualitas produk dan layanan perusahaan yang akan didapat oleh
pelanggan.
d) Komunikasi melalui iklan dan
pemasaran atau persepsi yang timbul dari image periklanan dan pemasaran yang
akan dilakukan oleh perusahaan.
Tingkat
kepuasan yang diperoleh para pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar
kualitas barang/jasa yang mereka nikmati. Sifat kepuasan bersifat subjektif,
namun dapat diukur melalui survey atau indeks kepuasan pelanggan masyarakat.
Kepuasan pelanggan dibangun atas dasar beberapa prinsip yang digunakan Untuk
menilai suatu organisasi dalam memberikan pelayanan: tangibles (bukti nyata),
realibility (terpercaya, tahan uji), responsiveniss (respon, cepat tanggap),
assurance (kepastian), empathy (empati). Standar kepuasan dapat ditentukan
melalui penelitian kepuasan pelanggan, antara lain:
a) Mengukur kepuasan pelanggan atas
kemudahan didapatkannya barang atau jasa (menyangkut kelancaran distribusi).
b) Mengukur kepuasan pelanggan melalui
kualitas barang/ jasa
c) Mengukur kepuasan pelanggan melalui
nilai barang/jasa
d) Mengukur kepuasan berdasarkan
keyakinan pelanggan atau produk yang digunakannya dibandingkan dengan produk
lainnya.
Ada
5 prinsip utama yang harus dijalankan agar customer menjadi sangat puas
(delight customer) atau setidaknya terpenuhi ekspektasinya:
a) Memahami customer, Customer adalah
manusia yang harus dikelola keinginannya. Memahami customer merupakan langkah
pertama yang terpenting. Apabila Anda berhasil memahami kebutuhannya – maka
langkah selanjutnya akan terasa mudah dan membuat Anda senang.
b) Membuat customer mengerti semua
layanan perusahaan Anda.Customer yang sudah datang ke perusahaan Anda
dipastikan telah memiliki kepercayaan dengan produk/ layanan yang disediakan.
Atau setidaknya mereka telah mendengar berita positif tentang perusahaan Anda.
Buatlah mereka mengetahui secara lengkap dan jelas semua produk/ layanan yang
perusahaan Anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan informasi yang
tidak lengkap atau bahkan salah persepsi.
c) Menciptakan kesan positif Kesan
positif yang terekam di benak customer Anda akan selalu diingat. Hal sederhana
yang bisa dilakukan misalnya adalah dengan memberikan senyum/ salam yang ramah,
menjaga kebersihan, mau mendengarkan dan membantu mereka dengan tulus serta
cepat tanggap. Percayalah! Mereka akan menceritakan ’kebaikan’ perusahaan Anda
kepada orang-orang terdekatnya sehingga akan menciptakan WOM (Word of Mouth)
yang baik. Sebaliknya jika mereka mendapat kesan yang negatif – jangan pernah
berharap mereka untuk kembali dan bersiap-siaplah untuk mendengar berita yang
negatif. Untuk itu ciptakan kesan positif di semua titik pelayanan customer.
d) Senantiasa menggunakan kata-kata
positif Kata-kata yang positif akan ditangkap oleh customer sebagai kesan yang
positif juga. Sebaiknya jangan pernah menggunakan kata-kata negatif karena akan
memberikan citra negatif untuk perusahaan Anda. Jangan pernah menyalahkan
mereka, apalagi membuatnya marah. Hormati mereka sebagai pelanggan Anda
sehingga merasa aman dan diperhatikan.
e) Mempertahankan yang sudah baik dan
terus melakukan perbaikanApabila selama ini customer Anda sudah merasa puas
dengan produk/ layanan yang ada maka perusahaan Anda wajib mempertahankannya.
Buatlah sesuatu yang sudah baik menjadi standard baku dan ciptakan perbaikan terus
menerus agar menjadi semakin baik.
Kelima
prinsip di atas akan sangat membantu perusahaan Anda untuk memberikan layanan
prima kepada customer yang akhirnya akan tercipta kepuasan customer dan
terbentuklah kelompok loyal customer yang akan membantu proses komunikasi
perusahaan atau organisasi jasa dan layanan publik pada masyarakat luas.
E. STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN
PELANGGAN
Keberhasilan strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah terpenuhi. Namun untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang sama. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya sistem pelayanan yang mendukung. Sehingga para pelanggan akan merasa senang dengan produk atau jasa yang dibutuhkan, serta nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Adanya kepuasan pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang dihasilkan. Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk maka permintaan akan meningkat dan omset penjualan pun ikut naik, sebaliknya jika pelanggan tidak merasa puas maka permintaan akan menurun begitu juga dengan omset penjualannya. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu, pelanggan yang kurang puas dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang kita tawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat menceritakan kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen.
Untuk
itu, berikut kami berikan beberapa strategi meningkatkan kepuasan pelanggan,
agar dapat terhindar dari kemungkinan buruk seperti diatas :
1. Berikan produk yang berkualitas, serta
bebas dari kerusakan ataupun kecacatan saat sampai di tangan pelanggan.
Sebaiknya cek terlebih dahulu kualitas produk atau jasa yang akan diberikan
kepada pelanggan.
2. Berikan kualitas pelayanan yang ramah,
ketepatan waktu penyampaian, serta menggunakan sistem yang mudah dipahami para
pelanggan. Sehingga para pelanggan tidak merasa kesulitan dengan pelayanan yang
diberikan, baik pelayanan langsung maupun pelayanan online.
3. Fokus pada kepentingan atau pencapaian
kepuasan pelanggan, sehingga produk serta pelayanan yang diberikan dapat
memenuhi harapan pelanggan.
4. Memperhatikan harga produk maupun biaya
pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini, serta sesuaikan dengan
nilai produk atau jasa yang ditawarkkan. Karena pelanggan akan membandingkan
antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu produk.
5. Berikan jaminan keamanan dari produk
maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para pelanggan percaya dengan produk
ataupun jasa yang ditawakan dan akan terus menjadi pelanggan setia perusahaan
kita. Misalnya dengan mencantumkan ijin dari Badan POM bagi produk makanan dan
obat.
F. KESIMPULAN
Pelanggan adalah semua orang yang
menuntut penyedia jasa agar jasa yang diterima sesuai dengan standar yang telah
ditentukan. Pelanggan dibedakan menjadi
dua, yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Proses mengetahui
harapan pelanggan dilakukan dengan mengajukan empat pertanyaan utama, yaitu apa
karakteristik jasa yang diinginkan pelanggan, beberapa tingkat kinerja yang
dibutuhkan pelanggan, bagaimana urutan priorotas kepentingan dari setiap
karakteristik, dan bagaimana kepuasan kinerja pelanggan pada saat ini. Apabila terjadi ketidakpuasan pelanggan,
kemungkinan tindakan dari pelanggan adalah tidak melakukan apa-apa, atau
melaukan komplain.
Terdapat beberapa strategi yang
dapat dipadukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, yaitu relationship
marketing, superior customer service, unconditional guarantee, dan penanganan
keluhan pelanggan. Kunci untuk membentuk fokus pada pelanggan adalah
menempatkan para karyawan untuk berhubungan dengan pelanggan dan memberdayakan
mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka memuaskan para
pelanggan.Jadi unsur yang paling penting dalam pembentukan fokus pada pelanggan
adalah interaksi antara karyawan dan pelanggan. Semakin perusahaan mengetahui
dengan baik para pelanggannya maka perusahaan berkesempatan untuk dapat memenuhi
kebutuhan,keinginan dan harapan pelanggan secara lebih baik pula.Disisi
lain,masing-masing pelanggan mengharapkan pelayanan yang tidak bersifat
rata-rata,melainkan lebih spesifik dan personal,yang tentunya akan sangat
bernilai bagi bisnis perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan
Imam. 2009. Fokus Pada Pelanggan. Dalam: http://masimamgun.blogspot.sg/2009/10/fokus-pada-pelanggan-dalam-sistem.html
(Diakses tanggal 6 Oktober 2017)
Wahyuningsih
Dwi. 2014. Artikel Konseptual Fokus Kepuasan Pelanggan. Dalam: http://paparazinew.blogspot.sg/2014/09/artikel-konseptual-fokus-kepuasan.html
(Diakses tanggal 6 Oktober 2017)
Nasrullah
Agus. 2013. TQM-Fokus Pada Kepuasan Pelanggan. Dalam: https://elnasr.wordpress.com/2013/11/15/tqm-fokus-pada-kepuasan-pelanggan/
(Diakses tanggal 6 Oktober 2017)
Kosasih.
Widiyastuti Listyan. 2012. Fokus Pada Pelanggan. Dalam: http://pramuka-klari.blogspot.sg/2012/10/fokus-pada-pelanggan.html
(Diakses tanggal 5 Oktober 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.