BENCHMARKING DAN PENGUKURAN PERFOMANSI
Pendahuluan
SEJARAH
Sejarah ringkas
kemunculan benchmarking menurut Moch Wahib Dariyadi
Generasi Pertama
Ganerasi pertama ini dapat dipandang sebagai rekayasa terbalik atau analisis produk kompetitif yang berorientasi pada produk. Pada tahap ini rekayasa terbalik cenderung menjadi pendekatan teknis yang berbasis rekayasa bagi perbandingan produk yang mencakup pembongkaran dan evaluasi terhadap karakteristik produk yang bersifat teknis.
Generasi Ke-dua
Generasi
ke-dua ini disebut benchmarking kompetitif yang bergerak melampaui
perbandingan yang berorientasi produk untuk mencakup perbandingan terhadap
proses-proses dari para pesaing.
·
Generasi ke-tiga
Generasi
ke-tiga ini disebut juga benchmarking proses. Benchmarking ini
muncul ketika para makin banyak eksekutif pengawas mutu mengakui bahwa proses
pembelajaran terhadap produk akan lebih mudah bila dilakukan terhadap
perusahaan-perusahaan di luar industri mereka daripada studi-studi mengenai
daya saing. Perusahaan-perusahaan yang saling bersaing memiliki batas
alamiah di mana mereka saling merahasiakan berbagai informasi mengenai
perusahaannya. Namun garis batas dan hambatan perdagangan ini tidak
berlaku bagi perusahaan-perusahaan yang tidak bersaing secara langsung.
Ketiadaan hambatan untuk saling berbagi informasi ini telah mendorong suatu
pergeseran yang memperluas penerapan benchmarking, sebab benchmarking bukan
hanya diarahkan kepadapara pesaing, namun justru diarahkan pada
perusahaan-perusahaan dari bidang-bidang industri lain yang menjalanklan
praktik-praktik bisnis yang sudah diakui kekuatannya.
·
Generasi ke-empat
Generasi
ke-empat disebut sebagai benchmarking strategis. Benchmarking
strategis didefinisikan sebagai proses sistematis untuk mengevaluasi
alternatif-alternatif, mengimplementasikan strategi-strategi dan meningkatkan
kinerja dengan memahami dan mengadaptasi strategi-strategi sukses dari
mitra-mitra eksternal yang berpartisipasi salam aliansi-aliansi bisnis yang
berkesinambungan.
·
Generasi ke-lima
Generasi
ke-lima merupakan generasi akhir implementasi benchmarking.
Menurut pandangan ini, masa depan benchmarking terletak pada aplikasi global,
di mana perdagangan internasional, perbedaan-perbedaan proses budaya serta
proses bisnis antar perusahaan dijembatani, dan aplikasi–aplikasinya bagi
pengembangan proses bisnis dipahami. Generasi ini disebut dengan benchmarking
global.
Menurut Eka sulistiyana macam macam dan melakukan Langkah langkah benchmarking :
Macam-macam
Benchmarking itu sendiri adalah sebagai berikut :
- Benchmarking Internal, yaitu dengan membandingkan operasi suatu bagian dengan bagian internal lainnya dalam suatu organisasi.
- Benchmarking kompetitif adalah dengan mengadakan perbandingan dengan berbagai pesaing
- Benchmarking Fungsional ialah dengan mengadakan perbandingan fungsi atau proses dari perusahaan-perusahaan yang berada di berbagai industri; dan
- Benchmarking Generik adalah dengan proses bisnis fundamental yang cenderung sama di setiap industri.
Untuk
melakukan Benchmarking, maka dapat dilakukan dengan empat cara sebagai berikut:
- Riset in-house, melakukan penilaian terhadap informasi dalam perusahaan sendiri maupun informasi yang ada di publik
- Riset Pihak Ketiga, membiayai kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh perusahaan surveyor
- Pertukaran Langsung, pertukaran informasi secara langsung dapat dilakukan melalui kuesioner, survei melalui telepon, dll
- Kunjungan Langsung, melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini dianggap yang paling efektif )
Menurut Tengku Shahindra Metode Metode
Benchmarking
Langkah metode 12 terlalu luas untuk
dijabarkan. Agar mudah, metode 12 tersebut bisa diringkas menjadi 6 bagian
utama yakni :
- Identifikasi problem apa yang hendak dijadikan subyek. Bisa berupa proses, fungsi, output dsb.
- Identifikasi industri/organisasi/lembaga yang memiliki aktifitas/usaha serupa. Sebagai contoh, jika anda menginginkan mengendalikan turnover karyawan sukarela di perusahaan, carilah perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki informasi turnover karyawan sukarela.
- Identifikasi industri yang menjadi pemimpin/leader di bidang usaha serupa. Anda bisa melihat didalam asosiasi industri, survey, customer, majalah finansial yang mana industri yang menjadi top leader di bidang sejenis.
- Lakukan survey pada industri untuk pengukuran dan praktek yang dilakukan.Anda bisa menggunakan survey kuantitatif atau kualitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan sesuai problem yang diidentifikasi di langkah awal.
- Kunjungi ’ best practice’ perusahaan untuk mengidentifikasi area kunci praktek usaha. Beberapa perusahaan biasanya rela bertukar informasi dalam suatu konsorsium dan membagi hasilnya didalam konsorsium tersebut.
- Implementasikan praktek bisnis yang baru dan sudah diperbaiki prosesnya. Setelah mendapatkan best practice perusahaan, dan mendapatkan metode/teknik cara pengelolaannya, lakukan proyek peningkatan kinerja dan laksanakan program aksi untuk implementasinya.
Menurut Budi Kho Jenis jenis bechmarking yaitu :
Benchmarking dapat dilakukan secara
Internal yang membandingkan kinerja beberapa kelompok atau tim di dalam
Organisasi atau pun secara Eksternal yang membandingkan kinerja suatu
organisasi dengan organisasi lainnya atau antar Industri. Benchmarking dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
- Strategic Benchmarking, yaitu Benchmarking yang mengamati bagaimana orang atau organisasi lain mengungguli persaingannya.
- Process Benchmarking, yaitu Benchmarking yang membandingkan proses-proses kerja.
- Functional Benchmarking, yaitu Benchmarking yang melakukan perbandingan pada Fungsional kerja tertentu untuk meningkatkan operasional pada fungsional tersebut.
- Performance Benchmarking, yaitu Benchmarking yang membandingkan kinerja pada produk atau jasa.
- Product Benchmarking, yaitu Benchmarking yang membandingkan produk pesaing dengan produk sendiri untuk mengetahui letak kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) produknya.
- Financial Benchmarking, yaitu Benchmarking yang membandingkan kekuatan financial untuk mengetahui daya saingnya.
Referensi
Moch Wahib Dariyadi,
http://jasapembuatanweb.co.id/sejarah-ringkas-kemunculan-benchmarking/
Eka sulistiyana,
http://www.ekasulistiyana.web.id/artikel/kuliah/perlunya-benchmarking-dalam-penentuan-strategi-usaha/
Tengku sahindra,
06 Februari 2008, https://ilmusdm.wordpress.com/2008/02/06/mengenal-konsep-benchmarking/
Budi Kho, 08
Juli 2016, http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-benchmarking-tolok-ukur-jenisnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.