.

Sabtu, 28 Oktober 2017

QUALITY MANAGEMENT


Oleh : Wahyudiyati Priyoto
Pendahuluan 
Menurut Kho (2016), Total Quality Managament atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem  manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terus-menerus). Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).
Dalam hal ini semua karyawan harusnaktif dalam meningkatkanproses produksi, layanan dan berusaha untuk mendapatkan hasil yang sudah disesuaikan dengan standar produk tersebut aar mencapai kepuasan pelanggan.

ELEMEN POKOK TQM

1.    Fokus pada pelanggan
2.    Keterlibatan karyaan secara keseluruhan
3.    Pemusatan perhatian pada proses
4.    Sistema ng terintegrasi
5.    Pendekatan trategi dan sistematik
6.    Peningkatan yang berkesinambungan
7.    Keputusa berdasaran fakta
8.    Komunikasi


A.MENGURANGI DEFECT

Penegndalian mutu dapat ditinjau dengan kosep sebagai berikut :
1.    Six Sigma
2.    Analisa Kaizen
3.    New Seven Tools

Menurut Kusuma (2012). Six Sigma adalah perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) untuk mengurangi cacat dengan mrminmalisasi variasi yang terjadi pada proses produksi.Jika perusahaan dapat mengkur berapa banyak cacat yang dimiliki dalam suatu proses, maka secara sistematis perusahaan dapat mnegatasi begaimana menekan dan menempatkan perusahaan denga zero defect. Ada enam aspek yang perlu diperhatkan dalam penerapan konsep Six Sigma dibidang manufaktur :

1.   Identifikasi karakteristik produk yang akan memuasan pelanggan (sesuai kebutuhan dan ekspektasi pelanggan).
2.   Mengklasifiasikan karaktersitik kulaitas yang dianggao sebagai CTQ ( Critical to Qulity)
3.   Meentukan apakah setiap CTQ tiu dapat dikendalikan melalui ppengendlian material mesin, proses-proses kerja, dll.
4.   Menetukan batas maksimum toleransi untuk setiap CQ sesuai dengan yang diinginkan (menentukan Upper Specification Limit dan Lower Specifiction Limit dari setiap CTQ)
5.   Menentukan maksimum variasi proses untuk setia CTQ (menentukan nilai maksimum stardar variasi dari setiao CTQ)

6.   Mengubah desain produk atau proses sedemikian rupa agar mampu mencapa nilai target Six sigma yang berarti memiliki indeks kemmpuan proses.

Menurut Anonymous dalam Wisnubroto (2015), Pengeratian Kaizen secara sederhana adalah usaha perbaikan atau penyempurnaan cera kecil-kecilan dan berkesinambungan dengan melibatkan semua jajaran dalam level organisasi yang dimulai dari level terbawah sampai level tertinggi manajemen) agar selalu lebih baik darikondisi sekarang.

Alat-alat implementasi Kaizen yaitu:

Kaizen Five-M Checklish

Berfaktor pada lima fatorkunci yang terlibat daam proses, yaitu Man (pekerja),Machine(Mesin), Material (bahan), Methods (Metode), dan Environment (lingkungan).




Daftar Putaka
Dewi, Shanty Kusuma. 2013. Minimasi Defect Produk Dengan Konsep Six Sigma

Aditya, Surya, dkk. 2013. Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Digram Kontrl Mewma dan Pendekatan Lean Six SIgma di PT. XYZ

Wisnubroto, Petrus & Rukmana, Arya. 2015. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Pendektana Six Sigma Dan Analisa Kaizen Serta New Tools Sebagai Usaha Pengurangan Kecacatan Produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.