.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Ergonomic at work


Menurut Bayu Gilang Purnomo

Ergonomi berasal dari bahasa yunani yaitu Ergon (kerja) dan Nomos(hokum alam) maksudnya adalah  ergonomic merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu system kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam system itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Ergonomic berkenaan juga dengan optimasi, efisiansi,  kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan di tempat rekreasi.
Dalam ilmu ergonomi dikenal jargon Fitting the Task  to the Person and Fitting The Person To The TaskMaksudnya adalah penyesuaian pekerjanya dan penyesuaian pekerja dengan pekerjaannya. Yaitu sebuah system kerja yang mengatur sedemikian rupa agar pekerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ergonomi yaitu :
1)     Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan, sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya
2)     Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan, pengalaman kerja, umur dan lainnya
3)     Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan kecelakaan kerja: pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia dan lainnya
4)     Interaksi antara pekerja dengan peralatan kerja: kenyamanan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, kesesuaian ukuran alat kerja dengan pekerja, standar operasional prosedur dan lainnya
Manfaat penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja yaitu :
1)     Mengerti tentang pengaruh dari suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan kinerja pekerja
2)     Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pekerja
3)      Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja dengan pekerja saat bekerja
4)     Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk menciptakan kesesuaian antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.
5)     Membangun pengetahuan dasar guna mendorong pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
6)     Mencegah dan mengurangi resiko timbulnya penyakit akibat kerja
7)     Meningkatkan faktor keselamatan kerja
8)      Meningkatkan keuntungan, pendapatan, kesehatan dan kesejahteraan untuk individu dan institus  
keuntungan melakukan penilaian ergonomi di tempat kerja yaitu :
1)     Mengurangi potensi timbulnya kecelakaan kerja 
2)     Mengurangi potensi gangguan kesehatan pada pekerja
3)     Meningkatkan produktivitas dan penampilan kerja
kelompok/bagian menurut pulat (1992) mengenai permasalahan bidang kajian ergonomi yaitu :
1)     Antropometri
2)     Kognitif
3)     Musculoskeletal
4)     Kardiovaskular
5)     psikomotor
Beberapa aspek yang mempengaruhi ergonomi dalam kelangsungan hidup manusia adalah
1)     Antropometri
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Antropometri dapat dibagi menjadi :
·         Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
Contoh : putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
·         Antropometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar. Contoh : tinggi badan, lebar bahu
2)     Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang tidak kondusif untuk bekerja mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan seseorang yang sedang di laksanakan. Aspek lingkungan kerja sangat mempengaruhi prestasi pekerjaan para pekerja. Lingkungan kerja meliputi :
·         Kondisi kerja
·         Waktu kerja
·         Lingkungan sosial
3)     Sikap kerja
Sikap kerja yang bertentangan dengan sikap alamai tubuh manusia akan bebrdampak buruk bagi kesehatan setiap pekerja, karena akan menimbulkan kelelahan dan cidera otot-otot. Dalam sikap yang tidak alamiah banyak terjadi gerakan otot-otot yang tidak semestinya, hal tersebut yang mengakibatkan cidera pada otot.
4)     Interaksi manusia dengan peralatan kerja(mesin)
Interaksi manusia dengan mesin adalah keserasian manusia dengan mesin atau peralatan kerja yang digunakan. Ketidak serasian antara pekerja dengan mesin atau peralatan kerja yang digunakannya akan berdapak pada kesehatan tubuh sipekerja itu sendiri.
5)     Kondisi kerja
Lingkungan kerja fisik mencakup segala hal dari fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.
6)     Waktu kerja
Lama jam kerja per hari atau per minggu penting untuk dikaji untuk mencegah adanya kelelahan berlebihan. Kerja dikatakan efisien apabila waktu penyelesaian berlangsung singkat. Untuk menghitung waktu (standar time) penyelesaian pekerjaan maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuruan kerja. Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku diperlukan terutama untuk perencanaan kebutuhan tertentu tenaga kerja (man power planning), estimasi biaya untuk upah karyawan, penjadwalan produksi dan penganggaran, perencanaan sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berprestasi, indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.
7)     Social
Termasuk di dalamnya bagaimana pekerja diorganisir dalam melaksanakan tugas-tugasnya, interaksi sosial sesama pekerja, khususnya menghadapi teknologi baru. Di samping itu pekerjaan yang dilaksanakan bila tidak sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya akan menimbulkan stress psikologis dan problema kesehatan. Karenanya kondisi sosial ini banyak seharusnya dimanfaatkan oleh pimpinan tempat kerja untuk membina dan membangkitkan motivasi kerja, seperti sistem penghargaan bagi yang berhasil dan hukuman bagi yang salah dan lalai bekerja.
Fungsi Anthropometri dalam kaitannya dengan penerapan prinsip Ergonomi di tempat kerja yaitu Antropometri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia (ukuran, volume, dan berat) serta penerapan dari data tersebut untuk perancangan fasilitas atau produk. Data antropometri diperlukan untuk perancangan sistem kerja yang baik. Lingkungan fisik juga dapat mempengaruhi para pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja.
            Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya. Ergonomi  secara tehnis merupakan bagian dari hygiene kesehatan dan keselamatan kerja, namun sampai saat ini pengembangannya baru diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menerima ergonomi dan penerapannya. Untuk mendapat manfaat dari ergonomi perlu dibuat suatu program untuk menggerakkan baik masyarakat industry maupun tradisional agar ergonomic diterapkan secara luas

Daftra Pustaka
http://purnama-bgp.blogspot.co.id/2013/01/ergonomi-dalam-lingkungan-kerja.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/mesin-cnc/1129-sonnym

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.