@G19-BAMBANG - Bambang Hary P
Pendahuluan
Latar
belakang
Anda
tentunya sudah pernah mendengar istilah distribusi, bukan…? Istilah distribusi
banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya distribusi beras,
distribusi bantuan untuk korban bencana alam, distribusi produk, dan masih
banyak lagi.
Distribusi dapat
diartikan sebagai langkah-langkah yang diambil untuk memindahkan dan menyimpan
suatu produk dari tahapan pemasok sampai pada tahap konsumen di dalam rantai
pasok.
a. Response
time : berkaitan dengan waktu yang diperlukan agar produk dapat sampai
pada konsumen. Apabila ada produk lain yang dapat menggantikan, maka apabila
terjadi keterlambatan pada proses pengiriman maka konsumen akan beralih ke
produk lain. Dengan demikian jaringan distribusi harus cepat merespon keadaan
pasar yang bisa berubah-ubah setiap saat.
b. Product
variety: banyaknya jenis produk yang ditawarkan oleh saluran distribusi
tersebut, ketika jenis produk yang ditawarkan banyak maka saluran distribusi
akan lebih rumit dan membutuhkan alat kontrol lain untuk mendapatkan biaya yang
efisien.
c. Product
availability: ketersediaan akan produk tersebut ketika permintaan pasar lebih
tinggi dari permintaan yang telah diperkirakan. Hal ini biasanya terjadi pada
waktu tertentu, contohnya adalah untuk produk yang memiliki permintaan yang
tinggi pada saat hari besar agama ataupun tahun baru (misalnya pada saat
lebaran, orang banyak memerlukan mukena, sarung, dan baju baru). Peramalan
tentang peningkatan penjualan sangat penting untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dengan waktu yang terbatas.
d. Costumer
experience: kemudahan konsumen mendapatkan produk dan menggunakan produk
tersebut. Sebagai contoh jika produk dikategorikan sebagai produk konsumsi,
maka permintaan pasar akan produk tersebut dalam kapasitas atau volume yang banyak.
e. Time
to market: waktu yang dibutuhkan pasar untuk bisa menerima dan merespon produk
tersebut, ketika adanya produk baru. Saluran atau jaringan distribusi harus
memperhitungkan masalah ini karena jika peramalan akan terserapnya produk baru
meleset jauh, maka produk tersebut biasanya akan disebut produk gagal oleh
pasar.
Penjadwalan
Penyerahan
Penjadwalan
penyerahan produk secara operasional akan berpengaruh pada keputusan mengenai
gaya transportasi yang akan digunakan. Berkaitan dengan penjadwalan penyerahan
yang berkaitan dengan transportasi, maka ada dua jenis metoda penyerahan yaitu
penyerahan langsung dan penyerahan milk run.
1.
Penyerahan langsung
Metode
penyerahan ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu memilih alur yang
paling pendek. Penjadwalan penyerahan jenis ini melibatkan keputusan
tentang kuantitas pengiriman dan frekuensi penyerahan ke tujuan. Keuntungan
metode penyerahan ini adalah adanya kesederhanaan koordinasi penyerahan dan
operasi, karena metode ini memindahkan secara langsung produk dari lokasi
mereka dibuat atau disimpan. Penyerahan jenis ini efisien jika dilakukan
berdasarkan kuantitas pesanan ekonomis serta pemilihan jenis transportasi yang
tepat.
2.
Penyerahan Milk Run
Penyerahan
milk run adalah penyerahan yang menyalurkan produk dari penempatan awal
tunggal ke berbagai penempatan yang menerima produk sampai akhirnya ke
penempatan penerima tunggal. Penjadwalan penyerahan milk run jauh lebih
kompleks dibanding penjadwalan penyerahan langsung. Keputusan yang harus dibuat
meliputi pengiriman produk dalam jumlah yang berbeda, frekuensi
penyerahan, serta runtutan penyerahan.
Daftar
pustaka
- Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.
- Sianipar, C.P.M.; Yudoko, G.; Dowaki, K.; Adhiutama, A. (2014). "Design and technological appropriateness: The quest for community survivability". Journal of Sustainability Science and Management 9 (1): 1–17.
- Kamaludin, Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Jakarta; Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.