Dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut bukan hanya mengenai seberapa tinggi tingkat produktivitas tetapi dapat memberikan produk dengan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif kepada para konumen.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menekan biaya produksi seminimal mungkin dengan mengurangi defect untuk menjaga kualitas produk perusahaan.
Pemahaman analisis kegagalan produk
Failure Analysis (Analisa Kegagalan) adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan yang bersifat spesifik dari peralatan utama, peralatan pendukung, dan perlengkapan instalasi pabrik. Jenis Failure Analysis pada material dapat berupa patahan, retakan, atau korosi.
Kegagalan tersebut bisa berasal dari tahap manufakturing, pembuatan, perakitan, atau pengoperasian yang tidak sesuai dengan desain. Dengan demikian diperlukan analisa kerusakan yang komprehensif yang bisa dimanfaatkan sebagai umpan balik dalam perbaikan desain, material, perlakuan panas, dan sebagainya terhadap sistem atau komponen.
Pentingnya analisis kegagalan produk menggunakan metode FMEA
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
adalah pendekatan sistematik yang menerapkan suatu metode pentabelan untuk
membantu proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk
mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan efeknya. FMEA merupakan teknik
evaluasi tingkat keandalan dari sebuah sistem untuk menentukan efek dari
kegagalan dari sistem tersebut. Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang
diberikan terhadap kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem.
Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect
Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga
hal, yaitu :
- Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem,
desain produk, dan proses selama siklus hidupnya,
- Efek dari kegagalan tersebut,
- Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi
sistem, desain produk, dan proses.
FMEA merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa
keandalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai persyaratan
keandalan dan keamanan sistem, desain dan proses dengan memberikan informasi
dasar mengenai prediksi keandalan sistem, desain, dan proses. Terdapat lima
tipe FMEA yang bisa diterapkan dalam sebuah industri manufaktur, yaitu :
- System, berfokus pada fungsi
sistem secara global
- Design, berfokus pada desain
produk
- Process, berfokus pada proses
produksi, dan perakitan
- Service, berfokus pada fungsi jasa
- Software,
berfokus pada fungsi software
Berikut ini adalah tujuan yang dapat dicapai oleh
perusahaan dengan penerapan FMEA:
- Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat
keparahan efeknya
- Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan
karakteristik signifikan
- Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi
proses
- Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi
perhatian terhadap produk dan proses, dan membentu mencegah timbulnya
permasalahan.
Dari penerapan FMEA pada perusahaan, maka akan dapat
diperoleh keuntungan – keuntungan yang sangat bermanfaat untuk perusahaan, (Ford
Motor Company, 1992) antara lain:
- Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan
produk
- Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan
- Meningkatkan citra baik dan daya saing perusahaan
- Menurangi waktu dan biaya pengembangan produk
- Memperkirakan tindakan dan dokumen yang dapat
menguangi resiko
Sedangkan manfaat khusus dari Process FMEA bagi
perusahaan adalah:
- Membantu menganalisis proses manufaktur baru.
- Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial
pada proses manufaktur harus dipertimbangkan.
- Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para
engineer dapat berfokus pada pengendalian untuk mengurangi
munculnya produksi yang menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan yang
diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi pada produk yang
tidak sesuai tersebut.
- Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan
pada proses.
- Menyediakan dokumen yang lengkap tentang
perubahan proses untuk memandu pengembangan proses manufaktur atau
perakitan di masa datang.
Output dari Process FMEA adalah:
- Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses.
- Daftar critical characteristic dan significant
characteristic.
- Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk
menghilangkan penyebab munculnya mode kegagalan atau untuk mengurangi
tingkat kejadiannya dan untuk meningkatkan deteksi terhadap produk cacat
bila kapabilitas proses tidak dapat ditingkatkan.
FMEA merupakan dokumen yang berkembang terus. Semua
pembaharuan dan perubahan siklus pengembangan produk dibuat untuk produk atau
proses. Perubahan ini dapat dan sering digunakan untuk mengenal mode kegagalan
baru. Mengulas dan memperbaharui FMEA adalah penting terutama ketika:
- Produk atau proses baru diperkenalkan.
- Perubahan dibuat pada kondisi operasi produk atau
proses diharapkan berfungsi.
- Perubahan dibuat pada produk atau proses (dimana
produk atau proses berhubungan). Jika desain produk dirubah, maka proses
terpengaruh begitu juga sebaliknya.
- Konsumen memberikan indikasi masalah pada produk
atau proses.
Kesimpulan
Dengan adanya sistem analisis kegagalan produk dapat
mengurangi defect untuk menjaga kualitas produk perusahaan dimana dengan
menggunakan analisis terlebih dahulu produk yang dihasilkan oleh perusahaan
akan semakin baik dan biaya pembuatan tidak akan membengkak.Saran
Alangkah baiknya setiap perusahaan dapat menerapkan sistem analisis kegagalan produk karena akan menekan biaya produksi jika dibandingkan dengan tidak menggunakan sistem tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.