.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Analisis kegagalan produk

Pendahuluan
Dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut bukan hanya mengenai seberapa tinggi tingkat produktivitas tetapi dapat memberikan produk dengan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif kepada para konumen.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menekan biaya produksi seminimal mungkin dengan mengurangi defect untuk menjaga kualitas produk perusahaan.
Pemahaman analisis kegagalan produk
Failure Analysis (Analisa Kegagalan) adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan yang bersifat spesifik dari peralatan utama, peralatan pendukung, dan perlengkapan instalasi pabrik. Jenis Failure Analysis pada material dapat berupa patahan, retakan, atau korosi.
Kegagalan tersebut bisa berasal dari tahap manufakturing, pembuatan, perakitan, atau pengoperasian yang tidak sesuai dengan desain. Dengan demikian diperlukan analisa kerusakan yang komprehensif yang bisa dimanfaatkan sebagai umpan balik dalam perbaikan desain, material, perlakuan panas, dan sebagainya terhadap sistem atau komponen.
Pentingnya analisis kegagalan produk menggunakan metode FMEA
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah pendekatan sistematik yang menerapkan suatu metode pentabelan untuk membantu proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan efeknya. FMEA merupakan teknik evaluasi tingkat keandalan dari sebuah sistem untuk menentukan efek dari kegagalan dari sistem tersebut. Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem.
Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu :
  • Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama siklus hidupnya,
  • Efek dari kegagalan tersebut,
  • Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses.
FMEA merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa keandalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai persyaratan keandalan dan keamanan sistem, desain dan proses dengan memberikan informasi dasar mengenai prediksi keandalan sistem, desain, dan proses. Terdapat lima tipe FMEA yang bisa diterapkan dalam sebuah industri manufaktur, yaitu :
  • System, berfokus pada fungsi sistem secara global
  • Design, berfokus pada desain produk
  • Process, berfokus pada proses produksi, dan perakitan
  • Service, berfokus pada fungsi jasa
  • Software, berfokus pada fungsi software
Berikut ini adalah tujuan yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan penerapan FMEA:
  • Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya
  • Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan karakteristik signifikan
  • Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses
  • Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi perhatian terhadap produk dan proses, dan membentu mencegah timbulnya permasalahan.
Dari penerapan FMEA pada perusahaan, maka akan dapat diperoleh keuntungan – keuntungan yang sangat bermanfaat untuk perusahaan, (Ford Motor Company, 1992) antara lain:
  • Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan produk
  • Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Meningkatkan citra baik dan daya saing perusahaan
  • Menurangi waktu dan biaya pengembangan produk
  • Memperkirakan tindakan dan dokumen yang dapat menguangi resiko
Sedangkan manfaat khusus dari Process FMEA bagi perusahaan adalah:
  • Membantu menganalisis proses manufaktur baru.
  • Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada proses manufaktur harus dipertimbangkan.
  • Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer dapat berfokus pada pengendalian untuk mengurangi munculnya produksi yang menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi pada produk yang tidak sesuai tersebut.
  • Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses.
  • Menyediakan dokumen yang lengkap tentang perubahan proses untuk memandu pengembangan proses manufaktur atau perakitan di masa datang.
Output dari Process FMEA adalah:
  • Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses.
  • Daftar critical characteristic dan significant characteristic.
  • Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk menghilangkan penyebab munculnya mode kegagalan atau untuk mengurangi tingkat kejadiannya dan untuk meningkatkan deteksi terhadap produk cacat bila kapabilitas proses tidak dapat ditingkatkan.
FMEA merupakan dokumen yang berkembang terus. Semua pembaharuan dan perubahan siklus pengembangan produk dibuat untuk produk atau proses. Perubahan ini dapat dan sering digunakan untuk mengenal mode kegagalan baru. Mengulas dan memperbaharui FMEA adalah penting terutama ketika:
  • Produk atau proses baru diperkenalkan.
  • Perubahan dibuat pada kondisi operasi produk atau proses diharapkan berfungsi.
  • Perubahan dibuat pada produk atau proses (dimana produk atau proses berhubungan). Jika desain produk dirubah, maka proses terpengaruh begitu juga sebaliknya.
  • Konsumen memberikan indikasi masalah pada produk atau proses.
 Kesimpulan
Dengan adanya sistem analisis kegagalan produk dapat mengurangi defect untuk menjaga kualitas produk perusahaan dimana dengan menggunakan analisis terlebih dahulu produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan semakin baik dan biaya pembuatan tidak akan membengkak.
Saran

Alangkah baiknya setiap perusahaan dapat menerapkan sistem analisis kegagalan produk karena akan menekan biaya produksi jika dibandingkan dengan tidak menggunakan sistem tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.