maxresdefault |
Arang merupakan suatu
produk yang dihasilkan dari proses karbonisasi dari bahan yang mengandung
karbon terutama biomass kayu. Produk ini utamanya banyak digunakan sebagai sumber
energi. Proses pembuatan arang sesungguhnyah dapat dihasilkan berbagai arang
yang mempunyai kegunaan berbeda misalnya arang biasa hasil dari pembakaran
hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghasilkan panas.
Dengan keterbatasan
sumber energi dipedesaan dan harga energi yang berasal dari posil cukup tinggi
masyarakat cenderung memanpaatkan sumber energi dari kayu bakar meskipun terdapat
beberapa kelemahan oleh karena itu perlu dilakukan pembaharuan dan modifikasi peralatan
dan sumber energi seperti dengan memperluas tanaman hutan tanaman energy memperbaharui/memodifikasi
alat penghasil energi, penyempurnaan bentuk bahan baku, perbaikan sistim
pengangkutan dan penyimpanan, sehingga akan diperoleh bahan bakar yang telah
dikembangkan dengan teknologi yang sederhana dan praktis seperti arang briket, penyempurnaan
tungku pembakaran dengan menghasilkan energi panas yang tinggi.
Berbagai cara dapat
ditempuh untuk merubah bahan bakar tradisional menjadi bahan
bakar konvesional.
Salah satu diantaranya adalah dengan cara menyempurnakan teknik
peralatan pembakaran,
misalnya menggunakan tungku bakar yang dapat meningkatkan
efesiensi dan mutu
pembakaran.cara lain dapat pula ditempuh dengan merubah sifat bahan bakar
tersebut sehingga menjadi lebih praktis dalam pemakaian
Tungku untuk proses
pembuatan arang tergantung dari bahan baku yang digunakan. Tungku drum hasil
modifikasi digunakan untuk pembuatan arang dari ranting, tempurung
(kelapa, sawi,
kemiri) dan limbah industry pengolahan kayu ( sebetan, potongan ujung,
serutan). Tungku semi kontunyu dan tungku bak (datar)_ digunakan untuk
pembuatan arang dari serbuk gergajian kayu. Sedangkan tungku tradisional yang
dimodifikasi dapat digunakan untuk pembuatan arang dari limbah pembalakan.
Penggunaan tungku tersebut sangat ramah lingkungan karena asap yang terjadi
dikondensasikan menjadi asap cair. Briket arang dapat dibuat dengan cara kempa
manual dan extruder . Cara kempa manual dapat dikembangkan untuk industry briket
arang skala kecil, sedang cara extruder untuk industri briket arang skala
menengah.
Arang aktif adalah
arang yang sudah diproses lebih lanjut sehingga pori-porinya lebih terbuka dan
permukaannya lebih bertambah besar namun memiliki kadar karbon dan keaktifan yang
berpariasi tergantung pada saat aktifasi dan lamanya waktu aktifasi yang
diberikan pada saat pengaktifan. Arang aktif dapat digunakan untuk penjernihan
air, norit, sabun, cat tembok, kertas karbon untuk pengawet bahan pangan. Nano
karbon dapat dibuat dari arang pada suhu 13000C sehingga konduktivitasnya
tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan biosensor, baterai HP dan elektroda.
Dengan adanya
penyempurnaan tungku untuk merubah bahan bakar tradisional menjadi arang, maka bisa
dipastikan masyarakat di pedesaan tidak perlu memikirkan dana yang terlalu
besar dan bisa memaksimalkan sumber daya yang ada.
Daftar Pustaka
1. Hendra, Dj. 2007. Teknologi tepat guna pembuatan arang, briket dan tungku hemat energi.
Puslitbang Hasil Hutan. Bogor
2. Sudrajat dan S. Soleh. Petunjuk teknis pembuatan arang aktif. Puslitbang hasil Hutan dan
Sosek klehutanan, Bogor.
3. Standar Nasional Indonesia. 1995. Arang aktif teknis. SNI 06-3730-1995. Badan
Standardisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
4. BPS. 2002. Statistik perdagang dalam dan luar negeri. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.