.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Perencanaan dan pengendalian produksi







Nur Asikin (@G37-NUR)

(41616110111)



Perencanaan dan pengendalian produksi

The American Production and Inventory Control Society mendifinisikan perencanaan produksi dan pengendalian produksi sebagai berikut :
Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan penentuan jenis apa yang diproduksi, jumlah produksi, kapan diproduksi, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi. Pengendalian produksi adalah fungsi yang mengarahkan atau mengatur pergerakan material dan hasil melalui seluruh siklus manufacturing mulai dari permintaan bahan baku sampai pengiriman produk akhir ke pelanggan. (Sukaria, 2009)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUebuXEgB1LMyvn1PfPd4AsUgMULCrUzIhQLkC16EVBjFDX7yDydKMcSpaRtX1j-mqb_gUSYRb7AWJEIhApyV8qJTlicWt0HtXXxAJhOWkViy8Sz-w0NrNF0qFE7fEkoQLiMnZ7VvVKy-G/s1600/ppic-3.jpg
Adapun tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah:

1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efektif dan efisien.
2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
4. Untuk memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
5. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
6. Memonitor permintan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan.
7. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
8. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
9. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
10. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
11. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.

Tingkat perencanaan dan pengendalian produksi

1. Perencanaan jangka panjang
Kegiatan ini meliputi peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan perencanaan financial.

2. Perencanaan jangka menengah
Kegiatan ini meliputi perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.

3. Perencanaan jangka pendek
Kegiatan ini meliputi penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.

Fungsi dari perencanaan dan pengendalianproduksi adalah sebagai berikut:

a.Meramalkan permintaan produk dalam bentuk jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
b.Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan csebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
c.Menetapkan persediaan yang ekonomis. Menetapkan akan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.

Pengukuran kinerja

Pengukuran kinerja merupakan suatu bagian dari sistem perencanaan dan pengendalian produksi yang dapat dipergunakan sebagai umpan balik sejauh mana rencana yang telah disusun dibandingkan hasil yang telah dicapai. Proses pengukuran kinerja akan menyediakan data dan informasi yang dapat diolah untuk mengevaluasi derajad pencapaian target-target kuantitatif maupun kualitatif yang ditetapkan manajemen.
Menurut Lynch dan Cross (1991), subsistem pengukuran kinerja harus dapat :
  1. Mengukur semua variabel penting yang berkenaan dengan keinginan pelanggan.
  2. Menyeimbangkan ukuran-ukuran keuangan dengan bukan keuangan.
  3. Mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan.
  4. Memotivasi para pekerja dan manajer.
  5. Mentransformasikan sistem pengambilan keputusan top-down yang menjadi horizontal yang responsif. 
  6. Menerjemahkan fleksibilitas perusahaan ke dalam ukuran-ukuran khusus.


Daftar Pustaka:
          Lynch,R.,L., and Cross, K.,F., Measur Up Yardstick for Improvement, Cambridge, M.A.: asil Blackwell, 1991
              Sukaria Sinulingga, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009
                Taylor, S.G, and Bolander, S.F., Production Planning Scedulling for Process Flow Manufacture, in Production and Inventory Control Handbook, Third edition, McGraw-Hill, Inc New York, 199

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.