.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Pengaruh Motivasi Kerja



Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja



1. Lata Belakang Teori dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (Explanatory research) yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu variabel motivasi kerja, variable kepemimpinan, dan variabel budaya organisasi; variabel antara (intervening variable) yaitu variable kepuasan kerja karyawan; dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja perusahaan. Penelitian ini juga merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang berusaha untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan atau tidak, dan seberapa besar hubungan itu serta bagaimana arah hubungan tersebut (Indriyantoro dan Supomo (1999) dalam Yasa, (2006:29). 
Penelitian ini menganggap bahwa, a) motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan b) motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh siginifikan terhadap kinerja perusahaan.
Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan dan menganalisis 1). Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja perusahaan, serta 2). Pengaruh kepuasaan kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan.

2. Metode

Subyek penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia di Surabaya dan Jombang sejumlah 1.737 orang pegawai.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data primer dan menyebar kuisioner yang diberikan kepada responden / sampel penelitian yang dipilih dengan menggunakan simple random sampling yang berjumlah 325 dari 1.737 total populasi.
Variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat dalam kuisioner penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5.
Validitas instrumen dalam penelitian ini diuji dengan cara menghitung korelasi Pearson dari skor tiap item pertanyaan dengan skor totalnya. Sedangkan untuk reliabilitas menggunakan Alpha Chronbach >0,60.
Dalam perhitungan pengolahan data, peneliti mempergunakan alat bantu yang berupa program aplikasi komputer yaitu SPSS versi 13.0 dan AMOS versi 4.0.

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil analisis penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Penelitian ini membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan yang meskipun besarnya berbeda-beda antara satu dengan lainnya, namun secara keseluruhan responden merasa puas dengan motivasi kerja yang diberikan oleh manajemen perusahaan.

Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya hasil dari pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan yang dijalankan belum tentu mempunyai dampak yang selalu positif atau baik bagi organisasi, sebab semakin tinggi pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan dilakukan, maka akan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Di jelaskan bahwa pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang lebih banyak ke arah menekan karyawan bisa saja menyebabkan seorang karyawan dapat mencapai kepuasan dalam bekerja, tetapi belum tentu dapat membawa pengaruh yang positif dalam pembentukan kepribadian bawahan untuk ikhlas bekerja mencapai tujuan organisasi.


Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Menurut penelitian ini bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya budaya organisasi merupakan suatu konsep yang dapat dijadikan sarana untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan.

Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perusahaan  

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya meskipun motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi belum tentu mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena karyawan yang merasa puas karena telah dipenuhi kebutuhannya oleh manajemen dapat bekerja secara optimal. Belum optimalnya kerja seorang karyawan dibatasi oleh adanya kebijakan atasan misalnya berhubungan dengan waktu lembur, yaitu karyawan yang telah terpuaskan kebutuhannya merasa bahwa manajemen telah memberikan penghargaan kepada dirinya sehingga dia merasa harus bekerja dengan profesional artinya apabila terdapat pekerjaan yang melekat pada dirinya yang sampai dengan jam kerja belum selesai tetapi dapat diselesaikan hari tersebut, karyawan tersebut bermaksud untuk menyelesaikannya karena dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaannya meskipun tidak diperhitungkan waktu lembur. Tetapi pihak manajemen menentukan bahwa sesuai ketentuan yang ada hal tersebut tidak diperkenankan, akhirnya karyawan tersebut akan menyelesaikan pada hari berikutnya. Hal inilah yang salah satunya menjadi suatu pertimbangan dan alasan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.  

Kepemimpinan terhadap Kinerja Perusahaan   

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya kepemimpinan merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif berupa kekuatan dinamis yang dapat mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan jika diterapkan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan kedua belah pihak sesuai dengan jabatan yang dimiliki.

Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan  

Budaya organisasi, berdasarkan hasil penelitian ini mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya budaya organisasi yang merupakan hasil dari interaksi ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkungan organisasinya, akan membentuk suatu persepsi subyektif keseluruhan mengenai organisasi berdasarkan pada faktor-faktor seperti toleransi resiko, tekanan pada tim, dan dukungan orang, persepsi keseluruhan ini akan menjadi budaya atau kepribadian organisasi tersebut yang mampu mendukung dan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan kinerja perusahaan serta dampak yang lebih besar pada budaya yang lebih kuat.

Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan  

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya bahwa secara umum kepuasan kerja karyawan yang tinggi akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini menyimpulan bahwa kepuasan kerja secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja.

4. Kesimpulan 

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program AMOS versi 4.0 dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
2) Kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
3) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja      karyawan
4) Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan 5) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan 6) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan 7) Kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Critical Review  

Secara keseluruhan, jurnal ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar penulisan. Namun, ada beberapa hal yang menjadi critical review antara lain penulis tidak menuliskan secara eksplisit model penelitian yang digunakan meskipun model penelitian telah tercermin dari hipotesis yang ada (secara implisit). Meskipun tidak ada keharusan untuk mencantumkan model penelitian secara eksplisit, namun akan lebih baik bila model penelitian dicantumkan juga sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal/penelitian. Sehingga dengan adanya model penelitian akan dapat menjelaskan lebih rinci dari sumber mana alasan-alasan yang dikemukakan oleh penulis tentang penyebab motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Misalnya, pembaca tentunya akan bertanya-tanya metode apa yang digunakan penulis sehingga bisa mengungkapkan alasan / argumen penyebab motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan tapi tidak tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. 

Akan lebih baik pula, apabila penulis dapat menjelaskan hasil penelitiannya berdasarkan karakteristik responden. Olehnya itu teknik pengambilan sampel sebaiknya dengan stratified random sampling. Selain itu, dalam melakukan proses pengumpulan data penulis menggunakan metode dengan mengirimkan kuesioner kepada responden. Hal ini dapat memberikan hasil yang bias diantaranya karena adanya kemungkinan diganggu orang lain, kemungkinan responden memberikan jawaban yang tidak sesuai, dan kurangnya kontrol.  

Untuk lebih mengetahui lebih jauh tentang pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan dan dampaknya, maka penulis sebaiknya melakukan penelitian lanjutan dengan memadukan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Daftar pustaka :
1.       Ayu ida Brahmasari dan Suprayetno Agus. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja . jakarta

1 komentar:

  1. samsul faqih
    41616110124

    Apa yang akan terjadi jika motifasi kerja seorang pekerja sudah tidak baik?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.