Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja
1. Lata Belakang Teori dan Tujuan Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian penjelasan (Explanatory research) yang akan
membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu
variabel motivasi kerja, variable kepemimpinan, dan variabel budaya organisasi;
variabel antara (intervening variable) yaitu variable kepuasan kerja karyawan;
dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja perusahaan. Penelitian
ini juga merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang berusaha
untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan atau
tidak, dan seberapa besar hubungan itu serta bagaimana arah hubungan tersebut
(Indriyantoro dan Supomo (1999) dalam Yasa, (2006:29).
Penelitian ini menganggap bahwa, a)
motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan b) motivasi kerja,
kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh
siginifikan terhadap kinerja perusahaan.
Tujuan penelitian adalah untuk
membuktikan dan menganalisis 1). Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, dan
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja perusahaan,
serta 2). Pengaruh kepuasaan kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan.
2. Metode
Subyek
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pei Hai International Wiratama
Indonesia di Surabaya dan Jombang sejumlah 1.737 orang pegawai.
Pengumpulan data dilakukan dengan
mengambil data primer dan menyebar kuisioner yang diberikan kepada responden /
sampel penelitian yang dipilih dengan menggunakan simple random sampling yang
berjumlah 325 dari 1.737 total populasi.
Variabel bebas, variabel antara, dan
variabel terikat dalam kuisioner penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
Likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5.
Validitas instrumen dalam penelitian
ini diuji dengan cara menghitung korelasi Pearson dari skor tiap item
pertanyaan dengan skor totalnya. Sedangkan untuk reliabilitas menggunakan Alpha
Chronbach >0,60.
Dalam perhitungan pengolahan data,
peneliti mempergunakan alat bantu yang berupa program aplikasi komputer yaitu
SPSS versi 13.0 dan AMOS versi 4.0.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Penelitian
ini membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan yang meskipun besarnya berbeda-beda antara
satu dengan lainnya, namun secara keseluruhan responden merasa puas dengan
motivasi kerja yang diberikan oleh manajemen perusahaan.
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan, artinya hasil dari pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan yang
dijalankan belum tentu mempunyai dampak yang selalu positif atau baik bagi
organisasi, sebab semakin tinggi pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan
dilakukan, maka akan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan dari waktu ke
waktu. Di jelaskan bahwa pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang lebih banyak
ke arah menekan karyawan bisa saja menyebabkan seorang karyawan dapat mencapai
kepuasan dalam bekerja, tetapi belum tentu dapat membawa pengaruh yang positif
dalam pembentukan kepribadian bawahan untuk ikhlas bekerja mencapai tujuan
organisasi.
Budaya Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan
Menurut penelitian ini bahwa budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan,
artinya budaya organisasi merupakan suatu konsep yang dapat dijadikan sarana
untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi
tugas, serta dampak yang dihasilkan.
.
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
kinerja perusahaan, artinya meskipun motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi belum tentu mempengaruhi kinerja
perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena karyawan yang merasa puas karena telah
dipenuhi kebutuhannya oleh manajemen dapat bekerja secara optimal. Belum
optimalnya kerja seorang karyawan dibatasi oleh adanya kebijakan atasan
misalnya berhubungan dengan waktu lembur, yaitu karyawan yang telah terpuaskan
kebutuhannya merasa bahwa manajemen telah memberikan penghargaan kepada dirinya
sehingga dia merasa harus bekerja dengan profesional artinya apabila terdapat
pekerjaan yang melekat pada dirinya yang sampai dengan jam kerja belum selesai
tetapi dapat diselesaikan hari tersebut, karyawan tersebut bermaksud untuk
menyelesaikannya karena dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaannya meskipun
tidak diperhitungkan waktu lembur. Tetapi pihak manajemen menentukan bahwa
sesuai ketentuan yang ada hal tersebut tidak diperkenankan, akhirnya karyawan tersebut
akan menyelesaikan pada hari berikutnya. Hal inilah yang salah satunya menjadi
suatu pertimbangan dan alasan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja tetapi motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Kepemimpinan terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya kepemimpinan merupakan suatu
upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui proses komunikasi untuk mencapai
tujuan organisasi diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif berupa
kekuatan dinamis yang dapat mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan jika diterapkan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan kedua belah
pihak sesuai dengan jabatan yang dimiliki.
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan
Budaya
organisasi, berdasarkan hasil penelitian ini mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya budaya organisasi yang
merupakan hasil dari interaksi ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi
kelompok-kelompok orang dalam lingkungan organisasinya, akan membentuk suatu
persepsi subyektif keseluruhan mengenai organisasi berdasarkan pada
faktor-faktor seperti toleransi resiko, tekanan pada tim, dan dukungan orang,
persepsi keseluruhan ini akan menjadi budaya atau kepribadian organisasi
tersebut yang mampu mendukung dan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan
kinerja perusahaan serta dampak yang lebih besar pada budaya yang lebih kuat.
Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya bahwa secara umum kepuasan
kerja karyawan yang tinggi akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil
penelitian ini menyimpulan bahwa kepuasan kerja secara positif dan signifikan berpengaruh
terhadap kinerja.
4. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)
melalui program AMOS versi 4.0 dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1)
Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan
2)
Kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan
3) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan
4)
Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan 5)
Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan 6)
Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan 7) Kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Critical Review
Secara
keseluruhan, jurnal ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar penulisan.
Namun, ada beberapa hal yang menjadi critical review antara lain penulis tidak
menuliskan secara eksplisit model penelitian yang digunakan meskipun model
penelitian telah tercermin dari hipotesis yang ada (secara implisit). Meskipun
tidak ada keharusan untuk mencantumkan model penelitian secara eksplisit, namun
akan lebih baik bila model penelitian dicantumkan juga sehingga memudahkan
pembaca dalam memahami isi jurnal/penelitian. Sehingga dengan adanya model
penelitian akan dapat menjelaskan lebih rinci dari sumber mana alasan-alasan
yang dikemukakan oleh penulis tentang penyebab motivasi kerja, kepemimpinan,
dan budaya kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Misalnya, pembaca
tentunya akan bertanya-tanya metode apa yang digunakan penulis sehingga bisa
mengungkapkan alasan / argumen penyebab motivasi kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan tapi tidak tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan.
Akan lebih baik pula, apabila
penulis dapat menjelaskan hasil penelitiannya berdasarkan karakteristik
responden. Olehnya itu teknik pengambilan sampel sebaiknya dengan stratified
random sampling. Selain itu, dalam melakukan proses pengumpulan data penulis
menggunakan metode dengan mengirimkan kuesioner kepada responden. Hal ini dapat
memberikan hasil yang bias diantaranya karena adanya kemungkinan diganggu orang
lain, kemungkinan responden memberikan jawaban yang tidak sesuai, dan kurangnya
kontrol.
Untuk lebih mengetahui lebih jauh
tentang pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi terhadap
kinerja perusahaan dan dampaknya, maka penulis sebaiknya melakukan penelitian
lanjutan dengan memadukan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Daftar pustaka :
1. Ayu
ida Brahmasari dan Suprayetno Agus. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja . jakarta
samsul faqih
BalasHapus41616110124
Apa yang akan terjadi jika motifasi kerja seorang pekerja sudah tidak baik?