Kemajuan dalam teknologi inovasi antara akademisi dan mahasiswa berkembang cukup
cepat. Sehingga untuk menghargai karya dari para inovator muda yang ada di seluruh
dunia juga untuk mempromosikan hasil karya mereka, setiap tahunnya
diselenggarakanlah sebuah pameran inovasi dan penemuan, yaitu International
Young Inventor Award (IYIA). Edisi ke 4 IYIA ini diselenggarakan oleh Asosiasi
Promosi Invensi dan Inovasi Indonesia (INNOPA) dan didukung oleh Federasi
Penemu Federasi Internasional (IFIA) selama 2 hari, yaitu tanggal 22-23 September 2017 di kampus
Universitas Mercu Buana Jakarta.
Dalam pameran IYIA 2017 kali ini diikuti berbagai institusi dari
berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina,
Taiwan, Makau, Yordania, Mesir, India, Sri Lanka, Suriah, dan Iran dengan total
lebih dari 250 Proyek dan 800 peserta. Melalui pameran inovasi ini, IYIA
membuktikan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan semakin meningkat. Temuan
inovatif dikembangkan untuk kemajuan peradaban manusia.
Apa itu
Smart Trash Can ??
Smart Trash Can merupakan inovasi tempat sampah dengan sensor yang
dapat membedakan berbagai jenis sampah organik dan sampah anorganik sehingga
dapat memudahkan dalam mengolah sampah.
Terbuat
dari ??
Smart Trash Can menggunakan material Stainless Steel 304 yang tahan
terhadap karat, serta kapasitas ruang untuk menampung masing-masing sampah
organik dan anorganik sebesar 25L. Power Supply yang terdapat pada Smart Trash
Can yaitu sebesar 5-12 VDC (Volt DC). Menggunakan 4 macam sensor dalam proses
kerjanya yaitu photoelectric, proximity, infrared, dan magnet, serta yang
paling utama menggunakan microcontroller ATMega 16 yang terdapat pada bagain
belakang trash can, microcontroller ini merupakan pusatnya yang memberikan
perintah dalam proses kerjanya.
Cara kerja !!
Posisi Sensor Proximity, Photoelectric dan Inductive berada dibagian antara
tempat sampah organic dan anorganik yang bekerja secara bersamaan untuk
mendeteksi jenis sampah ketika sampah yang ingin dibuang diarahkan ke tiga
sensor tersebut, setelah terdeteksi maka sensor akan mengirimkan hasil sensor
jenis sampah tersebut ke microcontroller ATMega 16 untuk diproses dan tutup
tempat sampah akan terbuka sesuai dengan hasil yang terdeteksi, jika yang
terdeteksi adalah sampah organik maka tutup tempat sampah organik yang akan
terbuka tapi jika sampah anorganik yang terdeteksi maka tutup tempat sampah
anorganik yang akan terbuka. Sedangkan posisi sensor infrared berada dibagian dalam
tempat sampah sebagai pembaca level penuh atau tidak sampah yang ada di
dalam box.
Kelebihan dan Kekurangannya...
Kelebihan dari
alat ini yaitu tidak usah repot lagi dalam mengolah atau membedakan jenis
sampah organik dan anorganik, menggunakan material yang tahan karat.
Sedangkan kekurangan
dari alat ini yaitu saat proses membuka dan menutup tempat sampah cukup lama
sehingga membuat orang harus menunggu, suara pada penanda sensor level penuh
sampah sangat kecil sehingga jika tempat sampah sudah penuh orang tidak bisa mengetahui
dengan jelas, jika ada dua atau lebih jenis sampah yang berbeda diarahkan ke
sensor maka yang terbaca pada sensor adalah sampah yang ada dibagian terluar
atau berada lebih dekat dengan sensor sehingga sampah dengan jenis berbeda bisa
tercampur menjadi sampah dengan jenis yang sama, tidak bisa langsung mengenali
jenis sampah dari jarak agak jauh sehingga sampah harus diarahkan dekat ke
sensor agar sensor dapat membaca dengan jelas jenis sampah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.