Judul Artikel : Analisa Kegagalan Produk Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk.
Oleh : Olga Sefrina (G-40 Olga)
NIM : 41616110123
Referensi Jurnal
Nama
Penulis :
Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
3.
Iswandi,
Adi ; A.Jabbar M. Rambe ; Elisabeth Ginting
Program
Teknik Industri, Fakulttas Teknik, Universitas Sumatra Utara (USU)
Judul Jurnal:
1. Analisa
Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag Dengan Menggunakan Metode Failure Mode And
Effects Analysis (Studi Kasus Di PT Indomaju Textindo Kudus) , Jurnal Teknik
Indusri Vol 1, No 1, Tahun 2011, Prosiding
Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik.
2.
Analisa
Moda dan Efek Kegagalan (Failure Mode And Effects Analysis / FMEA) Pada Produk
Kursi Lipat Chitose Yamato HAA, Jurnal Teknik Industri Volume 4,
No. 1, Januari 2009 page. 49-640, Departement
of Industrial Engineering, Diponegoro University.
Link:
3.
Aplikasi
Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk
Perbaikan Kualitas Produk Di PT.XYZ, Jurnal
Teknik Industri USU Vol 2, No 2, Tahun 2013, Departemen
Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.
Link:
1.
Latar
Belakang, Teori dan Tujuan Penelitan
1.1.
Latar Belakang
Untuk memenangkan persaingan bisnis setiap perusahaan
harus secara terus menerus
meningkatkan kualitas produk
dan menekan jumlah
produk cacat. Kegagalan atau cacat pada proses produksi
akan mengurangi keuntungan
perusahaan, kepercayaan dan
kepuasan pelanggan. Untuk dapat mengambil tindakan korektif atas
kegagalan yang terjadi, dan untuk meningkatan
kualitas produk secara terus menerus perlu dilakukan kajian terhadap
strategi yang dapat memberikan
jaminan kualitas terhadap
mutu suatu produk yaitu strategi
yang mampu mengendalikan serta
meningkatkan kualitas mutu produk (Iswandi,dkk. 2013). Oleh karena itu dibutuhkan
tools yang dapat membantu kegiatan tersebut, tools tersebut adalah Failure
Modes and Effects Analysis (FMEA). Failure Modes and Effects Analysis (FMEA)
merupakan sebuah metodologi
yang digunakan untuk
mengevaluasi kegagalan yang dapat
terjadi dalam sebuah sistem,
desain, proses, atau pelayanan / service (Sari, dkk. 2011).
1.2.Teori
dan Tujuan Penelitian
Kualitas adalah
suatu ukuran seberapa
jauh suatu produk memenuhi
persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Konsep kualitas
sering dianggap sebagai
ukuran relatif kebaikan suatu produk
atau jasa. Kualitas merupakan
salah satu jaminan yang diberikan dan harus dipenuhi oleh
perusahaan kepada konsumennya,
karena kualitas suatu produk
merupakan salah satu
kriteria penting yang menjadi
pertimbangan pelanggan dalam
memilih produk. Kualitas juga merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan
untuk dapat bertahan di tengah
ketatnya persaingan dalam dunia industri. Oleh karena itu,
diperlukan perbaikan dan peningkatan kualitas secara terus - menerus dari
perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan. Melihat akan
pentingnya jaminan kualitas terhadap suatu produk, maka perlu dilakukan kajian
terhadap strategi yang dapat
memberikan jaminan kualitas
terhadap mutu suatu produk, yaitu strategi
yang mampu mengendalikan serta meningkatkan kualitas
mutu produk (Iswandi, dkk. 2013).
Dengan menggunakan analisa moda
kegagalan maka diharapkan kualitas
produk akan meningkat
dan dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya.
RPN (Risk Priority Number) adalah indikator kekritisan untuk menentukan
tindakan koreksi yang sesuai dengan moda kegagalan. RPN digunakan oleh
banyak prosedur FMEA
untuk menaksir resiko
menggunakan tiga kriteria
yaitu Keparahan efek (Severity)
S, Kejadian penyebab
(Occurrence) O, Deteksi
penyebab (Detection) D. Angka
prioritas RPN merupakan
hasil kali rating
keparahan, kejadian, dan
deteksi. Angka ini
hanyalah menunjukkan rangking atau urutan defisiensi desain sistem
(Nurkertamanda, dkk. 2009).
Berdasarkan
hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk;
1. Mengambil
tindakan korektif atas kegagalan yang terjadi
2. Mengendalikan
serta meningkatkan kualitas mutu produk secara terus menerus perlu
3. Memberikan jaminan
kualitas terhadap mutu
suatu produk
2. Metode Penelitian
Metodologi
penelitian berisi mengenai langkah –
langkah
yang dilakukan dalam penelitian.
Menurut Iswandi, dkk (2013) langkah - langkah yang
dilakukan pada penelitian ini:
1. Tahap pertama penelitian adalah melakukan
tahap - tahap analysis yaitu menetukan
variabel tak bebas, identifikasi
faktor-faktor, penentuan jumlah level, perhitungan
derajat kebebasan, pemilihan matriks orthogonal, penempatan
kolom untuk faktor-faktor dan interaksi
ke dalam matriks ortogonal, perhitungan efek faktor
utama, perhitungan dengan signal noise to
ratio, perhitungan varians, pooling
up faktor, perhitungan persen kontribusi, dan
perhitungan interal kepercayaan.
2. Tahap
kedua mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas produk
dalam pencapaian target.
3. Tahap
ketiga menggunakan Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA) untuk
memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang tepat.Variabel yang
digunakan dalam penelitian adalah suhu
injeks bahan baku, suhu
pendingin produk, kecepatan putaran cetakan, kecepatan injeksi
angin.Teknik Pengambilan Sampel
yang digunakan adalah simple random sampling yaitu dengan mendaftarkan seluruh
anggota populasi dan
diambil dengan cara random.
Perhitungan jumlah sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus slovin. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
eklist dimana setiap ada
kecacatan yang ada
pada produk akan dicatat
yang akan digunakan
sebagai data dalam penelitian.
Menurut Sari,dkk (2011) tahapan yang harus dilakukan pada metode FMEA adalah sebagai berikut :
- Menentukan
komponen dari sistem / alat yang akan dianalisa
- Mengidentifikasi
moda kegagalan dari proses yang diamati
- Mengidentifikasi
akibat / ( potential effect ) yang ditimbulkan potential failure
- Mengidentifikasi
penyebab dari moda kegagalan yang terjadi pada proses yang berlangsung
- Menetapkan
nilai – nilai ( dengan cara observasi lapangan dan brainstorming )
- Menentukan
nilai RPN, yaitu nilai yang menunjukkan keseriusan dari potential failure
3. Hasil dan Pembahasan
Karakteristik yang digunakan yaitu smaller the better yang berarti bahwa
berkurangnya jumlah produk yang cacat maka akan semakin baik kualitasnya. Variabel-variabel
yang teridentifikas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kualitas produk yang
mengakibatkan produk tersebut cacat. Penentuan moda kegagalan potensial dilihat dari material yang digunakan,
metode kerja, tenaga
kerja, maupun masing –masing mesin atau proses yang berjalan (Sari, dkk. 2011).
Pembuatan FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai
resiko - resiko yang berhubungan dengan potensi kegagalan. Dimana faktor kegagalan
produksi yaitu merupakan variabel - variabel
bebas yang teridentifikasi yang mengakibatkan produk cacat .Setelah ditentukan nilai severity,
occurrence, dan detection, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan nilai RPN untuk masing –masing moda
kegagalan tersebut.
Moda kegagalan dengan nilai RPN
terbesar merupakan prioritas untuk dilakukan tindakan korektif. Usulan
perbaikan diberikan sebagai tindakan korektif yang dapat dilakukan pada proses produksi
selanjutnya. Pelaksanaan tindakan ini
diurutkan berdasarkan atas nilai RPN terbesar. Usulan
perbaikan diberikan sebagai tindakan korektif yang dapat dilakukan pada proses produksi
selanjutnya. Pelaksanaan tindakan ini
diurutkan berdasarkan atas nilai RPN terbesar. Rekomendasi lain
yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah mengenai perawatan. Perawatan
yang dilakukan oleh perusahaan saat ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat – alat
yang digunakan berada pada kondisi yang baik, sehingga dapat mencegah
terjadinya kegagalan ketika dilakukan proses produksi.
Daftar
Pustaka
Nurkertamanda, Denny dan Fauziyati
Tri Wulandari. 2009. Analisa Moda dan Efek
Kegagalan (Failure Mode And Effects Analysis / FMEA) Pada Produk Kursi Lipat
Chitose Yamato HAA. Universitas
Diponegoro; Jurnal Teknik Industri Volume 4,
No. 1, page. 49-640.
Iswandi, Adi, dkk. 2013. Aplikasi
Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk
Perbaikan Kualitas Produk Di PT.XYZ. Universitas Sumatera Utara: Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No
2.
Sari,
Diana Puspita, dkk. 2011. Analisa
Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag Dengan Menggunakan Metode Failure Mode And
Effects Analysis (Studi Kasus Di PT Indomaju Textindo Kudus). Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro: Jurnal Teknik
Indusri Vol 1, No 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.