.

Senin, 23 Oktober 2017

Analisa Kegagalan Produk Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk


















 

Judul Artikel   : Analisa Kegagalan Produk Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk.
Oleh                : Olga Sefrina (G-40 Olga)
NIM                : 41616110123

 Referensi Jurnal

Nama Penulis :

1.      Sari, Diana Puspita; Zaenal Fanani Rosyada ; Nadia Rahmadhani
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2.      Nurkertamanda, Denny ; Fauziyati Tri Wulandari
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
3.      Iswandi, Adi ; A.Jabbar M. Rambe ; Elisabeth Ginting
Program Teknik Industri, Fakulttas Teknik, Universitas Sumatra Utara (USU)

Judul Jurnal:


1.      Analisa Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag Dengan Menggunakan Metode Failure Mode And Effects Analysis (Studi Kasus Di PT Indomaju Textindo Kudus) , Jurnal Teknik Indusri Vol 1, No 1, Tahun 2011, Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik.
2.      Analisa Moda dan Efek Kegagalan (Failure Mode And Effects Analysis / FMEA) Pada Produk Kursi Lipat Chitose Yamato HAA, Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 1, Januari 2009 page. 49-640, Departement of Industrial Engineering, Diponegoro University.
Link:

3.      Aplikasi Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk Di PT.XYZ,  Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2, Tahun 2013, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.
Link:

1.      Latar Belakang, Teori dan Tujuan Penelitan

1.1. Latar Belakang
Untuk memenangkan persaingan bisnis setiap  perusahaan  harus  secara  terus menerus  meningkatkan  kualitas  produk  dan  menekan  jumlah  produk  cacat.  Kegagalan atau cacat pada proses produksi akan  mengurangi  keuntungan  perusahaan,  kepercayaan  dan  kepuasan pelanggan. Untuk dapat mengambil tindakan korektif atas kegagalan yang terjadi, dan untuk meningkatan  kualitas produk secara terus menerus perlu dilakukan kajian terhadap strategi yang dapat memberikan  jaminan  kualitas  terhadap  mutu  suatu produk yaitu  strategi  yang  mampu mengendalikan serta meningkatkan kualitas mutu produk (Iswandi,dkk. 2013). Oleh karena itu dibutuhkan tools yang dapat membantu kegiatan tersebut, tools tersebut adalah Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) merupakan  sebuah  metodologi  yang  digunakan  untuk  mengevaluasi kegagalan  yang  dapat  terjadi  dalam sebuah  sistem,  desain,  proses, atau  pelayanan / service (Sari, dkk. 2011).


1.2.Teori dan Tujuan Penelitian
Kualitas adalah  suatu  ukuran  seberapa  jauh  suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Konsep kualitas sering  dianggap  sebagai   ukuran   relatif   kebaikan suatu  produk  atau  jasa. Kualitas  merupakan  salah satu jaminan yang diberikan dan harus dipenuhi oleh perusahaan  kepada  konsumennya,  karena  kualitas suatu  produk  merupakan  salah  satu  kriteria  penting yang    menjadi    pertimbangan pelanggan    dalam memilih produk. Kualitas juga merupakan salah satu indikator penting bagi   perusahaan   untuk   dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan dalam dunia industri. Oleh karena  itu,  diperlukan  perbaikan  dan peningkatan  kualitas secara terus - menerus dari perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan. Melihat akan pentingnya jaminan kualitas terhadap suatu produk, maka perlu dilakukan kajian terhadap strategi yang    dapat memberikan  jaminan  kualitas  terhadap  mutu  suatu produk, yaitu  strategi  yang  mampu  mengendalikan serta meningkatkan kualitas mutu produk (Iswandi, dkk. 2013).
Dengan  menggunakan analisa  moda  kegagalan maka  diharapkan  kualitas  produk  akan  meningkat  dan  dapat  digunakan  sesuai  dengan  fungsinya.  RPN (Risk Priority Number) adalah indikator kekritisan untuk menentukan tindakan koreksi yang sesuai dengan moda kegagalan. RPN digunakan   oleh   banyak   prosedur   FMEA   untuk   menaksir   resiko   menggunakan   tiga   kriteria   yaitu Keparahan  efek  (Severity)  S,  Kejadian  penyebab  (Occurrence)  O,  Deteksi  penyebab  (Detection)  D. Angka  prioritas  RPN  merupakan  hasil  kali  rating  keparahan,  kejadian,  dan  deteksi.  Angka  ini  hanyalah menunjukkan rangking atau urutan defisiensi desain sistem (Nurkertamanda, dkk. 2009).
Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk;
1.      Mengambil tindakan korektif atas kegagalan yang terjadi
2.      Mengendalikan serta meningkatkan kualitas mutu produk secara terus menerus perlu
3.      Memberikan  jaminan  kualitas  terhadap  mutu  suatu produk

2. Metode Penelitian
Metodologi penelitian berisi mengenai langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian.
Menurut Iswandi, dkk (2013) langkah - langkah yang dilakukan pada penelitian ini:
1.    Tahap  pertama penelitian adalah  melakukan  tahap - tahap analysis yaitu menetukan  variabel  tak bebas,  identifikasi  faktor-faktor,  penentuan  jumlah level,   perhitungan   derajat   kebebasan,   pemilihan matriks orthogonal, penempatan kolom untuk faktor-faktor    dan    interaksi    ke    dalam    matriks ortogonal, perhitungan efek faktor utama, perhitungan dengan signal noise to  ratio, perhitungan  varians,  pooling  up  faktor,  perhitungan persen     kontribusi,     dan     perhitungan interal kepercayaan.
2.  Tahap kedua mengidentifikasi    faktor-faktor    yang mempengaruhi  kualitas  produk  dalam  pencapaian target.
3.   Tahap ketiga menggunakan Failure   Mode   and   Effect Analysis (FMEA) untuk   memberikan   rekomendasi  tindakan perbaikan yang tepat.Variabel yang digunakan   dalam penelitian adalah   suhu   injeks bahan   baku,   suhu   pendingin   produk,   kecepatan putaran cetakan, kecepatan injeksi angin.Teknik  Pengambilan  Sampel  yang  digunakan  adalah simple random sampling yaitu  dengan mendaftarkan  seluruh  anggota  populasi  dan  diambil dengan  cara random. Perhitungan  jumlah  sampel dilakukan  dengan  menggunakan  rumus  slovin. Instrumen yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  eklist dimana  setiap  ada  kecacatan  yang  ada  pada  produk akan   dicatat   yang   akan   digunakan   sebagai   data dalam penelitian.
Menurut Sari,dkk (2011) tahapan yang harus dilakukan pada metode FMEA adalah sebagai berikut :
- Menentukan komponen dari sistem / alat yang akan dianalisa
- Mengidentifikasi moda kegagalan dari proses yang diamati
- Mengidentifikasi akibat / ( potential effect ) yang ditimbulkan potential failure
- Mengidentifikasi penyebab dari moda kegagalan yang terjadi pada proses yang berlangsung
- Menetapkan nilai – nilai ( dengan cara observasi lapangan dan brainstorming )
- Menentukan nilai RPN, yaitu nilai yang menunjukkan keseriusan dari potential failure

3. Hasil dan Pembahasan

Karakteristik yang digunakan yaitu smaller the better yang berarti bahwa berkurangnya jumlah produk yang cacat maka akan semakin baik kualitasnya. Variabel-variabel yang teridentifikas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kualitas produk yang mengakibatkan produk tersebut cacat. Penentuan moda kegagalan potensial dilihat dari material yang digunakan, metode kerja, tenaga kerja, maupun masing –masing mesin atau proses yang berjalan (Sari, dkk. 2011).
Pembuatan FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai resiko - resiko yang berhubungan dengan potensi kegagalan. Dimana faktor kegagalan produksi yaitu merupakan variabel - variabel bebas yang teridentifikasi yang mengakibatkan produk cacat .Setelah ditentukan nilai severity, occurrence, dan detection, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan nilai RPN untuk masing –masing moda kegagalan tersebut.
Moda kegagalan dengan nilai RPN terbesar merupakan prioritas untuk dilakukan tindakan korektif. Usulan perbaikan diberikan sebagai tindakan korektif yang dapat dilakukan pada proses produksi selanjutnya. Pelaksanaan tindakan ini diurutkan berdasarkan atas nilai RPN terbesar. Usulan perbaikan diberikan sebagai tindakan korektif yang dapat dilakukan pada proses produksi selanjutnya. Pelaksanaan tindakan ini diurutkan berdasarkan atas nilai RPN terbesar. Rekomendasi lain yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah mengenai perawatan. Perawatan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat – alat yang digunakan berada pada kondisi yang baik, sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan ketika dilakukan proses produksi.


Daftar Pustaka
Nurkertamanda, Denny dan Fauziyati Tri Wulandari. 2009. Analisa Moda dan Efek Kegagalan (Failure Mode And Effects Analysis / FMEA) Pada Produk Kursi Lipat Chitose Yamato HAA. Universitas Diponegoro;  Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 1, page. 49-640.

Iswandi, Adi, dkk. 2013. Aplikasi Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Perbaikan Kualitas Produk Di PT.XYZ.  Universitas Sumatera Utara: Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2.

Sari, Diana Puspita, dkk. 2011. Analisa Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag Dengan Menggunakan Metode Failure Mode And Effects Analysis (Studi Kasus Di PT Indomaju Textindo Kudus). Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro: Jurnal Teknik Indusri Vol 1, No 1.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.