Setiap produk hasil manufaktur, apapun
jenisnya, pasti akan mengalami kegagalan. Banyak hal yang mempengaruhi
terjadinya kegagalan tersebut. Umumnya, kegagalan ini akan menyebabkan banyak
sekali ketidak-nyamanan sebagai tambahan terhadap dampak ekonomisnya.
Namun, banyak pula kegagalan yang
akibatnya lebih signifikan dari sekedar dampak ekonomis saja. Contohnya adalah
meledaknya pesawat ruang angkasa Challenger beberapa tahun yang lalu.
Meledaknya Challenger ini diakibatkan oleh kegagalan dari komponen rubber
O-rings yang digunakan untuk melapisi keempat bagian dari booster rockets.
Kegagalan komponen ini berawal dari temperatur dibawah titik beku sebelum
peluncuran yang berkontribusi terhadap kegagalan dimaksud dengan membuat rubber
menjadi mengkerut.
Dari
contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa kegagalan bukan hanya berdampak terhadap
ketidaknyamanan dan dampak ekonomisnya, tapi juga dapat menyebabkan kematian.
Untuk itulah tugas kita sebagai seorang engineer untuk mempertimbangkan dan
mengukur dengan baik produk kita agar meminimalisir kegagalan yang merugikan
tersebut.
Berbagai
penyebab dari kegagalan ini diantaranya :
1.
engineering design yang buruk
2.
konstruksi atau proses manufaktur yang salah
3.
human error
4.
perawatan yang jelek
5.
pengujian dan inspeksi yang tidak mencukupi
6.
penggunaan yang tidak tepat
7.
kurangnya proteksi terhadap tekanan lingkungan yang berlebihan.
Dengan hukum yang telah ada dan berbagai
keputusan pengadilan terbaru, maka pihak manufaktur dianggap paling bertanggung
jawab karena telah gagal mempertimbangkan dengan tepat keamanan (safety) dan
keandalan (reliability) dari produk yang dihasilkan.
Keandalan
(reliability) didefinisikan sebagai probabilitas bahwa suatu komponen atau
sistem akan melakukan fungsi yang diinginkan sepanjang suatu periode waktu
tertentu bilamana digunakan pada kondisi-kondisi pengoperasian yang telah
ditentukan. Dalam pengertian lain, keandalan merupakan probabilitas dari
ketidak-gagalan terhadap waktu.
Pengertian Dasar Perawatan Tugas
perawatan harus ditinjau untuk menentukan lamanya waktu pelaksanaan atau
menentukan tenaga kerja diperlukan. Tugas ini harus diselidiki untuk melihat
jika ada perubahan untuk membuat tugas yang lebih sederhana. Semua ini untuk
meningkatkan maintainablitymesin tersebut. Maintainability yang baik berarti
mesin tersebut lebih murah dan aman untuk perawatan dan lebih sedikit
kerusakannya (Taylor, 2003).
Menurut
Erlin Dolphina
yang dikutip dari Taylor (2003)
perawatan merupakan salah satu fungsi kegiatan logistik yang paling penting
dalam rangka mendukung kesiapan operasi peralatan. Akhir-akhirni kesiapan
peralatan cenderung menurun, berbagaiupaya telah ditempuh namun belum juga
mampu mengoptimalkan kesiapan peralatan.
Konsep
Keandalan
Pengetahuan tentang teori keandalan dewasa
inisangat membantu memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan manajemen
sistem perawatan. Misalnya untukimemperkirakan tingkat keandalan perawatan
sehingga dapat ditentukan saat atau waktu perawatan suatu peralatan atau saat
penggantian komponen-komponen dari suatu sistem. Ada beberapa deflnisi
mengenaikeandalan,tara lain :
·
Keandalan
(reliability) adalah peluang (probability) suatu unit atau sistem berfungsi
normal, jika digunakan menurut kondisi operasi tertentuntuk suatu periode waktu
tertentu (Gaspersz, 19e2)
·
Keandalan
(reliability) adalah peluang (probability) suatu unit akan berfungsi normal
jika digunakan pada kondisiyang khusus untuk selama periodd minimal pada batas
waktu tertentu (Dhillon, et al., 1987).
Daftar
pustaka
Dolphina Erlin,
2011. “Penerapan
Maintenance Dan Reliability Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Daya Saing
Perusahaan”.
Putri Oktalisa P
1 , Nazaruddin Matondang 2 , Aulia Ishak 2, 2013. Perancangan
Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan
Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.