PENDAHULUAN
Motion study and
time study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannnya.
Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard untuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan efisien. Stopwatch time study dan work sampling adalah cara pengukuran kerja secara langsung. Keduanya umum diaplikasikan guna menetapkan waktu standar ataupun mengukur kondisi kerja yang tidak produktif.
Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard untuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan efisien. Stopwatch time study dan work sampling adalah cara pengukuran kerja secara langsung. Keduanya umum diaplikasikan guna menetapkan waktu standar ataupun mengukur kondisi kerja yang tidak produktif.
Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri
dan perekonomian harus diimbangi oleh kinerja karyawan yang baik sehingga dapat
tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Salah satu persoalan
penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (pegawai) dalam organisasi adalah
mengukur kinerja pegawai. Pengukuran kinerja dikatakan penting mengingat
melalui pengukuran kinerja dapat diketahui seberapa tepat pegawai telah
menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam dalam menjalankan fungsinya akan
sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan.
Selain itu, hasil pengukuran kinerja pegawai akan memberikan informasi penting
dalam proses pengembangan pegawai.
LANDASAN TEORI
Perancangan atau Pengukuran
Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan
teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu
ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat
dari sejarahnya, Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya,
Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam
disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari
suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang. Sebagai suatu
ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan
bagian-bagiannya yang secara bersama-sama terpadu untuk mencapai tujuan.
PEMBAHASAN
Pengukuran
kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh
seorang operator yang memiliki skill rata-rata dan terlatih baik dalam
melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang
normal. Tujuan pokok dari aktivitas ini, berkaitan erat dengan usaha menetapkan
waktu standar. Secara historis dijumpai dua macam pendekatan didalam
menentukan waktu standar ini,yaitu pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up)
dan pendekatan dari atas ke bawah (top-down).
Pendekatan bottom-up dimulai dengan mengukur waktu dasar (basic
time) dari suatu elemen kerja, kemudian menyesuaikannya dengan tempo
kerja (rating performance) dan menambahkannya dengan
kelonggaran-kelonggaran waktu (allowances time) seperti halnya
kelonggaran waktu untuk melepas lelah, kebutuhan personal, dan antisipasi
terhadap delays. Pendekatan dari atas kebawah (top-down)
banyak digunakan dalam berbagai kontrak dengan para pekerja, dimana waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja
dengan kualifikasi tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan yang bekerja dalam
kondisi biasa, digunakan untuk menentukan besarnya jumlah insentif yang harus
dibayar pada pekerja diatas upah dasarnya. Apapun definisi yang digunakan,
pendekatan yang dipakai untuk menghitung waktu standar biasanya adalah
pendekatan bottom-up. Untuk menjelaskan prosedur penentuan waktu
standar dengan pendekatan bottom-up maka terlebih dulu perlu
dipahami beberapa definisi sebagai berikut:
Ø Waktu normal (normal time), yaitu waktu
rata-rata yang dibutuhkan operator terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan
dalam kondisi kerja biasa dan bekerja dalam kecepatan normal, dalam hal ini
tidak termasuk waktu longgar untuk kebutuhan pribadi dan waktu tunggu yang
mungkin akan sangat penting jika pekerjaan tersebut dilakukan selama 8 jam
Ø
Kecepatan normal
(normal pace), yaitu rata-rata kecepatan operator yang terlatih dan
bekerja secara bersungguh-sungguh untuk melakukan pekerjaan selama 8 jam dalam
satu hari.
Ø
Waktu aktual (actual
time), yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk melakukan
suatu pekerjaan yang didapatkan secara langsung dari hasil pengamatan.
Ø Kelonggaran (allowance time), yaitu sejumlah
waktu yang ditambahkan dalam waktu normal untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
waktu-waktu tunggu yang tak dapat dihindari, dan kelelahan.
Definisi Analisis Perancangan Kerja (APK)
Pada awal berdirinya Teknik Industri, keilmuan Analisis Perancangan
Kerja (APK) masih bernama Methods Engineering atau dulu di
Indonesia disebut sebagai Teknik Tata Cara Kerja (TTCK). Sutalaksana dkk (1979)
mendefinisikan Teknik Tata Cara Kerja ini sebagai suatu ilmu yang mempelajari
prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem
kerja yang terbaik.
Oleh karena itu, Analisis Pengukuran Kerja adalah ilmu yang terdiri dari
prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan rancangan terbaik dari
sistem kerja yang terdiri dari manusia, mesin, material, dan peralatan kerja
serta lingkungan kerja agar sistem kerja tersebut efektif dan efisien
Tujuan dari Analisis Pengukuran Kerja
Batasan tentang pengukuran kinerja
adalah sebagai usaha formal yang dilakukan oleh organisasi untuk mengevaluasi
hasil kegiatan yang telah dilaksanakan secara periodik berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok dari
pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
menghasilkan tindakan yang diinginkan (Mulyadi & Setyawan 1999: 227).
Secara umum tujuan dilakukan
pengukuran kinerja adalah untuk (Gordon, 1993 : 36) :
1. Meningkatkan
motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada organisasi.
2. Memberikan
dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing karyawan.
3. Mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai dasar untuk menyediakan
kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan karyawan.
4. Membantu
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan, seperti produksi,
transfer dan pemberhentian.
Keuntungan yang Didapat dengan Menerapkan Keilmuan Analisis Pengukuran Kerja
1. Waktu kerja yang semakin pendek
Jumlah output per hari yang semakin tinggi menyebabkan ongkos per produk
yang semakin kecil, sehingga secara keseluruhan ongkos produksi menurun.
2. Produktivitas yang lebih tinggi melalui upah perangsang
Upah perangsang akan menyebabkan pekerja semakin bergairah, sehingga
dicapai produktivitas yang semakin tinggi pula.
3. Perbaikan sistem kerja
Perbaikan sistem kerja dapat dilakukan dan diterapkan pada berbagai
komponen dan interaksi antar komponen sistem.
4. Penjadwalan produksi
Dibakukannya waktu operasi di setiap stasiun kerja memungkinkan kita
untuk menjadwalkan produksi di tingkat shopfloor.
5. Pengaturan pembebanan dan line balancing
Beban kerja pada setiap stasiun dapat diatur dan diseimbangkan
berdasarkan berbagai informasi tentang waktu operasi, beban kerja fisik, maupun
mental yang diterima pekerja.
6. Pengaturan tata letak dan lintasan kritis
Untuk merancang atau mengatur tata letak suatu pabrik baik itu
manufaktur ataupun fasilitas jasa, dibutuhkan informasi yang cukup tentang
perancangan proses kerja, pengaturan dan pengukuran waktu kerja, keterkaitan antar
berbagai aktivitas, dan lain-lain.
Daftar Pustaka :
Iskandar, Kaka. 2013 Dalam : http://iskandaaar.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengukuran-kinerja.html
Mas Raden. September 16, 2016 Dalam : http://jurnal-teknikindustri.blogspot.co.id/2016/09/analisa-perancangan-kerja.html
Rohmah, Puspita E. 2015 Dalam : http://puspita14028.blogspot.co.id/2015/11/analisis-pengukuran-kerja.html
Wardani, Citra. 2015 Dalam : http://wardanicitra.blogspot.co.id/2015/10/makalah-pengukuran-kinerja.html
Wignjosoebroto, Sritomo. Pengantar Teknik &
Manajemen Industri. Surabaya : Guna Widya, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.