Oleh : Qi Indah Nor
Fadhilah
A.
Pengertian Mutu
Menurut
Wijaya, (2008) Mutu
(kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk
tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”.
Hal ini berarti bahwa kita harusdapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Hal ini berarti bahwa kita harusdapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Definisi
ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu
proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau
masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi
estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu.
Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian,
integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu
penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
B.
Pengertian Management Mutu
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen
keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu
perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan
ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek
harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang
menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
o Produk /
pelayanan / proses pelaksanaan
o Proses
management proyek itu sendiri
o Didalam
tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar
tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja,
terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
Sumber : google.com |
C. Total Quality Management
Menurut Budi, (2016) Ada delapan
elemen pokok dalam Total Quality Management diantaranya adalah :
1. Fokus pada Pelanggan (Customer
Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang
menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan perusahaan
tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya. Apapun
yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan,
perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru
yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-upaya yang
dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
2. Keterlibatan Karyawan secara
keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya
perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan yang direncanakannya. Oleh karena
itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam
melakukan peningkatan proses dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian
menghasilkan produk dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam
pemberdayaan karyawan, diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap
keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
3. Pemusatan perhatian pada Proses
(Process-centered)
Perhatian pada peningkatan proses
merupakan pondasi dasar dalam sistem manajemen TQM. Proses merupakan
serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari penerimaan INPUT dari supplier
(internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan
dikirimkan ke pelanggan (internal maupun Eksternal).
4. Sistem yang Terintegrasi
(Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian
dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan yang membentuk
departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya memerlukan suatu
sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi, kebijakan,
tujuan dan sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik dan jelas
kepada semua karyawan.
5. Pendekatan Strategi dan
Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam
Manajemen Kualitas adalah pendekatan Strategi dan Sistematik dalam mencapai
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut dengan
Perencanan Strategi ataupun Manajemen Strategi yang melakukan perumusan dan
perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi
Perusahaan secara keseluruhan.
6. Peningkatan yang berkesinambungan
(Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan
mendorong perusahaan untuk melakukan analisis dan menciptakan cara-cara yang
lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi
harapan semua pihak yang berkepentingan.
7. Keputusan berdasarkan Fakta
(Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja
suatu perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan
tesebut untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data secara berkesinambungan
agar keputusan ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat
sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian
ataupun hasil sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari,
perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik perubahan dalam strategi,
kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu
dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi
yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat kerja dalam mencapai
tujuan perusahaannya
Daftar Pustaka :
1.
Anonim,
(2017) Pengertian Management, fungsi dan macam-macam management dalam http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
diakses pada 06 oktober 2017
2.
Budi,
(2016) Total Quality Management dalam
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-total-quality-management-tqm/
diakses pada 06 Oktober 2017
3.
Wijaya,
(2008) Quality Management dalam https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management
diakses pada 06 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.