RANCANGAN DESAIN MOLD PRODUK KNOB
REGULATOR KOMPOR GAS PADA PROSES
INJECTION MOLDING
RIVQI IQBAL MUFASSIRI
Teknik Industri
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MERUYA - JAKARTA BARAT
2017
PENDAHULUAN
Produk yang berbahan baku pastik pada saat ini sering kita jumpai dalam kehidupan
manusia. Hal tersebut membuka peluang bisnis untuk para pengusaha untuk membuat
produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah knob regulator
kompor gas. Proses pembuatan knob regulator gas tersebut menggunakan teknik injection
molding. Proses injection molding merupakan teknik yang sering digunakan dalam
pembentukan produk yang berbahan plastik, karena dengan menggunakan metode tersebut
bisa membuat bentuk fitur yang sulit untuk dibentuk dibandingkan dibandingkan metode
yang lain.
Pabrik pembuat knob regulator kompor gas ini memiliki mold yang dapat menghasilkan 4
buah produk dalam sekali waktu siklus, akan tetapi permintaan akan knob regulator gas
semakin meningkat pada saat ini, sehingga dengan desain mold yang telah ada tidak dapat
menerima seluruh permintaan dari konsumen. Hal ini sangat merugikan bagi perusahaan
dengan kapasitas mesin injection plastic yang dimiliki pabrik masih dapat menyuntikan
material lebih dari kapasitas mold yang ada.
RUMUSAN MASALAH
Semakin besarnya permintaan mengakibatkan pabrik tidak dapat menerima seluruh pesanan
akibat kurangnya kapasitas produksi. Dengan keadaan demikian kapasitas produksi dapat
dinaikkan dengan menambahakan jumlah cavity mold. Sedangkan untuk menambah cavity
mold tidak dapat diterapkan pada mold yang telah ada. Maka dari itu dibutuhkan rancangan
desain mold yang baru dengan kapasitas produksi knob regulator gas yang lebih dari
kapasitas mold yang telah ada. Maka dari itu diperlukan pengkajian yang lebih dalam
perancangan desain mold untuk metode injection molding agar didapat perbandingan
apakah desain mold usulan dari segi kapasitas produksi serta biaya investasi produk tersebut
denagan desain yang terdahulu lebih menguntungkan atau malah merugikan.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan desain usulan cetakan (mold) untuk proses
pembentukan produk plastik knob regulator kompor gas yang memiliki kapasitas produksi
yang lebih banyak, serta dapat membandingkan antara mold yang telah ada dengan desain
usulan dari segi kapasitas produksi, biaya investasi, dan biaya produksi produk agar menjadi
pertimbangan layak atau tidaknya mold usulan dibuat.
INJECTION MOLDING
Menurut Bryce (1998) injection molding seperti operasi pada jarum suntik, dimana lelehan
plastik disuntikan kedalam mold (cetakan) yang tertutup rapat yang berada didalam mesin
sehingga lelehan tersebut memenuhi ruang yang berada pada mold sesuai dengan bentuk
produk yang diinginkan. Proses siklus untuk injection molding terdiri dari empat tahapan
sebagai yaitu, clamping sebelum injeksi bahan ke dalam cetakan dua bagian dari cetakan
harus tertutup rapat pada mesin, injection plastik cair disuntikkan ke dalam mold dan
memenuhi ruangan sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan, cooling merupakan
proses pendinginan material plastik setelah proses penyuntikan, ejection ketika mold dibuka
mekanisme yang digunakan untuk ejection system adalah mendorong bagian dinginan
plastik dari cetakan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian dalam perancangan desain mold usulan knob regulator kompor gas
dapat dilihat pada Gambar 4.
KESIMPULAN
Dari analisis perancangan mold usulan didapatkan kesimpulan sebagai berikut,
1. Rancangan desain mold usulan masih menggunakan konsep mold yang telah ada
ditambah pengembangan desain mold sehingga kapasitas mold menjadi 8 produk.
2. Perbandingan antara kapasitas produksi serta waktu siklus antara desain mold dengan
menggunakan Software Solidworks Pastic 2013 dapat lihat pada Tabel 3.
Waktu siklus untuk desain mold yang baru hanya lebih lama 5,27% dibandingkan
dengan waktu siklus desain mold yang telah ada, dengan kapasitas lebih banyak
dibandingkan dengan desain mold yang telah ada. Dengan demikian desain mold usulan
dapat menambah kapasitas prouksi knob regulator kompor gas.
3. Biaya pembelian satu unit mold yang telah ada didapatkan harga sebesar Rp.
50.000.000. Sedangkan biaya untuk satu unit mold usulan berdasarkan perhitungan
didapatkan harga sebesar Rp. 37.571.208. Pembuatan mold usulan lebih murah
dibandingkan dengan mold yang telah ada dikarenakan pembuatan desain dan proses
fabrikasi dilakukan sendiri tidak banyak perantara sehingga dapat menekan biaya
produksi mold usulan.
DAFTAR PUSATAKA
Michaeli,W., Imhoff, A. Friction in the Feed
Section of Single Screw Extruders
Dependent on Pellet Shape, Fillers and
Additives, Journal of Applied Polymer
Engineering, Vol. 24, No. 5, 2004
Noriega, P,M., Osswald and Ferrier, N. In Line
Measurement of the Polymer Melting
Behavior in Single Screw Extruders,
Journal of Applied Polymer Engineering,
Vol. 24, No. 6, 2004
Rosato, D. 1997. Plastics Processing Data
Handbook, Ed.2, Chapman & Hall,
London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.