REVIEW JURNAL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Judul Artikel : Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Judul Jurnal :
·
Hubungan
Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studikasus
: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas,Bogor) , Penulis : Erlin
Trisyulianti ,T.Lestari ( Fakultas
Ekonomi dan Manajemen ,IPB ) , Jurnal Manajemen , Vol.1 No.1 ,Agustus 2009
· Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi
Bahaya Kerja.
Penulis : Feni
Akbar Rini , Wahyu Susihono ( Fakultas Teknik Industri ,Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa ) , Spektrum
Industri , Vol.11 No.2 , 2013 , 117 –
242 , ISSN : 1963 - 6590
Penerapan
Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Pelaksanaan Kontruksi (Studi
Kasus : Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado T.A. 2012)Penulis : D.R.O.
Walingitan , G.Y. Malingkas ( Fakultas Teknik Sipil ,Universitas Sam Ratulangi
) , H. Tarore , Jurnal Sipil Statik , Vol. 1 No.9 ,Agustus 2013 (616 – 622) , ISSN : 2337 - 6732
Reviewer : Khairul Nil Hakim Sitorus (41616110037)
II.Latar Belakang
Di era modern
ini pembangunan gedung – gedung bertingkat di Indonesia sangatlah banyak,baik
di perkotaan maupun di daerah guna untuk memajukan wilayah perkotaan dan daerah
tersebut.Akan tetapi sering sekali kita melihat dan mendengar musibah dari
kecelakaan kerja dan hamper di setiap proyek yang sedang berlangsung.Dalam
pembangunan gedung bertingkat seharusnya para karyawan atau pekerja harus lebih memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ,karena
kita tidak pernah tahu kapan dan dimana musibah itu datang,ada pepatah
mengatakan sedia paying sebelum hujan yang artinya kita harus mempersiapkan
segala sesuatu sebelum adanya kejadian tersebut menimpa kita.Dari beberapa proyek pembangunan yang pernah saya ketahui
para karyawan atau pekerja proyek pembangunan kebanyakan dari masyarakat awan
yang minim akan pengetahuan,para pekerja tersebut kebanyakan dari pulau
jawa,para pekerja proyek tersebut dalam melakukakan pekerjaan yang cukup
berbahaya tidak pernah memperhatikan lingkungan sekitar dan cenderung tidak
memakai APD (alat pelindung diri) sehingga menimbulkan tingginya resiko akan
kecelakaan kerja.Sebagai contoh kecelakaan pekerjaan gondola sering terjadi
karana ketidak telitian dalam pengenaan Body Harness dan seling dari sangkar
gondola yang sudah tidak layak pakai.Di dalam keterbatasan para karyawan atau
pekerja proyek seharusnya manajemen dari proyek tersebut memberikan pelatihan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ,dan
melakukan penerapan Safety First pada setiap pengerjaan proyek,sehingga tingkat
resiko dari kecelakaan kerja menjadi kecil.
Perumusan Masalah
1. Faktor penyebab terjadinya
kecelakaan kerja
2. Bagaimana menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan kerja pada proyek kontruksi
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui faktor penyebab terbesar
terjadinya kecelakaan kerja
2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pada karyawan atau pekerja proyek.
Landasan Teori
Menurut G.Y.
Malingkas. dkk, dalam (Ervianto, 2002 )
menerangkan bahwa Keselamatan Kerja pencegahan perlu diperhatikan didalam
manajemen kontruksi.Tidak hanya keselamatan manusia tetapi juga terhadap
kondisi kerja yang mempengaruhi prestasi kerja dan pada akhirnya terhadap biaya
proyek.Di negara – negara yang sudah berkembang, masalah keselamatan sangat
ditekankan dan sering kali dicantumkan
dalam spesifikasi oleh pemilik proyek,Keselamatan Kerja merupakan suatu
permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena
mencakup permasalahan segi perikemanusiaan ,biaya dan manfaat ekonomi,aspek hukum,pertanggung
jawaban serta citra organisasi itu sendiri.Semua hal tersebut mempunyai tingkat
kepentingan yang sama besarnya walaupun disana sini memang terjadi perubahan
perilaku,baik didalam lingkungan sendiri maupun factor lain yang masuk dari
unsur eksternal industri.
Menurut G.Y. Malingkas. dkk, dalam ( Kurniawidjaja ,
2010 ) menerangkan bahwa Kesehatan kerja
adalah bagian dari Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja atau Occupational
Safety Health (OSH).Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja bertujuan agar
pekerja selamat,sehat,produktif,sejahtera,dan berdaya saing kuat,dengan
demikian produksi akan berjalan dan berkembang lancer berkesinambungan
(Sustainable Development) tidak terganggu oleh kejadian kecelakaan maupun
pekerja sakit atau tidak sehat yang menjadikanya tidak produktif.Kecelakaan
kerja diminimalisasi kejadianya oleh upaya Keselamatan Kerja atau Safety
,sedangkan Kesehatan kerja dijaga,dipelihara dan ditingkatkan oleh upaya
Kesehatan Kerja.
Menurut T. Lestari , Erlin Trisyulianti ( 2009 ) , menjelaskan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) adalah suatu program yang dibuat
pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal – hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Tujuan dari dibuatnya program K3 adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar – benar menjaga
keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan
dan kesehatan kerja yang dilaksanakan
oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan.Perlindungan tenaga kerja dari
bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat
dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam
menyelesaikan pekerjaannya.Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif ,
sehingga diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat yang dapat mendukung
keberhasilan bisnis perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya.
PP. No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen K3
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau
lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya tinggi maka wajib menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Metodologi Penelitian
Penelitian
yang dilakukan guna untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ( SMK3 ) pada karyawan atau pekerja . Pada penelitian ini di tetapkan 5
faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yaitu :
1. Pelatihan Keselamatan
2. Publikasi keselamatan kerja
3. Kontrol lingkungan kerja
4. Pengawasan dan disiplin
5. Serta peningkatan kesadaran K3
Data yang
diperoleh dari hasil penelitian didapatkan langsung dari lapangan,pengamatan
dan dokumen dari perusahaan.Penelitian dilakukan dengan melakukan pengecekan alat – alat kerja
sesuai standart,jam kerja para karyawan,penetapan jumlah pekerja pada tingkat
kesulitan yang tinggi dari suatu pekerjaan,harus mengutamakan Safety First .
Hasil dan Bahasan
Setiap
pekerjaan pasti memiliki resiko atau potensi bahaya masing – masing ,maka dari itu penerapan akan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja harus dipatuhi. faktor-faktor
keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja karyawan menunjukan
bahwa semua factor K3 memiliki hubungan yang positif dan sangat nyata dengan
produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari nilai kolerasi yang
positif.Penerapan K3 dalam perusahaan guna untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan,sehingga akan berpengaruh pula pada produktivitas perusahaan.
Penerapan K3 pada karyawan atau pekerja dengan
cara membagikan data Quistoner dan checklist pada setiap pekerja atau karyawan.
Contoh
checklit K3 :
Referensi gambar : Pak Robert (Dosen
Politeknik Bandung)
Kesimpulan
Berdasarkan
dari hasil penelitian diatas,maka dapat di simpulkan bahwa :
·
Penerapan
Sistem Manajement Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ), dapat mengurangi resiko kecelakaan
dalam bekerja.
·
Penerapan
Sistem Manajement Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ),dapat mengurangi biaya dari kecelakaan
karyawaan.
Saran
1. Setiap perusahaan yang memiliki lebih
dari 100 karyawan,wajib menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
2. Setiap Perusahaan harus memberikan
pelatihan K3 kepada setiap karyawan.
3. Setiap pekerja atau karyawan harus
lebih menguamakan safety First
4. Setiap perusahaan harus memiliki alat – alat safety berkualitas baik.
5. Setiap karyawan harus memakai APD (alat
pelindung diri) didalam bekerja.
6. Hati – hati dalam bekerja ,keluarga
menunggu anda di rumah.
@F12-Khairul,@ProyekA07 |
Daftar Pusaka
Erlin
Trisyulianti ,T.Lestari , 2009 , Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3)
dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studikasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII
Gunung Mas,Bogor) , Jurnal Manajemen , Vol.1 No.1 ,Agustus 2009 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=85245&val=226&title=Hubungan%20Keselamatan%20dan%20Kesehatan%20(K3)%20dengan%20Produktivitas%20Kerja%20Karyawan%20(Studi%20Kasus:%20Bagian%20Pengolahan%20PTPN%20VIII%20Gunung%20Mas,%20Bogor)
Feni Akbar Rini , Wahyu Susihono , 2013 , Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja , Spektrum Industri , Vol.11 No.2 , 2013 , 117 – 242 ,ISSN : 1963 – 6590 , Dalam : https://goo.gl/UsRQuy
D.R.O. Walingitan , G.Y. Malingkas , H. Tarore , 2013 , Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Pelaksanaan Kontruksi (Studi Kasus : Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Manado T.A. 2012) , Jurnal Sipil Statik , Vol. 1 No.9 ,Agustus 2013 (616 – 622) , ISSN : 2337 – 6732 . Dalam : https://goo.gl/mPnhmy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.