@F12-Khairul |
Di dalam suatu perusahaan, pasti akan ada suatu pengukuran kinerja untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut masih dalam kategori terbaik dari perusahaan yang lain.Pengukuran kinerja tersebut bertujuan untuk sebagai bahan evaluasi pembanding antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain,pengukuran kinerja suatu perusahaan sangatlah penting dikarenakan persaingan industri di Indonesia maupun di dunia ini semakin kompetitif,masing - masing perusahaan di dunia ini ingin menunjukan peforma yang lebih baik.
Suatu perusahaan harus memilki strategi maupun trik untuk dapat terus menjadi yang terbaik dari perusahaan lainya,ketika suatu perusahaan telah melakukan pengukuran kinerja pada perusahaan tersebut maka perusahaan akan melakukan perubahan sistem yang mana akan mencakup : jam kerja,beban kerja, dan gaji karyawan yang di berikan ,hal ini dilakukan agar mendorong kinerja dari karyawan perusahaan lebih maksimal dan perusahaan akan tetap menjadi yang terbaik dalam persaingan dunia industri.
Strategi Benchmarking Sebagai Tolok Ukur
Kinerja Perusahaan
Menurut
Adrie Putra , (2006), dalam American Productivity and Quality Center (APQC),
menjelaskan bahwa Benchmarking adalah merupakan proses pengukuran yang
sistematis dan berkesinambungan ; proses
mengukur dan membandingkan kesinambungan atas proses – proses bisnis suatu
organisasi dengan tokoh – tokoh proses bisnis manapun di seluruh dunia,untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu upaya perusahaan tersebut dalam
memperbaiki kinerjanya.
Benchmarking Strategi Sebagai Unsur Perencanaan
Perencanaan
adalah upaya memperhitungkan ketidakpastian masa depan serta membuat persiapan
– persiapan yang akan menghantar organisasi menuju masa tersebut,terutama
melalui penetapan tujuan – tujuan yang dapat dicapai yang akan menjembatani
masa kini dan masa depan.
Sumber gambar : Gregory H. Watson, Strategic Benchmarking
Proses Strategik Benchmarking
Menurut Winarni , (2007) , menjelaskan bahwa
Benchmarking adalah suatu proses peningkatan kinerja melalui usaha – usaha yang
berkesinambungan dalam identifikasi,pemahaman,dan implementasi pratek dan
proses terbaik yang diperoleh baik dari dalam maupun dari luar
organisasi.Sehingga dalam sistem benchmarking dilakukan perbandingan kinerja
dari satu unit atau proses dalam organisasi pada saat ini kinerjanya pada waktu lampau.atau dapat juga
membandingkannya terhadap kinerja unit atau proses dari organisasi lain yang
sederajat (peer).
Pada awal
mulanya proses Benchmarking,organisasi harus memiliki kemauan untuk merubah
praktek yang ada serta menerapkan perubahan untuk kebaikan.Dampak positif dari
benchmarking menjadi meluas,lebih dari hanya memperbaiki proses tertentu dalam
organisasi, tetapi memacu munculnya serta evolusi ‘budaya belajar’ dalam suatu
organisasi, yang merupakan kunci dari perbaikan secara berkesinambungan ,
kualitas keseluruhan , serta daya saing dalam jangka panjang.
Collaborative
Benchmarking
Menurut
Brigita Meylianti S. , (1999) , menjelaskan bahwa Collaborative Benchmarking adalah yang dilakukan oleh
beberapa organisasi yang sepakat untuk melakukan sebuah proyek benchmarking
dengan melakukan perbandingan langsung diantara mereka,dengan tujuan mencari
yang terbaik dan melakukan perbaikan bersama – sama,sehingga semua pihak yang
melakukan kesepakatan ini memperoleh manfaat dari proyek ini,tetapi tentu saja
ada kesepakatan hasil dari collaborative benchmarking ini tidak boleh
dibocorkan kepada pihak lain.
Pengukuran Keunggulang Bersaing
Menurut Devie ,
Michael Paulus, (2013), dalam Wheelwright (1984) menekankan bahwa cost,quality,dependability, and speed of
delivery sebagai prioritas daya saing untuk pabrikasi.Beberapa literatur – literatur
lainya juga menyebutkan indikator – indikator untuk mengukur keunggulan
kompetitif ,seperti ; Tracey,M. dan
Chong Leng Tan (2001) menggunakan indicator harga ,kualitas,delivery dan flexibility.
Kotler (2005) ,mendefinisikan
Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk
atau jasa atau jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat
memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
Koufteros (1995) , mendefinisikan Kualitas adalah kemampuan perusahaan untuk menawarkan produk
yang berkualitas dan memiliki peforma yang baik dapat memberkan nilai yang
lebih terhadap konsumen.
Li,Ragu-Nathan,dan Rao
(2006) , mendefinisikan Delivery
Dependability adalah kemampuan
perusahaan untuk mengirimkan atau menyediakan produk atau jasa on time (tepat
waktu) berdasarkan tipe dan volume yang diinginkan oleh konsumen.
Hurley
and Hult (1998) mendefinisikan Inovasi Produk adalah sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi
dalam lingkungan yang dinamis,oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu
menciptakan pemikiran – pemikiran baru, gagasan – gagasan baru dan menawarkan
produk yang inovatif serta peningkatan.
Smith.Preston
G, and Reinertsen.Donald G , (1998) mendefinisikan Time To Market adalah waktu antara ide perancangan produk sampai produk
tersebut tersedia dipasar.
Porter (1985)
mendefinisikan keunggulan bersaing sebagai kemampuan bertahan suatu
perusahaan dicapai pada waktu keunggulan dalam mempertahankan diri dari
serangan pesaing.Definisi yang sama juga diterapkan oleh Li,Ragu-Nathan,dan Rao (2006) yaitu kapasitas perusahaan untuk
membuat dan mempertahankan posisinya dari pesaing. Thatte (2007) juga
mendefinisikan keunggulan bersaing sebagaikompetisi perusahaan yang membedakannya dari competitor.
Total Benchmarking
Menurut
Syafi’i , (2013), dalam Watson (2008) mendefinisikan Benchmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan
penerapan secara nyata prakti – praktik yang lebih baik yang mengarah pada
kinerja kompetitif unggul .Sedangkan menurut Pawitra ,(2008) , Benchmarking sebagai suatu
proses belajar yang berlangsung secara sistematis dan terus - menerus dimana
setiap bagian dari suatu perusahaan d bandingkan dengan perusahaan yang terbaik
atau pesaing yang paling unggul.
Daftar pusaka
Devie , Michael Paulus , 2013 . Analisa Pengaruh
Penggunaan Benchmarking Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Perusahaan , Business Ac
Counting Review , Vol . 1 , No. 2 , 2013
, Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=194154&val=6513&title=Analisa%20Pengaruh%20Penggunaan%20Benchmarking%20Terhadap%20Keunggulan%20berssaing%20dan%20Kinerja%20Perusahaan
Meylianti Brigita .S. , 1999 . Benchmarking , Bina Ekonomi , Vol. 3 , No. 1 , Agustus 1999 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47479&val=3915&title=Benchmarking
Putra Adrie
, 2006 . Strategi Benchmarking Sebagai Tolok Ukur Kinerja Perusahaan , FORUM
ILMIAH INDONUSA , Vol. 3 , No.3 , September 2006 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=144614&val=5028&title=STRATEGI%20BENCHMARKING%20SEBAGAI%20TOLOK%20UKUR%20KINERJA%20PERUSAHAAN
Syafi’I , 2013 . Rasio Total Benchmarking Sebagai Indikator Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada PT.Semen Gersik (Persero),Tbk.) , Jurnal Wiga ,Vol. 3 . No. 1 , Maret 2013 ISSN No 2088 – 0944 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=200564&val=6627&title=RASIO%20TOTAL%20BENCHMARKING%20SEBAGAI%20INDIKATOR%20TINGKAT%20KEPATUHAN%20WAJIB%20PAJAK%20(STUDI%20KASUS%20PADA%20PT.%20SEMEN%20GRESIK%20(Persero),%20Tbk.%20)
Winarni ,
2007 . Penggunaan Beanchmarking dalam Utilitas Air Minum , Media Riset Bisnis
dan Manajemen , Vol. 7 . No. 3 , Desember 2007 pp.235 – 258 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=470076&val=9661&title=PENGGUNAAN%20BENCHMARKING%20DALAM%20UTILITAS%20AIR%20MINUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.