.

Jumat, 06 Oktober 2017

Benchmarking Pengukuran Kinerja


Benchmarking & Pengukuran Performansi


@F12-Khairul

Di dalam suatu perusahaan, pasti akan ada suatu pengukuran kinerja  untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut masih dalam kategori terbaik dari perusahaan yang lain.Pengukuran kinerja tersebut bertujuan untuk sebagai bahan evaluasi pembanding antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain,pengukuran kinerja suatu perusahaan sangatlah penting dikarenakan persaingan industri di Indonesia maupun di dunia ini semakin kompetitif,masing  - masing perusahaan di dunia ini ingin menunjukan peforma yang lebih baik.
Suatu perusahaan harus memilki strategi maupun trik untuk dapat terus menjadi yang terbaik dari perusahaan lainya,ketika suatu perusahaan telah melakukan pengukuran kinerja pada perusahaan tersebut maka perusahaan akan melakukan perubahan sistem yang mana akan mencakup :   jam kerja,beban kerja, dan gaji karyawan yang di berikan ,hal ini dilakukan agar mendorong kinerja dari karyawan perusahaan lebih maksimal dan perusahaan akan tetap menjadi yang terbaik dalam persaingan dunia industri.


Strategi Benchmarking Sebagai Tolok Ukur Kinerja Perusahaan

Menurut Adrie Putra , (2006), dalam American Productivity and Quality Center (APQC), menjelaskan bahwa Benchmarking adalah merupakan proses pengukuran yang sistematis dan berkesinambungan  ; proses mengukur dan membandingkan kesinambungan atas proses – proses bisnis suatu organisasi dengan tokoh – tokoh proses bisnis manapun di seluruh dunia,untuk mendapatkan informasi yang akan membantu upaya perusahaan tersebut dalam memperbaiki kinerjanya.

Benchmarking Strategi Sebagai Unsur Perencanaan

Perencanaan adalah upaya memperhitungkan ketidakpastian masa depan serta membuat persiapan – persiapan yang akan menghantar organisasi menuju masa tersebut,terutama melalui penetapan tujuan – tujuan yang dapat dicapai yang akan menjembatani masa kini dan masa depan.



 

Sumber gambar : Gregory H. Watson, Strategic Benchmarking



Proses Strategik Benchmarking

Menurut Winarni , (2007) , menjelaskan bahwa Benchmarking adalah suatu proses peningkatan kinerja melalui usaha – usaha yang berkesinambungan dalam identifikasi,pemahaman,dan implementasi pratek dan proses terbaik yang diperoleh baik dari dalam maupun dari luar organisasi.Sehingga dalam sistem benchmarking dilakukan perbandingan kinerja dari satu unit atau proses dalam organisasi pada saat ini kinerjanya  pada waktu lampau.atau dapat juga membandingkannya terhadap kinerja unit atau proses dari organisasi lain yang sederajat (peer).

Pada awal mulanya proses Benchmarking,organisasi harus memiliki kemauan untuk merubah praktek yang ada serta menerapkan perubahan untuk kebaikan.Dampak positif dari benchmarking menjadi meluas,lebih dari hanya memperbaiki proses tertentu dalam organisasi, tetapi memacu munculnya serta evolusi ‘budaya belajar’ dalam suatu organisasi, yang merupakan kunci dari perbaikan secara berkesinambungan , kualitas keseluruhan , serta daya saing dalam jangka panjang.

Collaborative  Benchmarking 

Menurut Brigita Meylianti S. , (1999) , menjelaskan bahwa Collaborative  Benchmarking adalah yang dilakukan oleh beberapa organisasi yang sepakat untuk melakukan sebuah proyek benchmarking dengan melakukan perbandingan langsung diantara mereka,dengan tujuan mencari yang terbaik dan melakukan perbaikan bersama – sama,sehingga semua pihak yang melakukan kesepakatan ini memperoleh manfaat dari proyek ini,tetapi tentu saja ada kesepakatan hasil dari collaborative benchmarking ini tidak boleh dibocorkan kepada pihak lain.

Pengukuran Keunggulang Bersaing 

Menurut  Devie , Michael Paulus, (2013), dalam Wheelwright (1984) menekankan bahwa  cost,quality,dependability, and speed of delivery sebagai prioritas daya saing untuk pabrikasi.Beberapa literatur – literatur lainya juga menyebutkan indikator – indikator untuk mengukur keunggulan kompetitif ,seperti ;  Tracey,M. dan Chong Leng Tan (2001) menggunakan indicator harga ,kualitas,delivery dan flexibility.

Kotler (2005) ,mendefinisikan   Harga adalah  jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

Koufteros  (1995) , mendefinisikan Kualitas adalah  kemampuan perusahaan untuk menawarkan produk yang berkualitas dan memiliki peforma yang baik dapat memberkan nilai yang lebih terhadap konsumen.

Li,Ragu-Nathan,dan Rao  (2006) , mendefinisikan Delivery Dependability adalah  kemampuan perusahaan untuk mengirimkan atau menyediakan produk atau jasa on time (tepat waktu) berdasarkan tipe dan volume yang diinginkan oleh konsumen.

Hurley and Hult (1998) mendefinisikan Inovasi Produk adalah sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis,oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran – pemikiran baru, gagasan – gagasan baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan.

Smith.Preston G, and Reinertsen.Donald G , (1998) mendefinisikan Time To Market adalah waktu antara ide perancangan produk sampai produk tersebut tersedia dipasar.

Porter (1985) mendefinisikan keunggulan bersaing sebagai kemampuan bertahan suatu perusahaan dicapai pada waktu keunggulan dalam mempertahankan diri dari serangan pesaing.Definisi yang sama juga diterapkan oleh Li,Ragu-Nathan,dan Rao (2006) yaitu kapasitas perusahaan untuk membuat dan mempertahankan posisinya dari pesaing. Thatte (2007) juga mendefinisikan keunggulan bersaing sebagaikompetisi  perusahaan yang membedakannya dari competitor.

Total Benchmarking 

Menurut Syafi’i , (2013), dalam Watson (2008) mendefinisikan Benchmarking  sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata prakti – praktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul .Sedangkan menurut  Pawitra ,(2008) , Benchmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sistematis dan terus - menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan d bandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul.




Daftar pusaka

Devie  , Michael Paulus , 2013 . Analisa Pengaruh Penggunaan Benchmarking Terhadap Keunggulan Bersaing  Dan Kinerja Perusahaan , Business Ac Counting  Review , Vol . 1 , No. 2 , 2013 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=194154&val=6513&title=Analisa%20Pengaruh%20Penggunaan%20Benchmarking%20Terhadap%20Keunggulan%20berssaing%20dan%20Kinerja%20Perusahaan

Meylianti Brigita .S. , 1999 . Benchmarking  , Bina Ekonomi , Vol. 3 , No. 1 , Agustus 1999 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47479&val=3915&title=Benchmarking

Putra Adrie , 2006 . Strategi Benchmarking Sebagai Tolok Ukur Kinerja Perusahaan , FORUM ILMIAH INDONUSA , Vol. 3 , No.3 , September 2006 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=144614&val=5028&title=STRATEGI%20BENCHMARKING%20SEBAGAI%20TOLOK%20UKUR%20KINERJA%20PERUSAHAAN

Syafi’I , 2013 . Rasio Total Benchmarking Sebagai Indikator Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada PT.Semen Gersik (Persero),Tbk.)  , Jurnal Wiga ,Vol. 3 . No. 1 , Maret 2013 ISSN No 2088 – 0944 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=200564&val=6627&title=RASIO%20TOTAL%20BENCHMARKING%20SEBAGAI%20INDIKATOR%20TINGKAT%20KEPATUHAN%20WAJIB%20PAJAK%20(STUDI%20KASUS%20PADA%20PT.%20SEMEN%20GRESIK%20(Persero),%20Tbk.%20)

Winarni , 2007 . Penggunaan Beanchmarking dalam Utilitas Air Minum , Media Riset Bisnis dan Manajemen , Vol. 7 . No. 3 , Desember 2007 pp.235 – 258 , Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=470076&val=9661&title=PENGGUNAAN%20BENCHMARKING%20DALAM%20UTILITAS%20AIR%20MINUM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.