Asal Institusi : Institut
Pertanian Bogor
Nama Jurnal :
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 1 No. 2, Desember 2005
Institusi Penerbit : Institu Pertanian Bogor
Latar Belakang
Menurut Rozi dan Resa persediaan
salah satu asset termahal dari banyak perusahaan. Mewakili 50% dari keseluruhan
modal yang diinvestikan. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik dan metoda yang tepat
dalam mengelola dan mengendalikan persediaan suatu perusahaan agar tercipta
suatu persediaan yang efisien dan efektif. Persediaan yang efisien dan efektif
adalah suatu level persedian yang bisa mencukupi permintaan dan mempunyai biaya
persedian yang rendah. Saat persedian melebihi (over stock) permintaan akan
terjadi penumpukan barang. Menutut Susanti, Hasan dan Rokhani Penumpukan barang
mengakibatkan idak produktifnya modal
yang tertanam dan terjadinya kenaikan biaya simpan serta kemungkinan terjadinya
barang mati ( non moving) asngat besar. Sedangakna saat persedian lebih sedikit
dar pada permintaan akan mengganggu proses produksi atau proses selanjutnya
yang akan menimbulkan kerugian yang lain.
Ada beberapa metode dalam
pengendalian persediaan. Berikut adalh beberapa contohnya :
1.
Metode EOQ ( Economic Order Quantity ) yang
sudah diteliti oleh Appodoo et all.(2012), Tanuwijoyo et al.(2013), Jaya et al.(2012),
dan Nurhasanah (2012) dimana model ini dapat ditentukan kebutuhannya, besar
persediaan pengaman, besarnya pembelian setiap kali pemesanan, frekuensi
pembelian dan titik pemesanan kembali.
2.
Perhitungan eror peramalan dengan stastik
deviasi Mean absolute Percent Eroro (MAPE), Mean Absolute Deviation (MAD), dan Mean
Square Eror (MSE) yang diteliti Rahmayanti dan Fauzan (2013). Hasil penelitian
ini didasarkan pada peramalan dan perhitungan ukuran pemesanan.
3.
MRP ( Material Requirment Planning ) yang
mempunyai tujuan untu membantu mengambil keputusan dalam perencanaan
pengendalian persediaan tepat waktu.
Tujuan
dari jurnal pengelolaan dan pengendalian persedian adalah mencari metode yang
tepat untuk mengelola persedian di suatu perusahaan agar tercipta suatu
persediaan yang efisien dan efektif. Data jurnal diambil penggunaan persediaan
dalam periode tertentu.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukna diruang lingkup PT XYZ yang berlokasi
di Gunung Putri, Bogor. Pengumpulan data diakukan dibulan april 2015. Data yang
digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dan kuisioner kepada
pihak perusahaan dan data sekunder yang diperoleh dari informosi dari luar yang
berkaitan dengan peneelitian.
Analisis untuk menjawab tujuan
pertama mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konkdisi persedian bahan baku
tidak elegan atau berlebih menggunakan diagram fish bone. Identifikasi faktor,
sub fakotr dan sub sub faktor dilakukna melalui wawancara. Jawaban dari
wawancara diberi bobot nilai mengunakan metode pairwaise comparison untuk
mendapatkan penyebab yang paling dominan.
Analisis
kedua adalah untuk mengetahui bagaimana mengendalikan persedian menggunakan
persamaan-persamaan model EOQ. Model EOQ akan memperoleh hasil kebijakan :
1.
Berapa banyak jumlah yang dibutuhkan
2.
Berapa banyak jumlah setiap kali pemesanan
3.
Waktu pemesanan
4.
Frekuensi Melakukan Pemesanan pada periode
tertentu
Hasil dan Pembahasan
Analisis Pertama :
Mengetahui faktor-faktor penyebab stock berlebih
Dikelompokan menjadi % bagian yaitu komitmen pemasok, tidak ada standar
pemesanan, perkiraan pemakaian, harga bahan baku, waktu tunggu. Dengan bantuan
software expert choice 2000, hasil yang diperoleh adalah nilai preoritas
tertinggi berturut-turut dari yang palingtinggi adalah tidak ada standar pemesanan,
perkiraan pe makaian, waktu tunggu, komitmen pemasok, harga bahan baku.
Analisis Kedua : Cara
pengendalian Persediaan
Klasifikasi
ABC dari komponen base material yang terdiri dari clay, talcum, ziconium,
kaolin, lignusulphonate, silica, STPP, feldspar, alumina balls dan deflox.
Hasilnya adalah komponen utama dari base material adalah clay dan feldspar.
Diaman hasil tersebut diturunkan kemballi menjadi clau ex belitung jw dan Clay
ja 1/ja b dan Sodium feldspar.
Biaya-biaya
persedian terdiri dari biaya pesan dan biaya simpan. Biaya pesan ditentukan
sebesar Rp 204.500 setiap kali pemesanan dihitung dari lima orang gaji karyawan
PPIC, Purcashing, gudang, RnD dan Keamanan. Biaya simpan dihitung berdasarkan
opportunity cost of capital sebasar 1% per unit dari harga barang. Nilai EOQ
dapat diketahui dari :
Kebijakan
pengendalian persediaan dengan menentukan frekuensi pemesanan dengan membagi
kebutuhan selama 7 bulan dengan jumlah setiap kali pemesanan yang sudah
diketahui dengan model EOQ
Setelah mengetahui total biaya pemesananan dan penyimpanan,
maka di cari pula total kbiaya persediaan untuk mengetahui nilai persediaan
dalam bentuk currency.
Pada
titik melakukan pemesanan ulang (ROP) ada bebera komponen yang harus yang harus
dianalisis yaitu mnentukan persediaan pengaman, waktu tunggu dan kebutuhan
rata-rata perhari. Hal ini dutujukan agar persediaan selalu tersedia saat
dibutuhkan.
Hasil
selisis perbandingan antara model EOQ dengan kebijakan perusahaan yang berlaku
adalah
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan penerapan model EOQ menunjukan peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.
Daftar Pustaka
Susanti, Lidya, Machfud, Rokhani Hasbullah. 2015. PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU BASE MATERIAL PADA INDUSTRI KERAMIK DI PT. XYZ. “Jurnal Aplikasi
Bisnis dan Manajemen”, Vol. 1 No. 2, Dalam : https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj-yr62uqPXAhXDT7wKHZjtD2wQFghFMAM&url=http%3A%2F%2Fjournal.ipb.ac.id%2Findex.php%2Fjabm%2Farticle%2Fdownload%2F10781%2F8327&usg=AOvVaw2Dkq1DesEswpumlK24IHuP.
Diakses pada 02 November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.