.

Sabtu, 04 November 2017

Pengendalian Persediaan Model EOQ

@F17-Nanda

Judul                     : Pengendalian Persediaan Bahan Baku Base Material pada Industri Keramik di PT XYZ
Nama Penulis    : Lidya Susanti, Macfud, dan Rokhani Hasbulla
Asal Institusi       : Institut Pertanian Bogor
Nama Jurnal       : Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 1 No. 2, Desember 2005
Institusi Penerbit : Institu Pertanian Bogor



Latar Belakang

Menurut Rozi dan Resa persediaan salah satu asset termahal dari banyak perusahaan. Mewakili 50% dari keseluruhan modal yang diinvestikan. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik dan metoda yang tepat dalam mengelola dan mengendalikan persediaan suatu perusahaan agar tercipta suatu persediaan yang efisien dan efektif. Persediaan yang efisien dan efektif adalah suatu level persedian yang bisa mencukupi permintaan dan mempunyai biaya persedian yang rendah. Saat persedian melebihi (over stock) permintaan akan terjadi penumpukan barang. Menutut Susanti, Hasan dan Rokhani Penumpukan barang mengakibatkan  idak produktifnya modal yang tertanam dan terjadinya kenaikan biaya simpan serta kemungkinan terjadinya barang mati ( non moving) asngat besar. Sedangakna saat persedian lebih sedikit dar pada permintaan akan mengganggu proses produksi atau proses selanjutnya yang akan menimbulkan kerugian yang lain.
Ada beberapa metode dalam pengendalian persediaan. Berikut adalh beberapa contohnya :
1.       Metode EOQ ( Economic Order Quantity ) yang sudah diteliti oleh Appodoo et all.(2012), Tanuwijoyo et al.(2013), Jaya et al.(2012), dan Nurhasanah (2012) dimana model ini dapat ditentukan kebutuhannya, besar persediaan pengaman, besarnya pembelian setiap kali pemesanan, frekuensi pembelian dan titik pemesanan kembali.
2.       Perhitungan eror peramalan dengan stastik deviasi Mean absolute Percent Eroro (MAPE), Mean Absolute Deviation (MAD), dan Mean Square Eror (MSE) yang diteliti Rahmayanti dan Fauzan (2013). Hasil penelitian ini didasarkan pada peramalan dan perhitungan ukuran pemesanan.
3.       MRP ( Material Requirment Planning ) yang mempunyai tujuan untu membantu mengambil keputusan dalam perencanaan pengendalian persediaan tepat waktu.
                Tujuan dari jurnal pengelolaan dan pengendalian persedian adalah mencari metode yang tepat untuk mengelola persedian di suatu perusahaan agar tercipta suatu persediaan yang efisien dan efektif. Data jurnal diambil penggunaan persediaan dalam periode tertentu.

Metode Penelitian
Penelitian dilakukna diruang lingkup PT XYZ yang berlokasi di Gunung Putri, Bogor. Pengumpulan data diakukan dibulan april 2015. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dan kuisioner kepada pihak perusahaan dan data sekunder yang diperoleh dari informosi dari luar yang berkaitan dengan peneelitian.
Analisis untuk menjawab tujuan pertama mengenai faktor-faktor yang menyebabkan konkdisi persedian bahan baku tidak elegan atau berlebih menggunakan diagram fish bone. Identifikasi faktor, sub fakotr dan sub sub faktor dilakukna melalui wawancara. Jawaban dari wawancara diberi bobot nilai mengunakan metode pairwaise comparison untuk mendapatkan penyebab yang paling dominan.
                Analisis kedua adalah untuk mengetahui bagaimana mengendalikan persedian menggunakan persamaan-persamaan model EOQ. Model EOQ akan memperoleh hasil kebijakan :
1.       Berapa banyak jumlah yang dibutuhkan
2.       Berapa banyak jumlah setiap kali pemesanan
3.       Waktu pemesanan
4.       Frekuensi Melakukan Pemesanan pada periode tertentu

Hasil dan Pembahasan
Analisis Pertama : Mengetahui faktor-faktor penyebab stock berlebih
Dikelompokan menjadi % bagian yaitu komitmen pemasok, tidak ada standar pemesanan, perkiraan pemakaian, harga bahan baku, waktu tunggu. Dengan bantuan software expert choice 2000, hasil yang diperoleh adalah nilai preoritas tertinggi berturut-turut dari yang palingtinggi adalah tidak ada standar pemesanan, perkiraan pe makaian, waktu tunggu, komitmen pemasok, harga bahan baku.
Analisis Kedua : Cara pengendalian Persediaan
                Klasifikasi ABC dari komponen base material yang terdiri dari clay, talcum, ziconium, kaolin, lignusulphonate, silica, STPP, feldspar, alumina balls dan deflox. Hasilnya adalah komponen utama dari base material adalah clay dan feldspar. Diaman hasil tersebut diturunkan kemballi menjadi clau ex belitung jw dan Clay ja 1/ja b dan Sodium feldspar.
                Biaya-biaya persedian terdiri dari biaya pesan dan biaya simpan. Biaya pesan ditentukan sebesar Rp 204.500 setiap kali pemesanan dihitung dari lima orang gaji karyawan PPIC, Purcashing, gudang, RnD dan Keamanan. Biaya simpan dihitung berdasarkan opportunity cost of capital sebasar 1% per unit dari harga barang. Nilai EOQ dapat diketahui dari :


                Kebijakan pengendalian persediaan dengan menentukan frekuensi pemesanan dengan membagi kebutuhan selama 7 bulan dengan jumlah setiap kali pemesanan yang sudah diketahui dengan model EOQ

Setelah mengetahui total biaya pemesananan dan penyimpanan, maka di cari pula total kbiaya persediaan untuk mengetahui nilai persediaan dalam bentuk currency.
                Pada titik melakukan pemesanan ulang (ROP) ada bebera komponen yang harus yang harus dianalisis yaitu mnentukan persediaan pengaman, waktu tunggu dan kebutuhan rata-rata perhari. Hal ini dutujukan agar persediaan selalu tersedia saat dibutuhkan.
                Hasil selisis perbandingan antara model EOQ dengan kebijakan perusahaan yang berlaku adalah


Dari tabel tersebut dapat disimpulkan penerapan model EOQ menunjukan peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.

Daftar Pustaka

Susanti, Lidya, Machfud, Rokhani Hasbullah. 2015. PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BASE MATERIAL PADA INDUSTRI KERAMIK DI PT. XYZ. “Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen”, Vol. 1 No. 2, Dalam : https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj-yr62uqPXAhXDT7wKHZjtD2wQFghFMAM&url=http%3A%2F%2Fjournal.ipb.ac.id%2Findex.php%2Fjabm%2Farticle%2Fdownload%2F10781%2F8327&usg=AOvVaw2Dkq1DesEswpumlK24IHuP. Diakses pada 02 November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.