.

Sabtu, 04 November 2017

Pengukuran Kualitas Produk Metode Garvin



@G23-Tri
Definisi Kualitas Produk


Produk bagi perusahaan adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini dikarenakan jika tanpa produk, perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan usahanya.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346)  adalah  ”Segala  sesuatu  yang  dapat  ditawarkan  ke pasar  untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Mc Charty dan Perreault (2003:107) mengemukakan bahwa, “Produk merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar kepada konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya”. Sedangkan menurut Saladin (2002:121), ”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”.

Menurut  Kotler (2005:49), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat”.  Sedangkan menurut   Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa “ Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas “.

Menurut Garvin(dalam Lovelock, 1994), berikut lima macam perspektif kualitas produk :
1.      Tansendental Approach, yang memandang kualitas sebagai innate excellence, dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.
2.      Product Based Approach, yang menganggap bahwa kualitas merupaka karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
3.      User Based Approach, yang memandang bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan menurut prefensi seseorang merupakan produk yang paling berkualitas paling tinggi.
4.      Manufacturing Based Approach, yang memandang bahwa kualitas sebagai kesesuaian/sama dengan persyaratan  (conformance to requirment). Dalam sektorjasa, dapat dikatakan bahwa kualitas bersifat operrations driven.
5.      Value Based Approach, yang memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan mempertimbangkan trade off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable excelence”

Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2001, 25), dimensi kualitas produk meliputi :
1.      Kinerja (Performance)
Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (Core Product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2.      Keistimewaan tambahan (Features)
Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti Dash Board, AC, Sound System, Door Lock System, Power Steering, dan sebagainya.
3.      Keandalan (Reliability)
Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
4.      Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specifications)
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
5.      Daya tahan (Durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6.      Estetika (Asthethic)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.

Metode Garvin

Menurut Garvin (dalam Tjiptono, 2005 : 130 – 131), berikut indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas produk, diantaranya :
1.   Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2.   Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3.   Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4.   Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5.   Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6.   Serviceability, karakteristik yang berhubungan dengan kompetensi, kecepatan, akurasi dan kemudahan dalam memberikan layanan untuk perbaikan suatu produk.
6.   Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7.   Perceived Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.



Daftar Pustaka
Hidayat, Taufik . 2013. Manajemen Kualitas. Dalam : http://taufikep.blogspot.co.id/2013/06/manajemen-kualitas.html (Diakses pada tanggal 1 November 2017)
Firdausi, Agung . 2014. Pengukuran Kualitas dengan Metode Garvin. Dalam : https://www.slideshare.net/AgungFirdausi/pengukuran-kualitas-dengan-metode-garvin-36183188 ( Diakses pada tanggal 1 November 2017)
Ilmu Ekonomi ID . 2016. 8 Dimensi Kualitas Produk menurut Garvin dan Tjiptono. Dalam : http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/11/8-dimensi-kualitas-produk-menurut-garvin-dan-tjiptono.html ( Diakses pada tanggal 2 November 2017)
Apriliyanti, Novia . 2014. Makalah TQM (Kualitas). Dalam : http://novia20.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tqm-kualitas.html ( Diakses pada tanggal 4 November 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.