@G23-Tri
Definisi
Kualitas Produk
Produk
bagi perusahaan adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini dikarenakan jika
tanpa produk, perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan usahanya.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346) adalah ”Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346) adalah ”Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
Mc
Charty dan Perreault (2003:107) mengemukakan bahwa, “Produk merupakan hasil
dari produksi yang akan dilempar kepada konsumen untuk didistribusikan dan
dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya”. Sedangkan menurut Saladin
(2002:121), ”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan”.
Menurut Kotler (2005:49), “Kualitas produk adalah
keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat”.
Sedangkan menurut Lupiyoadi
(2001:158) menyatakan bahwa “ Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas “.
Menurut
Garvin(dalam Lovelock, 1994), berikut lima macam perspektif kualitas produk :
1.
Tansendental
Approach, yang memandang kualitas sebagai innate excellence, dimana kualitas
dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan
dioperasionalkan.
2.
Product
Based Approach, yang menganggap bahwa kualitas merupaka karakteristik atau
atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
3.
User
Based Approach, yang memandang bahwa kualitas tergantung pada orang yang
memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan menurut prefensi seseorang
merupakan produk yang paling berkualitas paling tinggi.
4.
Manufacturing
Based Approach, yang memandang bahwa kualitas sebagai kesesuaian/sama dengan
persyaratan (conformance to requirment).
Dalam sektorjasa, dapat dikatakan bahwa kualitas bersifat operrations driven.
5.
Value
Based Approach, yang memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan
mempertimbangkan trade off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan
sebagai “affordable excelence”
Dimensi
Kualitas Produk
Menurut
Tjiptono (2001, 25), dimensi kualitas produk meliputi :
1.
Kinerja
(Performance)
Yaitu
karakteristik operasi pokok dari produk inti (Core Product) yang dibeli,
misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut,
kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2.
Keistimewaan
tambahan (Features)
Yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan
eksterior seperti Dash Board, AC, Sound System, Door Lock System, Power
Steering, dan sebagainya.
3.
Keandalan
(Reliability)
Yaitu
kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil
tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
4.
Kesesuaian
dengan spesifikasi (Conformance to Specifications)
Yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi,
seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil
sedan.
5.
Daya
tahan (Durability)
Berkaitan
dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup
umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6.
Estetika
(Asthethic)
Yaitu
daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang
menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
Metode
Garvin
Menurut
Garvin (dalam Tjiptono, 2005 : 130 – 131), berikut indikator yang digunakan
untuk mengukur kualitas produk, diantaranya :
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa
lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus
diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka
semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to Specifications (kesesuaian
dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah
produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya
cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik
produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk.
5. Reliabilty (reliabilitas), adalah
probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam
periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka
produk tersebut dapat diandalkan.
6. Serviceability, karakteristik yang
berhubungan dengan kompetensi, kecepatan, akurasi dan kemudahan dalam
memberikan layanan untuk perbaikan suatu produk.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan
bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk
dari produk.
7. Perceived Quality (kesan kualitas), sering
dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak
langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen
terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara
asal.
Daftar
Pustaka
Hidayat,
Taufik . 2013. Manajemen Kualitas. Dalam : http://taufikep.blogspot.co.id/2013/06/manajemen-kualitas.html (Diakses pada tanggal 1 November
2017)
Firdausi,
Agung . 2014. Pengukuran Kualitas dengan Metode Garvin. Dalam : https://www.slideshare.net/AgungFirdausi/pengukuran-kualitas-dengan-metode-garvin-36183188 ( Diakses pada tanggal 1
November 2017)
Ilmu
Ekonomi ID . 2016. 8 Dimensi Kualitas Produk menurut Garvin dan Tjiptono. Dalam
: http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/11/8-dimensi-kualitas-produk-menurut-garvin-dan-tjiptono.html ( Diakses pada tanggal 2
November 2017)
Apriliyanti,
Novia . 2014. Makalah TQM (Kualitas). Dalam : http://novia20.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tqm-kualitas.html ( Diakses pada tanggal 4
November 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.