Perencanaan dan Pengembangan
Sistem Pelayanan Air Bersih
Oleh : @F14-Fadjar
(Fadjar Yusra)
(Fadjar Yusra)
- Latar Belakang, Teori dan Tujuan Penelitian
Latar Belakang
Kebutuhan air bersih adalah hal yang sangat penting bagi kebutuhan dasar untuk kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam suatu kota/desa, air akan mempengaruhi berbagai aspek yang meliputi kesehatan masyarakat, ekonomi, sosial dan peningkatan tata kehidupan kota/desa itu sendiri.
Kebutuhan air bersih adalah hal yang sangat penting bagi kebutuhan dasar untuk kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam suatu kota/desa, air akan mempengaruhi berbagai aspek yang meliputi kesehatan masyarakat, ekonomi, sosial dan peningkatan tata kehidupan kota/desa itu sendiri.
Memperhatikan hal
tersebut, maka guna memenuhi kebutuhan pelayanan air minum pada masa mendatang
khususnya untuk masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih maka
perlu adanya perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih dan merencanakan
sistem distribusi utama dan bagi air sebagai prasarana air minum.
Teori
· Kebutuhan
Air Bersih
Kebutuhan air dihitung berdasarkan presentase yang ditetapkan untuk suatu daerah terhadap besarnya jumlah penduduk pelayanan dengan tingkat kebutuhan air perkapita.
Kebutuhan air dihitung berdasarkan presentase yang ditetapkan untuk suatu daerah terhadap besarnya jumlah penduduk pelayanan dengan tingkat kebutuhan air perkapita.
·
Pertumbuhan
Penduduk
Model analisis yang dilakukan :
a. Metode Aritmatik
b. Metode Geometrik
c. Metode Least Square
Model analisis yang dilakukan :
a. Metode Aritmatik
b. Metode Geometrik
c. Metode Least Square
·
Kebutuhan
Air Bersih Domestik dan Non Domestik
1. Kebutuhan Air Domestik
2. Kebutuhan Air Non Domestik
1. Kebutuhan Air Domestik
2. Kebutuhan Air Non Domestik
·
Kehilangan
Air
Pada umumnya disebabkan karena adanya kebocoran air pada pipa transmisi dan distribusi serta kesalahan dalam pembacaan meter.
Pada umumnya disebabkan karena adanya kebocoran air pada pipa transmisi dan distribusi serta kesalahan dalam pembacaan meter.
·
Sistem
Penyediaan Air Bersih
Bangunan pengambilan air baku untuk penyediaan air bersih disebut dengan bangunan penangkap air atau intake. Kapasitas intake ini dibuat sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan. Fungsi utama bangunan intake adalah untuk menangkap air dari sumber air untuk diolah dalam instalasi pengolahan air bersih.
Bangunan pengambilan air baku untuk penyediaan air bersih disebut dengan bangunan penangkap air atau intake. Kapasitas intake ini dibuat sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan. Fungsi utama bangunan intake adalah untuk menangkap air dari sumber air untuk diolah dalam instalasi pengolahan air bersih.
·
Pompa
Dalam suatu perencanaan sistem jaringan air bersih, salah satu alat yang penting adalah pompa. Pompa dapat digunakan atau dipandang sebagai alat menambah debit dan tekanan. Pada sistem transmisi atau distribusi, perlu menggunakan pompa jika kondisi daerah yang direncanakan memiliki elevasi sumber air yang lebih rendah dari pemukiman.
Dalam suatu perencanaan sistem jaringan air bersih, salah satu alat yang penting adalah pompa. Pompa dapat digunakan atau dipandang sebagai alat menambah debit dan tekanan. Pada sistem transmisi atau distribusi, perlu menggunakan pompa jika kondisi daerah yang direncanakan memiliki elevasi sumber air yang lebih rendah dari pemukiman.
·
Sistem
Distribusi
Sistem distribusi air bersih adalah pendistribusian atau pembagian air melalui sistem perpipaan dari bangunan pengolahan (reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen)
Sistem distribusi air bersih adalah pendistribusian atau pembagian air melalui sistem perpipaan dari bangunan pengolahan (reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen)
Tujuan Penelitian
·
1. Memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat
·
2. Untuk
mengetahui ketersediaan air baku dan tingkat proyeksi kebutuhan air minum
·
3. Untuk
merencanakan sistem distribusi utama dan bagi air baku sebagai prasarana air
minum
·
4. Meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen melalui peningkatan operasional dan pemeliharaan
(maintenance)
2. Metode
penelitian
·
Survey
dan Investigasi
Kondisi Kota Salatiga saat ini masih mempunyai ketersediaan sumber air baku yang cukup tetapi hanya sebagian kecil penduduk Kota Salatiga mendapat layanan dari jaringan PDAM Kota Salatiga.
Kondisi Kota Salatiga saat ini masih mempunyai ketersediaan sumber air baku yang cukup tetapi hanya sebagian kecil penduduk Kota Salatiga mendapat layanan dari jaringan PDAM Kota Salatiga.
·
Observasi
/ Pengamatan
Karena peningkatan kebutuhan air bersih di Kota Salatiga dalam jangka waktu sekarang dan yang akan dating, maka perlu diupayakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan system yang sudah ada segala keterbatasan yang ada.
Karena peningkatan kebutuhan air bersih di Kota Salatiga dalam jangka waktu sekarang dan yang akan dating, maka perlu diupayakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan system yang sudah ada segala keterbatasan yang ada.
·
Perumusan
masalah
Berdasarkan keadaan tersebut diats, maka muncul permasalahan-permasalahan yang menyangkut penyediaan air bersih, diantaranya adalah :
1. Masih kurangmnya tingkat pelayanan PDAM
2. Perlu pengembangan pendistribusian air bersih PDAM sesuai dengan perkembangan wilayah kota.
Berdasarkan keadaan tersebut diats, maka muncul permasalahan-permasalahan yang menyangkut penyediaan air bersih, diantaranya adalah :
1. Masih kurangmnya tingkat pelayanan PDAM
2. Perlu pengembangan pendistribusian air bersih PDAM sesuai dengan perkembangan wilayah kota.
·
Proyeksi
penduduk
Metode yang digunakan untuk
melakukan analisis kebutuhan adalah analisis kependudukan untuk mengetahui
proyeksi penduduk pada masa yang akan dating tahun dasar 2007–2010.Perencanaan
sistem air bersih pada suatu daerah harus memperhitungkan pertambahan jumlah
penduduk, dapat dilihat dari data pertambahan penduduk yang terjadi (data
existing) setelah data existing pertambahan penduduk diketahui maka akan dapat
dihitung laju pertumbuhan penduduk (i) masing – masing untuk perhitungan
proyeksi penduduk selama 10 (sepuluh) tahun, dari awal rencana (2011) sampai
akhir tahun rencana (2021).
·
Untuk
menghitung proyeksi penduduk digunakan dengan metode Geometrik dengan rumus:
Pn = Po (1 + i)n
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun (2021)
Po = Jumlah penduduk mula mula (2011)
I = presentase pertambahan penduduk tiap tahun (%)
N = Jangka waktu (Tahun)
Pn = Po (1 + i)n
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun (2021)
Po = Jumlah penduduk mula mula (2011)
I = presentase pertambahan penduduk tiap tahun (%)
N = Jangka waktu (Tahun)
·
Perhitungan
Kebutuhan air
Jumlah penduduk Kecamatan
Argomulyo proyeksi tahun 2021 adalah 50.055 jiwa. Berdasarkan Tabel Kriteria
Perencanaan Air Bersih sektor Domestik dari DPU Cipta Karya, Kota Salatiga
termasuk Kategori Kota kecil dengan Kriteria Sebagai berikut :
- Konsumsi Sambungan Rumah Tangga ( SR) adalah 130 liter/orang/hari
- Jumlah jiwa per rumah tangga (SR) adalah 6 jiwa
- Konsumsi sambungan Hidran Umum (HU) adalah 30 liter/orang/hari
- Jumlah jiwa per Hidran Umum (HU) adalah 100 jiwa
- Perbandingan antara sambungan Rumah dan Hidran umum adalah SR : HU = 80:20
- Konsumsi Sambungan Rumah Tangga ( SR) adalah 130 liter/orang/hari
- Jumlah jiwa per rumah tangga (SR) adalah 6 jiwa
- Konsumsi sambungan Hidran Umum (HU) adalah 30 liter/orang/hari
- Jumlah jiwa per Hidran Umum (HU) adalah 100 jiwa
- Perbandingan antara sambungan Rumah dan Hidran umum adalah SR : HU = 80:20
Kebutuhan air berpengaruh pada
penentuan sumber air yang akan dipakai pada sistem penyediaan air bersih,apakah
cukup satu sumber air atau perlu lebih dari satu sumber air.
·
Kebutuhan
Air Domestik
Kebutuhan air domestik (lt/dt)
merupakan kajian utama dalam rencana pelayanana. Sehingga akan
teridentifikasikan kebutuhan Total (Qt) dalam lt/dt. Rencana jumlah penduduk
yang akan dilayani mengacu pada pelaksanaan Undang-undang nomor: 07 tahun 2004
tentang sumber daya air dan program MDGs (Millenium Development Goals) tahun
2015 dari pemprentah tentang cakupan pelayanan air bersih pada masyarakat
perkotaan sebesar 80% dan masyarakat
pedesaaan sebesar 60%.
3. Hasil
dan Pembahasan
Dari
hasil evaluasi yang telah dilakukan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM kota Salatiga
sekarang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sumber air bersih yang ditampung di reservoir jetak diambil dari mata air Kalitanggi
2. Debit rencana yang akan disalurkan ke wilayah studi sebesar 70 lt/dt dari reservoir Noborejo mampu untuk memenui kebutuhan air bersih sampai tahun 2021
3. Perencanaan jaringan pipa distribusi sepanjang 11.155m menggunakan pipa jenis PE dengan diameter 300 mm,250 mm,150 mm dan 100.
4. Rencana anggaran biaya perencanaan jaringan tersebut sebesar 6.851.934.000,00 terbilang (enam milyar delapan ratus lima puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu rupiah)
5. Jangka waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan sampai dengan penyelesaian diperlukan waktu 19 (Sembilan belas) minggu .
1. Sumber air bersih yang ditampung di reservoir jetak diambil dari mata air Kalitanggi
2. Debit rencana yang akan disalurkan ke wilayah studi sebesar 70 lt/dt dari reservoir Noborejo mampu untuk memenui kebutuhan air bersih sampai tahun 2021
3. Perencanaan jaringan pipa distribusi sepanjang 11.155m menggunakan pipa jenis PE dengan diameter 300 mm,250 mm,150 mm dan 100.
4. Rencana anggaran biaya perencanaan jaringan tersebut sebesar 6.851.934.000,00 terbilang (enam milyar delapan ratus lima puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu rupiah)
5. Jangka waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan sampai dengan penyelesaian diperlukan waktu 19 (Sembilan belas) minggu .
SARAN
1.
Dalam pelaksanaan pekerjaan perlu adanya sosialisasi agar maksut dan tujuan
proyek dapat tercapai sesuai yang
diinginkan .
2. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan standar yang pernah ditetapkan serta selalu dilakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat . 3. Agar pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu harus berpedoman pada time schedule (jadwal pelaksanaan) dan perencanaan pelaksanaan pekerjaan NP (Network Planning) yang tepat.
4. Untuk perencanaan jaringan air minum yang sebenarnya sangat perlu dilakukan pengujian untuk kualitas air yang akan digunakan, agar sesuai dengan standar kebutuhan air minum.
2. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan standar yang pernah ditetapkan serta selalu dilakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat . 3. Agar pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu harus berpedoman pada time schedule (jadwal pelaksanaan) dan perencanaan pelaksanaan pekerjaan NP (Network Planning) yang tepat.
4. Untuk perencanaan jaringan air minum yang sebenarnya sangat perlu dilakukan pengujian untuk kualitas air yang akan digunakan, agar sesuai dengan standar kebutuhan air minum.
Nama Jurnal : PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PDAM KOTA SALATIGA, JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 985 – 994
Nama Penulis : Arif Kurniawan, Agus Priyanto, Suripin*), Salamun*)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Daftar Pustaka :
Kurniawan, Arief., Agus Priyanto.Suripin.Salamun.(2014)
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PDAM KOTA SALATIGA. JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 985 – 994. Dalam :
Kurniawan, Arief., Agus Priyanto.Suripin.Salamun.(2014)
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PDAM KOTA SALATIGA. JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 985 – 994. Dalam :
(Diakses : 2 November 2017)
Perez Priskila
Mosesa Liany A. Hendratta, Tiny Mananoma.(2016). PERENCANAAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN
MINAHASA.Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.5 Mei 2016 (307-317) ISSN:
2337-6732. Dalam :
(Diakses : 2 November 2017)
Putu I Gustave S.Pˡ, I G.N Kerta Arsanaˡ, I Putu Yogy Sanjaya²(2014) . PERENCANAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PENYEDIAAN AIR MINUM PEDESAAN DI DESA KUBU KECAMATAN KUBU.Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 2, Juli 2014. Dalam :
(Diakses : 2 November 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.