.

Jumat, 03 November 2017

Review Jurnal : Penerapan Konsep Green Manufacturing Pada Botol Minuman Kemasan Plastik


A. Latar Belakang
Pada suatu proses produksi pasti banyak ditemui limbah sisa produksi. Limbah sisa produksi biasanya banyak tak digunakan dan dibuang begitu saja sehingga akan menimbulkan pencemaran lingkungan di masa yang akan datang. Salah satu limbah yang paling banyak ditemui yaitu limbah plastik, seperti bekas botol minuman maupun makanan ringan. Proses produksi yang melibatkan plastik sangat tinggi, contohnya pada Perusahaan botol minuman kemasan plastik di Pandaan Kabupaten Pasuruan yaitu PT. XYZ pada tahun 2011 berproduksi sebesar 1,65 juta ton. Dengan rincian 50% (8,25 juta ton) untuk kemasan air mineral, 30% (495 ribu ton) untuk kemasan air minum selain kemasan air, limbah botol minuman kemasan plastik yang dikirim ke pabrik untuk di daur ulang mencapai ± 2-3 ton dalam satu kali kirim setiap minggu. Dari data di atas dapat dibuktikan bahwa limbah yang dihasilkan pun sangat tinggi, dan itu pun baru berasal dari daerah Pasuruan, bagaimana jika seluruh Indonesia di gabungkan? Tentu tak terhitung banyaknya. Namun permasalahan berikut dapat di selesaikan apabila perusahaan menerapkan Green Manufacturing. Menurut Soedarmadji dkk(2015), Green Manufacturing merupakan suatu proses produksi yang menggunakan input dengan dampak lingkungan yang relatif rendah, sangat efisien, dan menghasilkan sedikit bahkan tidak ada limbah atau polusi.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh positif antara pewarnaan dengan persiapan pembersihan
2. Mengetahui pengaruh positif antara persiapan pembersihan dengan perbaikan ramah lingkungan
3. Mengetahui pengaruh positif antara perbaikan ramah lingkungan dengan kondisi ramah lingkungan
4. Mengetahui pengaruh positif antara pewarnaan dengan kondisi ramah lingkungan.

C.  Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian:

1. Deskripsi variabel, dimana ada beberapa variabel yang diteliti antara lain:

a. Variabel pewarnaan
Variabel ini dibentuk oleh 3 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian, yaitu: budaya ramah lingkungan, tingkatan limbah, dan dampak limbah.
b. Variabel persiapan pembersihan
Variabel ini dibentuk oleh 4 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian, yaitu: rencana perbaikan material, rencana perbaikan energi, rencana perbaikan proses, dan rencana perbaikan teknologi.
c. Variabel perbaikan ramah lingkungan
Variabel ini dibentuk oleh 3 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian, yaitu: tingkatan mesin yang ramah lingkungan, tingkatan proses yang ramah lingkungan, dan tingkatan sistem yang ramah lingkungan.
d. Variabel kondisi ramah lingkungan
Variabel ini dibentuk oleh 3 indikator dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Indikator pada variabel ini mengacu pada hasil penelitian, yaitu: kebijakan ramah lingkungan, pedoman ramah lingkungan, dan pengukuran ramah lingkungan.

2. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder dari 7 perusahaan botol minuman kemasan plastik di Kabupaten Pasuruan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel pewarnaan, variabel persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan variabel kondisi ramah lingkungan dengan menggunakan pengukuran skala likert 5 poin. Sedangkan data sekunder digunakan untuk menggambarkan keadaan umum daerah penelitian dan menggambarkan kondisi perusahaan botol minuman kemasan plastik di kabupaten Pasuruan.

3. Analisa
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan analisis data Partial Least Square (PLS). Analisa Partial Least Square (PLS) dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampelnya tidak harus besar, dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel.

4. Hipotesis
Hipotesis penelitian harus dibuktikan berdasarkan kesimpulan dari beberapa penelitian sebelumnya seperti yang telah dibahas sebelumnya.

D. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel pewarnaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel persiapan pembersihan.
2. Variabel persiapan pembersihan  berpengaruh positif dan signifikan terhadap  perbaikan ramah lingkungan.
3. Variabel perbaikan ramah lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi ramah lingkungan. Variabel pewarnaan juga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kondisi ramah lingkungan.

E. Review dan Saran

Dilihat dari uraian penelitian di atas saya berpendapat bahwa jurnal ini terbukti secara ilmiah karena menggunakan perhitungan dan analisis yang sangat mendukung karena mempunyai dasar-dasar perumusan yang jelas. Walaupun begitu saya masih merasa kesulitan untuk mencerna perhitungan yang dilakukan karena angka-angka yang tidak begitu sayang mengerti sehingga saya merasa kesulitan sekaligus bingung. Secara keseluruhan saya rasa jurnal ini mampu menjelaskan secara lengkap mengapa suatu proses produksi perlu adanya pengurangan limbah, dasar  penelitian dan sumbernya pun jelas sehingga dapat dijadikan satu acuan untuk melakukan penelitian yang serupa. Saran saya, lebih dijabarkan lagi perhitungan yang dilakukan sehingga angka-angka yang muncul dapat diketahui asalnya.

F. Daftar Pustaka

Soedarmaji. W, Surachman, dan Siswanto, E. 2015. Penerapan Konsep Green Manufacturing Pada Botol Minuman Kemasan Plastik. JEMIS Vol. 3 No. 2. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=347534&val=7016&title=PENERAPAN%20KONSEP%20GREEN%20MANUFACTURING%20%20PADA%20BOTOL%20MINUMAN%20KEMASAN%20PLASTIK. (Diakses pada tanggal 03 November 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.