Penerapan Six Sigma di dalam
Industri
Oleh : Qi Indah Nor Fadhilah
Judul artikel : 1. Aplikasi six sigma pada produk clear file
2. Perbaikan
kualitas produksi dengan metode six sigma di PT Pilar Sejahtera, Sidoarjo.
3. Penerapan metode six sigma dengan konsep DMAIC sebagai pengendali kualitas.
Nama Penulis
: 1. Dessy Emilasari, Iwan Vanany, Jurnal Teknik Industri Universitas Petra volume 9, No.1, Juni 2007: 27-36.
2. Albert Laurent Satrijo, Yenny Sari, M. Arbi Hidayat, Jurnal Teknik Industri Universitas Surabaya volume 2 No.1, 2013
3. Widhy Wahyani, Abdul choir, Denny Dwi Rahman, Jurnal Teknik Industri ITATS
2. Albert Laurent Satrijo, Yenny Sari, M. Arbi Hidayat, Jurnal Teknik Industri Universitas Surabaya volume 2 No.1, 2013
3. Widhy Wahyani, Abdul choir, Denny Dwi Rahman, Jurnal Teknik Industri ITATS
Reviewer : Qi Indah Nor Fadhilah (41616110047)
Pendahuluan
Awal tahun 1980-an, metode Six Sigma mulai
diperkenalkan aplikasinya pada perusahaan manufaktur oleh Motorola dan secara
bertahap diaplikasikan juga pada sektor bisnis lain seperti perbankan, hotel,
rumah sakit, migas, dan sektor lainnya (Mayor, 2003). Tidak hanya Motorola, tetapi
masih banyak perusahaan besar seperti General Electric, Texas Instruments,
Allied Signal, Eastman Kodak, Borg-Warner Automotive, GenCorp, Navistar International
and Siebe plc juga menerapkan Six Sigma (Murphy, 1998). Aplikasi Six
Sigma berfokus pada cacat dan variasi, dimulai dengan mengidentifikasi
unsur – unsur kritis terhadap kualitas (CTQ) dari suatu proses.
Sigma ()
merupakan sebuah abjad Yunani yang menunjukkan standar deviasi dari suatu
proses. Standar deviasi mengukur variasi atau jumlah persebaran suatu rata-rata
proses. Nilai sigma dapat diartikan seberapa sering cacat yang mungkin terjadi.
Jika semakin tinggi tingkat sigma maka semakin kecil toleransi yang diberikan
pada kecacatan sehingga semakin tinggi kapabilitas proses, dan hal itu
dikatakan semakin baik.
Dalam esensinya, Six Sigma menganjurkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara cacat produk dan produk yang dihasilkan, reliability,
costs, cycle time, inventory, schedule, dll. Bila jumlah cacat yang
meningkat, maka jumlah sigma akan menurun. Dengan kata lain, dengan nilai sigma
yang lebih besar maka kualitas produk akan lebih baik.
Pengertian Six
Sigma yang menurut Gaspersz, V. (2002) yang termuat dalam bukunya yang
berjudul Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO
9001:2000, MBNQA dan HACPP adalah suatu visi peningkatan kualitas menuju
target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO) untuk setiap transaksi produk
(barang dan/atau jasa), upaya giat menuju kesempurnaan (zero defect /
kegagalan nol )
Pembahasan
Menurut Feigenbaun, A.V (1961)
kata kualitas yang berorientasi pada kepuasan konsumen tidak harus mempunyai
arti “yang terbaik” dalam dunia industri, melainkan kualitas berarti lebih baik
dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan dalam orientasi pada proses
produksi kualitas adalah kesesuaian spesifikasi dari desain produk yang telah
ditetapkan produsen.
Sedangkan
pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan
aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkanya dengan
spesifikasi atau persyaratan , dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai
apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dengan yang standart.
Ini berarti bahwa proses produksi harus stabil dan mampu beroperasi sedemikian
hingga sebenarnya semua produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi.
Dalam pengendalian kualitas terdapat tujuh
alat pengendali kualitas sebagai seven tools yang digunakan untuk
mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan, yaitu:
1. Histogram;
2. Check Sheet;
3. Diagram Pareto;
4. Defect Concentration Diagram;
5. Cause-Effect Diagram
6. Control
Chart (peta
kontrol)
7. Scatter Diagram (diagram pencar)
Kesimpulan
Ketiga jurnal menerapkan six
sigma dengan metode DMAIC sebagai pengendali kualitas, terbukti dengan adanya
metode DMAIC kualitas produk menjadi meningkat dan meminimalisir adanya cacat
produk.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.