Judul Jurnal : MODEL KEBIJAKAN PENELOLAAN
ARGOINDUSTRI
BIOENERGI DALAM PERSPEKTIF KELESTARIAN
LINGKUNGAN (SOFT SYSTEM METHODOLOGY SEBAGAI
SESUATU PENDEKATAN)
BIOENERGI DALAM PERSPEKTIF KELESTARIAN
LINGKUNGAN (SOFT SYSTEM METHODOLOGY SEBAGAI
SESUATU PENDEKATAN)
Nama Penulis : Petir Papilo dan M. Syamsul Maarif
Publisher : Teknik Industri
Universitas Mercu Buana
Reviewer : Hanung Rasitama
Link : http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/article/view/464/405
A. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian
Ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis yang dipengaruhi oleh peningkatan
populasi di seluruh dunia menimbulkan permasalahan baru khususnya dalam upaya
mewujudkan ketahanan energi nasional dari masing masing negara. Hingga kemudian
setiap negara berlomba lomba untuk memanfaatkan bioenergi dengan memanfaatkan
lahan pertanian dan memperluas lahan
pertanian. Sehingga dampaknya akan mempersempit lahan hutan sehingga dapat
meningkatkan efek gas rumah kaca dan tentunya ini akan menimbulkan permasalahan
baru.
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari perluasan lahan adalah sebagai
berikut :
a. Berkurangnya keanekaragaman hayati (biodiversity)
b. Hilangnya kandungan organik di dalam tanah
c. Meningkatnya kadar karbon diudara.
Sehingga dalam kajian ini akan dibahas mengenai langkah langkah untuk
menentukan format terbaik dalam upaya memenuhi kebutuhan energi melalui
pemanfaatan sumber daya hayati yang nantinya dapat diolah menjadi bioenergi.
Melalui pendekatan Soft System Metodologi (SSM), akan dilakukan
perancangan model pengelolaan yang memperhatikan hubungan peran antar berbagai
pihak berkepentingan demi terwujudnya keseimbangan antara ketahanan energi dan
kelestarian lingkungan.
B. Metode Penelitian
Dalam kajian ini, digunakan metodologi sistem
lunak (Soft System Methodologi atau SSM). SSM merupakan sebuah pendekatan soft
system thinking yang telah dikembangkan Cheklan (1989). Berbeda dengan metode
metode sebelumnya yang termasuk ke dalam kelompok Hard System Methodology,
seperti halnya rekayasa sistem ataupun riset operasi, munculnya SSM disebabkan
oleh adanya kesadaran bahwa tujuan dari suatu sistem yang akan dibangun
merupakan sesuatu yang problematis yang penuh dengan ketidakjelasan ( Purnomo,
2012 )
SSM merupakan pendekatan melalui penerapan 7
langkah sebagai berikut ;
a. Problem situation considered problematic
Analisi situasional terhadap konteks permasalahan
yang ada, dalam hal ini adalah permasalahan pengembangan argo industri
bioenergi yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
b. Problem situation expressed
Mengetahui permasalahan apa saja yang yang ada
pada berbagai pihak berkepentingan dilihat dari kebutuhan , peran aktivitas
serta tanggung jawab masing masing.
c. Root definition of relevant
Mendefinisikan setiap peran kelompok ke dalam
suatu pendekatan yang disebut CATWOE (Client or Customer, Actors,
Transformations, Weltanschauung, Owner, dan Environment Constrain)
d. Actions to improve the problem situation
Melakukan tindakan perbaikan terutama terhadap
model yang telah dibangun
e. Comparison models of the real world
Menyusun agenda kegiatan yang akan dilakukan
secara nyata di lapangan dan sekaligus melakukan perbandingan antara dunia
nyata dan dengan model konseptual yang telah dirancang sebelumnya
f. Conseptual Model of System named in root
definitions
Merancang model konseptual yang menjelaskan
hubungan keterkaitan antar aktivitas.
g. Change : Sistematicly Desirable Culturally
Feasible
Mendefinisikan perubahan perubahan yang mungkin
untuk dilaksanakan.
C. Hasil dan Pembahasan
A.
Analisis Situasional
Akibat dari upaya pemenuhan
kebutuhan energy nasional, muncul berbagai permasalahan diantaranya :
a.
Terjadi diforestasi akibat perluasan lahan
b.
Hilangnya keanekaragaman hayati
c.
Terjadi peningkatan temperature panas bumi
d.
Konflik antara petani dan pemerhati lingkungan
B.
Root Definition Permasalahan
Metode CATWOE dapat dijadikan
sebagai sebagai pendekatan untuk melihat
dan mendiskripsikan kepentingan masing masing pihak terlibat.
a.
CLIENTS, Adalah para petani penggarap lahan,
konsumen energy
b.
ACTORS, Adalah kelompok agroindustry pangan, agroindustry
bioenergy, LSM pemerhati lingkungan
c.
TRANSFORMASI PROSES, Adalah terwujudnya system pengelolaan
agroindustry bioenergy yang mementingkan aspek lingkungan
d.
WELTANSCHAUUNG, Adalah terwujudnya regulasi dan
kebijakan yang memberikan keberpihakan kepada aspek energy dan lingkungan.
e.
OWNER, Adalah pemerintah,
f.
ENVIRONMENT CONSTRAINT, Adalah Pemahaman dan
penerapan regulasi yang mengatur pengelolaan industry berbasis lingkungan.
C.
Model Konseptual
a. Peningkatan
permintaan dan keterbatasan lahan
b. Penyusunan
regulasi
c. Upaya
pemenuhan
d. Upaya
pemenuhan kebutuhan sumber daya energy
e. Penyediaan
dan penambahan lahan pertanian
f. Pembebasan
hutan melalui deforestasi
g. Praktek
pengelolaan agroindustry pangan dan pengawasan dampak lingkungan
h. Pengawasan
Dampak Lingkungan
D.
Perbandingan Model dan Realita
Langkah langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a.
Membuat catatan atas perbedaan yang ditemukan
b.
Menetapkan kriteria perbandingan
c.
Pengoperasian system secara simulative
d.
Review model apakah memberi jawaban tentang
permasalahan yang ada.
E.
Perbaikan Model
Setelah melihat perbandingan
model dan dengan realita maka akan dilaukan perbaikan perbaikan mana yang
kurang sesuai.
F.
Implementasi Model
Proses pengimplementasian model
adalah sebagai berikut :
a.
Memberikan pemahaman pada pihak berkepentingan
b.
Dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
c.
Aksi
D. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Jurnal ini adalah
:
a. Berbagai
pihak memiliki peran dan kebutuhan yang berbeda satu sama lainnya.
b. Perluasan
lahan merupakan langkah yang telah diambil untuk memenuhi tingkat permintaan
dari kedua pihak.
c. Dari
langkah ini menimbulkan dampak seperti deforestasi, diversity tanaman, efek
rumah kaca, penurunan kualitas lingkungan dan tanah.
Saran dari Jurnal ini adalah :
a. Pengelola
agroindustry bioenergy harus memperhatikan aspek lingkungan,
b. Diperlukan
pihak ketiga sebagai pengawas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.