Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)
Mesin/Peralatan Kerja – Yang dimaksud dengan Maintenance
adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga Mesin/peralatan
dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi
sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang
diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin
ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan
produksi dengan optimal.
Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan
peralatan kerja, kualitas, produktivitas dan efisiensi produksi akan meningkat
dan menghasilkan profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan.
Pada dasarnya Maintenance atau Perawatan
Mesin/Peralatan kerja memerlukan beberapa kegiatan seperti dibawah ini :
– Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)
– Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)
– Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen
– Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)
– Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)
– Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen
Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)
Maintenance atau Perawatan dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Breakdown Maintenance (Perawatan
saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan
ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga Mesin
tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional
secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari
karena akan terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan
tidak tercapai Kualitas ataupun Output Produksi.
2. Preventive Maintenance (Perawatan
Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut juga
Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh Preventive
maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan
pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala.
Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
a. Periodic Maintenance (Perawatan
berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
b. Predictive Maintenance (Perawatan
Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).
Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).
3. Corrective Maintenance (Perawatan
Korektif)
Corrective Maintenance adalah Perawatan yang
dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal
kembali. Corrective Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan
produksi yang sedang beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi
tetapi tidak optimal).
Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu
dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Productive Maintenance (TPM).
Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE
(Overall Equipment Effectiveness).
Tujuan Maintenance
(Perawatan/Pemeliharaan)
Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya
adalah :
Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan
yang direncanakan.
Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat
terjaga dan sesuai dengan harapan.
Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan
biaya perbaikan yang lebih tinggi.
Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang
menggunakan mesin yang bersangkutan.
Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum
(berkurangnya downtime)
Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan
kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.