Judul Buku:
Kesehatan dan
Keselamatan Lingkungan Kerja
Pengarang:
Gadjah Mada
University Press
Tahun Terbit:
2015
ISBN:
978-979-420-978-3
Tebal:
369
Halaman
Proses produksi
dan kegiatan industrialisasi mampu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian
bangsa. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri semakin lama semakin banyak
menggunakan material dan proses yang tergolong berbahaya seperti material yang
mudah terbakar, berdaya ledak, korosif, radioaktif, toksik, infektif,
mutagenik, karsinogenik, teratogenik, reaktif, menyebabkan defisiensi oksigen
dan campuran dari berbagai karakteristik yang dikelompokkan dalam bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Uji toksikologi untuk mengetahui dampaknya terhadap kesehatan
seringkali hanya sebatas uji jangka pendek saja tanpa diketahui efeknya untuk
jangka panjang. Musibah tidak hanya terjadi akibat B3, tetapi juga karena cara
penanganan, proses, dan pengelolaan yang tidak tepat, dan setiap musibah selalu
didahului oleh runtutan kejadian atau perilaku yang tidak aman dan bersumber
dari fungsi manajerial yang tidak aman pula. Sehingga penting untuk memantau
dan mengendalikan dampak kesehatan dan keselamatan pekerja di lingkungan
industri. Istilah keselamatan dan kesehatan memiliki kaitan yang erat namun
kedua istilah tersebut tidaklah sama, keselamatan dikaitkan dengan kecelakaan
sedangkan kesehatan dikaitkan dengan penyakit. Produktivitas suatu negara selain keadaan
demografi penduduk juga ditentukan oleh kegiatan K3-nya (kesehatan dan
keselamatan kerja). Pekerja harus dilindungi, dijaga agar tidak sakit/celaka
dengan pelaksanaan kegiatan K3 di dunia industri karena terdapat berbagai
faktor yang berbahaya di lingkungan kerja, kegiatan ini dikenal juga sebagai
kegiatan Higiene Industri (HI).
Higiene Industri
adalah ilmu dan kiat atau seni yang dicurahkan terhadap identifikasi, evaluasi,
dan pengendalian faktorfaktor berbahaya yang berada di dalam lingkungan kerja
yang dapat mengakibatkan penyakit, gangguan kesehatan, ketidaknyamanan, serta
menurunnya efisiensi para pekerja dan masyarakat. Menurut data yang dimiliki
organisasi perburuhan Internasional PBB ILO (International Labor
Organization), Indonesia menempati kelompok pertama tertinggi di dunia
dengan angka kecelakaan industri di tempat kerja. Beberapa faktor yang turut
mempengaruhi tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia yaitu: SDM yang
tidak memiliki keahlian dan keterampilan mengoperasikan mesin-mesin pabrik
berteknologi tinggi; status kesehatan dan gizi kerja yang tidak memadai;
banyaknya pengangguran membuat tenaga kerja memilih lebih baik bekerja tanpa
memperhitungkan pekerjaan yang berbahaya; lemahnya pengawasan dari instansi ketenagakerjaan;
banyaknya tenaga kerja yang tidak dilindungi program Jamsostek/BPJS
Ketenagakerjaan. Untuk meningkatkan standar sistem mutu K3 menggunakan sertifikasi
Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001. Di
Indonesia, sistem pengendali mutu K3 ini dikenal sebagai sistem manajemen K3
(SMK3), namun disayangkan SMK3 ini tidak ada hubungannya dengan OHSAS. Buku
Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja ini membahas: “Sejarah,
perkembangan, konsep dasar K3, kecelakaan
industri di Indonesia dan OHSAS sebagai sistem mutu K3”, “Klasifikasi, bahaya
potensial pelarut, pencemaran udara, evaluasi, pengendalian, pelarut mudah
terbakar serta bahayanya”, “Efek debu industri terhadap kesehatan, jenis pneumoconiosis, evaluasi dan
pengendaliannya”, “Penyakit kulit akibat kerja: noninfeksi, infeksi, dan luka
bakar”, “Unsur-unsur, dampak, evaluasi, dan pengendalian kebisingan serta
mekanisme pendengaran”, “Konsep dasar K3 radiasi pengion, efek, bahaya,
evaluasi, dasar pengamanan radiasi, dan prinsip pengelolaan limbah radioaktif”,
“Radiasi elektromagnetik dan spectrum EMR”, “identifikasi, evaluasi,
pencegahan, pengendalian temperatur dan tekanan ekstrem”, “Identifikasi,
evaluasi, pengendalian ergonomi dan pencegahannya”, “Penyebab, kerugian,
evaluasi, pengendalian, pencegahan kecelakaan kerja dan peningkatan kesadaran
akan keselamatan”, “Keselamatan mekanis dan pencegahan kecelakaan di industri”,
“Ventilasi industri”, “Bahaya udara di lingkungan kerja, dan pemilihan jenis respirator
pembersih udara dan suplai udara”, “Toksikologi lingkungan kerja”, dan “Sistem
pengelolaan kedaruratan”.
Kelebihan buku
ini yaitu, menggunakan gaya bahasa formal akademis yang mudah dimengerti
pembacanya, disajikan dengan lengkap, runut, sangat berisi terlihat dari daftar
pustaka yang digunakan penulis di setiap akhir bab. Buku ini merupakan hasil
kajian ilmiah yang menyajikan pembahasan di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) secara komprehensif yang disertai gambar, tabel, ilustrasi, data
statistik, pengukuran, saran perbaikan dan sebagainya.
Kekurangan buku ini
yaitu, kurang menariknya tampilan cover dan layout buku yang monoton dan
isi buku yang tidak berwarna, sehingga kurang menarik dan menimbulkan kesan
membosankan. Selain itu kualitas (binding) atau penjilidan bukunya
kurang bagus dan tidak kuat, sehingga ada bagian dari halaman buku yang kurang
kuat dan terlepas. Buku ini sangat bagus dan bermanfaat untuk dijadikan bahan
rujukan atau buku acuan bagi kalangan akademisi (mahasiswa dan dosen), tenaga
medis, safety officer, kalangan industri, atau siapa saja yang ingin
mempelajari dan menekuni bidang disiplin ilmu kesehatan masyarakat atau bidang
kesehatan dan keselamatan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.